Sistem perkuliahan daring atau online di masa pandemi covid-19 ternyata membuat sebagian besar mahasiswa mengalamai kesulitan dalam dalam belajar. Pembelajaran daring belum sepenuhnya berhasil, nyatanya saat di tanyakan apa kendala dalam kuliah daring 65% mahasiswa teehambat jaringan internet atau kuota 26% masalah waktu 7% hambatan masalah headphone/laptop dan 2% hambatan lain.hal ini membuktikan bahwa mahasiswa umumnya sama sekali tidak siap kuliah online.

Hasil survei inipun menyiratkan sebagai besar mahasiswa hanya memiliki akses internet sesuai dengan kuota yang di beli entah paket harian,paket 3 harian, atau paket mingguan.kuliah daring nyatanya belum menjadi pilihan di kalangan perguruan tinggi.konsepsi kuliah daring harusnya mengacu pada format vidio conference , bukan yang lain seperti google classroom, WhatsApp, atau surel . Karena kuliah daring adalah penganti dari kuliah tatap muka di kelas. Maka kuliah daring "dalam jaringan" (online) harus berada dalam tatap muka dengan bantuan fasilitas internet.

Inilah kendala yang patut menjadi perhatian kampus, mahasiswa maupun dosen. Dalam kuliah daring dimasa pandemi covid-19.

Menurut Knopfemacher: Mahasiswa adalah seorang calon sanjana yang terlibat dalam perguruan tinggi yang di didik dan diharapkan dapat menjadi calon-calon yang intelektual.Banyak orang tidah tau bagaimana kehidupan mahasiswa yang sebenarnya baik di kampus maupun di luar kampus . Kehidupan mahasiswa memang sulit di tebak dimana mahasiswa cenderung mengekspresikan kehidupannya di kampus dibandingkan di masyarakat luas , mungkin ada sebagian besar mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat karena dari mata kuliah yang harus di capai.

Salah satu peran utama dapat dilakukan seorang mahasiswa yaitu menaati segala peraturan yang di jalankan dikampus,mengamalkan ilmu yang kita peroleh dari bapak ibu dosen sehingga dapat menerapkannya  dalam masyarakat diluar lingkungan kampus yang menaati segala kebijakan-kebijakanyang di terapkan kampus dengan begitu kamu sudah berperan sebagai mahasiswa.

Mahasiswa memiliki peran penting dalam dunia kampus, peran mahasiswa tidak hanya pelajar tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan organisasi yang berjalan . Mahasiswa yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan dalam pembangunan kampus dimana mahasiswa harus menerapkan segala yang diperoleh di bangku perkuliahan dan dapat terjun langsung di dunia masyarakat.

Seperti kita ketahui bersama bahwa pada masa pandemi ini dunia pendidikan mengalami dampak yang sangat besar, pembelajaran tatap muka belum dibolehkan untuk memutus mata rantai penyelenggaraan wabah covid-19. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan pada masa pandemi ini untuk itu dibutuhkan dukungan dan peran dari orang-orang di sekitar kita.

1.Guru guru d tuntut untuk berinovasi dalam memberikan pembelajaran daring agar anak-anak tidak jenuh dan bisan saat menerima pembelajaran dan mengerjakan tugas.

2. Orang Tua sangat dibutuhkan saat pembelajaran daring apalagi untuk anak tingkat SD  orang tua di tuntut untuk dapat menjelaskan materi yang di jelaskan guru kepada anak dan juga membantu anak dalam menyelesaikan tugas-tugas.

3. Pemerintah peran pemerintah disini sangat penting dalam memberikan pendidikan kepada anak bangsa,dan juga dapat memberikan headphone atau leptop kepada anak-anak yang orang tuanya kurang mampu, memberikan kuota untuk anak-anak sekolah dan memberikan kebutuhan pokok sehari-hari pada keluarga yang kurang mampu.

Keberhasilan pembelajaran dari pada masa pandemi ini tentu saja membutuhkan dukungan dari kita semua. Semoga pandemi covid-19 segera berakhir dan masalah-masalah kehidupan bernegara dan bertanah air dapat berjalan kembali secara normal.