BJ HABIBIE..... My Inspiration
Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.
Sekarang Dik, anda semua lihat sendiri, N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
Dik tahu di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia. Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa.
Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua?
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!
Pak Habibie menghela nafas, Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....
Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia.
Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
− Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten− C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis− D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik, organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu...
Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya, saya mau kasih informasi...... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu.
Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam, seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan...
Dik, kalian tau, 2 minggu setelah ditinggalkan ibu, suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu... Ainun.... Ainun ........ Ainun ........saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini...’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga...
*(dari tayangan program di stasiun televisi 27 Januari 2012, P.Habibie bercerita, ternyata ada 4 opsi,bukan 3, dimana opsi yang belum tersebut di atas adalah, P.Habibie diminta bercerita tentang apa saja tentang bu Ainun kepada dokter, hampir sama dengan opsi 2)
Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu).. ia melanjutkan pembicaraannya;
Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun.......dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.
Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat..... saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia.
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata.......
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui...
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.
Dik, asal you tahu, semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh Habibie dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.
Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.
Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif.”
Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :
* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia
PRESENTASI BAHASA INDONESIA. JUMAT 22 MARET 2013
2.1 Pengertian, tujuan, serta ragam membaca & menulis.
1. Pengertian membaca & menulis.
Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, karena dalam membaca tidak hanya melafalkan tulisan-tulisan, melainkan menobatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca sebagai proses visual, karena membaca adalah aktivitas menterjemahkan simbol-simbol bunyi (huruf) kedalam kata-kata lisan. Membaca sebagai proses berfikir, karena dalam membaca melibatkan aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi dan pemahaman kreatif (Crawlet dan Mountain (1995) dalam Rahim, 2008:2).
Tarigan (2008:7) mengutip pendapat Hodgson (1960:43-44) menyebutkan bahwa membaca adalah “suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”. Anderson (1972:209-210) dalam Tarigan (2008:7) menyebutkan bahwa dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding proses). Pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan bahasa tulisan yang menjadi bunyi yang bermakna. Makna bahasa inilah yang memberikan manfaat kepada pembaca.
Dalam membaca sering disebutkan bahwa membaca itu kritis, sehingga membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan. Pengertian lain dalam membaca kritis yaitu membaca kritis (critical reading) adalah aktifitas membaca yang ditempuh secara bijak, mendalam, evaluatif, serta analisis dan bukan sekedar mencari-cari kesalahan isi atau pilihan kata yang terdapat dalam objek kajian. Membaca kritis sebagaimana membaca intensif merupakan modal utama bagi mahasisiwa untuk mencapai kesuksesan studi.
Menulis adalah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bahasa tulis untuk tujuan memberi informasi, meyakinkan atau menghibur yang menghasilkan karangan atau tulisan. Istilah menulis sering melekat pada proses kreatif yang bersifat ilmiah. Istilah mengarang lebih melekat pada proses kreatif yang non ilmiah. Kegiatan membaca kritis untuk menulis pada dasarnya kegiatan untuk mendapatkan informasi yang relevan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan tulisan yang akan dibuat. Membaca kritis menghendaki kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi tetapi kita harus bersikap skeptis yaitu bertanya terus menerus dan berusaha mencari bukti untuk menguji kebenaran informasi tersebut.
2. Tujuan membaca & menulis.
Kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang tentu memiliki tujuan tertentu. Namun pada dasarnya membaca memiliki dua tujuan. Yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum membaca adalah untuk mencari dan mendapatkan informasi dari sumber yang dibaca. Dan secara khusus Tarigan (2008:7) mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta (reading for details or facts).
2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan topic yang baik atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for mains ideas).
3. Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan (reading for sequence or organization).
4. Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inferensi).
5. Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak bisa atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengelompokkan (reading for classify).
6. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menilai (reading tu evaluate).
7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca seperti ini disebut membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading for compare or contrasts).
Sedangkan menurut Rahim (2008:11) mengutif pendapat Balnton, dkk dan Irwin dalam Burns dkk (1996) menyebutkan tujuan membaca meliputi:
1. Kesenangan;
2. Menyempurnakan membaca nyaring;
3. Menggunakan strategi tertentu;
4. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik;
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya;
6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7. Mengkonfirmasi atau menolak prediksi;
8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain;
9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa, tujuan pembaca untuk membaca adalah sebagai berikut :
a. Memahami maksud penulis
b. Memahami organisasi dasar tulisan dan menilai penyajian penulis
c. Menerapkan prinsip-prinsip kritis dalam suatu bacaan
d. Meningkatkan minat keterampilan membaca serta selalu berfikir kritis
e. Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan dengan memanfaatkan penerbitan buku-buku ilmiah.
Beberapa tujuan menulis adalah :
a. Untuk memberikan suatu informasi (Wacana Informasi)
b. Untuk meyakinkan atau mendesak (Wacana Persuasif)
c. Untuk menghibur atau menyenangkan (Wacana Kesastraan)
d. Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat (Wacana Eksfresif)
3. Ragam membaca.
Adapun beberapa ragam membaca diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Membaca cepat sekaligus untuk mencari topik
b. Membaca cepat untuk informasi khusus
c. Membaca teliti untuk informasi rinci.
2.2 Membaca tulisan/artikel ilmiah.
Pengertian artikel ilmiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai karya tulis lengkap. Misalnya laporan berita atau essai dalam majalah atau surat kabar. Artikel ilmiah menurut Ilmu Pengetahuan adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Misalnya artikel yang bertema seni dan budaya.
Artikel ilmiah juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah yang didasarkan pada rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis untuk mewujudkan teks artikel. Selain itu, artikel juga merupakan suatu representasi hasil pemikiran atau suatu obyek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
Karya tulis yang memiliki karakter keilmuan dan memenuhi syarat keilmuan, yaitu:
(1) Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah,
(2) Menggunakan metode berpikir ilmiah, dan
(3) sosok tulisan keilmuan
adapun cara menulis tulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan kriteria permasalahan (sederhana/kompleks, lingkup luas/terbatas, dan aktual/tidak)
2. Mengidentifikasikan permasalahan
3. Membuat analisis masalah (urutan prioritas permasalahan yang ada)
4. Membuat outline sehingga menghasilkan tulisan ilmiah yang sistematis
Langkah-langkah membaca tulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
a. mengenali tesis/pernyataan masalah
b. meringkas butir-butir penting
c. memahami konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori)
d. menentukan bagian yang akan dikutip
e. menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip
f. menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Sedangkan jenis-jenis tulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Makalah/artikel :
sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentuyang mencakup dalam ruang lingkup permasalahan.
b. Laporan hasil penelitian :
sajian tertulis dari hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan ataubisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan penelitian.
2.3 Membaca tulisan popular.
1. Pengertian tulisan populer.
Tulisan populer adalah rubrik iptek, yang memuat tulisan-tulisan yang memaparkan aspek khusus iptek dengan menggunakan bahasan umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
2. Karakteristik tulisan populer.
1. Apabila pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin ilmu, maka pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional dalam bidang lain
2. Apabila penulis artikel jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia bekerja serta kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer Menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
3. Apabila artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
4. Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya tidak meyertakan informasi-informasi tersebut.
5. Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan ilmiah populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll
6. Apabila kebenaran isi artikel jurnal dievaluasi melalui review oleh sejawat atau dewan pakar sebagai “referee”, maka pertanggungjawaban isi karangan ilmiah populer cukup diberikan oleh editor majalah.
3. Langkah-langkah membaca tulisan populer.
1. mengenali persoalan utama/isu yang dibahas
2. menentukan relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan
3. memanfaatkan isu tulisan populer untuk bahan/inspirasi dalam menulis
4. membedakan isi tulisan populer dengan tulisan ilmiah atau buku ilmiah.
Dengan adanya langkah-langkah membaca tulisan populer, dapat dipahami contoh-contoh tulisan popular sebagai berikut:
Tulisan Awal : “Bali pada tahun 2004 memiliki lahan sawah produktif 142.971 hektare, menyusut sekitar 1.306 hektar dari tahun sebelumnya (2003) yang total arealnya 144.277 hektare. Tahun 2000 areal sawah Bali seluruh seluas 153.228 hektare.”
Tulisan Populer : “Lima tahun terakhir Bali kehilangan lahan sawah sekitar 10.000 hektare.”,(Fokus kepada detail yang relevan).
2.4 Mengakses informasi melalui internet.
Untuk memperoleh informasi yang diperlukan banyak hal yang bias dilakukan yaitu dengan cara mengakses internet. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengakses informasi melalui internet, diantaranya :
1. Memulai Pencarian Informasi
Sebelum mulai melakukan pencarian, kita perlu mendefinisikan topik yang akan kita cari selengkap dan seringkas mungkin. Jika perlu, kita dapat menuliskan semua informasi yang kita perlukan, mengapa kita mencari informasi tersebut, dan informasi apa yang tidak kita perlukan. Hal ini akan menuntun kita untuk menentukan kata kunci(Keyword) yang tepat dalam proses pencarian. Jika kita tidak memiliki fokus, kita akan tenggelam dalam lautan informasi tanpa tentu arah selama berjam-jam tanpa memperoleh informasi yang berguna.
1. Klik Start
2. Klik All Programs
3. Klik program web browser Pada contoh di bawah ini menggunakan Mozilla.
4. ketikkan alamat website pada kotak address, seperti : www.google.com
5. Setelah halaman google ditampilkan ketikkan kata kunci pada kotak pencarian.
6. Setelah menulis kata kunci kemudian klik tombol penelusuran Google.
7. Untuk melihat informasi lebih detail, arahkan mouse pada teks yang bergaris biru. Kursor akan berubah menjadi gambar tangan menunjuk. Double klik mouse, informasi yang kalian pilih akan dtampilkan.
2. Menyimpan Hasil Pencarian
Informasi yang kita peroleh dari internet dapat kita simpan dengan cara :
1) Klik File – Save Page
2) Pilih lokasi penyimpanan pada kotak Save in. Beri nama file pada kotak File name. Klik save.
3) Setelah tombol Save diklik maka akan ditampilkan proses pengunduhan data(download).