Gambaran Dunia Perkuliahan
Dunia perkuliahan merupakan dunia baru yang mungkin bakal kalian tapaki selepas SMA nanti. Kalo dibandingin Sekolah SMA atau MA. Dunia kampus itu sangat berbeda.Di kampus banyak diciptakan orang orang yang sukses dan ada juga orang orang yang ngecewaian orang tua. Jangan kaget, jangan geleng geleng kepala,hal kaya gitu pasti kita akan temukan di dunia bru.
So, pastinya kalian ingin digolongan orang orang yang sukses, yah sih siapa juga yang gak mau sukses dan banggain ortu. Di dunia kampus orang sukses bermacam macam lho. Ada orang sukses menjadi mahasiswa yang berprestasi dengan nilai IPK yang tinggi, ada yang sukses menjadi mahasiswa yang sering menjuarai kompetisi-kompetisi nasional, Ada juga yang sukses menjadi mahasiswa yang sering pergi pergi ke luar negeri sekedar mengisi seminar Internasional dan pertukaran pelajar. Semua mahasiswa memang mengikuti perkuliahan dimasa kampusnya, tapi sedikit yang benar benar belajar bagaimana merencanakan masa depan. kita harus mulai sedini mungkin merencanakan masa kampus, kalo bisa sih sebelum menginjakan kaki di kampus, tentunya dengan memperhatikan semua informasi yang kita dapatkan.
Coretan Anak Rantau
"Mahasiswa si Anak Rantau” julukan yang kamu emban. Berharap bisa menemukan kembali tantangan yang dulu sempat buat hidupmu bosan. Namun kenyataannya, hidup di perantauan tak semudah yang kamu bayangkan.
Banyak hal-hal baru yang kadang membuat lelah atau bahkan terpaksa menangis karena tidak dapat lagi ditahan dan dipendam.
Namun beberapa momen tertentu perlahan-lahan mampu membuatmu belajar, mengubah sifat, melatih tanggung jawab dan tentunya membuat pribadi yang semakin dewasa. Dan itu adalah masa yang penuh tantangan tersendiri bagi kamu yang menjalaninya.
1. Saat Keuangan sudah Menipis
Makan seadanya, menahan hasrat jajan dan menyampingkan untuk sekedar keluar dengan kawan-kawan sudah menjadi hal yang biasa bagi mahasiswa perantau.
Nyatanya kehidupan sebagai mahasiswa yang mengemban julukan “si anak rantau” memang tidak seindah saat bersama keluarga.
Saat seperti ini, kelanjutan hidupmu sepenuhnya tergantung pada usaha yang dilakukan. Saat uang bulanan ataupun tabungan mulai menipis karena kebutuhan diri sendiri kamu tidak bisa bersikap manja dan menuntut banyak pada oragtua lagi.
Akibatnya kamu harus pintar-pintar mengatur keuangan, agar sisa tabungan yang ada cukup untuk kehidupan.
2. Kegagalan
Sebagai mahasiswa tidak asing lagi kalau masalah bermunculan di suasana kampus termasuk tugas-tugas yang seolah tidak berhenti merenggut tidur malammu.
Terlebih setelah apa yang kamu lakukan sepanjang malam mendapat nilai buruk atau bahkan ditolak oleh dosen.
Hal lainnya ketika kamu berorganisasi, mengikuti perlombaan, pertandingan yang kamu berharap besar membuatmu semakin baik nyatanya gagal dan tidak jarang mendapat jengkalan dari orang.
3. Sakit
Sehebat apapun “mahasiswa si anak rantau” me-manage kehidupannya di tanah orang, juga tidak mungkin untuk tidak mengalami sakit. Saat seperti inilah kamu akan merasakan sakit dua kali.
Biasanya ketika sakit kamu masih dirawat dan di perhatikan oleh keluarga. Ingin rasanya kamu memberi kabar kepada keluarga kalau kamu sedang sakit, tetapi rasanya itu sangat sulit karena bukannya makin sembuh kamu akan merasa semakin sakit karena semakin rindu.
4. Mendapat kabar kalau Ayah, Ibu, Keluarga Sakit
Saat kamu yang sakit, kamu menitikkan airmata. Saat keluargamu yang sakit kamu juga akan menitikkan air mata. Setelah mendengar kabar tersebut kondisi tidak memungkinkan untuk pulang. Mungkin jadwal dan projek kuliah, ujian atau ongkos untuk pulang.
Sebagai “mahasiswa si anak rantau”, kamu hanya dapat berdoa diiringi derai airmata dan rindu yang semakin menjadi-jadi.
5.Dikunjungi dan Kembali
Orangtua datang mengunjungimu secara tiba-tiba, membuat kejutan untukmu karena pada dasarnya merekapun memiliki rindu dan kekhawatiran yang lebih besar akan dirimu.
Rasa senangmu tidak dapat digambarkan, bahkan untuk menyatakannyapun kamu bingung harus berucap apa. Tetapi waktu begitu cepat, tidak terasa orangtumu akan kembali pulang ke kampung halaman.
Momen itu sangat menyesakkan tetapi sebisa mungkin kamu akan kembali mengandalkan sikap “sok kuat” yang akan benar-benar membuatmu kuat.
Momen-momen di atas memanglah sangat tidak enak. Tapi itulah kenyataan yang harus dijalani “mahasiswa si anak rantau” yang jauh dari keluarga.
Pelan-pelan kamu akan belajar tentang arti kedewasaan. Walau tidak mudah, menjalaninya memang dibutuhkan sikap yang tabah.
Motivasi Saya Kuliah Di Universitas Gorontalo
JANGAN MUDAH MENGATAKAN MENYERAH
Siapapun dan apapun profesi kita, kita harus perhatikan sifat dan jangan mudah untuk berkata menyerah. Karena harus disadari bahwa di dalam setiap perjalanan hidup pasti akan dihadapkan dengan beragam masalah yang terkadang memang begitu berat. Tapi yakin bahwa di dalam sebuah masalah yang berat pasti ada hikmah yang tidak akan dimengerti sebelum menghadap masalah itu.
Jadi hadapi masalah itu dengan lapang dada dan penuh semangat, jangan jadi orange yang mudah mengatakan menyerah. Jangan menjadi orang yang manja seperti anak kecil, contohnya saat menjadi seorang pedagang dan mendapat barang dagangan tidak laku terjual dalam beberapa hari kemudian memutuskan untuk berhenti menjadi pedagang begitu saja.
Itu merupakan sikap yang mudah menyerah, lebih baik apabila melalukan evaluasi terlebih dahulu, mana yang kurang dari danganganmu, atau jika ada cara yang mungkin salah di dalam strategi, atau yang lainnya. Dari sini kita harus tanamkan sikap jangan menyerah, Seorang jika sudah mempunyai tekad untuk meraih sesuatu seperti mahasiswa yang ingin meraih sarjana makan tanamkan dalam diri kita bahwa Semangat dan pantang menyerah itu sangat baik untuk kedepannya. jadilah Seorang mahasiswa/I yang bertanggung jawab, Pemikiran positif, dan tidak mudah menyerah. Hidup mahasiswa !!