Hulondalo.id – kata Rektor Universitas Negeri Gorontalo Dr. Ir. Eduart Wolok, ST.,MT, UNG sebagai kampus pertama melaksanakan program vaksinasi bagi mahasiswa di wilayah Teluk Tomini atau Indonesia Timur ini, bukan hanya di Gorontalo.

Kata Eduart, ini semua langkah maju yang perlu kita terus digaungkan, sebab kita hidup di era New Normal atau Herd Immunity bisa tercipta 70% lebih rakyat Indonesia itu sudah melakukan vaksinasi Covid-19.

“Sehingga, kalangan intelektual, mahasiswa menjadi penting untuk mampu hadir untuk mensukseskan program vaksinasi ini. Sebab, kita tak bisa membedakan berita atau informasi yang legal dalam pemberitaan, maka tentu yang kita lakukan saat ini adalah sesuatu yang benar,” ungkap Eduart, Senin (19/7/2021).

Lebih lanjut kata Rektor, pemberitaan saat ini soal ketidaknyamanan vaksinasi ini di kalangan masyarakat umum, dan saya tegaskan semua vaksin itu baik dan bagus.

Saat ini, dijelaskan Rektor UNG, Indonesia belum termasuk produsen vaksin, jadi kita masih ketergantungan kepada negara lain soal pasokan vaksin ini. Kalau sebelumnya sudah ada vaksin astrazeneca pasti saya sudah vaksin pakai astrazeneca, tapi awal saya divaksinasi tak menggunakan itu.

Sebelumnya juga, aparat penemu vaksin Astrazeneca ini sudah pernah diteliti oleh salah satu Profesor di Universitas Oxford. Vaksin ini murah, sebab hak patennya tak diambil.

“Jadi hasil penemuan ini, benar-benar diberikan dan didedikasikan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemaslahatan umat, karena vaksinasi astrazeneca ini sangat murah dan daya tahan tubuhnya tinggi. ” ujar Rektor.

Maka tentu, kata Eduart masyarakat dan mahasiswa saat ini menggunakan vaksinasi yang baik dalam menghadapi varian baru Covid-19.

“Kita ingin perekonomian Normal, jadi kita harus melakukan vaksinasi bersama untuk hidup sehat,” tegas Rektor.

Ia menambahkan, mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo saat ini berjumlah 22rb dan yang mengajukan permohonan penurunan UKT saat pandemi Covid-19 sebanyak 6rb mahasiswa yang bermohon.

“Ini menjadi sejarah di 2 tahun terakhir selama pandemi, karena kondisi ekonomi masyarakat sangat lemah. Maka harus ekonomi kita membaik, menuntut untuk kuliah tatap muka. Tentu, semua harus tercipta herd Immunity melalui program vaksinasi ini,” tandas Rektor 

 

Hulondalo.id – Dewi fortuna nampaknya berpihak di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tahun ini. Setelah tahun sebelumnya hanya mampu meloloskan belasan kelompok penerima hibah nasional, di tahun 2021 jumlah penerima meningkat drastis.

Tahun 2021 kata Wakil Rektor III UNG Karmila Machmud, sedikitnya ada 33 kelompok yang lolos sebagai penerima hibah nasional. Angka itu meningkat drastis dibanding tahun 2019 hanya 3 kelompok, dan 2020 naik sekitar 11 kelompok saja.

“Alhamdulillah tahun 2021 perolehan hibah nasional bidang kemahasiswaan Universitas Negeri Gorontalo cukup meningkat. Ini berkat dukungan Rektor, para Wakil Rektor, para pimpinan Fakultas, seluruh Wadek 3 dan Kaprodi Kedokteran, Kepala UPT PKM, Karo BAKP dan seluruh jajarannya, para Dosen pembimbing dan penggerak, Mahasiswa dan seluruh civitas akademika UNG,” ungkap Karmila Machmud kepada Hulondalo.id, Senin (26/7/2021).

Wakil Rektor III Universitas Negeri Gorontalo Prof. Karmila Machmud, mengatakan, semua strategi yang telah kita lakukan tahun ini, akan kita pertahankan sambil mengevaluasi program serta strategi tersebut untuk bisa kita sempurnakan demi mempertahankan serta meningkatkan prestasi-prestasi di tahun mendatang.

“Semoga mereka bisa melaksanakan program mereka dengan sebaik-baiknya, karena kita bukan hanya mengejar kuantitas tapi juga kualitas yang dihasilkan oleh program mereka,” terangnya.

Sebelumnya, sumber data yang diperoleh Hulondalo.id, melalui UPT. PKM UNG tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Dirjen Kemendikbud RI terhadap perolehan hibah nasional bidang kemahasiswaan Universitas Negeri Gorontalo.

Tahun 2019 jumlah dana yang diterima sebesar Rp. 22,575 juta, tahun 2020 yang diterima sebesar Rp. 116,5 juta, dan di tahun 2021 sebesar Rp. 630,05 Juta. Dan berdasarkan jumlah mahasiswa tahun 2019 berjumlah 15 mahasiswa, 2020 berjumlah 55 mahasiswa dan tahun 2021 berjumlah 223 mahasiswa. 

MEMAKNAI TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI MAHASISWA UNG

04 August 2021 13:12:18 Dibaca : 20
  • ABSTRAK

Indriani Nur'aini Dupamana. 2021.Memaknai Tridharma Perguruan Tinggi Sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo. Perguruan tinggi merupakan instansi pendidikan formal yang memiliki tupoksi pada stabiltas ketatanegaraan suatu bangsa, melalui aktualisasi Tridharma Perguruan tiggi, karena pusat suatu bangsa ialah perguruan tinggi. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan ataupun memperluas cakrawala berfikir mahasiswa tentang makna Tridharma Perguruan Tinggi, Khususnya mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo

Kata Kunci: tridharma, UNG

Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan jenjang terakhir dan pendidikan formal. Mengemban peran yang penting dalam dalam ketatanegaraan suatu bangsa. Sebab pendidikan suatu bangsa berpusat pada lingkungan perguruan tinggi. Proses perubahan peran pelajar dari masa sekolah menengah keperguruan tinggi sangat signifikan, mahasiswa tidak lagi hanya berfokus pada pendidikannya saja, tetapi bagaimana mereka mengembangkan ilmunya juga sangat diperhitungkan di perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa Indonesia menurut data statistik tahun 2014/2015 sekitar 5,8 juta jiwa. Dan angka ini diprediksi meningkat setiap tahunnya.Ini berarti mahasiswa masih sangat sedikit sekali jika kitabandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Mengingat jumlah mahasiswa yang begitu sedikit, seharusnya Indonesia mengupayakan cara untuk meningkatkan jumlah pelajar khususnya mahasiswa di Indonesia, agar tingkat intelektualitas negeri ini tinggi. Ditambah jika penyebaran kaum-kaum intelektual di seluruh daerah di Indonesia belum merata. Sudah menjadi hal yang sangat sering terjadi, ketika wisudawan-wisudawati berlomba-lomba untuk mencari pekerjaan diperkotaan-perkotaan besar. Tanggung jawab yang dipikul oleh mahasiswa tertuang dalam tridharma perguruan tinggi. Karena mahasiswa memiliki posisi penting sebagai pejuang terdepan dalam perubahan bangsa Indonesia.Tri dharma perguruan tinggi mencangkup 3 hal penting yang harus dikembangkan oleh para mahasiswa. Yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ketiga hal ini saling berkaitan satu sama lain sehingga harus diterapkan secara bersamaan. Masing-masing mempunyai tugas dan fungsi yang sama dan saling menunjang sehingga tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaannya.Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan PT yang berdiri pada 1 Setember 1963, mulanya diberi nama junior collage, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG, dan terus mengalami perubahan sehingga pada akhirnya tanggal 23 juni 2004, presiden Megawati Sukarno Puti meresmikan mejadi Univesitas Negeri Gorontalo dengan keputusan RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 juni 2004. UNG banyak menyumbangkan torehan prestasi baik dibidang pendidikan, penelitian dan pengamdia pada masyarakat. Hal itu atas kerja sama mahasiswa dan dosen, juga pihak rektorat sehingganya pada tahun 2018 UNG peringkat 42, PT terbaik se-indonesia.Sebagai mahasiswa UNG, Peran mahasiswa dalam aktualisasi tri dharma perguruan tinggi sangat di perlukan. Karena mahasiswa diharapkan untuk menjadi mahasiswa yang lebih termotivasi dan sadar bahwa betapa pentingnya peranan kita sebagai mahasiswa untuk mencapaitujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.Mari kita tinjau ketiga tri dharma tersebut.

A. PendidikanDengan pendidikan, mahasiswa hendaknya punya dasar berpikir yangbenar dalam memutuskan berbagai hal di dunia kampus maupun luarkampus. Dan seharusnya mahasiswa mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan sesuai, seperti dosen yang profesional, serta pendidikan softskill. Tapi apa terjadi sekarang, tidak sedikit mahasiswa yang merasa salah masuk jurusan, dan hal ini berdampak pada rendahnya minat untuk belajar lebih mendalam ilmu yang digelutinya.

B. PenelitianMerupakan bentuk implementasi dari ilmu pengetahuan yang diperoleh semasa proses pendidikan di perguruan tinggi. Dengan penelitian, para mahasiswa akan bertambah cakap dalam disiplin ilmunya,serta akan menjadi semakin paham. Dengan penelitian juga mahasiswa nantinya akan menemukan berbagai hal yang baru, sehingga dapat memperkaya penguasaan ilmunya. Hasil penelitian itu pula, nantinya akan sangat bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmunya.

C. Pengabdian masyarakatPengabdian masyarakat bertujuan untuk membantu masyarakat agar mau dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Seperti bina desa, pelatihan dan penyuluhan masyarakat desa, bimbingan belajar pada anak-anak, bakti sosial, KKN-PPL dan lain sebagainya. Lagi-lagi peran mahasiswa dalam hal ini sangat diperlukan sekali, karena tidak lain tidak bukan mahasiswa yang nantinya akan kembali kemasyarakat.Jika mahasiswa sejak awal sudah melakukan hal ini, nantinya mahasiswa tidak akan merasa asing lagi dengan keadaan masyarakat sekitar, karena merasa perlu menyesuaikan diri kembali.. Disamping itu, juga perlu adanya pemfasilitasan kepada para mahasiswa terkait dengan bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Agar mahasiswa merasa tindakan yang dilakukannya tersebut mendapat pengakuan,penghargan dan nama baik.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong