Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK adalah sesuatu yang harus Anda perjuangkan selama kuliah. IPK digunakan sebagai tolak ukur pengetahuan mahasiswa di bidang akademik. Tak heran jika hal ini membuat banyak orang berpikir bahwa IPK adalah hal terpenting dalam mencari pekerjaan. Jika IPKnya bagus, mungkin saja akan lebih mudah mencari pekerjaan.

Tapi, apakah IPK benar-benar bisa menjamin kesuksesan pekerjaan Anda?

Dahulu dunia kerja menggunakan IPK sebagai syarat utama untuk menentukan calon tenaga kerja untuk dapat mengikuti pilihan pekerjaan perusahaan. Oleh karena itu, IPK akan menentukan kelayakan calon tenaga kerja untuk mengikuti ujian selanjutnya. Padahal, IPK hanya dijadikan penutup bagi para pencari kerja. Ini karena IPK bukan satu-satunya alasan mengapa pekerjaan atau perusahaan tidak menerimanya.

Selain fokus di IPK, pengalaman berorganisasi semasa kuliah juga tidak kalah penting. Hal ini karena Anda dapat mengasah kemampuan bertukar pola pikir dan kerjasama tim Anda. Selain itu, Anda dapat memperluas koneksi Anda dan mendapat kesempatan kerja yang lebih tinggi bila Anda aktif berorganisasi. 

Pasalnya, selain IPK, diperlukan syarat penting lainnya untuk menunjang masuknya Anda ke suatu perusahaan. Bagi perusahaan, menerima karyawan dengan softskill dan pengalaman kerja lebih penting daripada IPK. Perusahaan akan memaksimumkan keuntungannya dengan biaya yang sesedikit mungkin. Oleh karena itu, perusahaan tentunya tidak ingin menyia-nyiakan biaya dengan merekrut karyawan yang tidak memenuhi syarat.

1. Oleh karena itu, walaupun IPK Anda tinggi, jangan berharap perusahaan sudah pasti menerima Anda. Apalagi Anda tidak memiliki keterampilan dan kemampuan komunikasi yang baik. Syarat terpenting untuk memasuki dunia kerja adalah kemampuan sendiri 

Pandemi COVID-19 memaksa para pelajar untuk beradaptasi dengan belajar online atau belajar di rumah. Hal ini selaras peraturan pemerintah yang masih melarang kelas tatap muka. Sehingga, belajar secara daring menjadi alternatif bagi para pelajar dan tenaga pengajar di Indonesia.

Walaupun belajar online, tetapi materi yang disampaikan tetap sama bobotnya dengan kelas tatap muka. Berikut beberapa keuntungan yang didapat jika memilih belajar secara daring;

Mudahnya Akses Informasi

Dengan adanya belajar secara online, siswa dapat mencatat bahan pelajaran tanpa terbatas jarak pandang, karena infornasi yang ada umumnya berbentuk data, bukan lagi tulisan dipapan

Hemat Biaya

Pembelajaran online memberikan keringanan seputar biaya, khususnya biaya transportasi.

Fleksibilitas Tinggi

Belajar secara daring memungkinkan Anda tetap belajar saat waktu Anda sedang luang. Jadi Anda dapat bekerja sekaligus belajar di hari yang sama. 

Namun, belajar secara online juga memiliki beberapa kekurangan, seperti;

Akses Internet yang Terbatas dan Tidak Merata

Akses internet yang tidak stabil atau terganggu kerap menjadi masalah untuk sistem belajar online, dan dapat mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Minimnya Pengawasan Dalam Belajar

Pembelajaran daring juga memiliki kelemahan dalam hal pengawasan. Karena terbatasnya akses kamera, siswa dapat dengan mudah melakukan kecurangan. Disisi lain, siswa juga kerap tidak fokus dan terlalu santai saat pembelajaran berlangsung. 

Saat ini, pemerintah Indonesia telah berdedikasi dalam memfasilitasi siswa untuk belajar secara online. Berikut beberapa aplikasi belajar online dari pemerintah yang dapat Anda gunakan secara gratis;

Rumah BelajarKementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis sebuah situs belajar daring yang dapat diakses secara gratis. Laman ini dapat digunakan oleh peserta didik maupun pendidik di berbagai jenjang, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK. Terdapat beragam fitur menarik yang bisa Anda manfaatkan seperti buku sekolah elektronik, bank soal, kelas maya, laboratorium maya, hingga pengembangan keprofesian. 

Jika seorang dokter, pengacara, dan dokter gigi memiliki 40 orang dalam satu waktu di kantornya, di sana semuanya memiliki kebutuhan yang berbeda dan semuanya membawa masalah... dan seorang dokter, pengacara, ataupun dokter gigi, tanpa bantuan, harus mengurus mereka semua dengan tenaga profesional selama 9 bulan, mungkin mereka (dokter dkk.) memiliki beberapa gambaran “bagaimana pekerjaan guru di dalam kelas”(Donald D. Quinn)

Kata mutiara di atas merupakan gambaran tugas berat yang ditanggung oleh guru.Seorang guru tidak sekadar bertanggung jawab memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik tetapi lebih dari itu. Penumbuhan akhlak, budi pekerti, dan karakter unggul lainnya merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya. Guru adalah insane mulia yang mengenalkan manusia kepada peradaban dunia. Apapun profesi manusia yang dianggap hebat di dunia ini, dokter, arsitek, politisi, bahkan presiden, pasti tak luput dari sentuhan seorang guru yang mendidik dan mengajarkan segala kebaikan yang berguna dalam kehidupan.

Beberapa waktu yang lalu, menjadi seorang guru masih dianggap sebagai sebuah pilihan yang biasa-biasasaja, bahkan dianggap tidak menjanjikan sehingga kerap dijadikan alternative terakhir dalam pemilihan pekerjaan. Hal ini tidaklah mengherankan karena pada masa itu menjadi seorang guru identik dengan sebuah pengabdian semata sehingga guru lebih dikenal sebagai “PahlawanTanpaTandaJasa”. Guru harus ikhlas mengabdi, mencerdaskan generasi-generasi hebat penerus bangsa tanpa penghargaan yang memadai dan harus puas dengan gaji yang tidak seberapa.

Namun, kini profesi guru mulai banyak diincar oleh generasi muda. Mereka berbondong-bondong berebut kursi di perguruan tinggi jurusan kependidikan. Tak ada lagi gengsi, tak ada lagi sangsi masa depan akan menjadi suram dengan memilih profesi ini. Profesi guru sudah dianggap menjanjikan sejak pemerintah menggulirkan sertifikasi sebagai wujud penghargaan terhadap profesi.