ARSIP BULANAN : May 2021

Promosi Kesehatan

13 May 2021 19:24:29 Dibaca : 713

 

Tugas: Program perencanaan pelatihan penyakit klinis meningitis

Mata kuliah:Promosi kesehatan

Dosen Pa: DR. dr. Muh. Isman Jusuf, Sp. S., S.KED

Latar belakang:

         Meningitis adalah sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan pada meningesatau lapisan otak,lapisan membran yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang yangterdiri dari Duramater, Arachnoid dan Piamater. Secara klinis, meningitis bermanifestasidengan gejala meningeal (misalnya, sakit kepala, kaku kuduk, fotofobia), serta pleositosis(peningkatan jumlah sel darah putih) dalam cairan cerebrospinal (CSS). Tergantung pada durasi gejala, meningitis dapat diklasifikasikan sebagai akut atau kronis. Meningitis secara anatomis dibagi menjadi inflamasi dura, kadang-kadang disebut sebagai pachymeningitis(agak jarang) dan leptomeningitis, yang lebih umum dan didefinisikan sebagai peradangan pada jaringan arakhnoid dan ruang subaraknoid.

      Penyebab paling umum peradangan pada meningens adalah akibat iritasi oleh infeksi bakteri atau virus. Organisme biasanya masuk meningens melalui aliran darah dari bagian lain dari tubuh ataupun dapat secara langsung (perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan di dekat selaput otak).

Tujuan pelatihan:

Tujuan dilakukannya pelatihan ini ialah untuk mengenali masalah klinis penyakit menginitis yang terjadi berupa gejala awal yang paling sering terjadi dan hanya berupa penyakit flu biasa,yang kadang kala sering dianggap sepele oleh masyarakat dan memberikan penyuluhan tentang cara menghindari dan cara penangan dari masalah klinis tersebut.

Sasaran:

Sasaran umum pelatihan ini ialah kepada orang-orang awam atau orang-orang yang masih minim pengetahuan tentang penyakit klinis ini terutama pada orang tua yang mempunyai anak balita dan juga tidak menutup kemungkinan kepada ibu hamil dan menyusui.

Materi:

      Pengertian

Meningitis adalah kondisi serius yang menyebabkan lapisan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Anak-anak, remaja, dan usia muda memiliki resiko yang paling besar, meskipun kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meningitis dikenal juga dengan radang selaput otak..

      Penyebab

1)      Meningitis Bakterialis

Meningitis tipe ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menular. Bakteri yang menyebabkan meningitis meliputi:

a)      Streptococcus pneumoniae

Bakteri ini sering menjadi penyebab meningitis bakterialis. Meningitis akibat bakteri ini kerap dikaitkan dengan infeksi bakteri ini di bagian tubuh lain, seperti pneumonia, sinusitis, atau endokarditis.

b)      Neisseria meningitidis

Bakteri ini menyebar melalui air liur atau lendir saluran pernapasan.

c)      Haemophilus influenza

Haemophilus influenza tipe B atau Hib adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis pada anak-anak. Selain meningitis, bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada darah, tenggorokan, kulit, dan sendi.

d)     Listeria monocytogenes

Bakteri tipe ini umumnya terdapat pada makanan, seperti melon, keju, dan sayuran mentah.

e)      Staphylococcus aureus

Bakteri tipe ini umumnya ditemukan pada kulit dan saluran pernapasan. Kondisi ini kerap di kaitkan dengan prosedur operasi di otak atau cedera otak.

2)      Meningitis Virus

Virus yang menyebabkan meningitis meliputi virus kelompok enterovirus, virus herpes simplex, virus HIV, virus West Nile, atau virus mumps. Masing-masing jenis virus memiliki pola penyebaran dan penularan yang berbeda-beda.

Kondisi ini umumnya  menimbulkan gejala yang tergolong ringan dan dapat pulih dengan sendirinya. Namun, pada beberapa keadaan kondisinya tetap membutuhkan perawatan dan bisa memburuk.

3)      Meningitis Jamur

Meningitis yang disebabkan oleh jamur masih tergolong jarang terjadi. Meningitis tipe ini biasanya menyerang seseorang yang memiliki sistem imun lemah, seperti penderita kanker dan AIDS.

Beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan meningitis adalah cryptococcus, blastomyces, histoplasma, dan coccidioides. Jamur umumnya ini terdapat pada kotoran hewan seperti burung dan kelelawar. Penyebaran jamur dapat melalui tanah atau debu yang terkontaminasi dan terhirup oleh pasien.

4)      Meningitis Parasit

Parasit penyebab meningitis, seperti Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis, tidak disebarkan melalui kontak langsung. Parasit ini umumnya terdapat pada hasil bumi, serta kotoran, makanan, dan hewan seperti siput, ikan, unggas. Memakan makanan yang berbahan dasar hewan tersebut atau melakukan aktivitas seperti berenang berpotensi tertular parasit penyebab meningitis.

Meningitis juga dapat dipicu oleh kondisi yang diderita pasien, seperti cedera kepala, kanker, dan lupus. Penggunaan obat-obatan tertentu atau pernah menjalani tindakan medis seperti operasi otak juga dapat memicu munculnya meningitis.

5)      Meningitis non-infeksi

Meningitis jenis ini adalah yang tidak disebabkan oleh infeksi. Jenis ini disebabkan oleh kondisi, penyakit atau perawatan medis lainnya, seperti:

a)      Penyakit autoimun seperti lupus

b)      Cedera kepala

c)      Operasi otak

d)     Kanker

e)      Pengobatan kanker

f)       Sipilis

g)      Tuberkulosis (Meningitis tuberkulosis)

      Tanda dan gejala

  •  Pada bayi dan anak-anak

a)      Bayi menangis kuat.

b)      Kondisinya sangat lemah.

c)      Ubun-ubun kepala tampa menonjol.

d)     Muntah.

e)      Gelisah atau lemah mengantuk.

f)       Menolak minum susu atau makan.

g)      Gejala ruam pada tubuh berupa bercak keunguan biasanya akan muncul terakhir dan demam kadang tidak ada. Demam

h)      Lebih rewel dari biasanya

i)        Susah makan atau menyusu

j)        Menangis dengan nada tinggi

k)      Bercak merah atau ungu di kulit

l)        Menangis ketika kulitnya disentuh

m)    Kejang

  • Pada orang dewasa

a)      Pada Leher kaku, yang bisa membuat Anda kesulitan menggerakkan dagu atau menyentuhkan dagu ke bagian atas dada

b)      Nyeri kepala hebat

c)      Demam tinggi dengan suhu 38 derajat celcius atau lebih

d)     Kebingungan atau linglung

e)      Muntah

f)       Rasa tidak nyaman ketika melihat lampu yang terang

g)      Mengantuk

h)      Kejang

i)        Ruam kulit

j)        Sakit tenggorokan

k)      Sulit dan nyeri saat menelan

l)        Kelenjar getah bening di leher membesar

m)    Suara menjadi serakorang dewasa

      Pemeriksaan penunjang

Diagnosis penyakit ini dilakukan melalui analisis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Dokter akan melakukan pemeriksaan yang berfokus mengamati kondisi bagian telingan, leher, kepala hingga jalur saraf di sepanjang tulang belakang. Beberapa tes medis yang perlu Anda ikuti sehingga dokter mendapatkan hasil diagnosis meningitis yang lebih pasti, di antaranya adalah:

a)      Tes darah untuk menganalisis perkembangan infeksi patogen penyebab peradangan di selaput otak.

b)      Pencitraan CT atau MRI pada otak untuk mengetahui letak peradangan dan pembengkakan. Rontgen dada (X-ray) atau CT-Scan bisa diperlukan untuk mendeteksi infeksi di paru-paru yang terkait dengan radang selaput otak.

c)      Fungsi lumbal untuk mengambil sampel cairan tulang belakang (serebrospinal). Penyakit meningitis dalam hasil tes ini ditunjukkan dengan peningkatan sel darah putih dan protein serta rendahnya kandungan gula pada sampel serebrospinal.

d)     Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes antibodi melalui rapid test untuk mencari kondisi yang dicurigai disebabkan oleh virus.

      Penanganan

Pengobatan meningitis dapat dilakukan dengan beberapa langkah di bawah ini:

1. Meningitis bakteri

Untuk meningitis yang disebabkan bakteri, penanganannya berupa pemberian obat antibiotik spektrum luas melalui intravena (infus) dan obat kortikosteroid. Dokter juga bisa mengeluarkan semua cairan sinus atau mastoid yang telah terinfeksi.

2. Meningitis virus

Untuk meningitis akibat virus, penderita biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melancarkan proses pemulihan meliputi:

a)      Istirahat total

b)      Mengonsumsi banyak cairan

c)      Mengonsumsi obat antinyeri untuk mengurangi demam dan rasa sakit lainnya.

         Dokter mungkin akan memberikan obat kosrtikosteroid untuk mengurangi pembengkakan di otak dan obat antikejang guna mencegah kejang.Bila penyebab meningitis tidak jelas walaupun sudah dilakukan pemeriksaan penunjang, dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik dan antivirus secara bersamaan.

3. Meningitis jamur

Penanganan meningitis jamur dilakukan dengan penggunaan obat-obatan antijamur.

4. Meningitis parasit

Meningitis akibat parasit akan diobati berdasarkan gejala jenis parasit yang menjadi penyebabnya.

5. Meningitis non-infeksi

     Untuk meningitis non-infeksi yang akibat kondisi autoimun, akan  diobati dengan pemberian kortikosteroid. Sedangkan meningitis yang terkait dengan kanker, memerlukan terapi yang lebih spesifik untuk kanker.

      Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya meningitis antara lain sebagai berikut:

a)      Menjalani vaksinasi meningitis. Beberapa jenis vaksin yang dapat membantu dalam mencegah meningitis meliputi vaksin H. influenzae, vaksin pneumokokus PCV13, vaksin pneumokokus PPSV23, dan vaksin meningokokus.

b)      Menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dengan benar sebelum makan atau menyiapkan makanan, maupun setelah ke toilet, bepergian, atau memegang hewan.

c)      Tidak berbagi makanan, minuman, ataupun peralatan pribadi. Langkah ini bertujuan mengurangi risiko penyebaran melalui kontak jarak dekat.

d)     Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit per hari.

e)      Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, seperti buah, sayur, serta biji-bijian.

f)       Menutup mulut dengan tisu atau siku bagian dalam ketika bersin dan batuk. Jangan lupa untuk segera membuang tisu yang telah digunakan.

g)      Pada ibu yang sedang menyusui sebaiknya, pastikan ibu memasak daging hingga benar-benar matang sebelum mengonsumsinya, jangan makan keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, serta menjauhi makanan mentah (misalnya sushi).

Metode:

     Bentuk metode yang digunakan yaitu menggunakan metode Ceramah dan Tanya jawab.Dalam metode ceramah kita dapat menguraikan secara keseluruhan materinya dan juga dapat lebih rinci menjelaskan bagian-bagian pentingnya kemudian dengan menggabungkan metode ini dengan metode Tanya jawab disutu kita mencari tahu sampai bahwa sudah sampai sejauh mana peserta memahami materi yang kita berikan dan agar supaya juga kita dapat menerima feedback dari peserta jadi penyampaian materi juga tidak berkesan terlalu membosankan.

Media:

    Untuk media menggunakan media cetak dan elektronik agar supaya jika peserta tidak mendengar dengan baik setidaknya peserta dapat membaca dan memahami lewat media tersebut.

Rencana evaluasi:

·         Evaluasi pemahaman peserta dengan menggunakan metode Tanya jawab yang bertujuan mengetes sudah sejauh mana pemehaman peserta tentang materi yang diberikan

·         Kemudia mengevaluasi dengan metode survey deskriptif dimana pada tahap ini peserta akan mengisi beberapa kuisioner yang bertujuan untuk mengevaluasi perubahan perilaku peserta dalam mencegah dan melakukan penanyangan pada masalah klinis meningitis tersebut.

Jawdawal pelaksanaan

        Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan di tempat yang terbuka dengan mayoritas penduduk dengan tanda dan gejala meningitis yang tinggi. Dan juga pada beberapa daerah yang masih minim tentang pengetahuan mengenai penyakit menular, dengan tanda dan gejala yang hampir mirip dengan penyakit biasa.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong