KATEGORI : UNG

(Update 2020)! Akreditasi Program Studi UNG Gorontalo

17 September 2020 12:31:57 Dibaca : 30

Akreditasi program studi UNG Gorontalo merupakan suatu pengakuan atau penilaian suatu jurusan tertentu oleh lembaga berwenang seperti BAN PT.

Kamu tertarik untuk kuliah di salah satu jurusan UNG? Atau kamu hanya sekadar ingin tahu akreditasi jurusan di UNG saja?

Akreditasi jurusan UNG perlu diketahui untuk melihat peringkat dari jurusan satu dengan jurusan yang lain.

UNG (Universitas Negeri Gorontalo) adalah perguruan tinggi negeri favorit yang berada di Gorontalo.

Secara umum, Akreditasi adalah penilaian terhadap kelayakan dan pemeringkatan suatu program studi atau jurusan yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan digunakan sebagai pengakuan dari badan atau instansi yang lain.

Secara institusi kampus, UNG telah mendapatkan akreditasi “A” berdasarkan surat keputusan nomor 22/SK/BAN-PT/Akred/PT/II/2018 dari BAN PT.

Keren sekali kan? ?

Sebelum Anda melakukan pendaftaran di UNG, alangkah baiknya mengetahui akreditasi jurusan tersebut.

Berikut ini merupakan daftar akreditasi program studi UNG yang perlu untuk kamu ketahui sebelum mendaftar.

Akreditasi D-III & Profesi UNG Gorontalo

 

N0

STRATA

PROGAMSTUDI

AKREDITAS

1

D-III

PARIWISATA

A

2

D-III

FARMASI

B

3

PROFESI

NERS

B

Upaya Menghijaukan Kampus Baru UNG

17 September 2020 12:18:51 Dibaca : 25

Di tengah terik matahari, sejumlah mahasiswa berjalan menuju gedung baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Mereka menghalau sinar matahari dengan barang-barang seadanya. Buku-buku dan tas menjadi pilihannya. Tak ada candaan, mereka berjalan cepat menuju gedung-gedung megah itu.

“Ya ampun, panas sekali. Kapan kira-kira pohon-pohon akan tumbuh di sini?” celetuk salah satu dari mereka ketika menjangkau bagian teduh Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) UNG. Memang, sejak diresmikan pada 24 Januari 2019 oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir, sejumlah fakultas di kampus 1 UNG mulai berkemas pindah ke kampus baru yang ada di kawasan blok plan perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bone Bolango. Di tahun 2020 ini, perkuliahan kemudian mulai aktif dilakukan di lokasi ini. Sejumlah fasilitas dibangun dan ditunjang dengan transportasi yang mudah dan murah. Namun, rupanya ada yang kurang, kampus ini terlalu gersang. Hanya ada beberapa pohon kelapa setinggi lima meter yang tumbuh di sekitar gedung fakultas. Tidak ada keteduhan yang bisa diharapkan dari pohon kelapa. Selain tidak memiliki tajuk lebar, pohon ini tentu berbahaya untuk dipakai berteduh, karena buahnya yang bisa jatuh sewaktu-waktu.

Merespon itu, Jumat 17 Januari 2020, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Alaska, melakukan penghijauan di kampus baru UNG. Mapala yang berdiri di Fakultas Teknik (Fatek) ini menggandeng sejumlah organisasi mapala di fakultas lain di UNG. Jalanan di fakultas baru UNG sebenarnya dibuat melingkar. Melewati setiap fakultas. Melingkari sebuah gedung perpustakaan induk di UNG. Beberapa pohon yang lolos dari penebangan akibat pembangunan hanya tumbuh di bagian belakang kampus. Namun jaraknya jauh dari halaman fakultas. Maka mapala ini kemudian, dengan 1.000 pohon yang dibawa, mereka mulai menanam pohon di sepanjang jalan kampus. Jaraknya diatur lima meter setiap pohon. Penanaman ini sendiri sebenarnya adalah rangkaian kegiatan “greening with us” yang digagas oleh Mapala Alaska, dan sejumlah lembaga lainnya yang coba digandeng pada 17-18 Januari 2020. Ketua panitia, Shaleh Alhabsi Saleh mengungkapkan, penanaman ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mereka lakukan. Terlebih melihat bagaimana kondisi kampus baru. Apalagi menurutnya, Fatek adalah salah satu fakultas yang aktivitas perkuliahannya sudah dipindahkan ke kampus baru.

“Fakultas teknik pindah, ya, tentu Mapala Alaska juga pindah ke sini. Dan sebagai mapala, kami tentu akan terus melakukan penghijauan di kampus baru ini. Ini tidak hanya jadi tanggung jawab kampus, juga kami sebagai organisasi lingkungan di sini. Jenis-jenis pohon yang kami tanam di sini adalah; mahoni, tanjug, sirsak, dan pete,” katanya.

Menurutnya, pohon-pohon ini akan menjadi salah satu penunjang kenyamanan mahasiswa. Sehingga akan sangat urgen untuk ditanam. Beberapa tahun ke depan, menurutnya, jika penghijauan ini terus dilakukan, maka kesan gersang semacam ini akan hilang dari wajah kampus 4 UNG ini. “Lihat saja keadaannya sekarang. Gersang semacam padang savana di gunung-gunung yang kami kunjungi. Mungkin saat ini belum banyak mahasiswa yang mengeluh karena memang aktivitas perkuliahan akan dimulai nanti tanggal 20 Januari,” ungkapnya sambil tertawa.

Shaleh menganggap bahwa nanti ketika aktivitas perkuliahan dimulai, mahasiswa tentu akan mencari tempat-tempat di luar sebagai tempat nongkrong. Karena tidak mungkin akan menyesak gedung perkuliahan. Apalagi, belum tentu gedung itu akan dipasang alat pendingin. “Lihat saja nanti, paling akan ada keluhan-keluhan lagi di stori aplikasi media sosial mahasiswa empat fakultas yang pindah ke sini,” tutupnya.

Pembangunan kampus baru UNG ini sendiri merupakan satu dari tujuh universitas di Indonesia yang dibangun melalui Project Islamic Develompment Bank (IDB). Tiga belas gedung baru mulai dibangun sejak 2017 dengan total luas 36.236 meter persegi. Proses pengerjaannya dilakukan selama 425 hari kalender sejak ground breaking dengan nilai proyek Rp 293.699.760.000. “Kampus ini dibangun dengan uang yang tidak sedikit. Tapi apakah berbanding sama dengan kenyamanan yang ada?” celetuk Rival Dako, salah satu anggota mapala yang ikut penanaman pohon. Rival juga mengungkapkan bahwa tidak mungkin sebanyak 7.593 mahasiswa dari empat fakultas yang pindah ke kampus baru ini akan merasa nyaman jika di tahun-tahun ke depan tidak ada pohon yang ditanam dan tumbuh sebagai peneduh.

“Itu baru mahasiswa, bagaimana dengan 469 dosen dan pegawai yang akan bertugas di sini juga kan? Ya, mungkin saja dosen-dosen kita akan nyaman karena ditunjang fasilitas pendingin ruangan. Nah mahasiswa?” tanyanya. Mantan ketua Alaska yang biasa disapa Pepen itu menambahkan, suhu di Gorontalo cenderung panas. Semua tahu itu dan tidak bisa lagi diganggu gugat menurutnya. Dengan kondisi cuaca yang sangat panas itu, tanpa pohon-pohon, maka gedung-gedung ini akan terasa seperti oven raksasa. “Jadi kami ini, Mapala Alaska menyumbangkan oksigen kepada mahasiswa di sini. Kami juga mencoba bekerja memberi rasa nyaman. Biarlah kampus menangani fasilitas yang mahal-mahal, kami saja yang murah-murah begini. Menanam pohon. Walaupun nanti hasilnya tidak lebih murah juga dari fasilitas itu," ucapnya.

Di akhir komentarnya, Pepen berharap, dua tahun atau tiga tahun ke depan, akan ada mahasiswa yang duduk dan belajar ataupun bersantai di pohon-pohon yang mereka tanam hari ini. Kampus baru UNG sendiri berlokasi di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Kampus ini dibangun di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango yang mencapai 100 hektare. Di lokasi itu dibangun gedung kuliah, ruang kantor, ruang perpustakaan, dan ruang laboratorium. Ada empat fakultas yang akan menempati lokasi ini; Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Pertanian, dan Fakultas Sastra dan Budaya (FSB).

UNG Siapkan 1.200 Kuota Wisuda di September ini

17 September 2020 12:09:10 Dibaca : 28

UNG-Universitas Negeri Gorontalo menyediakan 1.200 kuota calon wisudawan untuk periode September tahun ini. Panitia pelaksana wisuda UNG bahkan telah membuka pendaftaran calon wisudawan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh Proses persyaratan studi secara online, pada Senin (17/8) kemarin melalui situs halaman web siat.ung.ac.id.

“UNG akan kembali melaksanakan prosesi Wisuda periode September 2020, dengan jumlah kuota pendaftar yang dibuka sebanyak 1.200 wisudawan,” ungkap Wakil Rektor l Bagian Akademik Dr. Harto Malik, saat diwawancarai, Rabu (19/8/2020).

Menurutnya, pendaftaran akan berlangsung hingga 31 Agustus 2020 bila telah mencapai kuota yang disiapkan.

Adapun ketentuan untuk calon peserta wisuda sambung dia jika semua nilai tugas akhir berupa skripsi, tesis, dan disertasi telah terisi lengkap pada siat.

“Selain itu tidak ada satupun nilai mata kuliah yang kurang dari 2 dan telah di yudisium serta dinyatakan lulus” pungkas Harto Malik.

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong