Morfologi Anatomi Jagung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.
Morfologi jagung adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tanaman jagung yang nampak dari luar, baik bagian-bagian bentuk maupun fungsinya secara klasik, tanaman jagung terdiri dari tiga organ dasar. Akar, batang, dan daun.
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital, beberapa organ sekunder penting yaitu bunga dan buah.
Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm perbulan. Jikakurang dari 300 mm perbulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada berkurangnya hasil panen (Belfield dan Brown, 2008).
Biji jagung digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diseluruh dunia. Jagung digunakan sebagai makanan pokok bagi beberapa negara didunia. Jagung juga digunakan sebagai tepung gandum untuk membuat roti (Malti et al., 2011).
Jagung manis (sweet corn) adalah varietas yang secara genetis tinggi aakan gula dan rendah akan zat tepung dan sering dimakan pada saat kondisinya belum matang. Beberapa varietas jagung telah dikembangbiakkan menjadi berbagai macam penambahan fase pada pertumbuhan bunga betina, yang sekarang kita kenal sebagai baby corn. Zat tepung atau starch dari tanaman jagung juga dapat dibentuk menjadi plastik, bahan perekat, dan berbagai macam produk kimia lainnya (Malti et al., 2011).
Jagung adalah tanaman yang sensitif terhadap cekaman banjir. Akibat dari banjir, tanaman jagung tidak dapat dipanen. Ini dikarenakan banjir mengurangi kadar oksigen dalam tanah dan menggantikannya dengan air. Akibatdari banjir, metabolisme tanaman akan terganggu dari bersifat aerob menjadi unaerob. Hal ini menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan tanaman jagung (Souza, 2009).
Untuk mengetahui lebih dalam tentang tanaman jagung, perlu adanya pemahaman morfologi hal-hal yang berkaitan dengan tanaman jagung, mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum yaitu untuk mengetahui ciri-ciri morfologi pada tanaman jagung, mengidentifikasi ciri tumbuhan morfologi masing-masing, mengklasifikasikan tanaman jagung berdasarkan ciri yang tampak.
1.3 MANFAAT
Manfaat daripada pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk memberikan kita pengetahuan mengenai bentuk-bentuk morfologi tanaman jagung, dan memperluas pengetahuan kita tentang bagian-bagian penyusun tanaman jagung. Disamping itu dapat memberikan bekal ilmu terhadap kita yang nantinya akan di aplikasikan kepada masyrakat petani di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGAMATAN TUMBUHAN
2.2 PENGAMATAN TANAMAN JAGUNG
Tanaman jagung adalah tanaman semusim yang mengambil masa lebih kurang 3 bulan untuk matang. Jagung merupakan tumbuhan monokotil, tanaman yang memiliki kepingan biji tertutup atau tidak terbentuk dari 2 kepingan biji. Berikut adalah bagian-bagian penyusun maupun ciri-ciri tumbuh tanaman jagung.
Ditinjau dari masing-masing pola tulang daun:
Memiliki pola tulang daun tirus dan panjang dengan urat yang selari.
Ditinjau dari masing-masing jumlah kelopak bunga:
Pada umumnya jumlah kelopak bunga tumbuhan ini berkelipatan tiga Jambak bunga betina (stil) yang panjang dan berupa sutera terdapat di tongkol muda dan menerima cepu debunga jantan
Ditinjau dari masing-masing jumlah keeping biji (Kotiledon):
Mempunyai 1 buah kepingan biji
Ditinjau dari masing-masing akarnya:
Memiliki akar serabut yang kurang kuat
Ditinjau dari masing-masing tudung akar:
Mempunyai tudung akar
Ditinjau dari masing-masing pelindung akar dan batang lembaga:
Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh akar lembaga/ koleoptil dan akar lembaga koleorhiza
Ditinjau dari masing-masing pertumbuhan akar dan batang:
Akar tidak dapat tumbuh berkembang besar, akar sokong pada pangkal batang menolong menyokong pokok. Batang runggal, berbentuk silinder, panjang dan ditutupi dengan upih daun dan mempunyai buku yang lebih rapat dekat pada pangkal
2.3 ORGAN-ORGAN TUMBUHAN
Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan agar dapat berdiri, dan memiliki bagian-bagian penyusun yang berfungsi untuk melakukan tranportasi zat-zat yang diperlukan tumbuhan. Disamping itu, batang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan contohnya pada tumbuhan tebu.
Daun
Daun merupakan bagian organ tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis, disamping itu sebagai tempat pernapasan tanaman untuk mengikat udara yang diperlukan oleh tanaman. Bentuk daun sangat beranekaragam, dan diklasifikasikan dalam dalam beberapa kelompok bentuk/fase daun.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum morfologi jagung dilaksanakan pada hari Selasa, 20 November 2012. Dan bertempat di SMU TRIDHARMA RKM B.
3.2 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum antara lain buah mangga, buah kelapa, buah jarak, buah nangka, mentimun, daun papaya, daun nangka, daun jagung, teki, daun jeruk, daun singkong, daun asam jawa, daun putri malu, batang jahe,akar wortel, akar padi, bunga papaya, bunga kelapa, dan bunga putrid malu. Sedangkan alat yang digunakan yaitu Buku gambar, pensil, penghapus, penggaris, pisau,
3.3 PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu pertama menuliskan nama spesies dan famili tumbuhan tersebut, kemudian mengamati morfologi tanaman jagung, kemudian menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian organ tanaman (akar, batang, daun).
..
.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Gambar Morfologi Akar Tanaman Jagung
Gambar Morfologi Batang Tanaman Jagung
Gambar Morfologi Daun Tanaman Jagung
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa morfologi pertumbuhan akar, batang, dan daun tanaman jagung (Zea mays) yait:
Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Fungsi akar yaitu memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan, terkadang sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
Adapun bagian akar meliputi leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian yang bersambungan langsung dengan batang, ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih mengadakan pertumbuhan, batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujungnya, serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut, rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis), bagian akar yang sesungguhnya hanyalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang berfungsi menyarap air, tudung akar (calyptra), bagain akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda.
Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif. Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah ruas bervariasi antara 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang, panjang batang berkisar antara 60-300 cm. Tergantung pada tipe ruas-ruas batang bagian atas berbentuk silindris dan ruas-ruas batang bagian bawah berbentuk bulat agak pipih. Tunas batang yang telah berkembang menghasilkan tajuk bunga betina
Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae.
Daun jagung tumbuh melekat pada buku-buku batang. Strukturnya terdiri atas 3 lapisan yaitu, kelopak daun, lidah daun, dan helaian daun. Bagian permukaan daun berbulu dan umumnya tidak berbulu. Jumlah daun 8-48 helai, daun berbentuk pita dengan ujung meruncing. Serupa daun dengan garis tetapi lebih panjang lagi sisi tulang daun tengah bertulang menyirip.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jagung (Zea mays L) Merupakan tanaman berumah satu Monoecious dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan hasil. Daun tanaman C4 sebagai agen penghasil fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki sel-sel seludang pelbuluh yang mengandung klorofil. Di dalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasukki siklus calvin membentuk pati dan sukrosa. Di tinjau dari segi kondisi lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti intensitas radiasai surya tinggi dengan suhu siang dan malam yang tinggi, curah hujan yang rendah dengan cahaya musiman tinggi disertai suhu yang tinggi, serta kesuburan tanah yang relatif rendah.
Sifat-sifat menguntungkan dari jagung sebagai tanaman C4 antara lain aktifitas fotosintesis pada keadaan normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang sangat menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil.
Tanaman Jagung telah lama dibudidayakan di Indonesia, akan tetapi rata-rata hasilnya relatif lebih rendah, rendahnya hasil jagung terutama disebabkan oleh
pengelolaan tanah dan tanaman yang belum mencapai kondisi optimal bagi pertumbuhannya, seperti pemupukan yang belum memadai dan kondisi lahan yang bersifat masam.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum yaitu untuk mengetahui ciri-ciri anatomi pada tanaman jagung, mengidentifikasi ciri tumbuhan anatomi masing-masing, mengklasifikasikan tanaman jagung berdasarkan ciri yang tampak.
1.3 MANFAAT
Manfaat daripada pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk memberikan kita pengetahuan mengenai bentuk-bentuk anatomi tanaman jagung, dan memperluas pengetahuan kita tentang bagian-bagian penyusun tanaman jagung. Disamping itu dapat memberikan bekal ilmu terhadap kita yang nantinya akan di aplikasikan kepada masyrakat petani di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGAMATAN TUMBUHAN
2.2 PENGAMATAN TANAMAN JAGUNG
Tanaman jagung adalah tanaman semusim yang mengambil masa lebih kurang 3 bulan untuk matang. Jagung merupakan tumbuhan monokotil, tanaman yang memiliki kepingan biji tertutup atau tidak terbentuk dari 2 kepingan biji. Berikut adalah bagian-bagian penyusun maupun ciri-ciri tumbuh tanaman jagung.
Ditinjau dari masing-masing pola tulang daun:
Memiliki pola tulang daun tirus dan panjang dengan urat yang selari.
Ditinjau dari masing-masing jumlah kelopak bunga:
Pada umumnya jumlah kelopak bunga tumbuhan ini berkelipatan tiga Jambak bunga betina (stil) yang panjang dan berupa sutera terdapat di tongkol muda dan menerima cepu debunga jantan
Ditinjau dari masing-masing jumlah keeping biji (Kotiledon):
Mempunyai 1 buah kepingan biji
Ditinjau dari masing-masing akarnya:
Memiliki akar serabut yang kurang kuat
Ditinjau dari masing-masing tudung akar:
Mempunyai tudung akar
Ditinjau dari masing-masing pelindung akar dan batang lembaga:
Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh akar lembaga/ koleoptil dan akar lembaga koleorhiza
Ditinjau dari masing-masing pertumbuhan akar dan batang:
Akar tidak dapat tumbuh berkembang besar, akar sokong pada pangkal batang menolong menyokong pokok. Batang runggal, berbentuk silinder, panjang dan ditutupi dengan upih daun dan mempunyai buku yang lebih rapat dekat pada pangkal
2.3 ORGAN-ORGAN TUMBUHAN
Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan agar dapat berdiri, dan memiliki bagian-bagian penyusun yang berfungsi untuk melakukan tranportasi zat-zat yang diperlukan tumbuhan. Disamping itu, batang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan contohnya pada tumbuhan tebu.
Daun
Daun merupakan bagian organ tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis, disamping itu sebagai tempat pernapasan tanaman untuk mengikat udara yang diperlukan oleh tanaman. Bentuk daun sangat beranekaragam, dan diklasifikasikan dalam dalam beberapa kelompok bentuk/fase daun.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum anatomi jagung dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2012. Bertempat di RKM 08.
3.2 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum antara lain tanaman jagung (Zea mays L), mikroskop dan kaca objek.
3.3 PROSEDUR KERJA
Sediakan objek yang akan diamati, kemudian diiris setipis mungkin, langkah selanjutnya yaitu meletakan pada kaca objek, kemudian diteteskan dengan aquades. Pengamatan menggunakan mikroskop pada pembesar 10x10.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Gambar Anatomi Akar Tanaman Jagung
Gambar Anatomi Batang Tanaman Jagung
Gambar Anatomi Daun Tanaman Jagung
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa anatomi pertumbuhan akar, batang, dan daun tanaman jagung (Zea mays) yait:
Akar
Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis.
Batang
Pada potongan melintang tanaman jagung terdapat jaringan epidermis, sklerenkim, parenkim, dan sistem vaskular.
Daun
Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan biji berkeping satu, tumbuhan yang memiliki umur lebih pendek dibandinngkan tumbuhan berkeping dua..
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan biji berkeping dua, yang artinya memilki organ biji yang terdiri dari dua kepingan.
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi kormus.
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu
Buah merupakan hasil reproduksi daripada bunga dan hasil modifikasi dari bakal buah menjadi buah.
5.2 SARAN
Kami sebagai Mahasiswa ingin mewujudkan proses pembelajaran yang intelektual, yang nanti-Nya akan menjadi pelopor bangsa dan pembangun bangsa lebih maju. Untuk itu kepada semua pihak pengajar/dosen, kami sebagai Mahasiswa mengharapkan sistim pembelajaran maupun pembinaan karakter yang mampu merubah sistim belajar sekarang lebih baik kemasa berikut-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=morfologi+tumbuhan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a. Diakses pada tanggal 22 November 2012.
https://www.google.co.id/search?q=morfologi+tumbuhan&hl=id&client=firefox-. Diakses pada tanggal 8 Desember 2012.
http://masbudhi.wordpress.com/2010/04/08/morfologi-tumbuhan/. Diakses pada tanggal 8 Desember 2012.
http://nuha-majid.blogspot.com/2011/05/morfologi-buah.html. Diakses pada tanggal 8 Desember 2012..
http://id.wikipedia.org/wiki/Daun. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Batang Diakses pada tanggal 29 November 2012.
Anonim, 2011,(Anacardium occidentale) (online)
http://www.Plantamor.com/index.php?plant=225, Diakses pada tanggal 28 November 2012