Cerita Mahasiswa Informatika UNG Usai Jalani Ujian Skripsi Online
Seorang Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika (TI) Fakultas Teknik (Fatek) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berhasil menjalani ujian secara online. Ujian skripsi secara online itu merupakan dampak dari pemberlakuan kuliah online dirumah yang diterapkan oleh UNG akibat dari pencegahan virus corona.
Adalah Adnan Kasim, mahasiwa Teknik Informatika yang menjalani ujian melalui aplikasi Video Conference (VC) yang dapat diakses melalui vicon.ung.ac.id.
Bagi Adnan ujian secara online menjadi solusi untuk memecahkan masalah pembelajaran akhir maupun skripsi ditengah pandemi Covid-19 yang diakuinya menyebabkan gangguan dalam menyelesaikan studi.
Namun ada kasus-kasus yang memang tidak bisa diselesaikan dengan ujian skripsi terutama untuk teman-teman di bidang eksakta karena harus dibuktikan secara langsung.
Adnan mengungkap fasilitas penunjang ujian online yang dimiliki UNG sudah cukup bagus namun terus ditingkatkan lebih baik lagi agar tidak ada lagi kendala-kendala teknis yang dialami mahasiswa saat ujian.
“Walaupun ditengah pandemi ini penelitian penelitian yg tertunda terutama dibidang Pendidikan yg harus terjun ke sekolah saya harap tetap bekerja apa yg bisa dikerjakan sambil menunggu pandemi ini selesai” Ujar Adnan.
Selain proses perkuliahan yang dilakukan secara online Adnan juga berharap agar infrastruktur penunjang proses pengurusan administrasi akademik juga bisa di digitalisasi.
“Agar pegawai negeri dan meningkatkan produktivitas di era 4.0 yg sering di gaung-gaungkan” ujarnya memungkasi.
ALUMNI UNG HARUS MEMILIKI KEUNIKAN
GORONTALO – Setiap lulusan yang dihasilkan Universitas Negeri Gorontalo tidak hanya dituntuk memiliki keunggulan dibidang akademik maupun non akademik semata. Namun juga setiap alumni yang mengemban nama baik almamater kampus merah maron, juga dituntut memiliki keunikan tersendiri sebagai nilai lebih dibandingkan dengan lulusan dari Universitas Lainnya. Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mahludin Baruadi, M.P ketika memberikan arahan pada pembukaan kegiatan Kepaniteraan Profesi Ners angkatan ke-4 di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo, beberapa waktu lalu.
“Sebagai pembeda antar lulusan UNG dengan kampus lain, seluruh alumni dituntut untuk memiliki keunikan tersendiri. Dan keunikan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu nilai tambah bagi para alumni untuk bisa unggul di dunia kerja,” ungkap Mahludi Baruadi.
Bentuk keunikan tersebut kata Mahludi, diantaranya seluruh mahasiswanya harus senantiasa berbudaya sesuai dengan kebudayan daerah Gorontalo itu sendiri, yang dalam budayanya masyarakat Gorontalo dikenal dengan keramahan serta murah senyum kepada orang lain. “Dengan menjadi seorang Ners yang berbudaya, tentunya dalam menjalankan tugas akan lebih mudah karena dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik. Dan keinginan ini sejalan dengan visi UNG 2035 yakni, Leading University dalam pengembangan kebudayaan dan inovasi berbasis potensi regional di kawasan Asia Tenggara,” terangnya.
Dengan memiliki keunikan tersebut, tentunya kata Mahludin akan semakin menambah kualitas yang dimiliki alumni kampus merah maron, untuk bersaing dengan lulusan lainnya didunia kerja. Berbudaya yang dimiliki tersebut kata Mahludin, dapat menjadi sebuah identitas tersendiri yang membedakan UNG dengan kampus lain khususnya dalam mengabdikan diri dan pengetahuan didunia kerja.
“Dengan memiliki keunikan berupa budaya orang Gorontalo tersebut, lulusan UNG akan lebih dipercaya dalam mengemban tugas di setiap posisi lapangan pekerjaan. Karena saat ini dalam dunia kerja tidak hanya dibutuhkan pengetahuan dan keahlian semata, namun juga dibarengi dengan etikan dan sopan santun sebagai pribadi masing-masing,” pungkas Mahludin
Universitas Negeri Gorontalo di mata dunia
Kampus negeri di Provinsi Gorontalo ini juga menempati peringkat 1558 di dunia. Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan, karena universitas lain di wilayah Indonesia Timur seperti Universitas Tadulako, Universitas Hassanudin dan Universitas Sam Ratulangi berada pada peringkat 2000-an di tingkat dunia.