UNG, Kampus Milenial Menjunjung Nilai Kearifan Lokal
Hi sobat, Seringkah mendengar kata Milenial?. Tentu yang pertama kali ada dibenak pikiranmu adalah sebuah kelompok anak generasi muda zaman sekarang atau yang dikenal dengan generasi setelah x. Saking merasa hidup ditengah kemajuan teknologi, tak sedikit yang menganggap gaya hidup menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang utama. Demikian pun soal memilih kampus untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Banyak dari kaum milenial ini yang menginginkan kampus yang memenuhi gaya hidup kaum milenial. Ngomongin soal kampus Milenial, tentu janganlah ragu dan sulit mencari kampus milenial di Gorontalo. Sebab UNG solusinya, kampus bagi kaum milenial.
UNG pertama kali berdiri hingga saat ini terus bertransformasi sebagai kampus peradaban dengan tersedia 10 fakultas dan 49 Prodi serta 16 prodi pascasarjana. Semua jurusannya mengikuti perkembangan zaman dan tentu sesuai dengan selera kaum milenial. Meski milenial, bukan berarti menyampingkan kearifan lokal. Buktinya banyak kok. Mulai dari logo kampus yang menggunakan topi adat pria berwarna hitam dengan hiasan kuning emas yang menjadi nilai luhur adat dan tradisi budaya. Dan walaupun kampus ini tidak berfokus pada pembelajaran agama Islam, mayoritas mahasiswi UNG berhijab dan berpakaian yang tertutup. Bukti lain UNG menjunjung nilai kearifan lokal yakni, banyak dosen dan tenaga pengajar yang masih menggunakan dialek daerah sebagai sarana komunikasi saat mengajar sehingga mudah dipahami dan dimengerti mahasiswa. Bagian sekecil itu pun masih dipertimbangkan sebagai cermin menjunjung kearifan lokal. Tidak hanya itu saja masih banyak contoh lain yang membuat UNG adalah kampus Milenial yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal. So, sobat gak usah ragu lagi datanglah mendaftar sebagai insan akademis kampus peradaban ini.