Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang Pada Remaja

29 June 2015 14:39:56 Dibaca : 1071

a. Penyimpangan Individual.

Macam-macam bentuk penyimpangan individual :

  1. Penyalahgunaan Narkoba.
  2. Pelacuran.
  3. Penyimpangan seksual (homo, lesbian, biseksual, pedofil, sodomi, seks bebas, transeksual)
  4. Tindak Kriminal atau Kejahatan (perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan, pemerkosaan)
  5. Gaya Hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria beranting, suka berbohong, dan lain-lain).

b. Penyimpangan Bersama-Sama atau Kolektif (group deviation)

Macam-macambentuk penyimpangan kolektip :

  1. Tindak kenakalan, contohnya seperti kebut-kebutan di jalan, berbuat onar, menggoda dan mengganggu perempuan, mencoret-coret fasilitas umum, dan lain-lain.
  2. Tawuran atau perkelahian Antar kelompok, contohnya tawuran antar SMA, tawuran antar desa, dan sebagainya.
  3. Tindak Kejahatan Berkelompok atau Komplotan, contohnya perampok, bajing loncat, penjajah, koruptor, dan lain-lain.
  4. Penyimpangan Budaya adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada di masyarakat. Contohnya mas kawin yang tinggi, membuat batas antara laki-laki dan perempuan pada acara resepsi pernikahan, dan lain-lain.

Pengelolaan Sumberdaya Alam

29 June 2015 14:34:08 Dibaca : 1311

Pembangunan disuatu daerah selalu disasarkan pada pemanfaatan suatu sumberdaya alam. Makin banyan suatu daerah yang mempunyai sumberdaya alam dan makin efesien pemanfaatan sumberdaya alam tersebut, makin baiklah harapan akan tercapainya keadaan kehidupan ekonomi yang baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, ,aka perencanaan pembangunan, pengelolaan, dan penyelamatan sumberdaya alam itu perlu dilakukan dengan lebih cermat, dengan memperhitungkan hubungn-hubungan ekologis yang berlaku untuk menguragi akibat-akibat yang merugikan kelangsungan pembangunan secara menyeluruh.

Sumberdaya alam yang pokok dalam kehidupan manusia harus dikelola dengan baik dan bijaksana diantaranya adalah bebagai berikut :

a. Air

Air adalah esensial bagi kehidupan makhluk hidup. Krbutuhan air tidak hanya menyangku kuantitas, melainkan juka menyangkut kualitas. Jumlah air yang tersedia sangat berkaitan dengan iklim, terutama dengan cuaca hujan. Air juga berkaitan erat dengan hutan, faktor penting yang mempunyai pengaruh besar pada ketersediaan air adalah kegiatan manusia. Kualitan air juga dipengaruhi oleh luas hutan yang kita miliki.

b. Tanah

Tanah adalah salahsatu sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, akan tetapi dewasa ini diberbagai daerah di Indonesia sering terjadi bencana seperti tanah longsor. Hal ini disebabkan oleh penebangan pohon maupun hutan yang dilakukan oleh tangan manusia, terutama didaerah daerah yang tidak stabil. Selain itu, penyebab kerusakan lahan adalah pertambangan, baik pertambangan dengan skala besar maupun dengan skala kecil.

c. Udara

Manusia hidup sangat membutuhkan udara untuk kelangsungan hidupnya, udara merupakan campuran berbagai gas, uap air dan debu. Gas oksigen kita perlukan untuk bernafas dan pada umumnya kadarnya mencukupi. Karena itu kualitas udara lebih berkaitan dengan kadar gas yang mempunyai efek merugikan terhadap kesehatan manusia dan fungsi ekologi udara. Kebutuhan udara bersih adalah udara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dimuka bumi, udara yang mengandung oksigen (O2) yang dibutuhkan untuk proses fisiologi dan bioligis secara ilmiah.

d. Hutan

Hutan merupakan bagian lingkungan hidup kita yang sangat vital, hutan merupakan sumberdaya ekonomi sebagai pemasok kayu dan nir-kayu, misalnya rotan dan berbagai jenis getah. Hutan sebagai sumberdaya ekonomi yang menonjol dalam kehidupan kita, terutama kayunya, sedangkan hasil nir-kayu masih disepelekan. Lahan hutan merupakan sumberdaya yang sangat dimanfaatkan, misalnya untuk transmigrasi dan pembangunan perkebunan. Demikian pula banyak terdapat pembangunan mineral dan nir-mineral didalam kawasan hutan.

e. Tumbuhan

Manusia sangat membutuhkan tumbuhan dalam kehidupannya, tumbuhan dimanfaatkan manusia dengan memanfaatkan bagian akar, batang, daun, buah, serta bijinya. Satuhal yang perlu diperhatikan yaitu pemanfaatan tumbuhan tersebut tidak boleh menggangu kelestarian tumbuhan ersebut. Karena tumbuhan sangat dibutuhkan bagi makhlik hidup lainnya dan lingkungan sekitarnya.

f. Hewan

Sebagaimana pengertian sumberdaya pada umumnya yang berarti segala unsur lingkungan yang memberikan kesejahteraan bagi kehidupan, maka sumberdaya bagi hewan akan berarti semua unsur lingkungan yang memberikan kasejahteraan bagi hewan tersebut. Jadi unsur-unsur lingkungan hewan belum tentu seluruhnya menjadi sumberdaya bagi hewan tersebut.

g. Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak bumi dan gas alam sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari manusia. Hasil pengolahan minyak bumi dapat digunakan sebagai bahan bakar, baik bahan bakar dirumah tangga, industri maupun bahan bakar kendaraan. Minyak bumi juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri petrokimoa. Apa itu petrokimia?, petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi.

Masalah Kependudukan dan Lingkunagn Hidup

29 June 2015 14:32:18 Dibaca : 3096

Pertumbuhan peduduk dewasa ini mengalami pertumbuhan relatif cepat, pertumbuhan ini berimplikasi pada kondisi biofisik lingkungn, permasalahan ekonomi, kesenjangan sosial dan ketersediaan lahan yang cukup untuk menopang kesejahteraan hidup manusia.

Menurut Mantra (2001) masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat kaitannya dengan masalah kependudukan dalam kontes penduduk dan pembangunan. Dalam hal ini kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari pertambahannya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup.

Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2010 di Indonesia menunjukan bahwa laju pertumbuhan penduduk melebihi program dan proyeksi Nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Hasil ini memberikan gambaran bahwa, jika ditahun 2010 jumlah penduduk indonesia sebesar 237,6 juta jiwa maka ditahun 2011 bertambah 3,5 juta maka, juml;ah pendudu di Indonesia menjadi 241 juta jiwa.
Menurut Utina dan Baderan (2013), permasalahan akibat kepadatan penduduk terhadap lingkungan hidup mencangkup.

1. Berkurangnya Ketersediaan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau laha tidak bertambah, kepadatan penduduk dapat menyebabkan tanah pertanian semakin berkurang, karena digunakan untuk pemukiman penduduk.

2. Kebutuhan Udara Bersih dan Pencemaran Udara

Setiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas, demikian pula manusia sebagai makhluk hidup yang membutuhkan oksigen untuk kehidupannya. Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkannya melalui udara yang bersih, udara bersih berarti udara yang tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik.

3. Manajemen Keterpaduan Kawasan

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan yang membentuk dan berpengaruh terhadap tanah suatu lingkungan. Manajemen DAS lebih ditekankan pada pengelolaan kawasan Hulu dan Hilir daerah aliran sungai. Kawasan hulu identik dengan kawasan hutan, dan kawasan hilir identik dengan kawasan sengai.

4. Ketersediaan Air Bersih dan Pencemaran Air

Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika, kimia dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, syarat fisika yaitu air tetap jernih (tidak berubah warna), tidak ada rasa serta tidak berbau, sedangkan syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.

5. Penyebab Banjir

Factor-faktor penyebab banjir yang diakibatkan oleh aktivitas manusia adalah penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal dan rusaknya tanggul sungai. Banjir sering terjadi saat curah hujan tinggi, serta dapat merusak aliran irigasi, jembatan, jalan, rumah penduduk serta are pertanian.

6. Penumpukan Sampah dan Limbah Rumah Tangga

Pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sering menjadi salah satu cara untuk mengurangi debit sampah yang berlebihan. Konsep penanganan Reduce (mengurangi) adalah upaya mengurangi volume sampah dengan berbagai cara tanpa merusak lingkungan, konsep penaganan Reuse (menggunakan kembali) adalah upaya untuk menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan tanpa merubah bentuk untuk kegiatan lain yang bermanfaat. Recycle (mendaur ulang) adalah upaya untuk mendaur ulang sampah sehingga dapat dijadikan barang yang lebih bermanfaat bagi kahidupan manusia.

Para ahli dalam pakar Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup mengemukakan beberapa pendapat yang dapat kita simak bersama-sama sebagai berikut.

A. Klasifikasi Sumberdaya Alam Menurut Owen

Berdasarkan sifatnya Owen (1980) mengelompokan sumberdaya alam yang Inexhaustible dan Exhaustible. Sumberdaya Alam Inexhaustible adalah sumberdaya alam yang akan habis. Akan tetapi tidak berarti ketersediaannya tidak terbatas, bahkan apabila salah kelola maka sumberdaya alam tersebut dapat mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi secara optimal. Misalnya, jika terjadi kerusakan lahan didaerah aliran sungai (DAS) menyebabkan air tidak dapat meresap kedalam tanah, maka air akan lebih banyak mengalir sebagai aliran permukaan yang akan menimbulkan erosi, sedimentasi, banjir pada musim hujan, dan kurangnya air pada musim kemarau dan banyak lagi dampak terusannya.

Sumberdaya alam Exhaustible merupakan sumberdaya alam yang dapat habis, sekali kita gunakan habis maka sumberdaya alam tersebut maka tidak akan ada lagi (setidaknya butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya). Misalnya, pembentukan tanah membutuhkan waktu 500.000 tahun) (Alikorda 2000). Suatu sumberdaya alam Exhaustible dikemompokan menjadi sumberdaya alam Maintainuble dan Non Maintainuble.

B. Klasifikasi Sumberdaya Alam Menurut Barlow

Barlow (1972) mengelompokan sumberdaya alam menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Sumberdaya Alam Tidak Dapat Pulih

Sumberdaya alam yang tidak dapat pulih atau tidak dapat diperbaharui mempunyai sifat bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbaharui atau diolah kembali. Untuk terjadinya sumberdaya alam jenis ini diperlukan ribuan tahun. Metal, batu bara, minyak bumi, dan batu-batuan termasuk dalam kategori ini. Batu bara, minyak tenah dan gas alam dapat dicarikan penggantinya tetapi dalam jangka waktu yang lama, sehingga kita tidak dapat mengharapkan adanya tembahan volume secara fisik dalam jangka waktu tertentu. Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaiki ini dapat digolongkan lagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Sumberdaya seperti batu bara dan mineral yang sifatnya dapat dipakai habis atau perubahan secara kimiawi melalui penggunaan.

2. Sumberdaya seperti logam dan batu-batuan yang mempunya umur penggunaan yang lama dan seringkali dapat dipakai ulang.

 

2) Sumberdaya Alam Yang Pulih

Sumberdaya alam yang pulih atau yang dapat diperbaharui ini mempunyai sifat terus menerus ada, dan dapat diperbaharui oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia. Yang termasuk kelompok sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya air (baik yang mengalir di sungai, maupun yang ridak mengalir seperti danau dan laut), angin, cuaca, gelombang laut, sunar matahari dan bulan.

3) Sumberdaya Alam Yang Mempunyai Sifat Gabungan

Sumberdaya alam yang ada dalam kelompok ini masih dapat dibedakan menjadi dua macan yaitu :

a. Sumberdaya Biologis

Yang termasuk sumberdaya biologis adalah hasil panen, hutan, margasatwa, padang rumput, perikanan dan peternakan. Sumberdaya alam jenis ini mempunyai ciri seperti sumerdaya alam yang dapat diperbaharui karena dapat diperbaiki setiap saat, asal ada perawatan untuk melindunginya dan pemakaiannya sesuai dengan persediaan sumberdaya alam tersebut serta sesuai dengan kebutuhan kita.

b. Sumberdaya Tanah

Sumberdaya tanah ini menggambarkan gabungan antara sifat sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, yang tidak dapat diperbaharui maupun sumberdaya biologis. Sebagai contoh adalah kesuburan tanah, kesuburan tanah dapat terjadi karena perubahan akar pada tanaman, dan adanya organisme-organisme yang mengeluarkan bermacam-macam nutrisi tanah untuk diserap oleh tanaman.

C. Klasifikasi Sumberdaya Alam Menurut Camp Dan Daugherty

Menurut Camp dan Daugherty (1991), sesuai dengan sifat-sifatnya, SDA dapat dikelompokan menjadi sumberdaya alam tidak terhabiskan (Non-Exhaustible Resources), SDA terbarukan (Renewable Resources) dan SDA terhabiskan (Exhaustible Resources) sebagai berikut :

1) SDA Tidak Terhabiskan (Non-Exhaustible Resources)

Kelompok SDA ini dapat memperbaharui dirinya secara terus menerus, namun tidak berarti tidak terbatas jumlahnya, karena jika salah menggunakannya dapa terjadi permasalahan lingkungan. Sebagai contoh yang paling tepat adalah air, jika kita mengambil satu galon dari sungai, akan segera diisi oleh satu galon air lainnya. Namun, jika vegetasi didaerah aliran sungai (DAS) tidak mencukupi, dapat menyebankan air tidak meresap kedalam tanah untuk menjadi sumber-sumber air, tetapi akan mengalir sebagai aliran permukaan yang dapat menyebebkan erosi dan berpotensai sebagai timbulnya tanah longsor ataupun banjir.

2) SDA Terbarukan (Renewable Resources)

SDA yang dapat berpotensi memperbaharui sendiri disebut Renewable Resources. Contoh yang sangat tepat adalah hutan, terumbu karang, termasuk juga flora dan fauna. Manusia telah menggunakan SDA ini lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya, lebih banyak pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, lebih banyak rumput laut yang dipanen, ataupun lebih banyak terumbu karang yang dimanfaatkan ataupun dihancurkan oleh tangan manusia. Akibat kerusakan tersebut dapat menyababkan produktivitas ekosistem tersebut merosot secara tajam.

3) SDA Terhabiskan (Exhaustible Resources)

Banyak diantara SDA yang jumlahnya terbatas, dan tidak dapat dipulihkan disebut Non-Exhaustible Resources atau Exhaustible Resources. Untuk kelompok SDA ini tidak dapat diperbaharui dirinya, sekali punah atau habis maka akan habis dan punah selamanya. Walaupun kita dapat mengkonservasikan SDA ini, dan menerapkan cara-cara penggunaan yang bijaksana, misalnya dengan cara mendaur ulang. Minyak merupaka salah satu sumberdaya alam yang terpenting digolongan Exhaustible.

Ada beberapa pengelompokan sumberdaya alam yang bertujuan untuk memudahkan kita dalam mengingatnya adalah sumberdaya alam berdasarkan jenisnya, sumberdaya alam berdasarkan perubahannya, sumberdaya alam berdasarkan kegunaannya. Ketiga sumberdaya alam tersebut dapat disimpulkan bahwa sumberdaya alam yang paling rawan habis dan harus kita pelihara dengan baik demi kelangsungan hidup manusia dan generasi yang akan datang. Beberapa sumberdaya alam yang sangat pokok dalam kehidupan manusia diantaranya adalah air, tanah, udara, hutan, tumbuhan, hewan, minyak bumi, batu bara, gas alam, matahari, pertanian, panasbumi.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) ini ada dua kelompok, yaitu: ABK temporer (sementara) dan permanen (tetap). Adapun yang termasuk kategori ABK temporer meliputi: anak-anak yang berada di lapisan strata sosial ekonomi yang paling bawah, anak-anak jalanan (anjal), anak-anak korban bencana alam, anak-anak di daerah perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak yang menjadi korban HIV-AIDS. Sedangkan yang termasuk kategori ABK permanen adalah anak-anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Autis, ADHD (Attention Deficiency and Hiperactivity Disorders), Anak Berkesulitan Belajar, Anak berbakat dan sangat cerdas (Gifted), dan lain-lain.

Untuk menangani ABK tersebut dalam setting pendidikan inklusif di Indonesia, tentu memerlukan strategi khusus. Pendidikan inklusi mempunyai pengertian yang beragam. Stainback (1990) mengemukakan bahwa: sekolah inklusi adalah sekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama. Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa, maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru agar anak-anak berhasil. Lebih dari itu, sekolah inklusi juga merupakan tempat setiap anak dapat diterima, menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru dan teman sebayanya, maupun anggota masyarakat lain agar kebutuhan individualnya dapat terpenuhi. Selanjutnya, Staub dan Peck (1995) menyatakan bahwa: pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler. Hal ini menunjukkan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak berkelainan, apapun jenis kelainannya dan bagaimanapun gradasinya. Sementara itu, Sapon-Shevin (O’Neil, 1995) menyatakan bahwa pendidikan inklusi sebagai sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak berkelainan dilayani di sekolah-sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Oleh karena itu, ditekankan adanya perombakan sekolah, sehingga menjadi komunitas yang mendukung pemenuhan kebutuhan khusus setiap anak, sehingga sumber belajar menjadi memadai dan mendapat dukungan dari semua pihak, yaitu para siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitarnya.

Dalam hal ini, ada empat strategi pokok yang diterapkan pemerintah, yaitu: peraturan perundang-undangan yang menyatakan jaminan kepada setiap warga negara Indonesia (termasuk ABK temporer dan permanen) untuk memperoleh pelayanan pendidikan, memasukkan aspek fleksibilitas dan aksesibilitas ke dalam sistem pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Selain itu, menerapkan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan mengoptimalkan peranan guru.

Di bawah ini beberapa strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus:

1. Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah pendayagunaan secara tepat dan optimal dari semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran yang meliputi tujuan, materi pelajaran, media, metode, siswa, guru, lingkungan belajar dan evaluasi sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efesien. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, antara lain :

  1. Berdasarkan pengolahan pesan terdapat dua strategi yaitu strategi pembelajaran deduktif dan induktf.
  2. Berdasarkan pihak pengolah pesan yaitu strategi pembelajaran ekspositorik dan heuristic.
  3. Berdasarkan pengaturan guru yaitu strategi pembelajaran dengan seorang guru dan beregu.
  4. Berdasarkan jumlah siswa yaitu strategi klasikal, kelompok kecil dan individual.
  5. Beradsarkan interaksi guru dan siswa yaitu strategi tatap muka, dan melalui media.

 

2. Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang Berbakat

Strategi pembelajaran yang sesuai denagan kebutuhan anak berbakat akan mendorong anak tersebut untuk berprestasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran adalah :

  1. Pembelajaran harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat ketepatan yang baik.
  2. Tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual semata tetapi juga mengembangkan kecerdasan emosional.
  3. Melatih kreatifitas dari anak berkebutuhan khusus tersebut.

 

Model-model layanan yang biasa diberikan pada anak berbakat yaitu model layanan perkembangan moral, kreativitas dan bidang khusus.