ARSIP BULANAN : August 2021

Guru adalah Segalanya

04 August 2021 18:58:19 Dibaca : 30

Guru bukan orang hebat, tapi orang-orang hebat dihasilkan oleh guru.Setiap tahun, 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Hari guru dilatarbelakangi oleh lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang dulu bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912.Di mana guru salah satu profesi yang mulia dikarenakan guru sebagai pencetak insan negara dan pembentukan akhlak anak didik & guru seorang pendidik insan yang berjasa karena merekalah yang bertanggung jawab mendidik manusia bagi melahirkan generasi yang cerdas dan cakap serta sanggup melaksanakan tugas terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. Guru disebut sebagai pahlawan karena tugasnya yang cukup berat dalam mendidik murid-muridnya, Guru disebut tidak mendapatkan tanda jasa karena begitu banyaknya guru di Indonesia yang menjadi pahlawan bagi muridnya, namun sering kali mereka terlupakan dan tidak mendapatkan penghargaan sebesar jasanya.

Yang saya perhatikan dalam pendidikan guru adalah segalanya & Keberhasilan seorang siswa di sekolah tidak hanya ditentukan antusias belajar yang tinggi. Banyak penopang lain untuk mewujudkan prestasi gemilang. Tidak banyak orang menyadari bahwa keberhasilan atau prestasi yang digapai pelajar sesungguhnya bukan murni hasil jerih payah pelajar itu sendiri, tetapi ada peran penting seorang guru di sana, di samping peran signifikan orang tua.

Dalam pendidikan guru berperan bukan hanya memberikan nilai atau ilmu begitu saja sebangai profesi yang mulia guru sebagai penentu bibit masa depan bangsa di mana guru memberikan didikan mulai anak yang tidak mengenal huruf dan angka tidak tahu beretika tidak tahu yang mana akhlak yang baik dan buruk dan di situlah peran utama guru menjadikan anak didiknya menjadi berakhlak mulia & Guru akan merasakan kesenangan yang luar biasa bersentuhan dengan siswa setiap hari, berinteraksi dengannya selalu menentramkan, melihat para siswa sukses di kemudian hari di situlah kesenangan seorang guru yang mulia dan memberikan semangat seorang untuk lebih giat mendidik dan menciptakan anak yang berakhlak yang bisa menjadi penerus masa depan bangsa.Guru juga Inti dari sebuah sekolah. Guru merupakan pendidik yang bertanggung jawab memberi bimbingan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya. Di mana seorang guru memperkenalkan agama, budaya, alam, sejarah kepada anak didiknya.

Profesi guru dapat dikatakan  ujung tombak generasi penerus bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini. Mulai dari mengajari cara membaca hingga seorang pelajar menjadi ahli, guru ialah sosok paling penting dalam kehidupan seseorang, guru adalah ujung tombak generasi penerus bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini. Mulai dari mengajari cara membaca hingga seorang pelajar menjadi ahli, guru adalah sosok penting dalam kehidupan pendidikan dan guru adalah segalanya.

Dalam Islam, guru mendapat tempat istimewa. Dalam kitab karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi yang berjudul Lubab Al-Hadits, menulis bahwa pahala memuliakan guru tak lain adalah surga.

Manfaat Berorganisasi bagi Mahasiswa

04 August 2021 18:28:05 Dibaca : 13

Bagi kebanyakan orang menjadi mahasiswa itu sulit, namun jika dilakukan dengan benar dan jujur maka lebih mudah dan menyenangkan. Organisasi telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka. Melalui organisasi, mahasiswa dapat banyak hal positif seperti menerima pelatihan soft skill, interpersonal skill, dan character building. Banyak sekali manfaat dari pengalaman berorganisasi. 

  • Menambah Wawasan 

Dengan bergabung dalam suatu organisasi, mahasiswa akan belajar banyak hal. Misalkan membuat proposal acara, mengatur anggaran, mencari sponsor atau donatur, dan menghubungi banyak orang, sehingga secara tidak langsung dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. 

  • Memperluas Hubungan 

Organisasi adalah perkumpulan yang terdiri dari banyak mahasiswa yang tentunya bersal dari jurusan yang berbeda, daerah yang berbeda, dan cara berbicara yang berbeda. Karena pergaulan yang lebih luas dan peningkatan intensitas bertemu orang baru, mahasiswa akan merasakan manfaat berorganisasi. 

  • Meningkatkan Keterampilan Komunikasi 

Sebuah organisasi memungkinkan mahasiswa untuk bertemu banyak orang. Hal ini mendorong setiap anggota untuk meningkatkan keterampilan komunikasi tatap muka dan juga dapat melatih mahasiswa untuk berbicara di depan umum. 

  • Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan 

Dalam suatu organisasi terdapat struktur organisasi yang dipimpin oleh sorang ketua. Namun, keterampilan kepemimpinan harus ada pada setiap anggota organisasi, baik itu sekretaris, bendahara, atau departemen lain seperti hubungan masyarakat, evaluasi dan pengembangan, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan setiap mahasiswa yang bergabung dengan organisasi. 

Sistem perkuliahan daring atau online di masa pandemi Covid-19 ternyata  membuat sebagian besar mahasiswamengalami kesulitan. Maka, kuliah daring belum sepenuhnya dapat menjadi alternatif pembelajaran yang memadai. Hal ini tercermin dari hasil "Survei Kuliah Daring Mahasiswa" yang saya lakukan (8 Juni 2020) dengan 149 responden mahasiswa di 3 perguruan tinggi.

Saat ditanyakan "apa hambatan/kendala Anda dalam mengikuti kuliah daring?" Faktanya, 65% mahasiswa terhambat masalah jaringan internet atau kuota, 26% hambatan soal waktu, 7% hambatan soal ponsel/laptop, dan 2% hambatan lain. Kondisi ini memberi sinyal kuat. Bahwa mahasiswa pada umumnya sama sekali tidak siap untuk melakukan kuliah daring. Di samping menjadi "pekerjaan rumah" untuk kampus dalam mensosialisasikan kuliah daring sebagai alternatif pembelajaran di era digital.

Patut diduga, hasil survei ini pun menyiratkan sebagian besar mahasiswa hanya memiliki akses internet sesuai dengan kuota yang dibeli untuk durasi waktu singkat. Entah, paket harian, paket 3 harian atau paket semingguan. Di sisi lain, survei ini pun menegaskan dominasi kuat kuliah tatap muka di kelas. Baik dalam situasi darurat seperti wabah Covid-19 atau tidak darurat. Kuliah daring nyatanya belum menjadi pilihan di kalangan perguruan tinggi.

Sementara banyak perguruan tinggi, akibat wabah Covid-19, telah mengimbau untuk mengganti kuliah tatap muka menjadi kuliah daring. Ternyata di lapangan, sebagain besar mahasiswa mengalami hambatan. Sehingga efektivitas perkuliahan pun tidak optimal. Sedangkan dalam situasi pandemic Covid-19, sudah pasti kuliah tatap muka di kelas tidak dapat dilakukan. Karena membahayakan mahasiswa tertular virus corona.

Kendala jaringan internet atau kuota data ini menjadi penegas atas jawaban survei kuliah daring tentan "apakah Anda memiliki hambatan atau kendala untuk mengikuti kuliah secara daring?" Dan hasilnya, 78,5% mahasiswa menjawab "ya" dan 21,5% mahasiswa menjawab "tidak". Itu berarti, sebagian besar mahasiswa memang memiliki hambatan dalam perkuliahan daring.

Maka menjadi "pekerjaan rumah" banyak perguruan tinggi untuk mulai menjadikan kuliah daring sebagai opsi yang perlu disosialisaikan. Karena logika sederhananya. Nila kuliah tatap muka di kelas, mahasiswa mengeluarkan biaya transport dan makan. Seharusnya saat kuliah daring, maka biaya tersebut harusnya bisa dikonversi ke biaya jaringan internet atau membeli kuota data.

Hal lain yang patut diketahui. Konsepsi kuliah daring harusnya mengacu kepada format video conference, bukan yang lain seperti google classroom, WhatApps atau surel. Karena kuliah daring adalah pengganti dari kuliah tatap muka di kelas. Maka kuliah daring, yang berasal dari kata "dalam jaringan" (online) harus berada dalam tatap muka dengan bantuan fasilitas internet. Bukan yang luring yang berasal dari luar jaringan (offline).

Inilah kendala yang patut menjadi perhatian kampus, mahasiswa maupun dosen. Dalam hal kuliah daring di masa pandemic Covid-19

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong