Menjadi MABA Dimasa Pandemi
Masa pandemi banyak merubah kebiasaan dan juga kehidupan banyak orang. Belajar yang biasanya dilakukan di sekolah dan kampus kini beralih dilakukan di rumah masing-masing guna menjaga kesehatan dan juga keamanan. Tahun 2021/2022 menjadi awal tahun ajaran bagi mahasiswa baru yang menjadi angkatan ke dua yang berada dimasa pandemi. Hal ini tentu membuat para mahasiswa baru sedih dikarenakan tidak dapat melakukan pkkmb dan juga perkuliahan secara luring. Mereka juga tidak pernah merasakan sensasi menginjakkan kaki di lantai kampus dan menatap wajah-wajah baru secara langsung untuk pertama kalinya pada awal semester satu. Perkenalan dan arahan hanya dapat dilakukan melalui media sosial. Menjadi mahasiswa baru tentu merupakan tahapan kehidupan studi yang baru bagi siswa yang baru lulus pada umumnya. Tentunya banyak hal baru yang ditemukan dan banyak pertanyaan yang dipertanyakan kepada pihak kampus, kakak-kakak maupun sesama mahasiswa baru yang hanya dapat dipertanyakan dan dijelaskan melalui media sosial. keadaan tersebut membuat tak sedikit mahasiswa baru yang mengeluh. Perkuliahan daring juga menuntut seluruh mahasiswa untuk memiliki media penunjang pembelajaran yang lengkap dan sinyal yang kuat. Sebab, dua hal inilah yang dapat mengoptimalkan aktivitas pembelajaran daring. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa berada dalam situasi dan kondisi yang sama serta memungkinkan untuk mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Perguruan tinggi umumnya memiliki ratusan hingga ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki kualitas jaringan berbeda-beda. Beberapa mahasiswa berasal dari daerah pelosok yang memiliki kualitas jaringan yang tidak memadai sehingga memaksa mereka untuk mencari daerah dengan kualitas jaringan yang kuat agar tetap mengikuti pembelajaran. Mahasiswa yang berada di daerah yang memiliki kualitas jaringan yang tidak memadai tidak jarang mengalami masalah komunikasi dengan dosen yang bersangkutan dikarenakan salah tangkap informasi sehingga menimbulkan pandangan negatif satu sama lain. Hal ini bisa berdampak pada sistem penilaian yang diberikan dosen kepada mahasiswa terkait, sehingga dapat mempengaruhi kelulusan mata kuliah yang diajarkan. Disamping itu tak bisa dipungkiri perkuliahan online juga membawa manfaat yaitu kuliah online membuat para mahasiswa tidak sulit mengakses materi perkuliahan, Mahasiswa dapat memahami materi lebih jelas karena langsung berhadapan dengan para pengajar melalui laptop maupun perangkat lainnya, serta dapat memanajemen waktu lebih baik.