Suasana dingin pagi ditambah dengan hujan di pagi hari, sudah dapat dibayangkan seberapa rendah suhu di pagi itu. 12 Agustus 2024, hari itu merupakan hari PKKMB Universitas yang diikuti oleh kurang lebih 5000 mahasiswa dari seluruh penjuru Nusantara. Suhu rendah di pagi hari tidak dapat menghalangi tekat para mahasiswa untuk datang mengikuti PKKMB yang akan dilaksanakan selama 5 hari, tanpa terkecuali saya sendiri. Saya merupakan mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan jurusan S-1 Keperawatan. Derap langkah para calon generasi emas terdengar saling bersahutan mengejar langkah agar tidak ketinggalan dalam barisan. Suara menggelegar panitia yang terus bersahutan mengiringi langkah para mahasiswa agak membuat nyali sedikit menciut. Disinilah kami sekarang, di kampus kebanggaan, kampus merah maron, Universitas Negeri Gorontalo tercinta.

Menuju masa depan cerah dengan langkah pasti tak tergoyahkan, pantang mundur dengan hati yang dongkol tidak menghalangi para mahasiswa untuk terus melanjutkan PKKMB yang memakan banyak waktu, pikiran, tenaga, uang dan sedikit rasa empati serta religius. Bagaimana tidak, kami dipaksa untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan para panitia namun hanya diperiksa sekadarnya saja. " Perwakilan silahkan maju! ", kalimat yang membuat para mahasiswa dongkol karena harus menelan pil pahit kekalahan dalam hal keberuntungan. Memang tidak ada salahnya jika hanya perwakilan saja. Namun, bagaimana dengan kami para mahasiswa yang dipaksa ikut dalam hal-hal yang hanya diperuntukkan untuk beberapa orang saja atau dalam hal ini kami hanya dianggap sebagai bumbu penyedap.