FAKULTAS FAKULTAS YANG DI PINDAHKAN KE KAMPUS 4
Kampus 4 UNG terletak di kabupaten Bone Bolango. Berikut fakultas-fakultas yang telah di pindahkan ke kampus 4 UNG:
Fakultas TeknikFakultas PertanianFakultas Sastra dan BudayaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam
MAKNA LOGO DIES NATALIS KE 57 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
BENTUK
Bentuk Logo ini merupakan gabungan beberapa unsur yang diambil dari logo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yaitu:
Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo yang melambangkan lima sila dari dasar negara Pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut (Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu).Sayap burung Maleo sebagai burung endemic Sulawesi melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis dari seluruh civitas akademika dalam memajukan Universitas Negeri Gorontalo.Sayap burung Maleo tersebut juga melambangkan semangat dan daya juang pribadi-pribadi unggul dan memiliki daya saing di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
WARNA
Warna yang digunakan pada logo ini adalah Merah, Kuning Emas, Hijau, Biru dan Ungu yang merupakan warna adat Gorontalo.
Keseluruhan ragam warna ini juga mewakili warna masing-masing fakultas yang ada di UNG. Adapun makna dari warna tersebut adalah:
Merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab.Kuning emas melambangkan sikap setia dan kemuliaan.Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan.Biru melambangkan ketenangan, kesetiaan dan harapan.Ungu melambangkan keanggunan dan kewibawaan.Selain itu, warna yang digunakan pada logo ini adalah warna-warna gradasi yang sering digunakan di dunia teknologi sekarang, sejalan dengan visi dan misi Universitas Negeri Gorontalo yang mengedepankan inovasi, digital based learning, teknologi terbarukan, jejaring, serta sains dan teknologi menuju good university governance.
TIPOGRAFI
Font yang digunakan pada logo ini adalah huruf sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi, sehingga dapat terbaca meskipun logo dalam ukuran besar ataupun kecil.
BELAJAR UNTUK MENJADI PELAJAR BERKARAKTER
Pembelajaran menjadi salah satu fasilitas yang dapat berpengaruh besar dalam membentuk sumber energi manusia bermutu. Lewat pembelajaran, bisa terbentuk generasi berkarakter yang sanggup mengaktualisasikan diri jadi ujung tombak kemajuan peradaban.
Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, tujuan nasional pembelajaran merupakan buat mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada kesimpulannya hendak menopang kesejahteraan rakyat.
Apabila ditinjau ke dalam realita pembelajaran Indonesia dikala ini, penanda keberhasilan dari tujuan tersebut masih sangatlah jauh dari kata tercapai. Belum bangkitnya pembelajaran Indonesia dari keterpurukan sejatinya memunculkan satu permasalahan besar, hendak dibawa kemana peradaban negara ini nanti?
Keadaan para pelajar Indonesia ini masih sangat jauh dari harapan bagaikan generasi yang pintar serta sanggup bersaing di kancah internasional. Bila ditarik garis sebagian tahun kebelakang, bisa disaksikan bersama kalau Indonesia populer dengan jati diri bangsa yang berkaraker serta berbudi luhur.
Bermacam kebijakan pembelajaran yang dibuat pemerintah dengan harapan bisa memusatkan para siswa jadi unggul dalam seluruh bidang, baik dari segi kompetensi, kepribadian, dan jiwa kompetitif bagaikan bekal bersaing dengan pelajar-pelajar dari negeri lain.
Bersumber pada latar belakang tersebut, terdapatnya inovasi baru dalam kebijakan pembelajaran buat menanggulangi kasus pembelajaran serta membentuk generasi unggul, ialah generasi muda berkarakter, aktif, kreatif, serta kompetitif ialah perihal yang sangat berarti.
Pemecahan yang pas buat perihal ini merupakan Sistem Sekolah BATIK( Berkarakter, Aktif, Kreatif, serta Kompetitif), ialah inovasi sistem pembelajaran yang mengedepankan terdapatnya pergantian dalam 3 perihal pokok, antara lain tata cara pendidikan, golongan pengajar, serta kuantitas siswa di masing- masing kelas.