PERBANDINGAN DAN LOGIKA DALAM MATEMATIKA

05 October 2022 15:28:41 Dibaca : 305

NAMA : YUNILA USMAN

NIM : 411421029

KELAS: B PENDIDIKAN MATEMATIKA

TUGAS: KOMPUTASI DAN PEMOGRAMAN

 

BAB 10

OPERASI LOGIKA

Dasar operasi logika sangat penting jika kita ingin mahir dalam Aljabar Boolean. Dengan begitu kita bisa lebih mudah saat membuat pemrograman dengan tipe data Boolean yang hasilnya benar atau salah. Operasi logika yang dimaksudkan adalah sebuah kombinasi variable biner yang berupa masukan dan keluaran dari sebuah sistem rangkaian digital.

Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen dengan elemen. Objek-objek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu eksperesi perbandingan maupun berupa suatu konstanta Boolean.

Operasi perbandingan biasanya digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatu statemen kondisional if-else atau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol proses interaksi dalam suatu statemen perulangan while.

Berikut ini adalah contoh pengunaan operasi perbandingan yang terdapat di dalam suatu blok kondisional if-else.

 

Penggunaan operasi perbandingan pada suatu blok perulangan while dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

 

suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap objek-objek numerik. pada kasus ini, angka nol akan dianggap sebagai konstanta Boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta Boolean benar (T). berikut ini contoh operasi logika terhadap objek-objek numerik.

FUNGSI-FUNGSI LOGIKA

1.) And

- and (A) atau and (A, '*') : fungsi logika and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.

- and (A,1) atau and (A,'r') : fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.

- and (A,2) atau and (A, 'c') : fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

contoh penggunaan fungsi and yaitu :

 2.) Or

- Or (A) atau or (A, '*') : fungsi logika or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.

- Or (A,1) atau or (A,'r') : fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.

- Or (A,2) atau or (A, 'c') : fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

contoh penggunaan fungsi or yaitu :

 

FUNGSI-FUNGSI PENGUJIAN

isdef ("x") : Untuk mendapatkan informasi mengenai eksistensi variabel x.

isreal (x) : untuk memeriksa apakah semua elemen dari matriks x merupakan bilangan real.

isinf (x) : Untuk memeriksa apakah elemen-elemen matrik x merupakan konstranta takhingga.

isnan (x) : Untuk memeriksa apakah elemen-elemen matrik x merupakan konstranta takhingga.

isempty (x) : Untuk memeriksa apakah x merupakan matrik kosong.

isequal (x,y) : Untuk memeriksa apakah x dan y adalah matrik yang sama.

isvector (x) : Untuk memeriksa apakah x adalah sebuah vektor.

Contoh ilustrasi penggunaan dari fungsi-fungsi pengujian yaitu :

 

informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian kadang kala diperlukan sebagai kondisi yang diuji didalam sebuah statemen kondisional, seperti yang ditujukan pada contoh dibawah ini :

 

PENGULANGAN DAN KONDISIONAL

- WHILE

BAB 11

SCILAB

Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur

eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if–else dan select–case, break dan continue.

For

Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:

for var = exp

blok-statemenen

end

Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektori inkremental j:k atau j:d:k.

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut :

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi

perulangannya adalah sebagai berikut :

 

Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang. Misalkan Vadalahsebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

for var = V

 blok-statemen

end

Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabeliterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.

Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperhatikan pada contoh berikut ini

 

Statemen perulangan for juga dapat diletakkan di dalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh di bawah ini.

 

Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya  sebagaiilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for. Pada beberapa contoh di atas, statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.

Penggunaan statemen for sebaiknya hanya digunakan ketika statemen yang berbasisv vektor sulit atau tidak dapat digunakan, seperti pada perhitungan di bawah ini

 

Pada perhitungan ini penggunaan statemen for tidak dapat dihindari dan digantikan dengan statemen lain yang berbasis vektor.

While

Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yangj jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen

perulangan while adalah sebagai berikut:

 while ekspresi then

      blok-statemenakan

end

Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while.

Contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

  

 

 Continue

Di dalam suatu blok perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.

Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut

 

Seperti yang terlihat pada contoh ini, blok statemen yang tidak menggunakan statemen continue lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada blok statemen yang menggunakan statemen continue.

If-Else

Statemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:

if ekspresit then

          Blok-statemenen 

End

Blok statement yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:

Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:

 

Select-Case

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string.

Contoh lain penggunaan statemen select–case adalah sebagai berikut

Dalam suatu operasi kondisional, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai diskrit maka penggunaan statemen select-case adalah lebih cocok dibandingkan dengan statemen ifelseif-else. Hal ini karena blok statemen kondisional yang dibuat dengan statemen select-case lebih mudah untuk dibaca dan mempunyai bentuk yang lebih elegan.

Bab 12.

Editor Teks SciNotes

SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkanpembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui menu Applications SciNotes yang terdapat pada jendela konsol Scilab atau dengan menggunakan perintah editor atau scinotes. Gambar berikut ini adalah tampilan dari jendela editor teks SciNotes.

 Berikut ini adalah sebuah ilustrasi pembuatan sebuah fungsi dalam SciNotes.

File skrip atau fungsi yang telah selesai dibuat dalam SciNotes dapat dieksekusi ke dalam konsol Scilab melalui menu Execute atau dengan menggunakan tombol klik kanan pada mouse.

 

Bab 13

Skrip

Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Pada saat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akan dieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.Pembuatan SkripPada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti notepad. Namun cara terbaik dalam pembuatan sebuah file skrip yaitu dengan program editor teks SciNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi. 

 

Kelebihan dan Kelemahan SkripPenyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab. Hal ini karena jika ditemukan kesalahan dalam perhitungan atau dalam penulisan statemen dalam file skrip maka perbaikan kesalahannya hanya dilakukan terhadap statemenstatemen yang salah saja. Seandainya perhitungannya dilakukan melalui jendela Scilab maka semua statemennya harus ditulis ulang kembali disertai dengan perbaikan pada statemen-statemen yang salah. Keuntungan lainnya yaitu sebuah file skrip dapat digunakan sebagai dokumentasi dari suatu perhitungan yang telah dilakukan.

Cara Menjalankan Suatu SkripStatemen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNotes dapat dijalankan melalui menu Execute. Apabila skrip [fibo.sce] pada Contoh 1 dieksekusi melalui menu Execute  -> File with no Echo maka tampilan berikut ini akan muncul pada Jendela Scilab.

Sebuah file skrip yang tersimpan pada sebuah direktory dapat dieksekusi dengan statemen exec(file_skrip) dimana file_skrip adalah nama filenya. Apabila filenya tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip cukup dinyatakan dengan menggunakan

nama filenya saja, seperti contoh di bawah ini:-->exec('fibo.sce');Namun jika filenya tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip harus berupa nama file skrip dan nama direktorinya, seperti yang contoh di bawah ini:-->exec('D:\Skrip dan Fungsi\fibo.sce');Apabila di belakang statemen exec(file_skrip) tidak ditambahkan tanda titik-koma (;) maka statemen-statemen yang terdapat di dalam skrip yang dieksekusi akan ditampilkan pada jendela Scilab.

Kelebihan dan Kelemahan SkripPenyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab. Hal ini karena jika ditemukan kesalahan dalam perhitungan atau dalam penulisan statemen dalam file skrip maka perbaikan kesalahannya hanya dilakukan terhadap statemenstatemen yang salah saja. Seandainya perhitungannya dilakukan melalui jendela Scilab maka semua statemennya harus ditulis ulang kembali disertai dengan perbaikan pada statemen-statemen yang salah. Keuntungan lainnya yaitu sebuah file skrip dapat digunakan  sebagai dokumentasi dari suatu perhitungan yang telah dilakukan. Sayangnya untuk suatu perhitungan dengan data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terlebih dahulu terhadap file skripnya dan setelah itu melakukan eksekusi untuk melihat hasil perhitungannya. Untuk kondisi semacam ini penggunaan skrip menjadi tidak praktis dan sebaiknya digunakan file fungsi. Penjelasan rinci mengenai file fungsi diberikan pada bab selanjutnya.

 

Bab 14

FUNGSI

Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.File-FungsiFile-fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks sebagai berikut.

Dimana func_name adalah nama fungsi, in1, in2 adalah argumen-argumen input kemudian out1, out2 adalah argumen-argumen output. Pada fungsi yang tidak mempunyai argumen input penggunaan tanda kurung kiri dan kurung kanan, ( ), bersifat opsional. Pada fungsifungsi yang mempunyai argumen output tunggal penggunaan kurung-siku kiri dan kurungsiku kanan, [ ], bersifat opsional. Aturan penamaan fungsi adalah sama seperti aturanpenamaan suatu variabel.

Contoh 1. (Deret Fibonacci). N Suku-suku awal dari deret Fibonacci [Fibonacci.sci]

 

Penggunaan Fungsi-Fungsi yang Tersimpan pada Suatu File-FungsiSuatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan. Untuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute. File-fungsi yang tersimpan pada suatu direktori tertentu dapat dieksekusi dengan statemen exec(nama_file), dimana nama_file adalah nama dari file-fungsi. Jika file-fungsi tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama_file cukup dengan nama filenya saja, seperti pada contoh di bawah ini:-->exec('trig_derajat.sci');Namun jika file-fungsi tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama_file harus ditulis dengan nama file-fungsi beserta nama direktorinya.-->exec('D:\Skrip dan Fungsi\trig_derajat.sci’);Jika di belakang statemen exec(nama_file) tidak ditambahkan tanda titik-koma maka semua statemen yang terdapat di dalam file-fungsi akan ditampilkan pada jendela Scilab.

 

Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela ScilabSelain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction atau dengan menggunakan fungsi deff. Fungsi-fungsi yang dibuat dengan cara ini akan tersimpan secara otomatis di dalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang dibuat secara langsung pada jendela Scilab hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika program Scilab ditutup.

Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-EndfunctionSintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.

Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela Scilab.

  

 

Berikut ini ilustrasi mengenai variabel global.

 

Terlihat bahwa perubahan nilai dari variabel global yang terdapat di dalam suatu fungsi juga akan merubah nilai dari variabel yang sama yang tersimpan pada ruang kerja. 

Contoh 5. Formula untuk menghitung faktorial dari suatu bilangan bulat n.

Berikut ini adalah implementasi statemen-statemen untuk fungsi faktorial.

 

 

Pengontrolan Eksekusi Suatu FungsiPerintah resume, resume dan abort dapat digunakan untuk mengontrol eksekusi sebuah fungsi. Penjelasan mengenai perintah-perintah tersebut adalah sebagai berikut.

- Perintah resume dan return adalah perintah yang ekuivalen. Perintah resume atau return digunakan untuk keluar dari suatu fungsi namun fungsi tetap menghasilkan suatu nilai keluaran. Namun jika sebuah fungsi dijalankan dalam mode pause maka penggunaan perintah resume atau return akan menghentikan mode pause dan proses eksekusi fungsi dilanjutkan kembali.- Perintah abort dapat digunakan untuk menghentikan proses eksekusi yang sedang berlangsung pada suatu file atau skrip. Perintah error dan warning dapat digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan yang terjadi.

Menyela Eksekusi Program dan Melakukan DebuggingPauseStatemen pause akan menyela proses eksekusi yang sedang berlangsung di dalam sebuah fungsi atau skrip. Proses eksekusi akan dihentikan pada baris dimana statemen pause tersebut diletakkan. Statemen pause biasanya digunakan untuk dalam proses debugging terhadap suatu skrip atau fungsi. Berikut ini ilustrasi penggunaan perintah pause. 

Penggunaan statemen pause akan menciptakan sebuah ruang kerja baru dimana semua variabel yang berada di atas statemen pause telah tersimpan di dalam ruang kerja baru tersebut. Setelah tanda -1-> kita dapat memberikan perintah-perintah seperti yang biasa dimasukkan pada baris perintah.

Untuk melanjutkan eksekusi terhadap fungsi psecant dapat digunakan perintah resume atau return. Untuk membatalkan eksekusi terhadap file tersebut gunakan perintah abort

Setbpt

Berbeda dengan pause, statemen setbpt hanya dapat digunakan terhadap sebuah fungsi. Pada penggunaan statemen setbpt tidak perlukan adanya penyisipan statemen tersebut ke dalam fungsi dan dijalankan pada jendela Scilab dengan sintaks sebagai berikut:

setbpt(nama-fungsi, [nomer-baris])

dimana nama-fungsi adalah nama fungsi dan nomer-baris adalah nomer-nomer baris yang akan dipasang titik sela.

Jumlah Argumen Input dan OutputJumlah argumen input dan output yang dipakai pada saat menjalankan sebuah fungsi dapatdiketahui dengan fungsi argn yang mempunyai sintaks sebagai berikut:[lhs,rhs] = argn()lhs = argn(1)rhs = argn(2)dimana rhs dan lhs adalah jumlah argumen input dan output yang digunakan.

Fungsi rasional adalah modifikasi dari fungsi rat yang telah terpasang pada Scilab. Berikut ini adalah statemen-statemen fungsi rasional.

Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan perintah head_comments.

 

Kelebihan FungsiDibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.- Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harus melakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jika skrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya- Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akan tersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagai variabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akan tersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai dari variabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.  

Contoh 11. (Metode Optimasi Golden Section). Metode golden section adalah salah satu metode yang populer untuk penyelesaian suatu persoalan optimasi nonlinier yang terdiri dari satu variabel. Berikut ini adalah statemen-statemen untuk metode golden section.

 

 

Nilai optimum dari fungsi obyektif f(x) dapat diperoleh dengan statemen-statemen sebagai berikut:

 

Dari output yang diberikan oleh fungsi golden_section diperoleh bahwa titik optimumnya adalah xoptimum = 1.587 dengan nilai minimum fminimum = 15.119.

 

BAB 15

INPUT DAN OUTPUT

Memasukkan Data dengan Fungsi InputSelain melalui baris perintah, suatu data juga dapat dimasukkan dengan fungsi input dengan sintaks sebagai berikut.

x = input("teks")

x = input("teks", "string")

Dimana teks adalah keterangan tentang data yang akan dimasukkan. Jika data yang dimasukkan berupa string maka "string" harus digunakan sebagai argumen kedua pada fungsi input. Argumen "string" dapat disingkat dengan karakter tunggal "s".

Berikut ini contoh penggunaan fungsi input.

n = input("Jumlah iterasi ?")

s = input("Metode ?","s")

Menampilkan Nilai Suatu Variabel dengan Fungsi DispSelain dengan cara menuliskan nama variabelnya pada baris perintah, nilai dari suatu variabel var juga dapat ditampilkan pada Jendela Scilab dengan fungsi disp(var), seperti yang ditunjukkan pada beberapa contoh di bawah ini.

 

Fungsi disp juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai dari beberapa variabel sekaligus dengan menggunakan sintaks disp(var1, var2, ... varn), dimana var1, var2, varn adalah nama-nama variabel.Fungsi disp akan menampilkan nilai variabel-variabel dengan urutan yang terbalik dengan urutan daftar variabel pada argumen input.

-->disp(factorial(10),'Nilai dari faktorial(10) adalah')

Nilai dari faktorial(10) adalah

3628800.

 Untuk variabel numerik, perintah disp akan menampilkan nilainya sesuai dengan format yang sedang digunakan.

 

Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Print

Sebuah variabel juga dapat dicetak nama dan nilainya ke dalam suatu file dengan fungsi print yang mempunyai sintak sebagai berikut:print(nama_file, x1, x2, ..., xn)Dimana nama_file adalah nama file untuk menyimpan variabel x1, x2, ..., xn. Nama file harus ditulis dengan nama direktorinya apabila filenya tidak berada pada direktori kerja, namun jika berada dalam direktori kerja maka cukup dengan nama filenya saja. Urutan dari tampilan variabel yang dihasilkan oleh fungsi print adalah terbalik dengan urutan variabel-variabel pada argumen inputnya. Fungsi print akan mencetak data numerik sesuai dengan format numerik yang sedang digunakan.

Contoh penggunaan fungsi print adalah sebagai berikut:

 

Membuka dan Menutup File Data

Pada beberapa proses input dan output dengan suatu file, kadang filenya harus dibuka terlebih dahulu sebelum dapat digunakan dan kemudian ditutup kembali jika telah selesai dipergunakan.

 Sebuah file dapat dibuka dengan fungsi file yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

fid = file('open', fname, status)

dimana fid adalah angka penanda file, fname adalah nama file data dan status adalah status file. Nama file harus ditulis dengan spesifikasi lengkap apabila filenya tidak berada pada direktori kerja dan jika berada dalam direktori kerja cukup dengan nama filenya saja.Argumen status pada fungsi file adalah string yang menunjukkan status file yangnilainya adalah salah satu dari beberapa string dibawah ini:

- 'new ' untuk file yang baru (default)- 'old ' untuk file yang sudah ada, 

- 'unknown ' untuk file yang statusnya tidak diketahui,

- 'scratch ' untuk file yang digunakan secara sementara dan akan dihapus pada akhir sesi Scilab.

 

Informasi Mengenai File-File yang Telah DibukaInformasi mengenai sebuah file yang sedang dibuka dapat diketahui dengan fungsi dispfiles(fid), dimana fid adalah penanda file. Jika fungsi dispfiles dijalankan tanpaargumen maka ditampilkan informasi dari semua file yang sedang dibuka.

Berikut ini ilustrasi penggunaan fungsi dispfiles.

 

Menyimpan dan Membaca Data String dalam Format Teks ASCIISuatu data string dapat disimpan ke dalam sebuah file teks dengan fungsi mputl yang mempunyai sebagai berikut:mputl(str, nama_file)dimana str adalah nama string yang akan ditulis dan nama_file adalah nama dari file yang digunakan untuk menyimpan string. Penggunaan fungsi mputl tidak memerlukan filenya untuk dibuka terlebih dahulu.Data string yang tersimpan suatu file teks dapat dibaca dengan menggunakan fungsi mgetl yang mempunyai sintak sebagai berikut:mgetl(nama_file, n)dimana nama_file adalah nama dari file dimana string tersimpan, dan n adalah jumlah baris yang akan dibaca. Argumen n bersifat opsional jika tidak digunakan maka semua baris string akan dibaca

Menyimpan dan Membaca Data dengan Format FortranFungsi write dapat digunakan untuk menyimpan nilai suatu variabel ke dalam sebuah file atau untuk menampilkannya pada jendela Scilab. Sintaks dari fungsi writeadalah sebagai berikut:write (nama_file, var, fmt)dimana nama_file adalah penanda file atau nama file, var adalah nama variabel dan fmt adalah format penulisan yang digunakan. Argumen fmt bersifat optional, apabila tidak dipergunakan maka data akan ditulis dengan format default.

Format bilangan integer dan desimal dapat diulangi beberapa kali dengan meletakan jumlah perulangan di depannya. Jika terdapat beberapa format maka tanda koma digunakan sebagai pemisah antara format yang satu dengan format yang lain. Format yang berulang dapat dibuat dengan menggunakan tanda kurung untuk melingkupi format tersebut dan dengan jumlah perulangan di depannya.

Contoh penggunaan fungsi write untuk menuliskan data pada sebuah file adalah sebagaiberikut:

Pembacaan data dari suatu file maupun dari papan ketik dengan menggunakan format Fortran dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi read sebagai berikut:x = read (nama_file, m, n, fmt)dimana nama_file adalah penanda file atau nama file data, m dan n adalah ukuran matrik data serta fmt adalah format penulisan yang digunakan. Jika tidak diketahui jumlah baris data maka gunakan nilai m=-1. Argumen fmt bersifat opsional dan apabila digunakan maka formatnya harus sesuai dengan format yang digunakan pada waktu penulisan data.

Contoh pembacaan dari sebuah file dengan fungsi read adalah sebagai berikut:

Berikut ini contoh penggunaan fungi read untuk membaca data dari papan ketik.

 

Pada pembacaan data melalui papan ketik dengan fungsi read, setelah statemennya dijalankan maka di bawahnya akan muncul tanda -->. Setelah tanda ini, data-data harus dimasukkan secara perbaris sesuai dengan dimensi datanya.

Menyimpan dan Membaca Data dengan Format CFungsi mfprintf juga dapat digunakan untuk menyimpan nilai suatu variabel ke dalam sebuah sebuah file atau untuk menampilkan nilai suatu variabel pada Jendela Scilab.Sintaks dari fungsi mfpintf adalah sebagai berikut:mfprintf(nama_file, fmt, var1, var2, .., varn)dimana nama_file adalah nama file data, fmt adalah format penulisan data, serta var1, var2, varn adalah nama-nama variabel yang ingin disimpan pada file data.

Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi MprintfNilai dari suatu variabel juga dapat ditampilkan pada Jendela Scilab dengan fungsi mprintf.Fungsi ini serupa dengan fungsi disp namun mempunyai kelebihan yaitu format penulisan variabelnya dapat diatur sesuai dengan yang kita kehendaki. Sintaks dari fungsi mprintf adalah sebagai berikutmprintf(fmt, var1, var2, .., varn)dimana fmt adalah format penulisan yang serupa dengan format bahasa C, serta var1,var2, varn adalah nama-nama variabel yang ingin ditampilkan pada jendela Scilab.

Menyimpan dan Membaca Suatu Data MatrikSuatu data matrik dapat disimpan secara langsung pada suatu file tanpa harus membuka filenya terlebih dahulu dengan fungsi fprintfMat yang mempunyai sintak sebagai berikutfprintfMat(nfile, M, fmt, teks)dimana nfile adalah nama file data, M adalah data matrik, fmt dalah format penulisan, teks adalah baris teks pertama yang akan dituliskan pada file data. Argumen format dan teks adalah argumen-argumen yang bersifat opsional.

Menyimpan dan Membaca Data dengan Format BinerSemua variabel yang terdapat pada ruang kerja dapat disimpan pada suatu file dengan format biner dengan menggunakan fungsi save,save("nama_file")dimana nama_file adalah nama file data. Untuk menyimpan beberapa variabel saja,(misalnya var1, var2 dan var3) maka sintaksnya adalahsave("nfile", "var1", "var2", "var3").

Berikut ini contoh penggunaan perintah save dan load.

 

Terlihat bahwa perintah terakhir menghasilkan pesan kesalahan. Hal ini karena variabel yang dipanggil kembali ke dalam ruang kerja pada perintah sebelumnya hanya variabel Z saja.

Selain dengan menggunakan fungsi save dan load, penyimpanan variabel-variabel yang terdapat pada ruang kerja ke dalam sebuah file dengan format biner dan pembacaan file data dengan format biner juga dapat kita lakukan melalui menu File Save enviroment dan File  Load enviroment.

   

 

NAMA: YUNILA USMAN

NIM:411421029

KELAS:B PENDIDIKAN MATEMATIKA

MK:KOMPUTASI PEMOGRAMAN

 

MEMBUAT 1 STUDI KASUS

Program if

Menghitung selisi luas antara lingkaran dan persegi

Hitunglah selisih luas bidang Lingkaran dengan luas bidang persegi dimana sisi persegi juga merupakan diameter dari Lingkaran. Program hanya meminta inputan sisi persegi atau diameter Lingkaran saja.Apabila jari-jari Lingkaran nilainya habis dibagi 7 maka nilai Phil gunakan 22/7 namun apabila nilai jari-jari tidak habis dibagi 7 maka maka nilai phi gunakan 3,14.

 

Ket: 

Genap 

Jika nilai yang anda input bernilai genap, maka Phi yang digunakan adalah 22/7, kemudian menampilkan hasil perhitungan Luas lingkaran, Luas Persegi dan selisih.

Sisi diameter:10

phi:22/7

luas lingkaran:75

luas persegi:100

selisi:25

 

Ganjil

Jika nilai yang anda input bernilai ganjil, maka Phi yang digunakan adalah 3,14, kemudian menampilkan hasil perhitungan Luas lingkaran, Luas Persegi dan selisih.

Sisi diameter:13

phi:3,14

luas lingkaran:113.04

luas persegi:169

selisi:55,96

 

ALGORITMA

1.Tentukan deklarasi float p,l,k,s,m int in dan string b

2.input nilai sisi/diameter

3. masukan m=in%2

4.jika m habis dibagi dua maka hitung:k,l,P,s

5.selanjutnya,tampilkan jika Sisi/ Diameter bernilai Genap nilai,phi (22/7),luas lingkaran (75),luas persegi (100),selisih (25)

6.jika m tidak habis dibagi dua maka hitung:k,l,P,s

7.selanjutnya,tampilkan jika Sisi/ Diameter bernilai Genap nilai,phi (3.14),luas lingkaran (113.04),luas persegi (169),selisih (55.96)

8.selesai.

 

FLOWCHART

 

 

 

SCILAB NEW

SCILAB

 

 

PPKMB dimasa pendemi covid-19

04 August 2021 13:27:44 Dibaca : 13

PPKMB, bicara soal ppkmb dimana masa yang akan dialami bagi mahasiswa baru dimana kegiatan tersebut yang biasanya diselengarakan di setiap kampus yang dijalankan secara offline atau dimana kita saling bertemu teman baru, pemateri dimana pemateri perkuliahan beda dengan pemateri di sekolah menengah, bertemu senior senior secara tatap muka. 

Beda halnya dengan masa sekarang ini dimana ppkmb akan dilanksanakan di setiap kampus akan tetapi hanya dengan batas orang dimana sebagian orang akan merasakan masa ppkmb offline yang biasanya dilaksanakan tahun tahun sebelumnya tetapi hanya dengan sebagian, Dan sebagiannya harus merasakan ppkmb online karena dengan alasan dapat menyebarkan virus covid yang sekarang ini semakin meraja rela. 

Keunggulan prodi agribisnis

04 August 2021 13:17:18 Dibaca : 14

Bicara soal keunggulan prodi, bahwa sanya kita tau masing masing prodi memiliki keunggulannya masing masing, sama halnya dengan prodi agribisnis

Bicara soal keunggulan prodi agribisnis,tentu prodi tersebut memiliki banyak keunggulan, salah satunya yakni ketika lulus nanti dari perguruan tinggi, bagi sebagian orang dari prodi tersebut mereka mengembangkannya dengan cara membangun usaha pertanian Dan menurut beberapa orang banyak usaha yang dapat dihasilkan dari prodi tersebut. 

Dampak covid bagi mahasiswa

04 August 2021 13:03:16 Dibaca : 17

Dimasa sekarang ini dimana aktifitas sangat lah terjangkau, terutama bagi pelajar

Lain halnya dengan mahasiswa perkuliahan dimana semakin banyak materi yang diberikan semakin banyak pula tugas yang akan di berikan dan yang akan dikerjakan mahasiswa. 

Dampak covid bagi mahasiswa salah satunya yakni dengan adanya kegiatan aktifitas yang biasanya dilakukan secara offline sekarang harus dilakukan secara online dengan tujuan agar tidak memberi dampak dapat menyebarkan covid

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong