normalisasi database relasi
Pengertian Normalisasi pada Database Management System
• Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible
• Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :
1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)
a. Syarat :
b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
e. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)
a. Syarat :
b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key
3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
a. Syarat :
b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Proses Normalisasi Tabel DataBase
Rabu, 17-02-2010 23:52 WIB | rumah | hit: 50723 | komentar: 1 | kategori Programming
# teknik normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasi.
# proses pembentukan tabel normal penuh ( normalisasi ) bertujuan untuk :
- membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap
- menghindari data yang tidak konstan terutama bila dilakukan penambahan dan penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap
- menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribute
# proses normalisasi juga digunakan pada beberapa operasi yang berhubungan dengan data record yaitu :
1) operasi penambahan ( insert )
2) operasi penghapusan ( delete )
3) operasi pengubahan ( update )
4) operasi pembacaan data
#
apabila terjadi kesulitan saat proses data maka tabel-tabel dipecahkan
menjadi beberapa tabel yang merupakan hasil pengelompokan data
berdasarkan entity masing-masing
# syarat dalam melakukan normalisasi
1) adanya field ( atribute kunci )
2) berdasarkan kepada ketergantungan fungsi
# bentuk-bentuk normalisasi
proses
normalisasi tabel secara umum dibagi dalam 5 tahap sehingga dikenal
bentuk-bentuk tabel normal sesuai dengan tahapan normalisasi yang telah
dilakukan yaitu bentuk normal pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
kelima.
1. bentuk tidak normal
-
adalah kumpulan data yang tidak disimpan tidak mempunyai format
tertentu, data disimpan apa adanya sesuai masukan yang diperoleh
- dalam bentuk ini data mungkin saja tidak lengkap tidak konsisten / terduplikasi
2. bentuk normal ke-1 ( 1NF = first normalized form )
- bentuk normal ke pertama dicapai apabila setiap nilai atribute adalah tunggal
- ciri-cirinya
a) file dibentuk dalam bentuk plat file
b) fieldnya berupa atomic value yang artinya data tidak bisa dipecah kebentuk yang lebih kecil
c) tidak ada field yang sama
d) setiap fieldnya mempunyai satu pengertian
3. bentuk normal ke-2 ( 2NF = second normalized form )
- bentuk bormal ke-2 dicapai apabila atribute yang dijadikan adentitas benar-benar sebagai determinan dari semua atribute
- syarat-syarat :
a) bentuk ke-2 dicapai jika tabel sudah membentuk normal ke-1
b) atribut bukan kunci, harus bergantung secara fungsi pada kunci pertama
c) menetukan field-field kunci-kunci bisa berupa primary key, kandidat key, dll.
4. bentuk normal ke-3 ( 3NF = third normalized form )
- adalah bentuk normal ke-2 tanpa terjadi adanya ketergantungan transitif determinan
- syarat
a) tabel sudah harus berbentuk normal ke-2
b) atribut bukan primer tidak tergantung secara transitif determinan terhadap kunci primernya.
# beberapa ketentuan dan sifat model hirarki
- terdapat suatu kumpulan jenis record yang didalamnya masing-masing terdapat field yang berfungsi sebagai pengenal
- terdapat suatu kumpulan kaitan yang menghubungkan semua jenis record sehingga membentuk diagram struktur data
- kaitan tersebut membentuk suatu pohon yang semua ujungnya mengarah ke daun
- tidak mungkin ada elemen yang lebih dari satu parent
- setiap kaitan bersifat tunggal jamak
contoh :
1) tahap 1
- PO
- no PO
- tanggal
- kode suplier
- nama suplier
- alamat
- daftar barang
2) tahap 2
.......................- PO....................- suplie......................- barang
3) tahap 3
------------
Contoh Database Perpustakaan
1. Untuk membuat sebuah database anda harus menentukannya terlebih
dahulu apa yang anda akan buat , misalnya kita akan membuat database
perpustakaan , kemudian table - table yang terbentuk dari database
perpustakaan , yaitu
* Table Admin
* Table Jenis
* Table Penerbit
* Table Desk Buku
* Table Buku
* Table Anggota
* Table Penulis
Nah itu perinciannya !!!
2. Untuk membuat database anda harus menuliskan perintah ini :
mysql > create database perpustakaan;
Query Ok , 1 rows affected (0.70 sec)
database perpustakaan telah anda buat !!
sekarang tinggal membuat table - table nya !!
o iya saya hampir lupa !!!
3. Sebelum anda membuat table - table dari perpustakaan , anda harus memasukan perintah ini :
mysql > use perpustakaan;
gunannya untuk apa ?? untuk menggunakan perpustakaan sebagai database
!! kan kita membuat database perpustakaan gimana sih cuy !!! hehehe !!!
database perpustakaan siap digunakan !!
karena kita sudah membuat table - table nya , maka kita buat yuk tablenya !!!
4. Kita bikin table Admin dulu ya , sesuai dengan susunan yang diatas !!!
perintah yang anda masukan yaitu :
5. Table Jenis , dengan perintah sebagai berikut :
6. Table Penerbit , dengan perintah sebagai berikut :
7. Table Desk Buku , dengan perintah sebagai berikut :
8. Table Buku , dengan perintah sebagai berikut :
9. Table Anggota , dengan perintah sebagai berikut :
10. Table Penulis , dengan perintah sebagai berikut :
diagram ER basis data
Contoh Diagram E-R Basis Data Apotek (Praktikum 1)
By Tembalang Online
Ini adalah lanjutan dari Contoh Studi Kasus Basis Data / Database Pada Sebuah Apotik (Praktikumku). Agar mengerti pembahasan berikut, tolong terlebih dahulu lihat postingan tersebut ya. Diagram Entity Relationship (E-R) ini merupakan buatan arsyil, yaitu untuk memenuhi laporan praktikum 1 Basis Data, Desember 2010. Yaitu diagram E/R pada basis data sebuah apotik.
Mengenai dasar teori tentang diagram E-R bisa mengunjungi postingan ini: Langkah Pembuatan dan Perancangan Konseptual E – R Diagram
PEMBAHASAN
Langkah-langkah pembuatan E – R Diagram :
1) Identifikasi entitas dan atribut key untuk masing-masing entitas
Entitas beserta atribut key adalah sebagai berikut:
1. Karyawan: ID karyawan, nama, alamat, kota, status, dan no tlp.
2. Obat: ID obat, nama, jenis, harga, stock, dan ID supplier.
3. Supplier: ID supplier, nama, alamat, kota, no tlp.
4. Faktur Penjualan: No, tanggal, ID pelanggan, ID karyawan, ID obat, jumlah, total, pajak, total bayar
5. Faktur Supply: No, tanggal, ID karyawan, ID supplier, ID obat, jumlah obat, total, pajak, total bayar.
6. Pelanggan: ID pelanggan, nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan.
2) Identifikasi seluruh relasi
1. Karyawan dengan obat relasinya menjual.
2. Supplier dan obat relasinya supply.
3. Pelanggan dan obat relasinya membeli.
4. Karyawan dengan faktur penjualan relasinya membuat.
5. Supier dengan Faktur suply relasinya membuat
3) Identifikasi atribut non key (bukan kunci) pada entitas dan relasi
Primary Key pada setiap entitas sebagai berikut:
1. Karyawan: ID karyawan
2. Obat: ID obat
3. Supplier: ID supplier
4. Faktur Penjualan: No penjualan
5. Faktur Supply: No supply
6. Pelanggan: ID pelanggan
Non Primary Key pada setiap entitas sebagai berikut:
1. Karyawan: nama, alamat, kota, status, dan no tlp.
2. Obat: nama, jenis, harga, stock, dan ID supplier.
3. Supplier: nama, alamat, kota, no tlp.
4. Faktur Penjualan: tanggal, ID pelanggan, ID karyawan, ID obat, jumlah, total, pajak, total bayar
5. Faktur Supply: tanggal, ID karyawan, ID supplier, ID obat, jumlah obat, total, pajak, total bayar.
6. Pelanggan: nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan.
5) Identifikasi bilangan kardinalitas
Bilangan kardinalitas pada relasi dua entitas sebagai berikut:
1. Karyawan dan obat: One to Many
2. Karyawan dan faktur penjualan: One to One
3. Suplier dan faktur supply: One to One
4. Obat dan pelanggan: Many to Many
5. Obat dan supplier: Many to Many
PENUTUP
1. Pada basis data apotik “Obatku”, entitasnya adalah Karyawan, Obat, Supplier, Faktur Penjualan, Faktur Supply, dan Pelanggan. Dan pada setiap entitas memiliki atribut baik sebuah primary key dan yang lain non primary key.
2. Antarentitas memiliki sebuah relasi dan kardinalitasnya, yang digunakan untuk membuat diagram E-R.
3. Dari basis data yang telah dibuat kemudian diimplementasikan ke bentuk tabel pada Microsoft Access.
model data entity relationship
model data entity relationship
Bahasan Sistem Basis Data kali ini tentang Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
model data entity relationship
model data entity relationship
Bahasan Sistem Basis Data kali ini tentang Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
pengertian DDL dan DML
- DDL - Data Definition Language
merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisimetadata dari objek-objek database.
- DML - Data Manipulation Language
merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam table seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.
DDL - Data Definition Language
- Database
- Table
- View
- Index
- Procedure (Stored Procedure)
- Function
- Trigger
CREATE TABLE ms_karyawan (
kode_cabang varchar(10) default NULL,
kode_karyawan varchar(10) NOT NULL,
nama_depan varchar(8) default NULL,
nama_belakang varchar(9) default NULL,
jenis_kelamin varchar(1) default NULL,
PRIMARY KEY (kode_karyawan)
)
Daftar Perintah DDL pada MySQL 5.0
- Pembuatan (CREATE)
- CREATE DATABASE
- CREATE FUNCTION
- CREATE INDEX
- CREATE PROCEDURE
- CREATE TABLE
- CREATE TRIGGER
- CREATE VIEW
- Perubahan (ALTER & RENAME)
- ALTER DATABASE
- ALTER FUNCTION
- ALTER PROCEDURE
- ALTER TABLE
- ALTER VIEW
- RENAME TABLE
- Penghapusan (DROP)
- DROP DATABASE
- DROP FUNCTION
- DROP INDEX
- DROP PROCEDURE
- DROP TABLE
- DROP TRIGGER
- DROP VIEW
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong