Kampus Peradaban Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.
Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).
Nurinda Abas
Universitasku
Universitas Negeri Gorontalo,universitas yang lahir pada 1 september 1963 ini menjadi tempat aku mengayak ilmu demi masa depan.kampus peradaban,yabg bnyak melahirkan orang-orang besar dn berprestasi hingga keluar negeri.Bangga bisa jadi masyarakat universitas negeri gorontalo.
Kampus ini memiliki banyak keunggulan diantaranya sudah ter akreditasi,dan tak sedikit mahasiswa yang berlomba-lomba untuk bisa jadi bagian dari kampus ini.sekian tentang artikel saya lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
Nurinda Abas
Melahap Ilmu Di Masa Pandemic
Saat ini Indonesia tengah menghadapi krisis kesehatan lantaran pandemi covid-19 masih terus menyerang daya tahan tubuh banyak orang.Krisis kesehatan ini membuat pemerintah berupaya untuk melakukan berbagai usaha pencegahan dan penanggulangan covid-19.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan meliburkan sementara sekolah offline / on the spot. Sekolah digantikan dengan sistem belajar online. Sedangkan untuk belajar online sendiri banyak anak yang merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Bahkan Tak sedikit anak yang belum memiliki android,tentu hal ini menjadi permasalahan yang sulit di pecahkan bukan?Jika tidak diterapkan sistem online pandemic akan semakin menyebar dan jika di terapkan tak semua anak bisa dengan mudah menerima sistem in.
Tidak ada yang bisa kita lakukan selain berusaha untuk melawan pandemic ini dan mencari solusi di segala permasalahan yang timbul akibat pandemic.sekian dari saya
Nurinda Abas