Cara Sukses Menjadi Mahasiswa yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Mahasiswa berasal dari kata “Maha” yang artinya tinggi, dan “Siswa” yang berarti pelajar. Mahasiswa bisa diartikan sebagai pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar yang memiliki tingkatan tertinggi. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Seorang mahasiswa ditutntut untuk melaksanakan peran dan fungsinya serta menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian masyarakat.
Di Indonesia ini ada banyak sekali seseorang yang mepunyai status sebagai mahasiswa baik di PTN ataupun PTS. Namun apakah semua yang menyandang status sebagai mahasiswa memiliki kualitas yang tinggi dan mampu berdaya saing? Saya rasa tidak. Lalu mengapa semua itu bisa terjadi? Di dalam realita yang terjadi, ada banyak sekali alasan seseorang melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi dan menyandang status sebagai mahasiswa. Beberapa alasan yang saya ketahui dari curhatan saya dengan teman-teman antara lain adalah ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus dengaan gaji yang tinggi; ingin mengangkat derajat orang tuanya; disuruh orang tua; dan ada pula yang beralasan bahwa kuliah hanya sekedar ingin mepertahankan gengsinya. Dari alasan tersebut, maka proses belajar selama diperguruan tinggi akan enibulkan efek yang berbeda pula tergantung dari alasan dan motivasinya menjadi mahasiswa.
Sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita mepunyai kualitas yang tinggi layaknya status yang sidandang yaitu pelajar yang paling tinggi levelnya. Dengan adanya puluhan ribu mahasiswa di Indonesia, jika mereka semua mempunyai kualitas yang bagus dan tinggi, maka kita akan mampu mengubah Indonesia menadi lebih baik dan mengangkat derajat negeri ini menjadi negara yang berartabat, seperti kata-kata yang diutarakan oleh Bung Karno “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan seluruh dunia” (http://www.andalangoogle.com/kata-bijak-motivasi-soekarno). Jika Pak Karno percaya bahwa dengan 10 pemuda ia bisa mengguncangkan seluruh dunia, maka dengan ribuan mahasiswa yang berkualitas dan berdaya saing yang dimiliki oleh bangsa ini, Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan sejahtera.
Mahasiswa harus memiliki kualitas dan berdaya saing. Apalagi sebentar lagi, pada 1 Januari 2015 sudah diberlakukan pasar bebas ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) atau ASEAN Economic Community (AEC). Nah untuk menghadapi hal tersebut, maka kita harus mulai menjadi mahasiwa yang memiliki kualitas sejak saat ini. Untuk itu, saya mempunyai bebrapa tips menjadi mahasiswa yang berkualitas :
1. Membangun niat dan tujuan. Suatu niat yang benar akan membuat hati kita mantap, sedangkan tujuan yang jelas akan membuat setiap langkah terarah. Bangunlah niat kuliah karena Alloh, yaitu dengan belajar dan menimba ilmu, sehingga kita menjadi manusia berkualitas yang dapat memberikan kebaikan dan manfaat bagi yang lain.
2. Belajar dengan rajin dan bersunggug-sungguh, yaitu dengan cara banyak membaca buku, baik di bidang yang kita tekuni ataupun bidang-bidang lainnya serta peka terhadap masalah sosial disekitar kita.
3. Membangun kepribadian dan karakter diri. Hal tersebut bisa dimulai dengan hal kecil seperti tidak mencontek saat uian karena kita telah yakin pada kemampuan kita. Menjadi mahasiswa yang jujur, mandiri, disiplin, bertanggungjawab, pemberani, memiliki semngat, sopan, santun, dan taat menjalankan agama juga merupakan salah satu cara membangun karakter dan kepribadian diri.
4. Menjadi mahasiswa yang aktif. Aktif dalam hal ini adalah aktif dalam perkuliahan, organisasi intra maupun ekstra kampus, dan kegiatan sosial lainnya.
5. Manajemen waktu yang tepat. Jika seorang mahasiswa mampu mengelola waktunya dengan tepat dan benar, maka dia tidak akan kesulitan mencapai target yang ditetapkan sejak tujuan awal kuliah.
6. Menjaga kesehatan dan waktu tidur. Hal ini perlu dilakukan karena sebagai mahasiswa, jika kita tidak mampu menjaga kesehatan maka kegiatan kita akan terganggu.
7. Menjaga kounikasi dengan orang tua atau kelurga. Hal ini bisa membuat kita untuk selalu bangkit jika kita sedang mengalami penurunan hasrat untuk maju dan belajar. Dengan berkomunikasi dengan orang tua, kita akan selalu teringat pengorbanan dan perjuangan orang tua demi kita yang sedang menjalani proses belajar sebagai mahasiswa.
Jika kita telah menjalankan seua tips atau cara di atas, insyaallah kita akan mampu menjadi mahasiswa yang berkualitas. Dengan kualitas yang kita miliki, maka kemapuan berdaya saing pun akan mengikuti.
BERSOSIALISASI DI LINGKUNGAN KAMPUS
Bersosialisasi di lingkungan kampus memang sudah menjadi kewajiban bagi beberapa mahasiswa karena bersosialisasi itu adalah sikap mahasiswa dalam proses belajar dan beradaptasi di lingkungan kampus, dimana setiap mahasiswa mungkin beradaptasi adalah kewajiban mereka.
Bersosialisasi juga bisa di lakukan oleh mahasiswa melalui kegiatan kampus seperti kegiatan seminar atau kegiatan lainnya.Bersosialisasi juga bisa di lakukan oleh mahasiswa dengan cara berpakaian rapih atau sopan,memakai sepatu tertutup dan mematuhi peraturan-peraturan yang ada di lingkungan kampus.
Karena setiap mahasiswa mungkin mempunyai prinsip-prinsip yang lain untuk bersosialisasi di lingkungan kampus,dan karena bersosialisasi itu memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan teman.
Dampak Positif Kuliah Online di Masa Pandemi COVID-19
andemi COVID-19 telah mengubah tatanan hidup manusia, terutama dalam beraktivitas. Banyak kegiatan yang kini dilakukan secara online, salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar. Pengurangan bahkan peniadaan kegiatan belajar mengajar di kampus menjadi keputusan yang tepat untuk mencegah transmisi COVID-19. Namun, sudahkah kamu merasakan berbagai dampak positif kuliah online di masa pandemi COVID-19? Yuk, simak di sini!
Kuliah online atau daring menjadi pilihan alternatif kegiatan belajar mengajar (KBM) perkuliahan di tengah pandemi COVID-19. Tahun ajaran baru perguruan tinggi yang akan atau bahkan sudah dimulai di banyak universitas membuat para mahasiswa harus menjalani aktivitas perkuliahan. Semua kegiatan belajar mengajar seperti diskusi dan presentasi diupayakan tetap berjalan dengan berbagai penyesuaian. Untuk kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara offline, tentu akan mengikuti protokol kesehatan kampus. Sementara itu, untuk perkuliahan online, para mahasiswa dan dosen dapat menyiapkan perangkat yang dapat mendukung aktivitas belajar mengajar.
Kegiatan perkuliahan daring dilaksanakan dengan beberapa aplikasi yang menyediakan layanan tatap muka berupa audio dan video, seperti Zoom, Skype, Google Meet, Microsoft Teams, dan WhatsApp Group. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan keefektifan dan ketercapaian mutu pembelajaran yang telah direncanakan.
Keberlangsungan KBM online ini tetap menuai pro dan kontra. Beragam dampak positif dan negatif hadir dari perkuliahan yang dilakukan tanpa tatap muka langsung. Di luar dampak negatif seperti hambatan komunikasi karena kendala jaringan internet, ternyata kuliah online di tengah pandemi COVID-19 juga memiliki dampak positif. Sima