Gedung baru kampus Universitas Negri Gorontalo (UNG) yang didanai Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek 7 in 1 di remiskan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekditi) Mohamad Nasir di kabupaten Bone Bolango pada kamis(24/1/2019). Kampus menjadi tambahan modal bagi UNG untuk menjadi leading universty di kawasan Asia Tenggara di tahun 2035 sesuai visi UNG.

Bagi UNG,keberadaan gedung baru ini dampaknya antara akan memperluas akses, UNG akan memberi kontribusi signifikan pada peningkatan APM ( Angka Partisipasi Murni) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) karena daya tampung UNG makin tinggi.

Kampus baru ini akan di tempati oleh empat fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Mtematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pertanian, Fakultas sastra Budaya, serta perpustakaan.

Dengan perkembangan IT di  era sekarang ini, UNG sudah memiliki akses yang memudahkan calon mahasiswanya untuk menggali informasi. Website yang di gunakan Universutas ini adalah WWW.ung.ac.id yang merupakan pusat informasi UNG. Tidak ketinggalan pula kampus ini juga memiliki media sosial Fecbook dan instagram.

penggunaan website dan media sosil ini memudahkan mahasiswa  untuk mengetahui informasi baik akademik maupun non akademik. 

Universitas Negri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negri di gorontalo yang berdiri pada 1 september 1963. Awalnya, kampus ini adalah junior collage yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah. selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai di resmikan menjadi Universitas Negri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.

UNG mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termaksud melalui riset dan penelitian. 

Setiap Rektor UNG mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.