PENTINGNYA MENJAGA IMUNITAS TUBUH
Berdasarkan data statistik, resiko tingkat kematian yang disebabkan oleh virus Corona (Covid-19) menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya usia. Lansia (dewasa dengan usia di atas 50 tahun) memiliki potensi resiko yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Jadi, Anda harus benar-benar memahami cara meningkatkan kekebalan tubuh untuk mengurangi resiko masalah kesehatan pada lansia.
Kendati vaksin virus Corona masih belum benar-benar ditemukan, Anda tetap dapat mensiasati kondisi ini dengan menjaga kekebalan tubuh agar tetap optimal. Sistem imun yang kuat tidak hanya melindungi Anda dari virus Corona tetapi juga dari penyakit infeksi menular lainnya. Ada banyak cara untuk meningkatkan imunitas tubuh :
- kita bisa mulai dengan membiasakan untuk tidur yang cukup
- berolahraga secara teratur
- menerapkan perilaku hidup bersih
- memastikan kebutuhan zat gizi terpenuhi secara lengkap
HUBUNGAN OLAHRAGA & KESEHATAN
Sebab berolahraga secara rutin sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan, hal ini dikarenakan dengan berolahraga dapat membantu menurunkan risiko terjangkit beberapa jenis penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, osteoporosis, maupun berbagai jenis penyakit berbahaya lainnya.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkap hubungan olahraga dengan kondisi kesehatan mental. Mereka yang berolahraga beberapa kali seminggu memiliki kesehatan mental yang lebih baik daripada mereka yang tidak berolahraga.
Sementara olahraga tim atau yang melibatkan kelompok sosial memiliki efek paling positif bagi kondisi jiwa. Penelitian itu juga menemukan bahwa berolahraga terlalu banyak juga tidak selalu lebih baik bagi kondisi psikologis. Hal itu karena mereka yang berolahraga setiap hari dilaporkan mempunyai tingkat kesehatan mental yang lebih rendah.
Penelitian tersebut menggunakan data dari 1,2 juta orang dewasa di 50 negara bagian AS. Mereka diminta untuk memperkirakan seberapa sering mereka berolaraga dalam 30 hari terakhir. Mereka kemudian diminta untuk menjelaskan bagaimana kesehatan mental mereka, apakah tidak baik karena stress, depresi, atau masalah emosi lainnya.
Mereka juga ditanya seberapa sering mereka berolahraga dalam 30 hari terakhir di luar pekerjaan rutin. Pertanyaan juga mencakup berapa kali seminggu atau sebulan mereka melakukan latihan itu dan untuk berapa lama.
Hasilnya disesuaikan berdasarkan usia, ras, jenis kelamin, status perkawinan, penghasilan, pendidikan, status pekerjaan, massa tubuh, serta kesehatan fisik. Rata-rata dalam sebulan, peserta memiliki 3,4 hari kesehatan mental yang buruk. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga, yang berolahraga dilaporkan hanya memiliki 1,5 hari lebih sedikit kesehatan mental yang buruk, atau lebih rendah 43 persen.
JURUSAN KEPELATIHAN DENGAN SEJUTA KETERAMPILAN
Lulusan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga adalah sarjana yang memiliki kemampuan sebagai tenaga pendidik (guru pendidikan jasmani dan olahraga), serta memiliki kemampuan khusus sebagai pelatih ekstrakurikuler olahraga, pelatih profesional pada sebuah cabang olahraga, pelatih fisik pada klub olahraga profesional dan masik banyak lagi keterampilan yang akan diperoleh.
Akan ada banyak kejutan yang akan dihasilkan oleh jurusan pendidikan kepelatihan ketika semua penerapan ilmu akademik dan non akademik dipahami betul dan ditekuni.
#salamJasMerahMaron
#UNG
#FOK