tugas 6
1. INNER JOIN
Dengan inner join, tabel akan digabungkan dua arah, sehingga tidak ada data yang NULL di satu sisi. Sebagai contoh, kita akan menggabungkan tabel pelanggan dan pesan dimana kita akan menampilkan daftar pelanggan yang pernah melakukan pemesanan (transaksi). Misalkan isi tabel pelanggan dan pesan adalah sebagai berikut :
Tabel pelanggan (hanya ditampilkan field id_pelanggan, nm_pelanggan dan email)
Contoh isi tabel pelanggan
Tabel pesan.
Contoh isi tabel pesan
Cara #1. Inner Join dengan WHERE.
Penggabungan dengan klausa WHERE memiliki bentuk umum sebagai berikut:
SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1, tabel2 WHERE tabel1.PK=tabel2.FK;
Berikut ini perintah SQL untuk menggabungkan tabel pelanggan dan pesan:
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan,
pesan.tgl_pesan FROM pelanggan, pesan WHERE
pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;
Hasilnya sebagai berikut:
Hasil Penggabungan 2 Tabel dengan WHERE
Pada hasil perintah query di atas terlihat bahwa terdapat 5 (lima) transaksi yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang pelanggan. Jika kita lihat kembali isi tabel pelanggan di atas, maka terdapat satu pelanggan yang tidak ditampilkan yaitu yang memiliki id pelanggan P0003. Pelanggan tersebut tidak ditampilkan karena belum pernah melakukan transaksi.
Cara #1. Inner Join dengan klausa INNER JOIN.
Berikut ini bentuk umumnya:
SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1 INNER JOIN tabel2 ON tabel1.PK=tabel2.FK;
Dan berikut ini perintah SQL penggabungan tabel pelanggan dan pesan.
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan,\
pesan.tgl_pesan FROM pelanggan INNER JOIN pesan ON
pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;
Hasilnya akan sama dengan gambar di atas (cara #1).
2. OUTER JOIN
Dengan outer join, tabel akan digabungkan satu arah, sehingga memungkinkan ada data yang NULL (kosong) di satu sisi. Sebagai contoh, kita akan menggabungkan tabel pelanggan dan pesan dimana kita akan menampilkan daftar pelanggan yang pernah melakukan pemesanan (transaksi).
Outer Join terbagi menjadi 2 (dua) yaitu LEFT JOIN dan RIGHT JOIN. Berikut ini bentuk umum dan contohnya:
3. LEFT JOIN.
Bentuk umum:
SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1 LEFT JOIN tabel2 ON tabel1.PK=tabel2.FK;
Contoh perintah SQL:
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan FROM pelanggan LEFT JOIN pesan ON pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;
Hasilnya:
Hasil Perintah Left Join
Berbeda dengan hasil sebelumnya (inner join), penggunaan left join akan menampilkan juga data pelanggan dengan id P0003, walaupun pelanggan tersebut belum pernah bertransaksi. Dan pada kolom id_pesan dan tgl_pesan untuk pelanggan P0003 isinya NULL, artinya di tabel kanan (pesan) pelanggan tersebut tidak ada.
4. RIGHT JOIN
Bentuk umum:
SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1 RIGHT JOIN tabel2 ON tabel1.PK=tabel2.FK;
Contoh perintah SQL:
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan FROM pelanggan RIGHT JOIN pesan ON pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;
Hasilnya:
Hasil Perintah Right Join
Dengan right join, tabel yang menjadi acuan adalah tabel sebelah kanan (tabel pesan), jadi semua isi tabel pesan akan ditampilkan. Jika data pelanggan tidak ada di tabel pelanggan, maka isi tabel pesan tetap ditampilkan.
Menggabungkan 3 Tabel atau Lebih
Untuk menggabungkan tiga tabel atau lebih, pada dasarnya sama dengan penggabungan 2 (dua) tabel. Sebagai contoh misalnya kita akan menampilkan barang-barang yang dipesan beserta nama barang dan harganya untuk pemesanan dengan nomor 1.
tugas 5
tugas kelompok
Entithy Relation
"Perpustakaan KAMPUS"
tugas 4
“ NORMALISASI DATABASE RELASI “
Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relational, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya (batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Tehnik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidetifikasi relasi-relasi tersebut dianamakan Normalisasi.
Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun 1972. normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diperlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).
Proses normalisasi merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan dependensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu uji coba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungnan individualshingga skema relasi dapat di normalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistansi data, bila dilakuan update tehadap relasi tersebut dengan Anomaly.
· BEBERAPA DEFINISI NORMALISASI
Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: “apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “apa yang dimaksud dengan desain database fisikal yang baik? What is phisical good logical database design?”.
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atrubut lainnya.
Normalisasi bisa disebut jga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION.
WELL STRUCTURED RELATIONadalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan INSERT, DELETE, MODIFY, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Contoh:
Terdapat sebuah relasi Mahasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut.
- Setiap Mahasiswa hanya boleh mengambil satu mata kuliah saja.
- Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar (tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut).
(berhubung pada blog ini tidak dapat ditampilkan tabel yang telah saya unduh dari internet, maka disini saya hanya mengilustrasikan tabel tersebut lewat kata-kata saja)
Misalnya, terdapat 3 kolom yang masing-masingnya terdiri atas kolom NIM, kolom KODE-MTK, dan kolom BIAYA. Pada kolom pertama atau pada kolom NIM kita bisa menuliskan NIM dari si mahasiswa (mis: 921411026), kemudian pada kolom kedua atau pada kolom KODE-MTK kita bisa menuliskan kode mata kuliah yang diambil si mahasiswa (mis: CS-200), dan selanjutnya pada kolom terakhir atau pada kolom BIAYA kita bisa menuliskan jumlah biaya yang harus dibayarkan untuk setiap kode matakuliah tersebut (mis: 75.000)
Relasi Kuliah di atas merupakan sebuah relasi yang sederhana dan terdiri dari 3 kolom / atribut. Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mahasiswa. Akibatnya besar kemungkinan terjadi error atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap relasi tersebut dengan Anomaly.
Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam suatu basis data.
Dikutip dari :
http://bajay-x.blogspot.com/2010/05/normalisasi-database.html
tugas 3
Data Definition Language (DDL)
adalah kumpulan perintah SQL yang dapat digunakan untuk membuat dan mengubah struktur dan definisi tipe data dari objek-objek database seperti tabel, index, trigger, view, dan lain-lain.
Contoh perintah DDL :
- Membuat tabel
CREATE TABLE
Digunakan untuk membuat tabel. Syntax umumnya sebagai berikut :
CREATE TABLE [schema, ] table
( column datatype [DEFAULT expr][,...]);
- Menghapus tabel
DROP TABLE
Digunakan untuk melakukan penghapusan tabel. Melakukan penghapusan table dengan perintah DROP, berarti mengerjakan hal berikut :
Semua data dan struktur dari table akan dihapus Semua transaksi pending akan di-commit Semua indeks akan dihapus Perintah drop ini tidak bisa di-rollback Sebagai contoh, jika kita ingin menghapus tabel dept, maka yang harus dilakukan adalah :
DROP TABLE dept;
- Menambah /menghapus kolom
- Statemen ALTER TABLE digunakan untuk :
~ Menambahkan kolom baru
Untuk menambah kolom baru, syntax umumnya sebagai berikut :
ALTER TABLE table
ADD (column datatype [DEFAULT expr]
[, column datatype]...);
~ Memodifikasi kolom yang sudah ada
Kita dapat memodifikasi kolom dengan mengubah tipe datanya, ukuran dan nilai defaultnya.
Sintaks dari perintah ALTER TABLE untuk memodifikasi kolom sebagai berikut :
ALTER TABLE table
MODIFY (column datatype [DEFAULT expr]
[, column datatype] ... );
Contoh :
ALTER TABLE dept
MODIFY (dname VARCHAR2(30));
View adalah tabel bayangan. Tidak menyimpan data secara fisik. Biasanya berupa hasil query dari tabel-tabel dalam sebuah database. Syntax untuk melakuakn VIEW adalah :
CREATE VIEW AS
Trigger adalah sebuah obyek dalam database yang berupa prosedur yang merespon setiap kali terdapat proses modifikasi pada tabel. Proses modifikasi berupa: Insert, Update dan delete. Syntax pembuatan Trigger:
CREATE TRIGGER ON TABLE
FOR [DELETE] [,] [INSERT] [,] [UPDATE]
AS
Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data pada database.
Manipulasi data, dapat mencakup:
1.Pemanggilan data yang tersimpan dalam database (query).
2.Penyisipan/penambahan data baru ke database.
3.Penghapusan data dari database.
4.Pengubahan data pada database.
Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.
1. SELECT
Fungsi : Command SELECT ini berfungsi untuk menampilkan sesuatu. Menampilkan disini tidak hanya menampilkan data dari sebuah table saja, tetapi juga untuk menampilkan suatu ekspresi. Seperti menampilkan hanya field yang memiliki kategori Suplement saja.
Syntax : SELECT * FROM nama_tabel;
Parameter : from, order by, where, dll
Contoh : SELECT * FROM obat;
Penjelasan : perintah diatas akan menampilkan semua isi pada tabel obat.
2. DESC
Fungsi : Command DESC ini berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat. Apa saja field yang telah dibuat, type data dari field tersebut, dan primary key akan terlihat disini.
Syntax : DESC nama_table;
Parameter : -
Contoh : DESC obat;
Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.
3. INSERT INTO
Fungsi : Command INSERT INTO ini berfungsi untuk menambahkan data/record dalam suatu tabel yang telah dibuat.
Syntax : INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘isi_field1’ , ‘isi_field2’,……);
Parameter : values, set
Contoh : INSERT INTO obat VALUES (’CO012’,’Corsel’,’Suplement’,’13’,’183500’);
Penjelasan : perintah diatas akan membuat sebuah record baru dalam tabel obat dengan id_obat = CO012, nama_obat = Corsel, kategori = Suplement, jumlah = 13, dan harga = 183500.
4. UPDATE
Fungsi : Command UPDATE ini berfungsi untuk merubah/memperbaharui data yang telah ada di dalam tebel.
Syntax : UPDATE nama_tabel SET nama_field = ’nilai_baru’ WHERE nama_field = ’kondisi’ ;
Parameter : set, where
Contoh : UPDATE obat SET id_obat = ‘CE008’ WHERE nama_obat = ‘Cetoros’;
Penjelasan : perintah diatas akan mengubah id_obat BD019 menjadi CE008 pada tabel obat yang memiliki nama_obat Cetoros.
5. DELETE FROM
Fungsi : Command DELETE FROM ini berfungsi untuk menghapus record yang ada pada sebuah tabel.
Syntax : DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_field =’option’;
Parameter : where
Contoh : DELETE FROM obat WHERE id_obat =’CO012’;
Penjelasan : perintah diatas akan menghapus record dari tabel obat yang memiliki id_obat CO012.
6. EXPLAIN
Fungsi : Command EXPLAIN ini memiliki fungsi yang sama seperti Desc yaitu berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat, seperti nama_field, type data dari field tersebut, dan primary key.
Syntax : EXPLAIN nama_table;
Parameter : -
Contoh : EXPLAIN obat;
Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.
7. SELECT DESCENDING
Fungsi : Command SELECT DESCENDING ini berfungsi menampilkan semua data dari bawah ke atas berdasarkan field yang telah ditentukan.
Syntax : SELECT field1, field2, dan seterusnya FROM nama_tabel ORDER BY field yang jadi acuan DESC;
Parameter : from, order by, desc
Contoh : SELECT id_obat, nama_obat, jumlah FROM BY obat ORDER BY id_obat DESC;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan data pada id_obat, nama_obat dan jumlah pada tabel obat dan yang menjadi acuan pengurutan data dari bawah ke atas adalah id_obat.
8. SELECT COUNT
Fungsi : Command SELECT COUNT ini berfungsi menampilkan jumlah record yang ada dalam suatu tabel.
Syntax : SELECT COUNT(*)FROM nama_tabel;
Parameter : count, from
Contoh : SELECT COUNT(*)FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas menampilkan jumlah record yang ada pada tabel obat.
9. SELECT MAX
Fungsi : Command SELECT MAX ini berfungsi untuk mencari nilai tertinggi pada sebuah field di tabel.
Syntax : SELECT MAX(nama_field) FROM nama_tabel;
Parameter : max, from
Contoh : SELECT MAX(jumlah) FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai tertinggi dari field jumlah pada tabel obat.
10. SELECT MIN
Fungsi : Command SELECT MIN ini berfungsi untuk mencari nilai terendah pada sebuah field di tabel.
Syntax : SELECT MIN(nama_field) FROM nama_tabel;
Parameter : min, from
Contoh : SELECT MIN(jumlah) FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai terendah dari field jumlah pada tabel obat.
DCL atau Data Control Language
DCL atau Data Control Language
DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
1. GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapsu (DELETE), mengubah (UPDATE) dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.
SINTAKS : GRANT privileges ON tbname TO user
CONTOH : grant select, update, insert, delete on perpustakaan.buku to 'ali'@'localhost';
2. REVOKE : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.
SINTAKS : REVOKE privileges ON tbname FROM user
CONTOH : revoke select, update, insert, delete on perpustakaan.buku from 'ali'@'localhost';
DQL (Data Query Language)
Berikuti ini contoh Query dalam SQL untuk select sederhana,
$data_user = "SELECT * FROM user";
artinya untuk mengambil semua field data pada table user. Dalam Query Doctrine kita bisa menuliskan seperti berikut ini,
$this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findAll();
Perhatikan susunan penulisannya. Ada getTable dan element yang mau dicari adalah semua, findAll. Perubahan mendasar dalam penulisan script SQL adalah menggunakan method dengan penamaan yang lebih “manusiawi”. Kalau di SQL biasa dengan tanda bintang asterik “*“, kalau di Doctrine menggunakan method findAll(). Kalau di SQL memanggil nama table nya (misal. user), kalau di Doctrine memanggil nama Model nya (misal. User). Dalam Doctrine (symfony), penulisan nama Model selalu di awali huruf besar, jadi agak sedikit berbeda dengan nama table di database nya.
*Perhatikan susunan penulisannya, karena kita akan sering menemui hal-hal seperti itu nantinya..
tugas 2
Type Data pada DBMS ?
My SQL : 5 type MY SQL
1.Decimal (M[,DD] [ZEROFILL]
bilangan floting-poin yang "unpacked". tidak dapat bersifat unsigned. memiliki sifat mirip dengan char. kata "unpacked" berati bilangan disimpan sebagai string, menggunakan satu karakter untuk setiap digitnya. jangkauan nilai dari desimal sama dengan double, tetapi juga tergantung dari nilai atribut M dan D yang disertakan. jika D tidak diisi akan dianggap 0. jika M tidak diisi maka akan dianggap 10.
2.Date
sebuah tanggal. MY SQL menampilkan tanggal dalam format 'YYYY-MM-DD'. jangkauan nilainya adalah '1000-01-01' hingga'9999-12-31'.
3. Datetime
sebuah kombinasi dari waktu (jam) dan tanggal. MySQL menampilkan waktu dan tanggal dalam format 'YYYY-MM-DD HH:MM:SS.' jangkauan nilainya adalah '1000-01-01 00:00:00' hingga '9999-12-31 23:59:59'
4. ENUM('value1','value2',...)
Sebuah enumerasi, yaitu objek string yang hanya dapat memiliki sebuah nilai, dipilih dari daftar nilai 'value1', 'value2', ..., NULL atau nilai special "" error. Sebuah ENUM maksimum dapat memiliki 65535 jenis nilai.
5. Tinyblob dan TinyTEXt
sebuah BLOB (semacam catatan) atau TEXT dengan lebar maksimum 255 (2^8-1) karakter.
ORACLE : 5 type oracle
1.NCHAR
Tipe data NCHAR adalah tipe data Unicode-only. Bila Anda membuat sebuah tabel dengan kolom NCHAR, Anda akan diminta menentukan panjang kolom dalam karakter. Anda mendefinisikan karakter nasional saat Anda membuat (create) database Anda.
2.VARCHAR
Jangan menggunakan tipe data VARCHAR. Gunakan VARCHAR2 sebagai gantinya. Meskipun tipe data VARCHAR saat ini identik dengan VARCHAR2, tipe data VARCHAR dijadwalkan akan didefinisikan ulang sebagai tipe data terpisah yang digunakan untuk string karakter variabel-panjang dibandingkan dengan perbandingan semantik yang berbeda.
3.LONG
Jangan membuat tabel dengan menggunakan kolom LONG. Gunakan kolom LOB (CLOB, NCLOB, BLOB) sebagai gantinya. kolom LONG didukung hanya untuk kompatibilitas. kolom LONG menyimpan string karakter yang mengandung variabel-panjang sampai dengan 2
gigabyte -1 atau 231-1 byte. Kolom LONG memiliki banyak karakteristik kolom VARCHAR2. Anda dapat menggunakan kolom LONG untuk menyimpan string teks panjang. Panjang nilai LONG mungkin dibatasi oleh memori yang tersedia pada komputer Anda.
4.NVARCHAR2
Tipe data NVARCHAR2 adalah tipe data Unicode-only. Bila Anda membuat sebuah tabel dengan kolom NVARCHAR2, anda akan diminta menyertakan jumlah maksimal karakter yang dapat diisikan kedalamnya. Oracle kemudian menyimpan setiap nilai dalam kolom persis seperti yang Anda tentukan itu, asalkan nilai tidak melebihi panjang maksimum kolom.
5.RAW dan LONG RAW
Tipe data RAW dan LONG RAW menyimpan data yang tidak secara eksplisit dikonversi oleh
Oracle Database ketika memindahkan data antara sistem yang berbeda. Tipe data ini
dimaksudkan untuk data biner atau string byte. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan
LONG RAW untuk menyimpan grafik, sound, dokumen, atau array data biner, yang
penafsirannya tergantung pada penggunaan masing-masing.
POSTGRESQL : 5 type postgresql
1.Numeric Jenis
Ketik nama Penyimpanan ukuran Deskripsi Rentang smallint 2 rentang byte kecil tetap presisi -32.768-32.767 bilangan bulat 4 byte pilihan biasa untuk tetap presisi -2147483648 sampai 2147483647 bigint 8 byte berbagai macam tetap presisi -9223372036854775808 sampai 9223372036854775807 desimal variabel yang ditentukan pengguna presisi batas, pasti ada
numerik variabel yang ditentukan pengguna presisi batas, pasti ada nyata 4 byte variabel-presisi, eksak 6 digit desimal presisi presisi ganda 8 byte variabel-presisi, eksak 15 presisi desimal digit
urut 4 byte autoincrementing bulat 1-2147483647
bigserial 8 byte besar autoincrementing bilangan bulat 1-9223372036854775807
Sintaks dari konstanta untuk jenis numerik dijelaskan dalam Bagian 1.1.2. Jenis numerik memiliki set lengkap operator aritmatika dan fungsi yang sesuai.
2. The tipe integer
adalah pilihan yang biasa, karena menawarkan keseimbangan terbaik antara kisaran, ukuran penyimpanan, dan kinerja. Jenis smallint umumnya hanya digunakan jika ruang disk adalah pada premium. Jenis bigint hanya boleh digunakan jika kisaran bilangan bulat tidak cukup, karena yang terakhir ini pasti lebih cepat.
3.Floating-Point Jenis
Tipe data nyata dan presisi ganda yang eksak, variabel-presisi tipe numerik. Dalam prakteknya, jenis ini biasanya implementasi dari IEEE Standard 754 untuk Binary Floating-Point Arithmetic (single dan double presisi, masing-masing), sejauh bahwa prosesor yang mendasari, sistem operasi, dan compiler mendukungnya.
4.Serial Jenis
Jenis data serial bukan tipe yang benar, tetapi hanya sebuah kenyamanan notasi untuk menyiapkan kolom identifier (mirip dengan properti AUTO_INCREMENT didukung oleh beberapa database lain).
5. boolean Type
PostgreSQL menyediakan boolean SQL tipe standar. boolean dapat memiliki salah satu dari hanya dua negara: "true" atau "palsu". Sebuah negara ketiga, "tidak diketahui", diwakili oleh nilai null SQL.
Memimpin atau trailing spasi diabaikan, dan kasus tidak masalah. Kata-kata kunci TRUE dan FALSE adalah penggunaan (SQL-compliant) disukai.
Contoh 8-2. Menggunakan tipe boolean
CREATE TABLE test1 (a, b boolean teks);
INSERT INTO test1 VALUES (TRUE, 'sic est');
INSERT INTO test1 VALUES (FALSE, 'est non');
SELECT * FROM test1;
a | b
--- + ---------
t | sic est
f | non est
SELECT * FROM test1 MANA a;
a | b
--- + ---------
t | sic est
Contoh 8-2 menunjukkan bahwa nilai-nilai boolean adalah output menggunakan huruf t dan f.
boolean menggunakan 1 byte penyimpanan.
DB2 : 5 type DB2
1.tipe data numerik.
yang masing-masing memiliki karakteristik sendiri. Untuk data numerik, menggunakan kolom numerik daripada kolom string. Kolom numerik membutuhkan ruang kurang dari kolom string, dan DB2 memverifikasi bahwa data memiliki tipe yang ditugaskan.
Contoh: Asumsikan bahwa DB2 menghitung berkisar antara dua nomor. Jika nilai memiliki tipe data string, DB2 mengasumsikan bahwa nilai dapat mencakup semua kombinasi karakter alfanumerik. Sebaliknya, jika nilai memiliki tipe data numerik, DB2 dapat menghitung rentang antara dua nilai lebih efisien.
2.String tipe data
DB2 ® mendukung beberapa jenis data string: karakter string, string grafis, dan string biner.
Karakter string berisi teks dan dapat berupa fixed-panjang atau yang bervariasi-panjang. String grafis berisi data grafis, yang juga dapat berupa fixed-panjang atau yang bervariasi-panjang. String biner berisi string byte biner dan bisa berupa fixed-panjang atau yang bervariasi-panjang. Semua jenis data string dapat direpresentasikan sebagai benda besar.
3.XML tipe data
XML tipe data digunakan untuk mendefinisikan kolom dari tabel yang menyimpan nilai-nilai XML. Ini pureXML ® tipe data menyediakan kemampuan untuk menyimpan dokumen XML well-formed dalam database.
Semua data XML disimpan dalam database dalam representasi internal. Karakter data dalam representasi internal dalam skema UTF-8 encoding.
4.The VARCHAR, VARGRAPHIC, dan VARBINARY tipe data
memiliki batas penyimpanan 32 KB. Namun, aplikasi sering perlu untuk menyimpan dokumen teks besar atau data tambahan jenis seperti audio, video, gambar, gambar, dan kombinasi teks dan grafis. Untuk objek data yang lebih besar dari 32 KB, Anda dapat menggunakan benda besar yang sesuai (LOB) tipe data untuk menyimpan benda-benda.
5. ROWID tipe data
Anda menggunakan tipe data ROWID untuk secara unik mengidentifikasi baris dan permanen dalam subsistem ® DB2. DB2 dapat menghasilkan nilai untuk kolom ketika baris ditambahkan, tergantung pada opsi yang Anda pilih (DIHASILKAN SELALU atau DIHASILKAN OLEH DEFAULT) ketika Anda menentukan kolom. Anda dapat menggunakan kolom ROWID di meja untuk beberapa alasan.