ARSIP BULANAN : December 2012

Tugas 6

10 December 2012 13:07:25 Dibaca : 127

RELASI TABEL DALAM MYSQL

1.      INNER JOIN

Inner join berfungsi sebagai pemetaan relasi one-to-one (satu ke satu), yaitu dimana hanya satu record tabel A yang sama dengan satu record tabel B, dan hanya satu record tabel B yang sama dengan satu record tabel A.

            Syntax untuk merelasikan tabel pada inner join yaitu :

a.    Select *  

b.    FROM table1  

c.    INNER JOIN table2   

d.   ON table1.column_name = table2.column_name;

           

Syntax untuk merelasikan

a.       SELECT minuman.nama_minuman, minuman.unit, perusahaan.nama_perusahaan, perusahaan.lokasi_perusahaan

b.      FROM minuman

c.       INNER JOIN perusahaan

d.      ON minuman.id_perusahaan =perusahaan.id_perusahaan

 

2.      LEFT JOIN

Left join berfungsi sebagai pemetaan relasi many-to-one (banyak ke satu), yaitu dimana beberapa record tabel A yang sama dengan satu record tabel B.

Penggunaan relasi LEFT JOIN adalah untuk menampilkan kedua table yang direlasikan dengan menampilkan semua record meskipun tidak bersesuaian dengan table yang lain dengan jumlah record tergantung jumlah record sebelah KIRI. Sedangkan syntak ON berfungsi menampilkan kedua table lengkap dengan semua fieldnya tanpa menyingkat tampilan field yang direlasikan dengan menampilkan satu kali (field yang berelasi ditampilkan dua kali yaitu saat di deret table pertama lalu di deret table kedua.

 

Syntax untuk merelasikan tabel pada left join yaitu :

a.       SELECT column_name(s)

b.      FROM table_name1

c.       LEFT JOIN table_name2

d.      ON table_name1.column_name=table_name2.column_name

 

Contoh merelasikan tabel pada inner join yaitu :

Tabel 1 “Pelanggan”        

                  SELECT Pelanggan.Last_Name, Pelanggan.First_Name, pesanan.nama_pesanan

a.       FROM Pelanggan

b.      LEFT JOIN Pesanan

c.       ON Pelanggan.Id_pelanggan=pesanan.Id_pelanggan

d.      Pesanan BY Pelanggan.Last_Name

3.   

   RIGTH JOIN

Right join berfungsi sebagai pemetaan relasi one-to-many (satu ke banyak), yaitu dimana hanya satu record tabel A yang sama dengan beberapa record tabel B.

Penggunaan relasi RIGHT JOIN adalah untuk menampilkan kedua table yang direlasikan dengan menampilkan semua record meskipun tidak bersesuaian dengan table yang lain dengan jumlah record tergantung jumlah record sebelah KANAN dan table kedua (dituliskan setelah join) ditampilkan lebih dulu setelah field yang direlasikan. Sedangkan syntak ON berfungsi menampilkan kedua table lengkap dengan semua fieldnya tanpa menyingkat tampilan field yang direlasikan dengan menampilkan satu kali (field yang berelasi ditampilkan dua kali yaitu saat di deret table pertama lalu di deret table kedua).

Syntax untuk merelasikan tabel pada right join yaitu :

a.       SELECT column_name(s)

b.      FROM table_name1

c.       RIGHT JOIN table_name2

d.      ON table_name1.column_name=table_name2.column_name

 

Contoh merelasikan tabel pada inner join yaitu :

 a.       SELECT Pelanggan.Last_Name, Pelanggan.First_Name, Pesanan.Nama_pesanan

b.      FROM Pelanggan

c.       RIGHT JOIN Pesanan

d.      ON Pelanggan.Id_Pelanggan=Pesanan.Id_Pelanggan

e.       Pesanan BY Pelanggan.Last_Name

 

http://echo-corner.blogspot.com/2011/08/mengakses-data-pada-beberapa-tabel_01.html

Tugas 5

09 December 2012 16:11:12 Dibaca : 229

NORMALISASI DATABASE

Normalisasi merupakan kondisi dimana relasi antar tabel telah terbentuk dengan baik sesuai kaidah dalam sebuah database bertujuan untuk menciptakan struktur-struktur entity yang dapat mengurangi redundansi data dan meningkatkan stabilitas database. Ada dua fungsi normalisasi, yaitu :

1. Dapat digunakan sebagai metodologi dalam menciptakan desain database dengan menghasilkan rancangan tabel-tabel yang nantinya sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi. 2. Dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap hasil desain database yang telah dibuat, baik menggunakan E-R Model atau menggunakan model relasi.

Normalisasi yang umum digunakan sampai tahap Third Normal Form (3 NF) atau lebih sesuai keadaan waktu nyata yang nantinya langsung dapat diimplementasikan kedalam database. Normalisasi diperlukan agar dapat Menghasilkan himpunan skema relasi antar tabel yang mengizinkan pengguna untuk menyimpan informasi tanpa adanya redudansi data serta mengizinkan pengguna untuk mencari informasi yang dikehendaki dengan cepat dan mudah.

A.Tahap - Tahap Normalisasi :

Tingkatan proses normalisasi dengan Third Normal Form (3NF):

  1. Bentuk Tahap UnNormalized
  2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Tingkatan proses normalisasi dengan Five Normal Form (5NF):

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
  2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
  5. Bentuk Normal Keempat (4NF)
  6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

1.              Bentuk Normal Pertama (1NF)

Bentuk normal pertama dikenakan pada entity yang belum normal (Unnormalized Form). Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tersebut tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Ada dua kelemahan utama pada bentuk tidak normal diatas :

1. Terdapat attribut yang berulang (duplikat), yaitu attribut matakulia. Mahasiswa dengan nama Elzar mengambil 2 matakuliah, sementara Si Fikri mengambil 3 matakuliah dimana matakuliah yang mereka ambil ada yang sama.

2. Terdapat informasi yang meragukan, dimana ada dua baris memiliki matakuliah yang sama, tapi berbeda nilainya. Sebenernya kedua baris tersebut menunjukkan dua orang yang sama namanya tapi berbeda nilai.

Bentuk entity diatas harus di rubah menjadi bentuk normal pertama.Aturan Bentuk Normal Pertama (1NF) :

Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika setiap attributnya bernilai tunggal untuk setip barisnya.

 

2.Bentuk Normal Kedua (2NF)

Aturan Bentuk Normal Kedua (2NF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika : 1. Berada pada bentuk normal pertama. 2. Semua attribut bukan kunci memiliki ketergantungan fungsional (Depedensi Fungsional) dengan kunci utama (primary key)

Ketergantungan fungsional adalah suatu attribut X mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut Y apabila setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y. Misalnya Attribut Nama pada entity Mahasiswa, mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut NoBP, karena setiap nama mahasiswa harus mempunyai NoBP.

Pada tahap ini anda harus memilah-memilah dan membagi entity tersebut menjadi beberapa entity lainnya yang mempunyai kunci utama. Sehingga masingmasing attribut yang bukan kunci mempunyai ketergantungan fungsional dengan kunci utama tersebut.

 

3.Bentuk Normal Ketiga(3NF)

Aturan Bentuk Normal Ketiga (3NF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua. 2. Semua attribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif (Depedensi transitif) dengan kunci utama (primary key). Ketergantungan Transitif terjadi pada entity yang menggunakan attribut gabungan sebagai kunci utama. Seperti pada entity nilai pada bentuk normal kedua diatas, yang menjadi kunci utama adalah NoBP dan Kode Matakuliah. Ketergantungan transitif terjadi bila :

a. Attribut X memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut Y. b. Attribut Z memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut X.

Misalnya attribut Kode Matakuliah pada entiti nilai diatas, mempunyai ketergantungan fungsional dengan attribut NoBP, Attribut Nama Matakuliah mempunyai ketergantungan fungsional dengan attribut Kode Matakuliah.4.Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF). Aturan Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk BCNF jika : Semua kunci utama adalah kunci kandidat yang bersifat unik

 

4.Bentuk Normal Keempat (4NF)

Bentuk normal keempat berhubungan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (Multivalued Dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.

 

5.Bentuk Normal Kelima (5NF)

Bentuk normal kelima berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Depedency).

Melakukan normalisasi data dilakukan berdasarkan analisa dan kebutuhan, implementasi kedalam database tidak hanya dilakukan 3 tahap saja untuk mendapatkan nilai normalisasi tapi tergantung permasalahan yang dihadapi dari relasi umum yang terjadi.Ketika kita sudah terjun ke lapangan (dunia kerja), ada kalannya terjadi ketidaksesuaian antara hasil analisa/perencanaan dengan hasil implementasi. Yang terpenting adalah “aplikasi sesuai dengan keinginan pengguna” dengan tidak peduli akan proses yang ada > atau dengan kata lain kita gunakan “Management By Objective”.

 

B.     Tujuan Normalisasi Database

-          Untuk menghilang kerangkapan data

-          Untuk mengurangi kompleksitas

-          Untuk mempermudah pemodifikasian data

C.     Proses Normalisasi

-          Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

-          Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

 

DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/new/Normalisasi%20Database%20%C2%AB%20apipfudin.htm

 

file:///E:/new/Normalisasi%20Database%20%C2%AB%20madridista.htm

 

 

 

Tugas 4

09 December 2012 14:18:54 Dibaca : 87
[Tanpa Konten]