Tugas I Pengantar Dan Pengenalan Komputer

13 March 2014 11:40:13 Dibaca : 153

" Beberapa Fungsi sub menu Format Cells Dalam M.S Excel"

A. Number

Number dapat gunakan untuk mengatur/memformat angka dari cell. Pilihan format number merupakan jenis format yang penting dan paling sering digunakan dalam praktik.

Adapun Number ini Terdiri dari beberapa bagian yaitu :

  • General : pengaturan umum tanpa format.
  •  Number : pengaturan format angka yang akan ditentukan kemudian seperti jumlah angka dibelakang komadan penggunaan pemisah ribuan misalnya 12.000,00.
  • Currency : memberi pengaturan lambang mata uang suatu negara.
  • Accounting :penulisan mata dengan menggunakan aturan akuntansi. Mata uangnya berada dikiri, sedangkan nilai angkanya berada rata kanan.
  • Date : digunakan untuk penulisan format tanggal misalnya, 3/14/13
  • Time : digunakan untuk menulis jam misalnya, 07:50:35.
  • Percentage : menampilkan angka dalam bentuk persentasse. Misalnya 0,1 akan ditampilkan 10%.
  • Fraction : menuliskan angka decimal dalm bentuk pecahan. Misalnya:0,75 akan ditulis menjadi3/4
  • Scientific : penulisan angka dengan gayadibidang sains. Misalnya 1450 akan ditulis1,e+03
  • Text : penulisan semua data kedalam selakn dianggap sebagia teks meskipun ituu angka.salh satu kegunaan adalah membiarkan anka nol (0) yang ditulis didepan angka, misalnya pada penulisan nomor telepon. Sebab jika denga format teks, mak excel secara otomatis akan menghilangkan angka nol ( 0 ) tersebut.
  • Special : digunakan untuk mengatur penuliasan tipe format tertentu seperti kode pos dan no tetepon sesuai dengan negar yang diingingkan
  • Custom : digunakan untuk melakukan pengaturan format sendiri.

B. Format Alignment

Format Alignment dapat gunakan untuk mengatur/memformat penempatan isi cell angka, huruf dan objek.

Gambar fasilitas format Alignment seperti di bawah ini ;

Pada tabulasi format alignment beberapa pilihan pengaturan perataan data.

Didalam format Alignment itu sendiri terdapat 4 buah pengaturan antara lain :

Text Alignment dapat gunakan untuk mengatur perataan teks, didalam Text Alignment terdapat 2 pengaturan diantaranya

1. Horizontal : Digunakan untuk perataan secara horisontal ( letak tuliasan secara mendatar dari kiri ke kanan). Pada bagian horizontal terdapat beberapa buah pilihan antara lain sebagai berikut:

General yaitu tulisan terletak di sebalah kiri dalam cell

  • Left adalah untuk meratakan data sel pada bagian kiri.
  • Center adalah untuk meratakan data sel pada bagian tengah horizontal.
  • Right adalah untuk meratakan data sel pada bagian kanan.
  • Fiil adalah untuk mengulangi penulisan data dalam sel hingga memenuhi lebar kolom sel yang telah terbentuk.
  • Justify adalah untuk meratakan data teks yang panjang dalam sebuah.
  • cell yaitu rata pada bagian kira dan rata pada bagian kanan

2. Vertical : Digunakan untuk perataan secara vertical (letak tulisan dari atas ke bawah). Pada bagian vertikal terdapat beberapa pilihan antara lain sebagai berikut:

  • Bottom teks akan ditempatkan dibawah pada garis.
  • Top teks akan ditempatkan diatas pada garis.
  • Center teks berada ditengah pada garis.
  • Justify teks akan ditempatkan diatas pada garisDistributet

· Teks Control dapat digunakan untuk mengatur teks didalam cell. Pada teks Control terdapat beberapa buah pilihan yaitu:

  • Wrap Text digunakan agar teks mengikuti ukuran lebar cell.
  • Shrink to fit digunakan agar teks mengecil mengikuti lebar cell.
  • Merge cells digunakan untuk menggabungkan beberapa cell menjadi satu cell.

· Right-to-leftd dapat digunakan agar format penulisan berpindah dari kanan ke-kiri.

Text Direction digunakan untuk arah penulisan dari teks . Pada bagian teks direction terdapat beberapa buah pilihan yaitu:

  • Context : format penulisan angka default/standard.
  • Left-to-right : format penulisan angka dari kiri.
  • Right-to-left : format penulisan angka dari kanan.
  • Orientation dapat Anda gunakan untuk mengatur derajat kemiringan dari data didalam cell.

C. Format Font

Pada pilihan format font dapat digunakan untuk mengatur/memformat karakter/huruf dari cell, baik berupa huruf atau angka (jenis, besar, tanda,khusus dan warna. Font adalah istilah yang menjelaskan apapun yang terkait dengan angka dan huruf, walaupun dalam praktik font lebih sering dihubungkan dengan huruf saja. Pengaturan font meliputi banyak hal seperti mengatur ukuran, jenis (style), warna. Dalam program aplikasi font sering dikaitkan hanya dengan jenis font( Times Roman, arial dll).

Dalam kotak dialog format cells terdapat pilihan perintah untuk mengatur format yang terdapat dalam grup font antara lain adalah sebagai berikut;

1) Font model tulisan, bisa kita gunakan font sesuai yang kita inginkan.

2) Underline untuk memberi garis bawah yang ingin dipakai. Pada bagian underline terdapat beberapa pilihan diantaranya adalah ;

  • None , tanpa garis atau tanpa bingkai.
  • Singel garis bawah tunggal.
  • Double garis bawah ganda.
  • Single accounting garis bawah tunggal pada penulisan akuntasi.
  • Double accounting garis bawah ganda pada penulisan akuntasi.

3) Font Style bentuk huruf. Pada bagian font style terdapat bagian pilihan antara lain sebagai berikiut:

  • Reguler standar Tulisan tanpa diubah.
  • Bold untuk mempetebal huruf.
  • Italic bentuk tulisan miringBold Italic mempertebal dan bentuk miring tulisan.

4) Size digunakan untuk ukuran besar, kecilnya huruf yang ingin kita pakai

5) Pada bagian font effect terdapat beberapa pilihan antara lain sebagai berikut:

Strikethrough untuk memberi coretan pada tulisan.

§ Contoh STKIP ( bisa dalam bentuk huruf maupun dalam bentuk angka)

Superscript untuk membuat tulisan pangkat.

§ Contoh 102 ( bisa dalam bentuk huruf maupun dalam bentuk angka)

Subscript untuk memberi efek cetak bawah.

§ Contoh 134( bisa dalam bentuk huruf maupun dalam bentuk angka)

6) Pada pilihan font color, pilih warna teks atau huruf yang ingin dipakai.

D. Format Border.

Border Cells yang maksud adalah garis pembatas antara masing-masing cell. Pertama-tama, kita akan membahas cara membuat border dalam sheet Excel.

Untuk membuat border dalam cells Excel, pertama blok area yang akan diberi border, dan pilih jenis border yang akan dibuat.Dapat kita gunakan untuk mengatur/memformat bingkai/garis luar dalam dari cell.

Kita juga dapat menggunakan pilihan perintah pada tombol border antara lain sebagai berikut;

  • Line style adalah untuk mengganti bentuk garis border.
  • Line color adalah untuk mengganti warna garis border.
  • Presets garis keseluruhan. Pada presets terdapat 3 buah pilihan yaitu:None tidak memiliki garis atau tanpa bingkai. Out line memberi garis bagian pinggir atau garis bagian luar yang diblokInside memberi garis bagian dalam yang diblok.
  • Border garis pembatas antara masing-masing cell.

E. Format Fill

Dapat Anda gunakan untuk memberikan warna pada cell atau memberi warna pada lembar kerja.

Gambar Fasilitas format fill seperti gambar dibawah ini :

Pada bagian format fill terdapat beberapa bagian pilihan yaitu:

  • Background Color dapat digunakan untuk memberi warna pada latar belakang pada table.
  • Fiil Effects dapat digunakan untuk memilih warna beserta efek tertentu sesuai keinginan kita.
  • More color dapat gunakan untuk memilih lebih banyak warna.
  • Pattern color dapat gunakan untuk memilih warna arsiran dari cell.
  • Pattern Style dapat gunakan untuk memilih jenis arsiran yang kita inginkan.

F. Format Protection

Pada bagian terakhir kotak dialog format cell adalah protection. Fasilitas ini digunakan unutk mengatur proteksi dari suatu sel.

Dalam halaman protection tersebut terdapat dua pilihan yaitu:

  • Locked adalah digunakan untuk mengunci suatu sel.
  • Hidden adalah digunakan untuk menyembunyikan sel

Setelah menyembunyikan kolom atau baris, kadang kita perlu melihat atau menampilkan kembali isi kolom atau baris tersebut. Mungkin hanya sekedar melihat-lihat kolom sebelum pengeditan, ataupun untuk hal lainnya. Untuk memunculkan kolom dan baris yang telah disembunyikan sebelumnya anda bisa menggunakan langkah berikut. Blok baris dan kolom yang mengapit kolom yang disembunyikan. Misalkan kita menyembunyikan kolom B dan C, maka kita harus memblok kolom A hingga D. atau jika kita menyembunyikan baris 23, 24, dan 25, maka untuk menampilkannya kita blok baris 22 hingga 26, dan seterusnya.Selanjutnya klik kanan pada area yang sudah diblok tadi Pada menu yang muncul, klik item unhide Baris atau kolom yang anda sembunyikan yang berada di dalam blok baris atau kolom akan segera ditampilkan.

Untuk mengetahui ada tidaknya baris yang disembunyikan, bisa anda lihat pada header kolom atau header baris. pada header tersebut akan terjadi “lompatan” urutan, misalkan bila kolom B dan C di hidden, maka pada header akan tampil judul kolom A, D, E, F dst. Demikian juga jika ada baris yang disembunyikan, header baris akan terlihat ada “lompatan” urutan.

 

 

Sumber :

http://www.google.com

http://www.wekipedia.com

http://anhyhandayaniunismuh12.blogspot.com/2013/06/funsi-format-cell-pada-ms-excel.html

Tugas Ke-2 Pengantar Dan Pengenalan Komputer

12 March 2014 12:40:44 Dibaca : 18

Beberapa Fungsi Dalam Microsoft Excel

 

A. FUNGSI TEXT

Fungsi yang termasuk kategori fungi teks biasa dipakai untuk mengolah atau memanipulasi data teks. Fungsi teks bias any atidak dipakai sendirian, melainkan biasa dipakai bersama-sama fungsi lain. Misalnya fungsi if.

Excel menyediakan cukup lengkap fungsi yang termsuk dalam kategori fungsi teks. Ringksan cara penulisan berikut hasil dari beberap fungsi teks yang sering dipakai :

1) Fungsi Left

Fungsi Left dipakai untuk mengambil sebagian isi teks pada argument pertama,mulai dari kiri sebanyak yang disebutkan dalam argument kedua, Jika argument kedua tidak disebut, maka dianggap bernilai 1, Bentuk penulisannya seperti berikut ini:

Contoh :

=Left(teksSumber;banyak karakter)

=Left(“Jakarta”;4) maka akan menghasilkan : “jaka

2) Fungsi Right

Fungsi Righ dipakai untuk mengambil sebagian isi teks pada argument pertama,mulai dari kanan sebanyak yang disebutkan dalam argument kedua, Jika argument kedua tidak disebut, maka dianggap bernilai 1, Bentuk penulisannya seperti berikut ini:

=Right(teksSumber;banyak karakter)

Contoh =Right(“Jakarta”;5) maka akan menghasilkan : “karta”

3) Fungsi Mid

Fungsi Mid dipakai untuk mengambil sebagian isi teks pada argument pertama,mulai dari posisi argument kedua sebanyak yang disebutkan dalam argument ketiga, Bentuk penulisannya seperti berikut ini:

=Mid(teksSumber;posisiAwal;banyakkarakter yang diambil)

Contoh =Mid(“Jakarta”;3;5) maka akan menghasilkan : “karta”

4) Fungsi Len

Fungsi Len dipakai untuk menghitung jumlah karekater dalam argument yang berupa teks, termasuk karekter spasi. Bentuk penulisannya seperti berikut ini:

=Len(Teks)

contoh : =Len(“Bandung Kota Kembang”) akan menghasilakan angka 20

5) Fungsi Lower

Fungsi Lower dipakai untuk mengubah semua huruf dalam argument yang berupa teks menjadi huruf kecil semua . selain huruf tidak mengalami perubahan ,misalnya angka, bentuk penulisannya seperti berikut ini:

=Lower(Teks)

contoh : =Lower(“Bandung”) akan menghasilakan “jakarta”

6) Fungsi Upper

Fungsi Lower dipakai untuk mengubah semua huruf dalam argument yang berupa teks menjadi huruf besar semua . selain huruf tidak mengalami perubahan ,misalnya angka, bentuk penulisannya seperti berikut ini:

=Upper(Teks)

contoh : =Lower(“Jakarta”) akan menghasilakan “JAKARTA”

7) Fungsi Trim

Fungsi Trim dipakai untuk menghapus semua spasi pada argument yagn berupa teks, kecuali satu spasi di antara dua teks, bentuk penulisannnya seperti berikut ini/

=Trim( Teks)

contoh :=Trim(“a bc d) akan menghasilakan “a bc d”

8) Fungsi Value

Fungsi Value dipakai untuk mengubah argument yagn berupa teks menjadi numeric ,tentu saja argument harus berisi angka saja atau angka dan pemisah ribuan sert adesimal. Pemisah ribuan atau decimal harus mengikuti setting regional pada windows. Jika arguman berisi selain angka, pemisah ribuan atau pemisah decimal. Maka akan menghasilkan pesan kesalahan. Bentuk plenulisannya seperti berikut ini :

=value ( Teks)

contoh :=Value(“25.000,5”) akan menghasilkan angak “25000,5”.

Selanjutkan angka yang dihasilkan dapat diperlakukan seperti angka biasa, mmisalny adipakai dalam penghitungan.

B. FUNGSI LOGIKA

Fungsi-fungsi logika pada Excel biasanya digunakan untuk membandingkan dua kondisi atau lebih yang terdiri atas :

1) Fungsi AN

Akan bernilai Benar (TRUE) jika semua kondisi terpenuhi benar
Syntax :

AND(logical1, [logical2], …)

Contoh :

=AND(2+2=4, 2+3=5) hasilnya akan bernilai TRUE

=AND(2+2=5, 2+3=5) hasilnya akan bernilai FALSE

2) Fungsi OR

Akan bernilai benar (TRUE) jika salah satu Kondisi sudah terpenuhi benar
Syntax:

OR(logical1,logical2,…)

Contoh:

=OR(1+1=2,2+2=5) hasilnya akan bernilai TRUE

3) Fungsi NOT

Akan bernilai Benar (TRUE) jika kondisinya tidak terpenuhi dan sebaliknya
Syntax

NOT(logical)

Contoh :

=NOT(1+1=3) hasilnya akan bernilai TRUE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE

4) Fungsi IF

Merupakan fungsi logika yang bisa digunakan untuk menghitung nilai dari sebuah pernyataan berjenjang. Fungsi if ini biasanya dikenal dengan fungsi if nested (if bercabang atau if bersarang)
Syntax:

IF(logical_test, value_if_true,value_if_false)

dimana :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :

=IF(A1>=70,”Lulus”,”Remedial”)
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))

C. FUNGSI REFERENSI (LOOK UP)

Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu data secara vertikal, lalu mengambil nilai yang diinginkan pada table tersebut berdasarkan kunci tertentu. Fungsi ini adalah yang paling sering digunakan daripada fungsi HLOOKUP. Misalnya kita mempunyai data Barang pada Sheet1 dimana pada tabel tersebut tersimpan informasi sbb:

Kode_BarangJenis_BarangNama_BarangHarga_JualHarga_Beli

Lalu pada Sheet2, kita ingin jika kita telah menginput Kode_Barang pada suatu sell di kolom A, secara otomatis pada sell sebelahnya di kolom B muncul Nama_Barang dan Harga dll. Maka untuk mewujudkan hal ini, diperlukan rumus VLOOKUP.

Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah sbb:

v =VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num, range_lookup)

Keterangan :

Lookup_value adalah sel referensi/nilai yang hendak dijadikan kunci dalam pencarian data.Table_array adalah tabel/range yang merupakan table yang menyimpan data yang hendak kita cari.

Catatan Penting !

Usahakan Table_array sudah disort pada field kunci nya (baik secara ascending ataupun descending)Huruf besar ataupun huruf kecil dianggap sama saja atau diabaikan pada field kunci di Table_array.

Col_index_num adalah nomor kolom yang hendak kita ambil nilainya. Col_index_num harus berisi nilai sama dengan atau lebih besar dari 1. Jika kurang dari 1, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #VALUE!. Jika col_index_num lebih besar dari jumlah kolom pada table_array nya, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #REF!.

Range_lookup adalah nilai logika TRUE / FALSE yang mana VLOOKUP akan mencari data secara tepat atau secara kira-kira atau pendekatan.

Jika range_lookup kita isi TRUE, maka yang akan digunakan adalah metode pendekatan atau kira-kira. Seandainya nilai yang kita cari tidak ada, maka yang akan diambil adalah nilai yang lebih besar pada sell berikutnya dimana nilainya lebih kecil atau sama dengan nilai lookup_value (field kunci). Seandainya tidak ada nilai yang lebih kecil atau sama dengan nilai lookup_value (field kunci), maka VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #N/A.

Adapun jika range_lookup kita isi FALSE, maka yang akan digunakan adalah metode tepat. Pada metode tepat ini, jika VLOOKUP tidak menemukan data yang kita cari, maka ia akan mengembalikan nilai error = #N/A, padahal kita ingin jika ia tidak menemukan data yang kita cari, inginnya sell ini diisi dengan nilai 0 atau nilai lainnya yang kita inginkan. Maka untuk mengatasi hal ini, gunakan rumus IF(logical_test,value_if_true,value_if_false) dan ISERROR(Value).

Berikuti ini gambar penyelesaian dari kasus diatas :

Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP mempunyai fungsi dan prinsip yang sama. Perbedaanya terletak pada pembacaan arah tabel. Dimana Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca nilai tabel dalam arah vertical (dalam satu kolom), sedangkan Fungsi HLOOKUP digunakan untuk membaca nilai tabel dalam arah horizontal (dalam satu baris).

Rumus umum untuk kedua fungsi ini adalah sebagai berikut:

=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;lookup_range)=HLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;lookup_range)

Keterangan:

Þ lookup_value adalah nilai yang akan menjadi acuan pencarian di table yang digunakan. Ia merupakan kunci berupa alamat sel yang digunakan sebagai kunci pembacaan table.

Þ table_array adalah range (rentang nilai) dimana tabel tempat nilai-nilai yang ingin dibaca disimpan. Pada range ini biasanya ada beberapa kolom. Kolom pertama berisi nilai pembanding yang akan dibandingkan dengan nilai kunci.

Þ col_index_num adalah nomor baris atau kolom di tabel acuan.

Þ lookup_range adalah nilai logika yang menentukan apakah fungsi mencari sebuah nilai yang benar-benar sesuai atau menggunakan nilai pendekatan. Jika diabaikan, maka akan menggunakan nilai TRUE yang dengan pendekatan. Sebaliknya, jika menggunakan FALSE, fungsi akan menggunakan pendekatan nilai yang benar-benar sesuai.

Catatan: Range table data yang akan dibaca dengan fungsi VLOOKUP harus dalam keadaan urut secara Ascending (secara menaik)

v PEMBUATAN TABEL REFERENSI DAN PENGGUNAANNYA

Sebelum menggunakan rumus VLOOKUP dan HLOOKUP kita harus memahami pembuatan tabel acuan dan tabel pencariannya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan.

Þ Membuat range table:

Buatlah tabel tabel acuan VLOOKUPdi sisi lain dari Tabel Pencarian yang sudah ada.Selanjutnya membuat nama table array (rentang nilai). Blok sel-sel yang berisi data (judul kolom tidak disertakan) pada tabel acuan VLOOKUP. Demikian pula untuk tabel acuan HLOOKUP.Pilih perintah menu Formulas > Pilih Defined Names > Pilih Name ManagerPilih New pada kotak dialogName ManagerTuliskan nama range : Contoh barang padakotak Name (VLOOKUP) dan barang1 (HLOOKUP).Setelah selesai klik OK

Þ Menghapus range table:

Pada Excel 2003:

Pilih perintah menu Insert > Name > DefinePada kotak dialog Define Name, pilih nama range yang akan Anda hapus, tekan tombol Delete, klik OK.

Pada Excel 2007:

Pilih perintah menu Formulas > Pilih Defined Names Pada Group Defined Names laluklikikon Name Manager, Pilih Nama Range Data Klik DeleteKlik OKTutup Dialog Box.

Þ Penerapan Rumus VLOOKUP

Langkah-langkah menuliskan rumus:

Untuk kolom Nama Barang =VLOOKUP(B13;barang;2)Untuk kolom Harga =VLOOKUP(B13;barang;3

Þ Penerapan Rumus HLOOKUP

Langkah-langkah menuliskan rumus berdasarkan contoh tabel di atas:

Untuk kolom Nama Barang =HLOOKUP(G13;barang1;2)Untuk kolom Harga =VLOOKUP(G13;barang1;3)

Þ Catatan tambahan untuk penggunaan kedua FUNGSI di atas:

Rumus yang telah dibuat dapat digandakan (copy) pada sel-sel lainnya.Kode-kode tersebut dapat diubah sesuai keinginan kita (sesuai pencarian yang ingin dilakukan). Jika kode diubah, maka excel akan melakukan pencarian data pada kolom 2 dan 3 secara otomatis sesuai dengan data.

D. FUNGSI STATISTIK

Berikut ini penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi statsistik yang sering digunakan pada Ms. Excel 2007

1) Average

Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.

Syntax:

AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…)

Contoh:

Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:

=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.

2) Count

Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan. Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu tidak akan dihitung.

Syntax:

COUNT(nilai1,nilai2,…)

Contoh:
Jika kita memiliki data

=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3

3) Counta

Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax:

COUNTA(nilai1,nilai2,…)

Contoh:
Jika kita memiliki data

=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.

4) MAX

Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:

MAX(bilangan1,bilangan2,…)

Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:

=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.

=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.

5) FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:

FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui)

Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:

Karena Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak 200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagai berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?

6) FREQUENCY

Penjelasan: Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.

Syntax:

FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).

Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula =FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:

7) MEDIAN

Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:

MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…)

Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.

8) MIN

Penjelasan: Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:

MIN(bilangan1,bilangan2,…)

Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.

9) GROWTH

Penjelasan: Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui. Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:

GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari)

Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16)

Lalu kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan array formula di B8:B9

=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9), sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah 3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.

10) QUERTILE

Penjelasan: Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.

Syntax:

QUERTILE(data,no_kuartil)

No_kuartil

Nilai yang dihasilkan

0

Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).

1

Kuartil pertama – 25%.

2

Kuartil kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).

3

Kuartil ketiga – 75%

4

Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)

Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.

11) MODE

Penjelasan: Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data yang diberikan.

Syntax:

MODE(bilangan1,bilangan2,…)

Contoh:
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.

12) PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.

Syntax:

PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih)

Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.

E. FUNGSI DATA BASE

Fungsi Data Base adalah suatu fungsi yang digunakan untuk menghitung, menjumlah atau mencari nilai tertentu pada suatu database dengan menggunakan syarat-syarat tertentu.

Dalam data base terdapat fungsi-fungsi yang hampir sama dengan fungsi statistik biasa. Akan tetapi dalam hal ini dapat dilakukan perhitungan sekelompok data yang sejenis.Beberapa fungsi statistik data base adalah sebagai berikut :

1. Fungsi DSUM

Fungsi DSUM yaitu digunakan untuk menjumlah data bertipe angka yang terdapat di field/ kolom yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah di terapkan.

Bentuk Umum : = DSMU (Database; field; kriteria)

Database = alamat range database yang kita gunakan

Field = alamat field yang kita gunakan

Kriteria = alamat range kriteria yang kita gunakan

Contoh : Berapa total jumlah gaji untuk semua pegawai yang bergolongan 2a

a) Buat tabel data dulu seperti dibawah ini

b) Klik D10

c) Ketik =DSUM(B2:D8,3,F2:F3) [Enter 1x]

2. Fungsi DAVARAGE

Fungsi DAVARAGE yaitu digunakan untuk menghitung rata-rata data bertipe angka yang terdapat di kolom/ field yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentuk Umum : = DAVARAGE (database; field; kriteria)

3. Fungsi DCOUNT

Fungsi DCOUNT yaitu digunakan untuk menghitung sel yang berisi data angka dikolom/ field yang di pilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentuk Umum : = DCOUNT (database;field;kriteria )

Contoh : Berapakah jumlah pegawai yang bergolongan 2a dari daftar berikut ini :

a) Klik D11

b) Ketik =DCOUNT(B2:D8,3,F2:F3) [Enter 1x]

4. Fungsi DCOUNTA

Fungsi DCOUNTA yaitu dapat digunakan untuk menghitungg sel yang berisi data (teks atau angka) dikolom field yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentuk Umum : =DCOUNTA (database;field;kriteria )

5. Fungsi DMAX

Fungsi DMAX yaitu dapat digunakan untuk mencari data tertinggi/ terbesar yang teerdapat dikolom/ field yangg dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentuk Umum : = DMAX (data base;field;kriteria )

Contoh : Berapa nilai tertinggi bagi siswa kelas 1

a) Klik D14

b) Ketik =DMAX(B2:D9,3,B11:B12) [Enter 1x]

6. Fungsi DMIN

Fungsi DMIN yaitu dapat digunakan untuk mencari data terendah/terkecil yang terdapat dikolom /field yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentuk Umum : =DMIN (database;field;kriteria)

Contoh : Berapa nilai terendah bagi siswa kelas 1 ?

a) Klik D15

b) Ketik =DMIN(B2:D9,3,B11:B12) [Enter 1x]

7. Fungsi DSTDEV

Fungsi DSTDEV yaitu digunakan untuk mencari standar deviasi yangg terdapat dikolom/field yang dipilih berdasarkan kriteria yang talah ditetapkan.

 

Sumber :

http://smansaba.blog.com

http://www.umboh.net/2011/04/materi-excel-2007-rumus-dan-fungsi_29.html#ixzz2IlOp68Vg

Bentuk Umum : =DSTDEV (database;field;kriteria )

Contoh : Berapa nilai rata-rata bagi siswa kelas 1 ?

a) Klik D16

b) Ketik =DAVERAGE(B2:D9,3,B11:B12)

8. Fungsi DVAR

Fungsi DVAR yaitu digunakan untuk mencari keragaman nilai (variance) yangg terdapat di kolom /field yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentu Umum : = DVAR (database;field;kriteria )

9. Fungsi DPRODUCT

Fungsi DDPRODUCTI yaitu digunakan untuk mengalikan angka-angka yang terdapat dilolom/ field yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Bentuk Umum : =DPRODUCT (database;field;kriteria)

 

 

sumber :http://smansaba.blog.com

http://www.umboh.net/2011/04/materi-excel-2007-rumus-dan-fungsi_29.html#ixzz2IlOp68Vg

Makalah IAD "Sejarah perkembangan IPA"

12 March 2014 10:58:06 Dibaca : 434

Makalah

ILMU ALAMIAH DASAR

“ Sejarah Perkembangan IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) ”

Di Susun :

O

L

E

H

Nama : ABDUL RAHMAN BUMULO

Nim : 911 413 012

Kelas : A

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

A. Biologi Dan Perkembangannya

1. Definisi Biologi Dan Ruang Lingkupnya

Kata biologi bersal dari bahasa Yunani Bio berarti hidup dan Logos berarti memikirkan atau ilmu. Dengan demikian, biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup. Jadi artinya ilmu alam yang mempelajari tentang organisme hidup dan interaksinya dengan lingkungan. Sebenarnya aspek yang dipelajari di biologi adalah semua yang berhubungan dengan makhluk hidup itu sendiri. Selain struktur, fungsi, tumbuh-kembang, dan adaptasi terhadap lingkungan tempat hidup, ada juga penggolongan makhluk hidup, habitatnya, peran pada lingkungan, asal-usul dan evolusinya. Biologi sangat luas karena semua makhluk hidup dipelajari, dari yang sekecil bakteri hingga yang sebesar paus putih. Karena begitu luasnya cakupan Biologi, maka dibuatlah cabang-cabang ilmu biologi.

Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios ("hidup") dan logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.

Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.

Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalamanatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalamevolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalambiologi perkembangan. Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.

Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika. Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.

Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:

Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera.Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata).Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku.Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus. Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif). Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.

  • Objek Kajian Biologi

Objek atau kajian dalam biologi adalah berupa makhluk hidup. Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangatlah luas dan beraneka ragam, sehingga untuk mempermudah dalam mempelajarinya, para ahli mengelompokkan/mengklasifikasikan menjadi beberapa kelompok (kingdom/ kerajaan).

Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan adalah :

Kenyataan bahwa kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat. Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur. Maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik sedangkan sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup. Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria).

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur. Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup. Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

Ada lagi yang mengelompokkan menjadi enam kingdom (virus, monera, protista, fungi, plantae, dan animalia), atau (archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, animalia). Ada juga yang mengelompokkan menjadi tujuh kingdom, yaitu (virus, archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, animalia).

Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia, protista, fungi, archebacteria, eubacteria).

Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa pandangan jumlah pengelompokan makhluk hidup, tetapi pada hakekatnya adalah sama, hanya perbedaan dasar pengelompokan saja.

Tema Persoalan Biologi

Persoalan biologi menurut BSCS meliputi 9 tema dasar yaitu :

Biologi (sains) sebagai proses inkuiri.Sejarah konsep biologiEvolusiKeanekaragaman dan keseragamanGenetika dan kelangsungan hidupOrganisme dan lingkunganPerilaku (etologi)Struktur dan fungsiRegulasi (sistem pengaturan)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek dan persoalan biologi terus berkembang melalui penelitian ilmiah.

Struktur Organisasi Kehidupan

Organisme yang terdiri atas satu sel disebut juga uniseluler dan yang terdiri atas banyak sel disebut multiseluler. Pada organisme uniseluler segala fungsi hidupdijalankan oleh sel itu sendiri. Karena fungsi hidup tidak hanya satu, maka terjadilah suatu sistem yang terdiri atas subsistem-subsistem.makin banyak subsistem yang menyusun organisme maka semakin kompleks organisme tersebut.

Bagan Struktur organisasi kehidupan :

a. Organisasi Tingkat Molekul dan Sel

Tubuh organisme hidup tersusun atas molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Molekul organik ini ada 4 macam atau golongan yaitu:

ü Molekul lipid Molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen, dan kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di dalam sel terdapat bermacam jenis lipid, diantaranya adalah lemak, fosfolipid dan steroid.

ü Molekul karbohidrat. Molekul ini mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh karbohidrat adalah glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi atau bahan bakar terpenting bagi organisme hidup.

ü Molekul protein. Molekul ini adalah makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam amino sebagai monomernya) dan tidak bercabang. Tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) oksigen (O) dan nitrogen (N), dan kadang-kadang disertai unsur sulfur (S), dan posfor (P). Kira-kira 50% dari berat kering organisme hidup adalah protein. Protein dalam organisme hidup ini ada yang berperan sebagai enzim, sebagai sumber energi misalnya untuk pergerakan otot, ada yang bertanggung jawab atas pengangkutan materi melalui peredaran darah misalnya hemoglobin dan zat anti bodi, ada pula yang berperan sebagai persediaan makanan misalnya ovalbumin pada putih telur dan kasein pada susu. Protein juga merupakan bahan untuk perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh. Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk berbagai macam protein dalam tubuh organisme hidup.

ü Molekul asam nukleat. Molekul ini merupakan satu-satunya molekul yang membawa informasi genetik organisme hidup. Terdapat 2 golongan besar asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).

Pada organisme hidup, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul ini tersusun ke dalam sistem interaksi yang kompleks yang kemudian membentuk sebuah sel. Dengan kata lain, molekul-molekul organik tersebut bergabung membentuk organel-organel sel, kemudian berbagai organel tersebut saling berinteraksi membentuk satu kesatuan terkecil dari makhluk hidup/organisme yang disebut Sel.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah sel dibangun oleh komponen-komponen berikut: air, ion-ion anorganik, makromolekul (protein, lipid, asam nukleat, dan karbohidrat/polisakarida), dan mikromolekul (asam amino, asam lemak, nukleotida, dan glukosa).

Sel sebagai unit fungsional dan unit struktural terkecil pada organisme multiseluler akan selalu memperlihatkan ciri-ciri hidup, diantaranya adalah:

Mampu bereproduksi atau menghasilkan keturunan melalui pembelahan diri secara mitosis atau meiosis.Mampu memperoleh atau menghasilkan energi untuk kehidupannya melalui serangkaian proses respirasi sel di dalam mitokondria, energi ini berbentuk adenosin triphosphat (ATP).Mampu memberikan respons/tanggapan terhadap stimulus/rangsang.Mampu melakukan pencernaan intra seluler (digestive) dan pengeluaran (ekskresi) melalui serangkaian proses.Mampu bertumbuh dan berkembang bahkan berdiferensiasi. Sel-sel anak hasil pembelahan sel (mitosis) akan tumbuh hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian mulai berkembang, berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah bentuk menurut fungsi-fungsi tertentu). Sebagai contoh; di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam sel yang berdiferensiasi menyusun suatu jaringan.

b. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan dan Organ, Sistem Organ

Organisasi kehidupan tingkat ini tidak dimiliki oleh organisme uniseluler, tetapi hanya dimiliki oleh organisme multiseluler. Karena seluruh aktivitas hidup pada organisme uniseluler dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada organisme multiseluler aktivitas hidup dilaksanakan oleh banyak sel yang terorganisasi atau teratur dan saling berhubungan dengan baik hingga menjadi satu kesatuan fungsi membentuk satu tubuh individu. Organisasi kehidupan setelah tingkat molekul dan sel adalah tingkat jaringan dan organ. Apakah yang dimaksud dengan jaringan dan organ?

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. Sedangkan Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan satu fungsi tertentu. Pada dunia hewan tingkat tinggi dan manusia terdapat 5 macam jaringan dasar penyusun tubuhnya. Kelima jaringan tersebut adalah jaringan: epitelium, otot, ikat, tulang dan saraf. Sedangkan pada dunia tumbuhan terdapat 7 macam jaringan dasar penyusun tubuh. Ketujuh jaringan dasar tersebut adalah jaringan: epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem dan floem.

Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah jaringan saraf. Jaringan saraf ini tersusun oleh sel-sel saraf (neuron), yang bertugas menghantarkan impuls. Dan contoh jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan xilem yang tersusun oleh sel-sel xilem, yang bertugas membawa air dan garam mineral dari tanah sampai ke daun.

Organ pada hewan dan manusia meliputi usus, jantung, paru-paru, hati, lambung, mata, dan sebagainya. Usus halus tersusun oleh beberapa macam jaringan yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu, yaitu jaringan: epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Jaringan epitelium berfungsi membungkus villi, mensekresikan mukus dan mengabsorpsi air serta zat-zat gizi makanan. Jaringan ikat yang dalam hal ini berupa pembuluh darah bersama dengan epitelium berfungsi mengangkut sari makanan. Jaringan otot berfungsi untuk melakukan gerak peristaltis dibawah stimulus saraf otonom. Dan jaringan saraf berfungsi mengorganisir kerja ketiga jaringan tadi. Struktur kompleks usus halus ini mempunyai satu fungsi yakni untuk mencerna dan menyerap sari-sari makanan, sehingga membentuk sistem organ (sistem pencernaan).

c. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu, Populasi dan Komunitas

Sistem organ tersebut saling berinteraksi, saling menunjang atau saling berpengaruh dan membentuk satu tubuh yang dikenal dengan istilah individu. Apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem organ pada individu maka sistem organ yang lain juga mengalami gangguan. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan fungsi suatu sistem organ berarti menjaga keselarasan kerja antara sistem organ, dan dapat menjadikan tubuh tetap sehat. Jadi individu merupakan satu organisme yang tubuhnya tersusun oleh berbagai sistem organ yang saling berhubungan. Di lingkungan yang lebih luas, individu diartikan sebagai satuan makhluk hidup tunggal, misalnya seekor burung, seekor sapi, sebatang pohon kelapa, sebatang tanaman padi, seorang anak, seorang ibu, dan sebagainya.

Kata individu berasal dari bahasa Latin, yaitu Individuum yang artinya ‘tidak dapat dibagi’. Individu tinggal pada suatu tempat (habitat). Di lingkungan habitatnya individu tentu tidak sendiri. Ia akan hidup bersama dengan individu lain, baik yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda. Individu-individu dikatakan sejenis atau satu species jika mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile, contohnya ayam betina dan ayam jantan merupakan satu jenis/species.

Perhatikanlah contoh berikut; dalam sebidang kebun teh, tumbuhan yang hidup di sana tentu bukan hanya sebatang tanaman teh, melainkan tentu ada ratusan tanaman teh. Di sana tentu juga hidup beberapa jenis hewan, misalnya kodok, cacing tanah, bekicot, ular, ulat, tikus, belalang, capung, dan semut yang jumlahnya lebih dari satu.

Kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama-sama menempati suatu habitat disebut populasi. Jadi, seluruh tanaman teh pada sebidang kebun tersebut merupakan populasi tanaman teh, seluruh cacing tanah pada sepetak kebun tersebut merupakan populasi cacing tanah, dan seterusnya. Sedangkan kumpulan populasi yang tinggal bersama pada suatu areal tertentu, dimana terjadi suatu bentuk hubungan atau interaksi, baik antara individu sejenis (intraspecies) maupun antara jenis yang berbeda (antarspecies) disebut komunitas. Contoh : Sepetak sawah, sebuah kolam ikan, sebidang kebun, dan sebagainya.

Keadaan populasi di dalam suatu komunitas selalu berubah-ubah atau bersifat dinamis. Dinamika populasi ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan. Sesungguhnya banyak persoalan yang dapat dipelajari dari tingkatan populasi hingga komunitas ini.

d. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem, Bioma, dan Biosfer

Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, dekomposer maupun detritivor. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen. Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan.

Contoh Rantai makanan

Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini : daun berwarna hijau (Produsen) ―→ ulat (Konsumen I) ―→ayam (Konsumen II) ―→ musang (Konsumen III) ―→ macan (Konsumen IV/Puncak).
Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web).\

Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Detritivor merupakan organisme yang memakan detritus (hancuran organisme mati).

Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu ekosistem tetap konstan atau seimbang, karena unsur-unsur kimia esensial pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Maka dari itulah keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.
Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Contoh kerusakan ekosistem karena perbuatan manusia adalah penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara.

Anda telah ketahui bahwa antara faktor abiotik dengan faktor biotik dalam ekosistem dapat saling mempengaruhi. Namun ada faktor abiotik yang tidak dapat dipengaruhi oleh faktor biotik. Faktor abiotik ini berada pada lingkup yang lebih luas, bahkan sangat menentukan jenis biotik baik tumbuhan ataupun hewan yang mampu hidup di dalamnya. Faktor abiotik tersebut adalah iklim regional atau iklim suatu tempat di permukaan bumi, yang dapat menentukan jenis Bioma. Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya.

Jadi Bioma adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut. Di permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma, yaitu: tundra, taiga (targe), gurun (padang pasir), padang rumput, savana, hutan hujan tropis, dan hutan deciduous.

Jenis Bioma, Ciri dan Karakteistik

ü Tundra

Terdapat di daerah kutub, tumbuhan dominannya adalah lumut kerak (Lichenes), lumut Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan. Hewan yang hidup di bioma ini adalah rusa, serigala dan beruang kutub. Taiga Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal. Tumbuhan dominannya adalah konifer atau tumbuhan berdaun jarum (pinus). Hewan yang hidup di sini adalah ajax, beruang hitam, dan serigala.

ü Bioma Padang pasir atau Gurun

Terdapat di daerah kering dengan curah hujan sedikit. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi dengan keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang tebal dan akar yang panjang. Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri. Hewan yang hidup pada bioma ini adalah unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut

ü Bioma Padang Rumput

Pada bioma ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis. Prairi adalah padang rumput yang luas tanpa pohon.

ü Bioma Savana

Savanna merupakan padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular.

ü Bioma Hutan Hujan Tropis (hutan basah)

Terdapat di daerah tropis yang banyak turun hujan. Vegetasinya tumbuh sangat rapat. Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan). Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung

ü Hutan decidous (Hutan Gugur)

Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin). Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’. Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.

selanjutnya interaksi antar bioma di permukaan bumi membentuk lapisan makhluk hidup di bumi yang disebut Biosfer. Seluruh bioma di permukaan bumi ini pada hakikatnya terdiri atas produsen, konsumen dan dekomposer, dimana di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan hijau.

Cabang – Cabang Ilmu Biologi

Pada hakekatnya ilmu Biologi memiliki begitu banyak cabang ilmu. Adapun cabang ilmu biologi beberapa diantaranya yaitu:

Botani

Ilmu tentang Tumbuh-tumbuhan dengan segala aspeknya.

Zoologi

Ilmu tentangBinatang dengan segala aspek kehidupannya.

Anatomi

Ilmu tentangStruktur tubuh internal makhluk hidup.

Morfologi

Ilmu tentang Struktur luar makhluk hidup.

Sitologi

Ilmu tentang Struktur dan fungsi sel.

Embriologi

Ilmu tentang Perkembangan embrio.

Fisiologi

Ilmu tentang Fungsi kerja komponen-komponen tubuh.

Genetika

Ilmu tentang Substansi genetik dan hereditas.

Mikrobiologi

Ilmu tentang Kehidupan mikroorganisme.

Mikologi

Ilmu tentang Jamur dan peranannya dalam kehidupan.

Paleontologi

Ilmu tentang Fosil dan hubungannya dengan sejarah bumi.

Ekologi

Ilmu tentang Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Taksonomi

Ilmu tentang Pengelompokan makhluk hidup menjadi takson-takson.

Evolusi

Ilmu tentang Perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang rumit.

Virologi

Ilmu tentang Virus dan peranannya terhadap makhluk hidup yang lain.

Iktiologi

Ilmu tentang Ikan dan peranannya bagi kehidupan.

Ornitologi

Ilmu tentang Burung dan peranannya bagi kehidupan.

Histologi

Ilmu tentang Struktur dan fungsi jaringan tubuh.

2. Sejarah Perkembangan Ilmu Biologi

Perkembangan ilmu biologi didasari karena rasa ingin tahu manusia dalam merespons gejala-gejala alam. Biologi merupakan ilmu yang paling tua di bumi. Kita tentu memahami bahwa manusia pertama harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai hewan dan tumbuhan di sekitarnya.

Mereka harus mengerti tanaman apa yang aman dimakan dan yang beracun, hewan apa yang aman diburu dan hewan buas. Bahkan sebelum manusia purba hidup menetap, mereka telah mulai menjinakkan hewan dan bercocok tanam. Dalam kegiatan ini mereka mulai mengamati jenis-jenis makhluk hidup dan lingkungannya.

Petunjuk sejarah perkembangan biologi dapat diperoleh dari situs Assyria dan Babilonia (tahun 3500 SM). Dari gambar- gambar dan sisa-sisa peninggalan sejarah, diketahui bahwa penduduk Assyria dan Babilonia telah bercocok tanam dan mengenal ilmu pengobatan. Mereka telah mengetahui reproduksi tanaman palem dan menunjukkan bahwa pollen berasal dari tanaman jantan yang digunakan untuk menyerbuki tanaman betina.

Mereka juga mulai mempelajari anatomi untuk tujuan pengobatan. Bangsa Mesir mulai mempraktikkan biologi dan ilmu pengobatan sejak tahun 2000 SM. Kamu tentu ingat kebiasaan mereka mengawetkan mayat (mumi) dengan ramuan sejenis balsam yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Bagaimana mungkin mereka dapat melakukannya tanpa pengetahuan yang baik mengenai tumbuh-tumbuhan.

Bangsa Cina kuno juga telah mengenal berbagai tanaman obat sejak 2800 tahun SM. Selain telah membudidayakan ulat sutra untuk menghasilkan kain sutra, mereka juga telah mengenal berbagai jenis serangga, termasuk perkembangbiakan dan cara-cara memberantas serangga.

Reruntuhan di Mohenjodaro menunjukkan bahwa sejak 2500 SM penduduknya telah mengenal pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Mereka bercocok tanam gandum, barlei, kapas, sayuran, melon, dan buah-buahan lain. Sebuah dokumen yang ditemukan pada situs peninggalan bersejarah itu menunjukkan bahwa mereka telah memanfaatkan sekitar 960 jenis tanaman untuk pengobatan.

Dokumen itu juga berisi berbagai informasi tentang anatomi, fisiologi, patologi, dan ilmu bedah. Meskipun bangsa Babilonia, Assyria, Mesir, Cina, dan India kuno telah mengenal biologi, kebanyakan pengetahuan itu selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat supranatural.

Contohnya adalah mereka membedah hewan bukan untuk mengetahui struktur organ, tetapi untuk meramal massa depan atau memberi persembahan kepada dewa. Biologi yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan dimulai oleh bangsa Yunani. Ahli filsafat Yunani mempercayai bahwa setiap kejadian mempunyai sebab dan akibat.

Hukum yang disebut hukum kausalitas ini telah mendorong dilakukannya berbagai penyelidikan ilmiah. Mereka juga mempercayai hukum alam yang mengatur kehidupan yang dapat dipelajari manusia karena kemampuannya dalam mengamati dan mengambil keputusan. Sejak saat itu biologi mulai dikembangkan secara rasional. Ilmuwan Yunani kuno yang telah berjasa mengembangkan biologi antara lain Thales, Anaximander, Hippocrates, Aristoteles, dan Theophrastus. Aristoteles yang hidup pada pertengahan abad ke-4 SM memberi perhatian yang besar terhadap berbagai ilmu termasuk biologi.

lmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, “filosofi alam” adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.

Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).

Aristoteles memperkenalkan dasar-dasar taksonomi yang masih dipakai hingga saat ini. Beliau mengelompokkan hewan menjadi hewan berdarah dan hewan tidak berdarah. Hewan berdarah mencakup kelompok mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan. Hewan tak berdarah dibagi menjadi kelompok Cephalopoda, udang-udangan, serangga, dan Testacea yang terdiri dari hewan-hewan kecil. Penelitiannya yang lain menunjukkan bahwa hewan mempunyai paru-paru, bernapas dengan udara, berdarah panas (suhu tubuh tetap meskipun suhu lingkungan berubah), dan menghasilkan keturunan.

Dengan teorinya, Redi menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Teori tersebut diperkuat oleh Lanzzaro Spallanzani (1765).

Temuan Aristoteles yang penting adalah pengetahuan tentang reproduksi dan hereditas, termasuk teori abiogenesis yang menyatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari benda tak hidup atau generatio spontanea yang dipercayai begitu saja oleh bangsa Yunani pada saat itu. Aristoteles juga berpendapat bahwa semua makhluk hidup mempunyai struktur dan fungsi yang disesuaikan dengan perilaku dan habitatnya.

Dalam klasifikasi hewan beliau menyarankan untuk menggunakan struktur eksternal sebagai dasar pengelompokan serta menunjukkan pentingnya struktur homologi dan analogi organ-organ hewan yang menjadi dasar perkembangan ilmu anatomi komparatif.

Pada abad ke-12 pengetahuan tentang tumbuhan disatukan menjadi botani dan dipisahkan dari pengetahuan yang mempelajari hewan, perburuan, dan ilmu bedah (disebut zoologi). Perkembangan biologi selanjutnya terjadi di berbagai bangsa dan melahirkan tokoh-tokoh seperti Leonardo da Vinci, Otto Brunfels, Leonhard Fuchs, Pierre Belon, dan sebagainya.

Perkembangan berikutnya adalah munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) yang mengetengahkan teori evolusi melalui seleksi alam dalam buku Th e origin of species atau Asal Usul Spesies. Selanjutnya berkembang ilmu yang mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup (genetika), dipelopori oleh George Mendel (1822-1884). Contoh penerapan genetika adalah dalam dunia kedokteran, yaitu terapi gen.

Setelah itu, biologi semakin berkembang dengan ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek.

Penemuan mikroskop tersebut mendukung penemuan sel oleh Robert Hook. Teori Hook tentang sel kemudian disempurnakan oleh Th eodor Schwann dan Matthias Schleiden (1938-1939).

Ketika mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhoek pada abad ke-17, dimulailah kajian biologi dengan objek yang berukuran mikroskopis yaitu sel dan mikroorganisme. Sejak saat itu perkembangan biologi mengalami kemajuan yang pesat, ditunjukkan dengan berkembangnya teori-teori kehidupan yang baru dan munculnya cabang-cabang biologi yang baru seperti embriologi dan mikrobiologi. Tokoh-tokoh yang berjasa mengembangkan biologi pada saat itu adalah Roobert Hooke, Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.

Setelah itu, berkembang pula mikroskop elektron, yaitu mikroskop yang sumber sinarnya adalah elektron, sehingga pengamatan dengan mikroskop ini dapat dilakukan dengan lebih detail dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Dengan dukungan teknologi lain, kajian bio logi pun mengalami perkembangan, sehingga muncullah penemuan-penemuan baru seperti dalam biologi molekuler, dan bioteknologi. Contoh bioteknologi adalah penemuan bayi tabung, kloning, pemetaan gen, dan transplantasi gen. Dengan kultur jaringan, kita bisa memperbanyak hewan atau tumbuhan tanpa harus mengawinkan jenis jantan dan betinanya, tetapi cukup dengan bagian tubuh tertentu. Contohnya adalah kultur jaringan tumbuhan yang banyak dilakukan pada tanaman tembakau, anggrek, dan jenis-jenis lain yang bernilai ekonomi tinggi. Akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat, saat ini biologi sudah merambah pada hal-hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan. Biologi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dan teknologi.

Karena makhluk hidup yang ditemukan semakin banyak, John Ray dan Carolus Linnaeus pada abad ke-17 dan 18 mengusulkan suatu sistem klasifikasi yang bersifat universal, dapat berlaku baik untuk hewan maupun tumbuhan. Mereka memperkenalkan sistem klasifikasi baru berdasarkan takson- takson. Sistem klasifikasi inilah yang digunakan sebagai rujukan sistem klasifikasi modern.

Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).

3. Manfaat Ditemukannya Biologi bagi Kehidupan

Biologi menawarkan berbagai kesempatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan tentang dirimu sendiri dan benda hidup lainnya yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kita dapat mengetahui bagaimana proses pertumbuhan kita , bagaimana proses reproduksi,bagaimana proseskita bernapasdan masih banyak lagi. Biologi dapat membantu kita untuk melihat dunia dan alam kehidupan ini sebagaimana yang dilakukan oleh para ilmuwan .

Misalnya ketika para ilmuwan menemukan suatu spesies yang baru dengan belajar biologi tanpa harus menjadi ilmuwan kita dapat melihat hal tersebut..

Biologi sebagai pengetahuan dasar untuk beberapa bidang dan profesi.misalnya:bidang pertanian,kesehatan,perkebunan,dll. perkembangan bioteknologi dan biologi mokuler saat ini dengan ditemukannya beberapa teknik rekayasa genetika seperti teknik transfer nucleus, pemotongan dan penyambungan gen serta teknik penyisipan gen. teknik-teknik ini sudah diaplikasikan pada keperluan bidang peternakan, pertanian, dan kedokteran melalui cloning. pada bidang pertanian, teknik rekayasa genetika yang bertujuan untuk menciptakan tanaman-tanaman dengan sifat unggul, dilanjutkan dengan teknik kultur jaringan, sehingga tanamana-tanaman jenis unggul tersebut dapat diperoleh dalam waktu singkat dengan jumlah yang banyak tanpa memerlukan lahan yang luas dan dalam kondisi yang steril.Pada bidang peternakan, teknik rekayasa genetika dilanjutkan dengan yeknik fertilisasi in vitro atau teknik superovulasi dan kemudian teknik inseminasi buatan dengan tujuan diperoleh dengan cepat ternak jenis unggul dalam jumlah yang banyak. Pada bidang perikanan, pemanfaatan ilmu biologi adalah sebagai landasan pengetahuan (basic science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan ataupun hewan laut lainnya yang telah diketahui memiliki nilai gizi terbaik dan tinggi dan juga bernilai ekonomis. Selain itu biologi dapat juga dijadikan landasan pengetahuan dalam penelitian-penelitian yang lebih luas lingkupnya yakni pada lingkup ekosistem perairan laut dan pantai.Pada bidang kedokteran, teknik rekayasa genetika dilakukan untuk membantu pasangan suami istri yang sulit mendapat keturunan atau anak. Ataupun bagi pasangan yang ingin menentukan jenis kelamin bagi buah hati mereka.Biologi akan membantu kita memahami dasar-dasar penyebab suatu penyakit.

Misalnya saja ketika kita terkena penyakit tipus itu disebabkan adanya bakteri Salmonella thyposa.Hal itu dapat diketahui kita mempelajari tentang bakteri di biologi .

Biologi akan membuat kita lebih dekat dengan tuhan

Dengan mempelajari biologi kita melihat ciptaan tuhan yang begitu luar biasa ,hal ini membuat kita lebih banyak bersyukur dn kita akan selalu ingat tuhan.

Dengan mempelajari biologi kita dapat mengetahui tentang,manusia,tumbuhan ,semua yang ada di muka bumi ini dan dengan begitu kita bisa menjaga keseimbangan alam bukan dengan memahami bagaimana peran masing2 ciptaan tuhan di bumi dan ternyata mempelajari biologi ini bukan hanya mengajari kita tentang kehiduypan dunia tapi membuat kita lebih banyak bersyukur dengan ciptaan tuhan..

B. Fisika Dan Perkembangannya

1. Definisi Fisika Dan ruang Lingkupnya

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala dan sifat benda-benda yang ada di alam. Gejala-gejala ini awalnya merupakan yag dialami oleh indra, seperti indra peraba yang bisa merasakan panas, pendengaran menemukan pelajaran seputar bunyi, dan penglihatan menemukan cahaya atau optika.

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat dasar, karena berkaitan dengan struktur dan perilaku benda, terutama benda mati. Berdasarkan sejarah, fisika merupakan bidang ilmu yang paling tua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan benda-benda yang terdapat di langit, usianya, periodenya, lintasannya, dan sebagainya. Bidang ilmu ini suidah dimulai sejak berabad-abad yang lalu, dan mengalami perkembangan pada era Galileo dan Newton. Galileo membuat rumusan hukum-hukum sepunat benda yang jatuh, sedangkan Newton mempelajari tentang gerak pada umumnya, termasuk gerakan planet dalam sitem tata surya.

Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan dalam bidang teori (fisika teoritis) dan eksperimen (fisika eksperimental).

fisika teoritis berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Fisika teoritis telah menghasilkan beberapa teori seperti teori mekanikan kuantum, teori relativitas, teori elektromagnetik.fisika eksperimentalis berusaha menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Seperti fisika optik, fisika nuklir, dan lain-lain.

Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, namun keduanya saling bergantung. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

Mempelajari ilmu fisika bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian dasar dari benda-benda dan mengetahui interaksi antar benda yang satu dengan lainnya, serta dapat menjelaskan berbagai fenomena alam yang terjadi. Meskipun fisika terbagi dalam beberapa bidang, hukum fisika berlaku secara universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang tertentu akan mendapatkan hasil yang sama apabila ditinjau dari bidang fisika lainnya. Di samping itu, konsep-konsep dasar fisika bukan hanya mendukung perkembangan fisika sendiri, namun juga perkembangan teknologi dan ilmu lainnya. Ilmu fisika menunjang penelitian, baik murni maupun terapan. Para ahli geologi dalam penelitiannya memakai metode-metode mekanika, listrik, akustik, dan gravimetri. Para ahli astronomi membutuhkan optik spektografi dan teknik radio. Begitu juga para ahli meteorologi dan oseanologi, memerlukan ilmu fisika.

Fisika berkembang dari hasil observasi dan eksperimen. Observasi (pengamatan) dan eksperimen (percobaan) perlu pengukuran dengan menggunakan bantuan berupa alat ukur, sehingga didapat hasil pengamatan yang sifatnya kuantitatif. Dalam ilmu fisika, panjang, volume, dan suhu, merupakan sesuatu yang bisa diukur, yang disebut besaran. Besaran memiliki 2 komponen utama, yakni nilai dan satuan. Dalam fisika, tidaksemua besaran fisika memiliki satuan, misalnya massa jenis relatif dan indeks bias.

Ø Teori fisika utama

Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar dari pada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya.

Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.

Bidang utama dalam fisika

Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom.

Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya.

Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan. Bidang yang berhubungan

Ada banyak area riset yang mencampur fisika dengan bidang lainnya. Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan prinsip fisika dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat kimia dari atom dan molekul.

2. Sejarah Perkembangan Fisika

a. Sejarah Perkembangan Fisika Pada Zaman Purbakala.

Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.

Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa.

Menurut Richtmeyer, periode pra sains (purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini juga belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :

2400000 SM – 599 SM

Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).

600 SM – 530 M

Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sains fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.

530 M – 1450 M

Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sains Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).

1450 M- 1550 M

Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis.

Adapun tokoh-tokoh fisika pada zaman ini diantaranya adalah :

Thales (620-547 SM)

Thales merupakan Saintis pertama yang sudah memahami pentingnya prinsip-prinsip umum ketimbang kejadian-kejadian khusus atau individual. Dan juga orang pertama yang mengajarkan tentang strukur mikroskopik materi. Menurut pemikirannya air adalah elemen dasar alam. Segenap isi alam semesta ini terbuat dari air. Gerakan larinya air merupakan alasan dasar untuk seluruh gerakan. Thales menganggap materi dan gaya sebagai satu kesatuan.

Anaksimandross (609-546 SM)

Anaksimandross merupakan muridnya Thales yang mempercayai bahwa alam diatur oleh suatu hukum. Dia lebih percaya pada kekuatan fisis ketimbang kekuatan supernatural yang membuat keteraturan di alam. Menurutnya entitas wujud alam semesta adalan apeiron. Apeiron ini mirip dengan konsep “kehampaan atau vacuum”, sesutau yang tak jelas atau tak tentu dalam ruang dan waktu. Dia mempunyai gagasan bahwa evolusi binatang itu melalui mutasi, dan bukan melalui seleksi alam.

Anaksimenes (585-525 SM)

Anaksimenes merupakan murid dari Anaksimandros. Dia mengungkapkan bahwa udara atau angin merupakan entitas wujud alam semesta, udaralah yang mendasari segalanya sehingga dapat dikatakan bahwa panas dan dingin merupakan penyebab udara menciptakan suatu bentuk. Menurutnya bumi, matahari dan bintang adalah cakram atau piringan di atas udara.

Empedocles(490-430 SM)

Menurut pendapat dari Empedocles, entitas wujud di alam semesta terdiri atas empat unsur yaitu api, angin, air, tanah. Unsur-unsur empat tersebut tidak bisa saling tukar menukar satu sama lain. Ada dua kekuatan atau gaya yaitu centripetal force of love dan centrifugal force of strife. Ini yang bertanggung jawab dalam interaksi unsur-usur tersebut. Teori empat unsur ini di adopsi Aristoteles dan diyakini hingga abad renaisans (pencerahan). Untuk membuktikan bahwa dia bisa abadi, dia melompat ke kawah gunung api Etna.

Leucippos (5 SM)

Menurut pendapat Leucippos di dunia ini tak ada yang terjadi secara kebetulan tanpa alasan, segalanya pasti punya tujuan. Leucippos merupakan Bapak Atomisme yang berpendapat bahwa entitas wujud adalah atom. Ada dua entitas yang invariant (karar) yaitu atom dan kehampaan. Segalasesuatu juga memiliki sifat mendasar yaitu perubahan dan gerak.

b. Perkembangan Fisika Pada Awal Periode.

Menurut Richtmeyer periode awal sain (fisika) termasuk periode kedua yang dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai dikembangkan metode penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus metode saintifik dalam penelitian.

Hasil-hasil yang didapatkan antara lain :

Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.Newton meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika sehingga menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton, dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.[3]

c. Perkembangan Fisika Periode Klasik.

Menurut Richtmeyer, periode sains klasik termasuk periode ketiga yang dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern.

Contoh-contoh pemikiran pada zaman ini adalah :

ü Mekanika Klasik (Mekanika Newtonian).

Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika. Mekanika klasik disini menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, “Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut”.

Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama – tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, “Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama”. Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat homogen.

ü . Elektrodinamika Klasik.

Dalam elektrodinamika diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lain-lain. Elekrodinamika, sesuai dengan namanya adalah kajian yang menganalisis fenomena akibat gerak elektron. Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan. Kendati elektrodinamika merupakan bagian dari fisika klasik, hukum-hukum elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai dengan teori Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern. Teori elektromagnet membahas medan elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan magnet . Kedua besaran ini berhubungan dengan rapat muatan dan rapat arus. Bagian ini tidak akan mengulas secara rinci teori medan elektromagnet sebab dapat diperoleh dalam kuliah khusus tentang elektrodinamika. Hal yang perlu dikemukakan di sini adalah bahwa menurut Maxwell, medan listrik dan magnet memenuhi persamaan Persamaan ini mengungkapkan bahwa medan elektromagnet merambat dalam ruang dalam bentuk gelombang dengan kecepatan tetap v. Maxwell adalah orang pertama yang mengungkapkan bahwa gelombang EM pada jangkauan frekuensi tertentu adalah gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian memahami bahwa gelombang EM meliputi frekuensi sangat rendah seperti sinar tampak (frekuensi berkisar 4000 A – 7000A), hingga radiasi frekuensi tinggi seperti Sinar-X.

Dalam kajian optika dipahami bahwa cahaya memiliki berbagai sifat yang menunjukkan bahwa konsep cahaya sebagai gelombang tidak esensial. Akan tetapi guna menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala interferensi, khususnya difraksi, konsep cahaya sebagai gelombang adalah mutlak.

Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas partikel dan radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam menjelaskan gejala alam. Contohnya, gaya yang dialami oleh partikel bermuatan seperti, elektron dan proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu satuan, berinteraksi melalui interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik. Geraknya dapat dijelaskan melalui Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik tidak mampu menjelaskan bagaiman interaksi partikel ini dengan cahaya (radiasi).

ü Termodinamika Klasik.

Termodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara panas dan bentuk – bentuk energi lainnya. Michael A Saad dalam bukunya menerangkan Termodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi sangat berkaitan erat, sedemikian eratnya sehingga perpindahan energi akan menyebabkan perubahan tingak keadaan materi tersebut.

Hukum pertama dari termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihilangkan namun berubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lainnya. Hukum ini mengatur semua perubahan bentuk energi secara kuantitatif dan tidak membatasi arah perubahan bentuk itu. Pada kenyataannya tidak ada kemungkinan terjadinya proses dimana proses tersebut satu – satunya hasil dari perpindahan bersih panas dari suatu tempat yang suhunya lebih rendah ke suatu tempat yang suhunya lebih tinggi. Pernyataan yang mengandung kebenaran eksperimental ini di kenal dengan hukum kedua termodinamika.

Keterbatasan termodimika klasik. Termodinamika klasik menggarap keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan tidak membuat hipotesa mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika klasik kita perlu menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai karakteristik – karakteristik keseluruhannya seperti tekanan , volume dan temperature yang dapat diukur secara lansung dan tidak menyangkut asumsi – asumsi mengenai struktur zat.Termodinamika klasik tidak memperhatikan perincian, perincian suatu proses tetapi membahas keadaan – keadaan kesetimbangan. Dari sudut pandang termodinamika jumlah panas yang dipindahkan selama suatu proses hanyalah sama dengan beda antara perubahan energi sistem dan kerja yang dilaksanakan., jelaslah bahwa analisa ini tidak memperhatikan mekanisme aliran panas maupun waktu yang diperlukan untuk memindahkan panas tersebut.Termodinamika klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi, namun termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah. Kita mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

ü Teori Relativitas Umum.

Einstein menyelesaikan teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas umum menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik… Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran e

Makalah IAD " Metode Ilmiah"

12 March 2014 10:53:49 Dibaca : 1738

Makalah

ILMU ALAMIAH DASAR

“ Metode Ilmiah”

Di Susun :

O

L

E

H

Nama : ABDUL RAHMAN BUMULO

Nim : 911 413 012

Kelas : A

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

A. Metode Ilmiah Dan Metode Non Ilmiah

1. Metode Ilmiah

Ilmu adalah cara atau aktivitas atau metode untuk mengetahui. Ilmu akan muncul dari suatu objek setelah melakukan berbagai pengamatan. Dan dalam proses pencarian kebenaran tersebut akan di perlukan metode ilmiah. Bila dikaitkan dengan ilmu, maka metode ilmiah merupakan cara untuk mengetahui kebenaran dari suatu teori keilmuan dan kejadian- kejadian alam lainya.. Jadi bila ingin mengetahui kebenaran dari teori keilmuan salah satunya adalah dengan menggunakan metode ilmiah.

Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan- pertimbangan yang logis (McCleary, 1998).

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Metode ilmiah Jugabiasa disebut sesuatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.

Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan
sebagainya, akan lebih mudah terjawab.

Dalam bidang keilmuan metode ilmiah memiliki ciri- ciri sebagai berikut, diantaranya :

Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.

Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca indera.Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.

Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya :

Obyektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta empiris. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.Universal, artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama.

Sifat Metode Ilmiah :Pola pikir dalam metode ilmiah :

Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja).Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan).

Induktif: Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup terbatas dalam menyusun argumentasi dan terkait dengan empirisme.Deduktif: Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir silogismus dan terkait dengan rasionalisme.

2. Metode Non Ilmiah

Metode non ilmiah mempunyai ciri-ciri dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara-cara pengumpulan data bersifat subyektif yang sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan dari si peneliti. Karena itu penelitian tidak ilmiah adalah penelitian yang coraknya subyektif.

a. Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya

Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut :

Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran)Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman) Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.

Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan)

Variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/ menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

Adpun Ciri – ciri metode non Ilmiah secara umum, yaitu :

Pendekatan masalahnya bersifat intuitifKonsep/ Teori bersifat ambigu atau dengan arti yang berlebihanHipotesis yang dilakukan dalam metode non ilmiah ini tidak dapat dibuktikanObservasi yang dilakukan tidak terkontrol atau seadanya sajaRelatif tidak akuratKurang valid atau reliablePelaporan hasil penelitian bersifat subjektifSikap yang dilakukan seorang peneliti apa adanyaSifat penelitian tidak dapat diulang.Penemuan Kebenaran Melalui Pendekatan Non Ilmiah

Ada beberapa cara dalam menemukan kebenaran melalui pendekatan non ilmiah, yaitu melalui: kebetulan, trial and error, otoritas, spekulatif, akal sehat, prasangka, dan intuisi.

a. Penemuan Kebenaran secara kebetulan

Suatu peristiwa yang tidak disengaja kadang-kadang ternyata menghasilkan suatu kebenaran yang menambah perbendaharaan pengetahuan manusia, karena sebelumnya kebenaran itu tidaklah diketahui. Sepanjang sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi, dan banyak di antaranya yang sangat berguna. Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti serta tidak melalui langkah-langkah yang sistimatik dan terkendali (terkontrol). Anda pasti pernah membaca atau mendengar, salah satu contoh penemuan secara kebetulan adalah tentang peristiwa yang dialami seorang Indian yang menderita penyakit demam dengan panas yang tinggi. Yang bersangkutan dalam keadaan tidak berdaya terjatuh pada aliran sebuah sungai kecil yang airnya kelihatan berwarna hitam. Setelah berulang kali meminum air sungai yang terasa pahit itu, ternyata secara berangsur-angsur yang bersangkutan menjadi sembuh. Kemudian diketahuilah bahwa air yang berwarna hitam itu ternyata disebabkan oleh sebatang pohon kina yang tumbang di hulu sungai sebagai sebab yang sebenarnya dari kesembuhan orang tersebut. Dari kejadian yang tidak disengaja atau kebetulan itu, akhirnya diketahuilah bahwa kina merupakan obat penyembuh demam yang disebut malaria.

Cara menemukan kebenaran seperti tersebut diatas bukanlah cara yang sebaik baiknya, karena manusia bersifat pasif dan menunggu. Bagi ilmu, cara tersebut tidak mungkin membawa perkembangan seperti diharapkan, karena suatu kebetulan selalu berada dalam keadaan yang tidak pasti, datangnya tidak dapat diperhitungkan secara berencana dan terarah. Oleh karena itu cara ini tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam metode keilmuan untuk menggali kebenaran pengetahuan. Contoh lain, pernahkan Anda memperoleh pengalaman ketika jam beker berhenti, kemudian kita tepuk-tepuk dan ternyata jalan lagi. Contoh ini tidak bisa berlaku dalam setiap beker mati untuk bisa hidup kembali.

b. Penemuan kebenaran dengan trial and error

Mencoba sesuatu secara berulang-ulang, walaupun selalu menemukan kegagalan dan akhirnya menemukan suatu kebenaran disebut cara kerja trial and error. Dengan cara ini seseorang telah aktif melakukan usaha untuk menemukan sesuatu, meskipun sebenarnya tidak mengetahui dengan pasti tentang sesuatu yang ingin dicapainya sebagai tujuan dalam melakukan percobaan itu. Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha; usaha yang berikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju, daripada yang mendahuluinya. Penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.

Dari satu percobaan yang gagal, dilakukan lagi percobaan ulangan yang mengalami kegagalan pula. Demikian dilakukan terus percobaan demi percobaan dan kegagalan demi kegagalan, tanpa rasa putus asa sehingga akhirnya sebagai suatu surprise dari serangkaian percobaan itu ditemukan suatu kebenaran. Kebenaran yang menambah perbendaharaan pengetahuan, yang kebenarannya semula tidak diduga oleh yang bersangkutan.

Anda mungkin masih ingat salah satu contoh yang dicobakan oleh Robert Kock dengan mengasah kaca hingga terbentuk sebagai lensa, yang mampu memperbesar benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, kaca-kaca itu diasah tanpa mengetahui tujuannya. Akhirnya ternyata lensa yang ditemukannya itu telah mendasari pembuatan mikroskop, yang pada giliran berikutnya melalui trial and error telah mengantarkan yang bersangkutan pada keberhasilan menemukan basil atau kuman penyakit Tuberculose (TBC).

Sebagaimana dikatakan di atas cara ini sudah menunjukkan adanya aktivitas manusia dalam mencari kebenaran, walaupun lebih banyak mengandung unsure-unsur untung-untungan. Di samping itu cara tersebut kerap kali memerlukan waktu yang lama karena kegiatan mencoba itu tidak dapat direncanakan, tidak terarah dan tidak diketahui tujuannya. Dengan kata lain cara ini terlalu bersifat meraba-raba, tidak pasti dan tanpa pengertian yang jelas. Oleh karena itulah maka cara trial and error tidak dapat diterima sebagai metode keilmuan dalam usaha menggungkapkan kebenaran ilmu, terutama karena tidak memberikan jaminan untuk sampai pada penemuan kebenaran yang dapat mengembangkan ilmu secara sistematik.

c. Penemuan kebenaran melalui otoritas atau kewibawaan

Di dalam masyarakat, kerapkali ditemui orang-orang yang karena kedudukan
pengetahuannya sangat dihormati dan dipercayai. Orang tersebut memiliki kewibawaan yang besar di lingkungan masyarakatnya. Banyak pendapatnya yang diterima sebagai kebenaran. Kepercayaan pada pendapatnya itu tidak saja karena kedudukannya di dalam masyarakat itu, misalnya sebagai pemimpin atau pemuka adat atau ulama dan lain-lainnya, tetapi dapat juga karena keahliannya dalam bidang tertentu. Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang yang cukup banyak. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji, karena dipandang benar. Namun, pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar. Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu kemudian ternyata tidak benar, karena pendapat tersebut tidak diasalkan dari penelitian, melainkan hanya didasarkan atas pemikiran logis.

Kiranya jelas, bahwa pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar kalau premis-premisnya benar. Kembali ke masa lampau, Anda pasti mengenal teori evolusi dari Darwin, yang selama ini diakui kebenarannya oleh banyak orang, tiada lain arena yang bersangkutan dipandang ahli dibidangnya sehingga mampu meyakinkan tentang kebenaran teorinya walaupun tidak bertolak dari pembuktian ilmiah melalui fakta fakta pengalaman. Di samping itu banyak tokoh-tokoh sejarah yang karena memiliki otoritas atau kewibawaan di lingkungan masyarakatnya, berbagai pendapat yang dikemukakannya dipandang sebagai kebenaran, walaupun berlakunya terbatas selama jangka waktu tertentu. Misalnya Hitler dengan teorinya tentang ras Asia sebagai ras yang terbaik di dunia. Sukarno sebagai presiden di zamannya dengan berbagai teorinya mengenai politik, kemasyarakatan, ekonomi dan lain-lainnya. Pendapat-pendapat seperti itu kerapkali berguna juga, terutama dalam merangsang dan memberi landasan bagi usaha penemuan-penemuan baru di kalangan orang-orang yang menyangsikannya. Akan tetapi cara inipun tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam metode keilmuan karena lebih banyak diwarnai oleh subjektivitas dari orang yang mengemukakan pendapat tersebut.

d. Penemuan Kebenaran secara spekulatif

Cara ini mengandung kesamaan dengan cara trial and error karena mengandung unsur untung-untungan dalam mencari kebenaran. Oleh karena itu cara ini dapat dikatagorikan sebagai trial and error yang teratur dan terarah. Dalam prakteknya seseorang telah memulai dengan menyadari masalah yang dihadapinya, dan mencoba meramalkan berbagai kemungkinan atau alternatif pemecahannya. Kemudian tanpa meyakini betul-betul tentang ketepatan salah satu alternatif yang dipilihnya ternyata dicapai suatu hasil yang memuaskan sebagai suatu kebenaran. Dengan kata lain yang bersangkutan memilih salah satu dari beberapa kemungkinan pemecahan masalah itu, walaupun tanpa meyakini bahwa pilihannya itu sebagai cara yang setepat-tepatnya. Cara spekulatif seperti itu tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam hubungan ini sering ditemui orang yang pandangan atau intuisinya tajam, yang memungkinkan penggunaan cara spekulatif dalam menanam sejenis tanaman di tanah gambut. Dari penanaman yang cukup banyak untuk jangka waktu tertentu, ternyata dihasilkannya suatu kebenaran bahwa jenis tanaman tersebut dapat tumbuh subur di atas tanah gambut atau sebaliknya.

Di atas telah dikemukakan bahwa cara ini mengandung unsur untung-untungan yang sangat dominan, sehingga tidak efektif untuk dipergunakan dalam mengungkapkan kebenaran ilmiah. Unsur untung-untungan itu mengakibatkan cara menemukan kebenaran lebih bersifat meraba-raba, sehingga kemungkinan gagal lebih besar daripada keberhasilan menemukan kebenaran sebagaimana diharapkan. Salah satu contoh dari untung-untungan adalah ketika pemerintah menyediakan proyek penanaman tahan gambut untuk ditanami dengan pohon yang produktif. Setelah diolah ternyata mengalami kegagalan, karena masih memerlukan teknologi yang lebih canggih untuk pengolahan tanahnya. Contoh lain, bagi Anda yang hidupnya dalam lingkungan pertanian pernah mengenal ubi Cilembu yang terkenal karena manisnya. Ada beberapa petani yang mencoba menanam ubi Cilembu diluar daerah Sumedang dengan harapan bisa menghasilkan ubi yang manis, akan tetapi setelah panen ternyata hasilnya tidak sama dengan yang aslinya.

e. Akal Sehat

Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu keduanya mengandung persamaan. Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973:3) akal sehat adalah serangkaian konsep (concepts) dan bagan konseptual (conceptual schemes) yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep adalah kata-kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotesis dan teoritis. Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan hal yang benar, namun dapat pula menyesatkan. Sebagai tenaga pendidik, Anda pernah melihat, mendengar atau mengalami tentang hukuman dan ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke-19 menurut akal sehat yang diyakini oleh banyak pendidik, hukuman adalah alat utama dalam pendidikan. Penemuan ilmiah ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut. Hasil-hasil penelitian dalam bidang psikologi dan pendidikan menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam pendidikan, melainkan ganjaran. Melalui hukuman dapat berdampak rasa tertekan pada anak, sedangkan dengan ganjaran dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, sehingga potensi anak dapat berkembang lebih baik.

f. Prasangka

Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung mengkambing-hitamkan orang lain atau menyokong sesuatu pendapat . Orang sering tidak mengendalikan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang sering cenderung melihat hubungan antar dua hal sebagai hubungan sebabakibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cenderung kearah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, kemudian merupakan prasangka.

g. Pendekatan Intuitif

Dalam pendekatan intuitif orang menentukan “pendapat” mengenai sesuatu berdasar atas “pengetahuan” yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tak disadari atau yang tidak difikirkan lebih dahulu. Dengan intuisi, orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar dipercaya. Di sini tidak terdapat langkahlangkah yang sistematik dan terkendali. Metode yang demikian itu biasa disebut metode a-priori. Dalil-dalil seseorang yang a-priori cocok dengan penalaran, belum tentu cocok dengan pengalaman atau data empiris. Anda mungkin sempat menyaksikan televisi tentang jatuhnya benda angkasa yang menghantam beberapa rumah sampai hancur. Dengan jatuhnya benda angkasa tersebut Anda langsung percaya bahwa di atas bumi ada berbagai benda yang satu waktu bisa turun ke bumi.

B. Sikap Ilmiah

Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan.

Adapun definisi Sikap Ilmiah menurut beberapa Ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwanSikap Ilmiah menurut Mulyono, Anton yang dikutip oleh Suyitno, Amin (1997: 2), sikap yang disiapkan bertindak untuk perbuatan yang berdasarkan pada pendirian/ pendapat/keyakinan. Sedangkan Menurut Allen Ledward yang dikutip Suyitno, Amin adalah “An attitude as degree of positive or negatif affect associated with some pychological objects”. Dimana Sikap berkaitan dengan obyek yang disertai dengan perasaan posititif (favourable) atau perasaan negatif (unfavorable). Jadi sikap ilmiah adalah “ Scientific attitude” (Sikap keilmuan).Kurniadi (1988) dikutip dari pendapat M. O. Edward yang merumuskan perilaku kreatif sikap ilmiah dari kata-kata ide (gagasan) berikut :

I : Imagination (imajinasi).

D : Data (Fakta).

E : Evaluation (evaliuasi).

A : Action (tindakan).

Secara umum dapat disimpulkan Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah. Sikap Ilmiah ini, seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.

Seorang yang kreatif adalah seseorang yang mampu mengumpulkan data, berimajinasi dalam aksinya juga membuat evaluasi. Didalam jurnal yang ditulis oleh S. Karim A. Karhami (2005), sikap ilmiah yang cenderung dikembangkan di berbagai sekolah adalah :

a. Curiosity (Sikap ingin tahu)

Ditandai dengan tingginya minat siswa. Di sini anak juga sering mencoba pengalaman-pengalaman baru. Curiosity sering diawali dengan pengajuan pertanyaan . Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Contohnya : “Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya”.

b. Flekxibility (Sikap luwes)

Sikap anak dalam memahami konsep baru, pengalaman baru, sesuai dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan. Dan biasanya pemahaman ini berlangsung secara bertahap.

c. Critical reflektion (sikap kritis)

Kebiasaan anak untuk merenung dan mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan. Sikap kritis terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

d. Sikap Jujur

Kejujuran siswa kepada diri sendiri dan orang lain dalam menyelesaikan atau mencoba pengalaman yang baru.

Menurut Renzuli yang dikutip oleh Supriyadi, (1994: 224), siswa yang mempunyai sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran dalam berfikir sehingga siswa akan termotivasi untuk selalu berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan dan keunggulan.

Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini :

Mampu Membedakan Fakta dan Opini

Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi

Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan
kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.

· Mengembangkan Keingintahuan (Sikap Ingin Tahu)

Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern. Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

Kepedulian terhadap Lingkungan

Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis

Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya. Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi

Bertanggung Jawab terhadap Usulannya Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.\

Bekerja Sama

Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.

Jujur terhadap Fakta

Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa
itulah yang sebenarnya.

Tekun

Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Sikap obyektif

Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.

Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

Sikap menghargai karya orang lain

Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

Sikap terbuka

Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

C. Langkah - Langkah Operasional Metode Ilmiah

Secara Umum Langkah – langkah Metode Penelitian ilmiah, diantaranya :

a. Perumusan masalah

Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini karena manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut. Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.

b. Mengumpulkan Data atau keterangan

Yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka. Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

ü Angket

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :

Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

ü Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

ü Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, sebagai berikut :

Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.Rumusan masalah harus mengandung unsure data yang mendukung pemecahan masalah penelitian.Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara (hipotesis).Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

c. Pembuatan kerangka berfikir

Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung.

d. Penarikan hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun hipotesis. Masalah yang dirumuskan harus relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.

Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel (x = rata-rata; s = simpangan baku; = varinas; r = koefisien korelasi) dan parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (µ = rata-rata; σ = simpangan baku; = varians; p = koefidien korelasi). Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel. Penelitian yang didasarkan pada data populasi, atau sampling total, tau sensus dengan tidak melakukan pengujian hipotesis dari sudut pandang statistik disebut penelitian diskriptif. (Sugiyono, 2010).

Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima ataukah menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis. (Sudjana, 2005).

Hipotesis nol selalu mempertimbangkan harga rata-rata dari populasi yang sama dan mengharapkan tidak ada perbedaan antara keduanya. Tetapi dalam praktek hipotesis nol justru banyak dipakai untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap suatu populasi. Keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis pada dasarnya adalah masalah peluang. Dalam hal ini tidak terlepas kemungkinan terjadi kesalahan pengambilan keputusan tersebut. Kalau hipotesis dinyatakan ditolak, padahal sebenarnya dapat diterima, maka kesalahan ini termasuk tipe I dan dalam statistik bersimbol α, sebaliknya kalau hipotesis diterima, padahal semestinya ditolak, kesalahan ini dinamakan tipe II dengan simbol β. (Simon Hasanu, 2007)

e. Pengujian Hipotesis/eksperiment

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Untuk pengujian hipotesis, penelitian dilakukan dengan mengambil sampel acak. Nilai-nilai statistik yang perlu dihitung kemudian dibandingkan dengan hipotesis. Hipotesis yang dipakai dalam uji signifikansi ini adalah hipotesis nol (null hypothesis), yaitu asumsi bahwa tidak ada antara nilai pengamatan dengan nilai yang diharapkan, pengertian lain dapat diartikan sebagia tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena peneliti tidak mengharapkan adanya perbadaan data populasi dengan sampel. Hipotesis nol (Ho) akan diterima bila uji signifikansi menunjukan kesamaan antara nilai pengamatan dengan parameter yang diuji. Sebaliknya kalau perbedaan tersebut cukup besar maka Ho ditolak, dan hal ini berarti akan diterima hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Meskipun berdasarkan penelitian telah menerima atau menolak hipotesis, tidak berarti kita telah membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran hipotesis.

f. Penarikan kesimpulan

Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.

g. Membuat laporan ilmiah

Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.

dalam pengembangan disiplin ilmu. Laporan penlitian merupakan salah satu karya ilmiah dari proses penelitian. Sebagai salah satu bagian proses ilmu maka kegiatan penelitian merupakan titik yang sangat menentukan panjang untuk menentukan fakta-fakta di lapangan. Baik tidaknya kegiatan penelitian akn tercermin pada laporan penelitian. Laporan penelitian merupakan suatu sarana atau wahana peneliti dalam berkomunikasi dengan pembaca.

Sebagai wahana komunikasi, maka laporan penelitian disusun dalam format tertentu yang berkaitan dengan susunan bagian-bagian dalam penelitian; sedang bagian-bagian tersebut sangat tergantung dengan tujuan penelitian dan penyandang dana.

Dalam menyusun laporan penelitian hendaknya diperhatiakan hal-hal sebagai berikut.

Keobjektifan Peneliti

Laporan penelitian hendaknya mencerminkan objektifitas peneliti. Dalam membuat laporan, hendaknya peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keobjektifannya dalam mengumpulkan data, menganalisis maupun dalam menulis laporan. Objektifitas peneliti berkaitan dengan kepentingan-kepentingan peneliti itu sendiri maupun masyarakat atau pihak lain yang berkepentingan langsung dengan hasil penelitian.

Gaya Penulisan

Dalam menyusun laporan penelitian hal yang tidak kalah penting adalah perlu adanya gaya penulisan yang dianut oleh peneliti secara konsisten; hal ini berkaitan dengan aturan-aturan ilmiah yang harus ditaati oleh penelti. Dengan gaya penulisan tertentu maka laporan penelitian akan tampak lebih sistematis dan mudah dipahami oleh pembaca.

Pembaca

Laporan penelitian harus memperhatikan siapa yang menjadi sasaran penting dari hasil penelitian tersebut. Hal ini harus diperhatikan karena peneliti dalam membuat laporan harus memperhatikan siapa yang diharapkan akan menjadi pembaja utamanya dari laporan yang dibuatnya. Ini bukan berarti peneliti bertindak tidak objektif, tetapi berkaitan dengan penggunaan bahsa yang diharapkan akan lebim mudah dipahami pembaca.

Waktu

Dalam penelitian kuantitatif mungkin akan menjadi masalah yang tidak begitu rumit, tetapi dalam penelitian kualitatif akan menjadi sulit apabila data yang didapat di lapangan terus berkembang semakin kompleks sehingga peneliti tidak tahu kapan harus mengakhiri penelitiannya. Bahkan dalam penelitian kualitatif perumusan masalah dapat berubah-ubah sehingga peneliti sendiri merasa kesulitan dalam membatasi lamanya waktu penelitian. Kadang-kadang masalah waktu dapat menjadi salah satu tolok ukur baik tidaknya hasil penelitian.

Kerahasiaan Sumber Informasi

Dalam penelitian kualitatif walaupun nama, tempat maupun sumber informasi sudah diubah, namun hendaknya cara-cara untuk menghindari diketahuinya sumber informasi tetap diperhatikan oleh peneliti. Apalagi kalau jelas-jelas sumber informasi meminta identitasnya tidak muncul dalam laporan penelitian. Nama-nama sumber dapat dimunculkan kalau memang dituntut untuk itu terutama sumber data sekunder. Kerahasiaan sumber informasi menjadi semakin penting apabila berkaitan dengan keselamatan dan rahasia pribadi atau menyangkut nama baik sumber informasi.

Jumlah Halaman

Tebal tipisnya laporan penelitian tidak menunjukkan kualitas dari hasil penelitian. Ini berarti bahwa laporan penelitian dengan jumlah halaman yang banyak tidak selalu lebih baik dari laporan penelitian yang jumlah halamannya sedikit. Dengan demikian, peneliti tidak perlu berusaha untuk menambah jumlah halaman hanya dengan alasan supaya laporan penelitiannya kelihatan lebih berkualitas.

Sedangkan Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.Membangun sebuah bibliografi.Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.Mengatur data untuk persentase dan penampilan.Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).Menulis laporan penelitian.

D. Keunggulan Dan Keterbatasan Metode Ilmiah

Metode ilmiah dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah. Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan. Kita mengetahui pula bahwa pancaindera kita juga mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta atau fenomena, sehingga kesimpulan yang diambil dari fakta-fakta yang keliru itu juga akan keliru. Jadi, kemungkinan keliru dari suatu kesimpulan ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah atau dengan kata lain kebenaran ilmu pengetahuan termasuk Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bersifat tentatif. Artinya, suatu pendapat yang disimpulkan dengan menggunakan metode ilmiah diakui sebagai “benar” selama belum ada pendapat baru yang dapat menolak kesimpulan itu. Sebaliknya, apabila telah ditemukan kebenaran ilmiah yang dapat menolak kebenaran terdahulu maka pendapat terbarulah yang diakui sebagai kebenaran, sehingga tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah bisa saja berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Tidak demikian halnya dengan pengetahuan yang didapat dari wahyu illahi. Kebenaran dari pengetahuan ini bersifat mutlak, artinya tidak akan berubah sepanjang masa.

Metode ilmiah memang tidak sanggup menjangkau untuk menguji adanya Tuhan; metode ilmiah juga tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan berkenaan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan.

Keunggulan Metode Ilmiah

Adapun keunggulan dari metode ilmiah ini : yaitu :

metode ilmiah lebih bisa dipertanggung jawabkan, dikarenakan adanya bukti-bukti yang konkret dan ada ukuran yang jelas.jelas, dapat di buktikan dan dapat diamati langsung oleh alat indra pada manusia.dapat dijadikan satuan atau tolok ukur untuk penelitian-penelitian selanjutnya, bila tidak terdapat kesalahan.mengajarkan pada manusia untuk menatap realita dan segala sesuatu yang ada.operasional, dapat di gunakan dan di amalkan dalam kehidupan keseharian.logis, karena dapat di buktikan oleh semua orang walaupun telah melewati tahap-tahap yang di sebutkan diatas.Keterbatasan Metode Ilmiah

Selain metode ilmiah memiliki keunggulan, metode ilmiah tetap memiliki kelemahan. Adapun kelemahan metode ilmiah antara lain :

metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.terlalu bergantung pada objek yang ada.metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu.kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang.membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan tehnologi canggih.dapat terhapus atau tidak di pakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna.cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sisi positive dan negatif.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmiah.html . Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

https://www.facebook.com/permalink.php?id=380746885301057&story_fbid=420460174663061. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://ekapuspita999.blogspot.com/2013/03/metode-penulisan-ilmiah-dan-contohnya.html. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://www.scribd.com/doc/28438369/22/SYARAT-SYARAT-METODE-ILMIAH. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://cherygoland.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://ekapuspita999.blogspot.com/2013/03/metode-penulisan-ilmiah-dan-contohnya.html. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

https://www.google.com/#q=metode+non+ilmiah. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://melawanpetang.blogspot.com/2011/11/pengertian-penelitian-ilmiah-dan-dan.html. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://wonkurep.blogspot.com/2011/11/makalah-laporan-ilmiah-sikap-ilmiah.html. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://www.slideshare.net/AriniNurmalaSari/sikap-ilmiah. Diunduh tanggal 18 Februari 2014

http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/ Diunduh tanggal 20Februari 2014

http://gogopratamax.blogspot.com/2012/04/pengertian-karakteristik-dan-langkah.html Diunduh tanggal 20Februari 2014

 

Linux

19 November 2013 21:07:22 Dibaca : 21

LINUX

 

Linux (umum diucapkan / lɪnəks /) adalah istilah generik yang merujuk ke Unix komputer seperti sistem operasi berbasis kernel Linux. Development Linux adalah salah satu contoh yang menonjol dari kolaborasi perangkat lunak free open source; dimana semua source code yang dapat digunakan, bebas dimodifikasi, dan didistribusi ulang oleh siapapun dengan lisensi GNU GPL dan perangkat lunak bebas lisensi.
Linux banyak dikenal penggunaannya di server, meskipun dapat dipasang pada berbagai jenis perangkat keras komputer, mulai dari embedded device dan ponsel ke supercomputer. Distribusi Linux, baik yang terpasang pada komputer desktop dan laptop, telah menjadi semakin biasa dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena distribusi yang populer Ubuntu dan munculnya netbook.
Nama "Linux" berasal dari kernel Linux, awalnya ditulis pada tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistem lainnya biasanya terdiri dari komponen seperti Apache HTTP Server, X Window System, K Desktop Environment, dan perpustakaan dan utilitas dari sistem operasi GNU (diumumkan pada tahun 1983 oleh Richard Stallman). Aplikasi yang umum digunakan dengan sistem desktop Linux termasuk Mozilla Firefox web browser dan aplikasi kantor OpenOffice.org suite. Kontribusi GNU adalah dasar untuk Free Software Foundation untuk lebih suka memilih nama GNU / Linux.

 

sumber:http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Linux

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong