Rektor Eduart Wolok Resmikan Sekretariat DWP UNG
Rektor Eduart Wolok meresmikan Sekretariat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Negeri Gorontalo, (UNG), Jumat (18/09/2020).
Pada peresmian yang dirangkaikan dengan doa syukuran itu, Rektor UNG Eduart Wolok berharap kehadiran fasilitas bagi DWP dapat mendukung serta memperkuat eksistensi organisasi dalam mendukung perkembangan UNG.
“Fasilitas ini harus digunakan dengan baik agar visi DWP UNG yang mandiri, unggul, dan berdaya saing bisa terealisasi,” harap Rektor.
Baca juga:Komite IV DPD RI Berikan 8 Catatan Khusus Kepada Menteri Keuangan Sri MulyaniGuru di Gorontalo Diharapkan Bisa Beradaptasi dengan Pembelajaran DaringSekretariat Jenderal DPD RI Akan Seleksi Yang Terbaik Untuk Jabatan Pimpinan Tinggi MadyaRektor sebagai penasehat DWP UNG berpesan agar fasilitas yang telah disediakan dapat dijaga dan digunakan sebagaimana mestinya.
Posisi dan peran DWP saat ini diharapkan pula bisa mendukung sekaligus memberi warna positif untuk mewujudkan UNG yang unggul dan berdaya saing.
“Jadikan DWP sebagai supporting bagi bapak-ibu pimpinan kampus dalam menjalankan tugasnya dan menjalankan program kampus, karena DWP merupakan mitra Kampus,” kata Rektor.
Sementara itu, Ketua DWP UNG, Ceci Solok Karim mengatakan kehadiran sekretariat baru DWP itu sangat penting dalam mendukung eksistensi organisasi. Karena sekretariat banyak melahirkan ide kreatif dari para anggota.
“Ini menjadi tempat DWP dalam melahirkan ide kreatif yang menjadi program organisasi. Terima kasih kepada pimpinan kampus yang telah mendukung eksistensi DWP melalui pemenuhan fasilitas organisasi,” pungkasnya.
Sumber read.id
Makna Logo Dies Natalis ke 57 Universitas Negeri Gorontalo
BENTUK
Bentuk Logo ini merupakan gabungan beberapa unsur yang diambil dari logo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yaitu:
Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo yang melambangkan lima sila dari dasar negara Pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut (Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu).Sayap burung Maleo sebagai burung endemic Sulawesi melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis dari seluruh civitas akademika dalam memajukan Universitas Negeri Gorontalo.Sayap burung Maleo tersebut juga melambangkan semangat dan daya juang pribadi-pribadi unggul dan memiliki daya saing di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
WARNA
Warna yang digunakan pada logo ini adalah Merah, Kuning Emas, Hijau, Biru dan Ungu yang merupakan warna adat Gorontalo.
Keseluruhan ragam warna ini juga mewakili warna masing-masing fakultas yang ada di UNG. Adapun makna dari warna tersebut adalah:
Merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab.Kuning emas melambangkan sikap setia dan kemuliaan.Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan.Biru melambangkan ketenangan, kesetiaan dan harapan.Ungu melambangkan keanggunan dan kewibawaan.Selain itu, warna yang digunakan pada logo ini adalah warna-warna gradasi yang sering digunakan di dunia teknologi sekarang, sejalan dengan visi dan misi Universitas Negeri Gorontalo yang mengedepankan inovasi, digital based learning, teknologi terbarukan, jejaring, serta sains dan teknologi menuju good university governance.
TIPOGRAFI
Font yang digunakan pada logo ini adalah huruf sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi, sehingga dapat terbaca meskipun logo dalam ukuran besar ataupun kecil. (adv)
Sumber hulondalo.id
Kampus UNG Angkat Bicara Soal Pungutan Rp50 Juta ke Mahasiswa Baru
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo (FK UNG) tengah diterpa isu pungutan wajib Rp50 juta kepada calon mahasiswa baru. Parahnya, jika sumbangan itu tidak dibayar dalam jangka waktu 22 - 26 Juli 2019, maka mahasiswa baru FK UNG dianggap mengundurkan diri.
Uang sumbangan sebenarnya memang diatur dalam Peraturan Mentri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017. Namun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hanya bisa memungut uang pangkal atau pungutan hanya kepada mahasiswa asing, mahasiswa Kelas International. Mahasiswa yang melalui jalur SBMPTN tidak bisa dimintai pungutan tersebut.
Faktanya, sumbangan Rp50 juta tersebut tetap dibebankan kepada mahasiswa yang lulus dari jalur pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Hal itu dibuktikan dengan surat Pernyataan Kesediaan Pembayaran sumbangan orangtua dengan tanda tangan materai 6.000 yang disebarkan pihak UNG kepada mahasiswa baru.
Sumber Liputan6.com