HMI Sebagai Organisasi Mahasiswa Tertua yang Banyak Kontribusi
Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Eduart Wolok, menyatakan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi tertua yang banyak memberikan kontribusi bagi Bangsa Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Milad HMI ke-74, yang berlangsung di Graha KAHMI, di Jln. Prof. Lafran Pane, Kota Gorontalo, Jumat (5/2/2021).
“HMI merupakan salah satu organisasi mahasiswa tertua yang ada di Republik ini dan telah banyak memberikan kontribusi bagi negara kita,” kata Eduart.
Menurut Eduart, di era milenial ini, tantangan terbesar kita adalah antusiasme mahasiswa untuk terlibat lebih di dalam organisasi mengalami tren penurunan.
“Tentunya hal ini menjadi tugas HMI, di tengah prestasi yang sudah begitu banyak, HMI harus memikirkan agar rekrutmen kader-kader ini bisa berjalan dengan baik,” bebernya.
Sebab kata Eduart, kader-kader itulah nantinya, yang akan berkontribusi pada kinerja bangsa dan negara dalam semua aspek maupun lini.
“Selain itu, bagaimana kemudian, HMI kedepannya dapat membangun sinergitas dengan organisisasi mahasiswa lainnya untuk bersama-sama mengawal pembangunan bangsa ini,” tandasnya.
Kehadiran Rektor UNG dalam perayaan Milad Himpunan Mahasiswa Islam ke-74 itu, didampingi oleh para senator Universitas Negeri Gorontalo lainnya.
Dampak Perkuliahan Daring Selama Covid-19
Perkuliahan daring adalah perkuliahan yang dilakukan di dalam jaringan (daring) atau perkuliahan yang dilakukan di luar kelas tatap muka langsung seperti pada umumnya. Jaringan yang digunakan disini adalah jaringan internet. Jadi pada perkuliahan daring, antara pendidik dan peserta didik tidak bertemu secara langsung selama proses belajar. Pertemuan antara pendidik dan peserta didik dapat dilakukan pada waktu yang sama dengan lokasi yang berbeda dan dapat pula dilakukan pada waktu dan lokasi yang berbeda. Dalam meningkatkan pemahaman tersebut Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung adakan dialog interaktif ke-2 melalui RRI Sungailiat dengan FM 96,4 Mhz Pro 1 RRI sungailiat. Kabupaten Bangka, senin (27/7/2020).
Dalam penyuluhan tersebut dihadirkan dosen biologi peminatan botani Universitas Bangka Belitung yaitu ibu Robika, S.Si., M.Si. yang meruapakan salah satu dosen memegang mata kuliah dominasi praktikum dan menggunakan alat-alat laboratorium yang berada di kampus seperti mikroskop. Sehingga hal tersebut menurutnya merupakan suatu tantangan dalam menjalankan perkuliahan daring bagi dosen dan mahasiswa itu sendiri. Jadi pandai-pandailah dosen memilih teknologi yang tepat dan juga mahasiswa dapat melakukan praktikum mandiri yang tidak menyulitkan seperti pengamatan disekitar lingkungan rumah. Ya contohnya seperti pengamatan bentuk buah, biji, dan daun yang berada di sekitar rumah atau kost mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut bu robika menyampaikan bahwa sebenarnya tantangan terberat yang dikeluhkan mahasiswa terletak pada susahnya jaringan internet. Bahkan ada pula mahasiswanya yang manjat-manjat pohon dalam perkuliahan daring tersebut. Atas permasalahan mendasar tersebut bu Robika lebih siap untuk perkuliahan kedepan dengan formula-formula yang sudah disiapkannya tentu dengan perpaduan teknologi yang diperolehnya dari pelatihan yang diselenggarakan belmawa oleh dikti. Membuat media pembelajaran sarananya harus sesuatu yang visual agar tidak membuat jemu merupakaan salah satu yang digagasnya agar dapat menambah pemahaman pembelajaran daring. Kita harus tetap optimis walaupun daring dan tidak mungkin tidak mendapatkan apapun pasti ada,.
Salah satu penanya dari mahasiswi dalam dialog interaktif dengan pendengar, pertanyaannya terletak pada pemasalahan kuota dan jaringan internet. Menurut bu Robika konsep daring itu sebenarnya menekankan agar bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Menurutnya waktu offline yang di-onlinekan tidak bisa memaksakan kehadiran dan pengumpulan tugas dan itu menurutnya kurang tepat karena tidak berlaku adil terhadap mahasiswa yang susah dalam jaringan dan keterbatasan kuota internet. Menurutnya waktu perkuliahan dengan konsep bisa belajar kapan saja dan dimana saja tidak harus mengetatkan waktu sebab konsep tersebut memberikan fleksibelitas terhadap waktu.
Saya juga memadukan ruang pemelajaran walaupun ruang belajar tatap muka terbatas, namun ruang belajar tatap maya, ruang belajar mandiri dan ruang belajar kolaboratif bisa kita racik formulanya agar ruang belajar bervariasi dan tidak membosankan. Kita juga harus tingkatkan niat keinginan untuk belajar dalam sistem daring ini karena sebagus apapun kontennya semenarik apapun materinya jika niat belajar kurang juga percuma, Pungkas bu Robika.
Bahkan daring ini selain memiliki dampak negatif kita juga bisa melihat segi positifnya seperti menurunkan biaya hidup ya karena bisa tetap tinggal dengan orang tua walaupun jauh dari kampus maka biaya kos tidak ada dan tidak perlu biaya transportasi, biaya makan sehari-hari juga sudah tidak perlu mengeluarkan uang pribadi lagi, lebih menghemat waktu seperti tidak perlu menghabiskan sekian waktu di jalan untuk pergi-pulang ke dan dari kampus. Lokasi dan waktu lebih fleksibel, tidak terpaku pada satu tempat dan terpaku pada satu waktu. Kuliah dapat dimana saja dan sedang apa saja, dapat menumbuhkan kemandirian belajar, pembelajaran daring menuntut peserta didik untuk dapat lebih aktif belajar secara mandiri dengan bantuan media pembelajaran yang telah diberikan oleh pendidik Serta menguasai berbagai teknologi dan informasi. Ini penting agar tidak ketinggalan z
Perkuliahan daring adalah perkuliahan yang dilakukan di dalam jaringan (daring) atau perkuliahan yang dilakukan di luar kelas tatap muka langsung seperti pada umumnya. Jaringan yang digunakan disini adalah jaringan internet. Jadi pada perkuliahan daring, antara pendidik dan peserta didik tidak bertemu secara langsung selama proses belajar. Pertemuan antara pendidik dan peserta didik dapat dilakukan pada waktu yang sama dengan lokasi yang berbeda dan dapat pula dilakukan pada waktu dan lokasi yang berbeda. Dalam meningkatkan pemahaman tersebut Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung adakan dialog interaktif ke-2 melalui RRI Sungailiat dengan FM 96,4 Mhz Pro 1 RRI sungailiat. Kabupaten Bangka, senin (27/7/2020).
Dalam penyuluhan tersebut dihadirkan dosen biologi peminatan botani Universitas Bangka Belitung yaitu ibu Robika, S.Si., M.Si. yang meruapakan salah satu dosen memegang mata kuliah dominasi praktikum dan menggunakan alat-alat laboratorium yang berada di kampus seperti mikroskop. Sehingga hal tersebut menurutnya merupakan suatu tantangan dalam menjalankan perkuliahan daring bagi dosen dan mahasiswa itu sendiri. Jadi pandai-pandailah dosen memilih teknologi yang tepat dan juga mahasiswa dapat melakukan praktikum mandiri yang tidak menyulitkan seperti pengamatan disekitar lingkungan rumah. Ya contohnya seperti pengamatan bentuk buah, biji, dan daun yang berada di sekitar rumah atau kost mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut bu robika menyampaikan bahwa sebenarnya tantangan terberat yang dikeluhkan mahasiswa terletak pada susahnya jaringan internet. Bahkan ada pula mahasiswanya yang manjat-manjat pohon dalam perkuliahan daring tersebut. Atas permasalahan mendasar tersebut bu Robika lebih siap untuk perkuliahan kedepan dengan formula-formula yang sudah disiapkannya tentu dengan perpaduan teknologi yang diperolehnya dari pelatihan yang diselenggarakan belmawa oleh dikti. Membuat media pembelajaran sarananya harus sesuatu yang visual agar tidak membuat jemu merupakaan salah satu yang digagasnya agar dapat menambah pemahaman pembelajaran daring. Kita harus tetap optimis walaupun daring dan tidak mungkin tidak mendapatkan apapun pasti ada,.
Salah satu penanya dari mahasiswi dalam dialog interaktif dengan pendengar, pertanyaannya terletak pada pemasalahan kuota dan jaringan internet. Menurut bu Robika konsep daring itu sebenarnya menekankan agar bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Menurutnya waktu offline yang di-onlinekan tidak bisa memaksakan kehadiran dan pengumpulan tugas dan itu menurutnya kurang tepat karena tidak berlaku adil terhadap mahasiswa yang susah dalam jaringan dan keterbatasan kuota internet. Menurutnya waktu perkuliahan dengan konsep bisa belajar kapan saja dan dimana saja tidak harus mengetatkan waktu sebab konsep tersebut memberikan fleksibelitas terhadap waktu.
Saya juga memadukan ruang pemelajaran walaupun ruang belajar tatap muka terbatas, namun ruang belajar tatap maya, ruang belajar mandiri dan ruang belajar kolaboratif bisa kita racik formulanya agar ruang belajar bervariasi dan tidak membosankan. Kita juga harus tingkatkan niat keinginan untuk belajar dalam sistem daring ini karena sebagus apapun kontennya semenarik apapun materinya jika niat belajar kurang juga percuma, Pungkas bu Robika.
Bahkan daring ini selain memiliki dampak negatif kita juga bisa melihat segi positifnya seperti menurunkan biaya hidup ya karena bisa tetap tinggal dengan orang tua walaupun jauh dari kampus maka biaya kos tidak ada dan tidak perlu biaya transportasi, biaya makan sehari-hari juga sudah tidak perlu mengeluarkan uang pribadi lagi, lebih menghemat waktu seperti tidak perlu menghabiskan sekian waktu di jalan untuk pergi-pulang ke dan dari kampus. Lokasi dan waktu lebih fleksibel, tidak terpaku pada satu tempat dan terpaku pada satu waktu. Kuliah dapat dimana saja dan sedang apa saja, dapat menumbuhkan kemandirian belajar, pembelajaran daring menuntut peserta didik untuk dapat lebih aktif belajar secara mandiri dengan bantuan media pembelajaran yang telah diberikan oleh pendidik Serta menguasai berbagai teknologi dan informasi. Ini penting agar tidak ketinggalan zaman, tutup bu Robika.
Cara Membangun Karakter Akademisi Mahasiswa
Mahasiswa berkarakter adalah mahasiswa yang memahami tugas dan fungsinya sebagai mahasiswa. Mahasiswa tersebut ditandai dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam dirinya untuk senatiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikapnya (WPKNS) dengan berbagai aktifitas yang dijalani baik melalui kegiatan perkuliahan, aktif dalam berorganisasi ekstra atau intra kampus untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pengelolaan waktu yang adil yaitu pandai menempatkan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan, situasi, kondisi, toleransi, pantauan dan jangkauan yang ada pada dirinya dan lingkungannya. Mahasiswa berkrakter ini lebih dewasa dalam menyikapi persoalan yang datang menghampirinya. Jika menghadapi masalah dirinya tenang, optimis, penuh percaya diri, tidak menyalahkan orang lain, memecahkan masalah dengan arif dan bijaksana, memiliki kemampuan mengendalikan dirinya, memahami kelemahan dan kelebihan dirinya dan orang lain, pandai menempatkan diri dengan siapa yang dihadapinya, mampu berkomunikasi dengan efektif dengan semua orang karena memiliki kecerdasan sosioemosional.
Mahasiswa berkarakter biasanya adalah seorang yang taat menjalankan ibadah kepada Tuhannya, memiliki kecerdasan spritual dalam melakukan kegiatan kesehariannya dan selalu mendasari aktifitasnya dengan niat beribadah kepada-Nya. Silaturahmi yang dibangunnya melalui kegiatan di tempat-tempat ibadah, organisasi kampus maupun ektra kampus untuk menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Mampu mengetahui mana yang boleh (halal) dan mana yang dilarang (haram) dan berkeyakinan bahwa kesuksesan hidup di dunia dan akhirat adalah karena ijin dan ridhonya Tuhan yang Maha Esa semata, yang di anugerahkan melalui ikhtiar-ikhtiar manusia.
Mahasiswa berkarakter memiliki kemampuan untuk menyelesaikan studi dengan memadukan prinsif “Kuliah Selesai Tepat Waktu dan di Waktu yang Tepat”. Maksudnya adalah kadang kala kita melihat mahasiswa yang lulus tepat waktu namun setelah diperhadapkan dengan kondisi kerja di masyarakat banyak yang tidak mampu melewati tantangan tersebut dikarenakan hanya sekedar lulus tetapi miskin akan WPKNS, dan juga ada yang lulus terlalu lama, banyak menghabiskan waktu, energi, uang, ataupun orang tua sudah terlanjur meninggal sehingga tidak sempat melihat kesuksesan anaknya, namun memiliki WPKNS yang baik. Hal tersebut memperlihatkan bahwa pentingnya perpaduan untuk menutupi kelemahan-kelemahan dari kedua konsep tersebut.
Perlu juga kita sadari bersama bahwa kuliah bukanlah untuk menghasilkan lulusan yang bisa bekerja, karena banyak penelitian menunjukan bahwa tanpa kuliah banyak orang yang mampu bekerja. Namun esensi perkuliahan adalah mendewasakan mental mahasiswa sehingga mampu menjalani kehidupannya secara baik dan benar dimanapun dengan kondisi apapun, hal inilah yang akan menuntun setiap orang mendapatkan pekerjaan yang layak, dan bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
Mahasiswa yang berkualitas menjadi salah satu kata kunci untuk membangun bangsa Indonesia ke depan. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Mahasiswa yang berkualitas IMTAQ dan IPTEK serta cinta tanah air inilah merupakan kekuatan untuk memenangkan kompetensi dalam iklim persaingan global ini. Oleh karenanya sebagai mahasiswa seharusnya memiliki pandangan jauh ke depan untuk membangun bangsa ini lebih maju, berperadaban, cerdas, berkeadilan, sejahtera, sehat lahir dan batin. Untuk mewujudkan semua itu, mahasiswa hendaknya bertekad untuk menjadi pemimpin masa depan memiliki keilmuan, keimanan, integritas, dan kredibilitas dalam meningkatkan kedewasaan dalam berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab (BMB3).