Sepuluh tanda bahasa tubuh seorang pembohong
1, mata yang terbuka lebar
2, wajah yang kemerah-merahan
3, sering menyentuh dirinya sendiri (biasanya bagian belakang kepala, wajah, dan hidung)
4, menghindari kontak mata
5, kontak mata yang berlebihan
6, terus menerus mengedipkan mata
7, tidak menghadapkan tubuh kepada orang yang menuduhnya berbohong
8, menyembunyikan tangannya
9, menggigit bibirnya atau menutup mulutnya dengan tangan
10, gerakan tangan dan kaki yang berlebihan
memperbaiki langkah produk ekspor pertanian indonesia
Dari sekian banyak produk primer hasil pertanian yang kita hasilkan, ternyata baru sedikit
saja yang kita olah. Dari data yang ada, kita dapat menyaksikan bahwa sebagian besar produk hasil pertanian kita masih diekspor dalam bentuk produk primer, seperti misalnya ubi kayu dalam bentuk gaplek, udang dan ikan segar, kopi biji, kakao biji, karet remah (crumb rubber), minyak sawit kasar (crude palm oil), mete glondong dan sebagainya. Padahal kita tahu bahwa kita dapat memperoleh nilai tambah dari produk tersebut bila kita olah menjadi produk hilir.
Di samping itu, sebagaimana telah diungkapkan, harga riil produk olahan relatif lebih stabil dan bahkan cenderung meningkat. Oleh karena itu, product development adalah hal yang sangat penting guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian. Upaya pengembangan pasar ekspor untuk produk pertanian dan olahannya dengan adanya globalisasi yang membawa persaingan yang semakin ketat karena akan semakin banyak new players (pemain baru) yang muncul sebagai akibat dari meningkatnya peluang pasar dan akses pasar.
Dengan demikian pada era globalisasi ini suatu bangsa yang maju dan berkembang tampaknya merupakan suatu bangsa yang memiliki daya adaptasi yang kuat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi melalui suatu proses pembelajaran (learning), yaitu proses perubahan perilaku yang permanen, yang dilandasi oleh adopsi atau asimilasi pengetahuan baru yang terus berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Menurut Boulding bahwa kemajuan peradaban umat manusia sebagaimana kita saksikan hari ini adalah hasil dari revolusi noogenelik, yaitu replikasi informasi dan pengetahuan yang sangat cepat sebagai landasan proses pembelajaran individu atau kelompok dalam masyarakat.
Apabila replikasi informasi dan proses learning itu sebagai landasan kemajuan suatu
bangsa, yang tentunya juga menimpakan landasan kemajuan pertanian, maka yang menjadi pertanyaan utama adalah institusi pertanian seperti apa yang akan menciptakan iklim yang kondusif untuk berlangsungnya proses kreativitas dan inovasi serta proses pembelajaran yang kuat di bidang pertanian, sehingga kualitas produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan negara lainnya.
Menurut Elfian Hilmi sedikitnya ada tiga langkah besar untuk meningkatkan nilai tambah dan kualiatas daya saing produk ekspor pertanian Indonesia.
Pertama, meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan petani. Hal ini mutlak dilakukan karena petani sangat rentan terkena dampak dari perdagangan bebas saat ini. Keterbukaan akses informasi, pengembangan inovasi dan IPTEK serta perluasan jaringan pemasaran untuk petani pun masih sangat diperlukan.
Kedua, memperbaiki kerangka hukum dan kerangka kebijakan. Sinkronisasi kebijakan ini dilakukan agar kementerian yang ada tidak berjalan sendiri-sendiri. Perlu ada sinkronisasi kebijakan pengembangan komoditas unggulan di bidang pertanian. Selain itu, juga perlu belajar
dan menimbang kebijaksanaan dari negara lain. Ketiga, perbaikan infrastruktur dan perbaikan rantai pasok (supply chain management). Sebab, hingga kini belum ada rantai pasok yang stabil dan bisa menjamin kepastian ketersediaan barang. Dengan demikian produk-produk pertanian
Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain.
Dengan demikian kita harus belajar dari negara lain agar kualitas ekspor kita bisa bersaing di pasar internasional. Apa lagi negara kita memiliki produk-produk hortikultura dan
perkebunan dalam negeri tenyata memiliki potensi yang sangat besar, dan butuh penanganan yang serius dari segi kualitas mutu sehingga mampu bersaing di pasar dunia. Sudah banyak produk komoditi olahan pertanian yang beredar dari luar.
Kita tidak perlu berkecil hati, dengan memanfaatkan produk hasil pertanian kita yang berlimpah menjadikannya sebagai product development, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk pasar internasional. Bukan hal yang aneh dan baru jika saat ini kita belajar dari negara lain membuat apel, salak, pepaya atau nenas yang bisa diolah menjadi keripik. Bukan sesuatu yang mustahil jika kita belajar dari negara lain menjadikan mangga gedong, manggis mampu diekspor ke China. Dan bukan hal yang luar biasa, jika kopi Indonesia Gayo Arabica sangat fenomenal di pasar kopi dunia, bila semuanya dikemas dalam kemasan yang baik dan sesuai. Di sinilah peran semua pemangku kepentingan untuk menciptakan produk pertanian yang berkualitas ekspor dan daya saing tinggi.
by ;Dr.Ir saputra M.si
pertanian.......???
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian.
Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
www.pertanian.com
serpihan materi dan budi pekerti
Berkaitan dengan implementasi strategi pendidikan budi pekerti dalam kegiatan sehari-hari, secara teknis dapat dilakukan melalui:
a. Keteladanan
Dalam kegiatan sehari-hari guru, kepala sekolah, staf administrasi, bahkan juga pengawas harus dapat menjadi teladan atau model yang baik bagi murid-murid di sekolah. Sebagai misal, jika guru ingin mengajarkan kesabaran kepada siswanya, maka terlebih dahulu guru harus mampu menjadi sosok yang sabar dihadapan murid-muridnya.
Begitu juga ketika guru hendak mengajarkan tentang pentingnya kedisiplinan kepada murid-muridnya, maka guru tersebut harus mampu memberikan teladan terlebih dahulu sebagai guru yang disiplin dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Tanpa keteladanan, murid-murid hanya akan menganggap ajakan moral yang disampaikan sebagai sesuatu yang omong kosong belaka, yang pada akhirnya nilai-nilai moral yang diajarkan tersebut hanya akan berhenti sebagai pengetahuan saja tanpa makna.
b. Kegiatan spontan.
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat guru mengetahui sikap/tingkah laku peserta didik yang kurang baik, seperti berkelahi dengan temannya, meminta sesuatu dengan berteriak, mencoret dinding, mengambil barang milik orang lain, berbicara kasar, dan sebagainya.
Dalam setiap peristiwa yang spontan tersebut, guru dapat menanamkan nilai-nilai moral atau budi pekerti yang baik kepada para siswa, misalnya saat guru melihat dua orang siswa yang bertengkar/berkelahi di kelas karena memperebutkan sesuatu, guru dapat memasukkan nilai-nilai tentang pentingnya sikap maaf-memaafkan, saling menghormati, dan sikap saling menyayangi dalam konteks ajaran agama dan juga budaya.
c. Teguran.
Guru perlu menegur peserta didik yang melakukan perilaku buruk dan mengingatkannya agar mengamalkan nilai-nilai yang baik sehingga guru dapat membantu mengubah tingkah laku mereka.
d. Pengkondisian lingkungan.
Suasana sekolah dikondisikan sedemikian rupa melalui penyediaan sarana fisik yang dapat menunjang tercapainya pendidikan budi pekerti.
Contohnya ialah dengan penyediaan tempat sampah, jam dinding, slogan-slogan mengenai budi pekerti yang mudah dibaca oleh peserta didik, dan aturan/tata tertib sekolah yang ditempelkan pada tempat yang strategis sehingga mudah dibaca oleh setiap peserta didik.
e. Kegiatan rutin.
Kegiatan rutinitas merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat.
Contoh kegiatan ini adalah berbaris masuk ruang kelas untuk mengajarkan budaya antri, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, dan membersihkan ruang kelas tempat belajar.
www.budipekerti luhur.com
Read more: Pendidikan Budi Pekerti >> Pengertian, Tujuan Pendidikan Budi Pekerti
belajar dari kata-kata bijak
disaat keadaan mengharuskan menangis lantas menangislah, kerena menangis tidaklah isyarat orang lemah.
sobat menjadi dia yang tahu kekuranganmu, tetapi beri kelebihanmu. dia yang tahu ketakutanmu, tetapi beri keberanianmu.
bila kita tetap memikirkan beberapa hal yang kecil, maka kita tidak lagi dulu mampu berfikir untuk beberapa hal yang besar.
bila duit membuat aku melupakan sobatku lebih baik aku tidak memiliki duit sama sekali.
kerjakan urusanmu satu persatu sebelum kamu mengerjakan urusan orang lain.
jadilah orang yang benar tapi jangan menjadi orang yang pintar karena orang benar sudah tentu pintar tetapi orang pintar belum tentu benar.