Normalisasi Database
NORMALISASI DATABASE
Normalisasi merupakan teknik untuk mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik(tanpa adanya redudansi). Normalisasi dalam suatu database biasanya hanya mencapai N3(Normalisasi Ketiga), dibawah ini merupakan urutan Normalisasi :
1. N1 (Normalisasi Pertama) Mempunyai aturan - Mendefinisikan primary key - Tidak ada grup yang berulang - Semua non-primary key bergantung pada primary key
2. N2 (Normalisasi Kedua) Mempunyai aturan - Memenuhi aturan N1 - Tidak ada ketergantungan parsial
3. N3 (Normalisasi Ketiga) Mempunyai aturan - Memenuhi aturan N2 - Tidak ada ketergantungan transitif
Sebagai tambahan normal dalam suatu database sejatinya mencapai bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal 1 dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redudansi. Jumlah normalisasi seluruhnya ada 5(Lima) dimana 3 bentuk normal pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan N4 dan N5 menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies.
Berikut adalah cara singkat melakukan normalisasi
1. Normalisasi Pertama a.k.a N1, Hilangkan duplikasi dengan mencari ketergantungan parsial
2. Normalisasi Kedua a.k.a N2, Field-field yang tergantung pada satu field harus dipisah dengan tepat
3. Normalisasi Ketiga a.k.a N3, Cari hubungan transitif(transitive relation) dimana field non key tergantung pada field non key lainnya
Tabel yang sudah mencapai N3 sudah siap untuk diimplementasikan dalam sebuah proyek, sebenarnya masih ada bentuk normalisasi yang lain yaitu Normalisasi Boyce-Codd dan N4. Jadi sebelum membuat suatu project normalisasikanlah database anda.
Tujuan dari normalisasi
􀂉 Untuk menghilangkan kerangkapan data
􀂉 Untuk mengurangi kompleksitas
􀂉 Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
· Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
· Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima
NORMALISASI DATABASE
Normalisasi merupakan teknik untuk mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik(tanpa adanya redudansi). Normalisasi dalam suatu database biasanya hanya mencapai N3(Normalisasi Ketiga), dibawah ini merupakan urutan Normalisasi :
1. N1 (Normalisasi Pertama) Mempunyai aturan - Mendefinisikan primary key - Tidak ada grup yang berulang - Semua non-primary key bergantung pada primary key
2. N2 (Normalisasi Kedua) Mempunyai aturan - Memenuhi aturan N1 - Tidak ada ketergantungan parsial
3. N3 (Normalisasi Ketiga) Mempunyai aturan - Memenuhi aturan N2 - Tidak ada ketergantungan transitif
Sebagai tambahan normal dalam suatu database sejatinya mencapai bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal 1 dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redudansi. Jumlah normalisasi seluruhnya ada 5(Lima) dimana 3 bentuk normal pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan N4 dan N5 menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies.
Berikut adalah cara singkat melakukan normalisasi
1. Normalisasi Pertama a.k.a N1, Hilangkan duplikasi dengan mencari ketergantungan parsial
2. Normalisasi Kedua a.k.a N2, Field-field yang tergantung pada satu field harus dipisah dengan tepat
3. Normalisasi Ketiga a.k.a N3, Cari hubungan transitif(transitive relation) dimana field non key tergantung pada field non key lainnya
Tabel yang sudah mencapai N3 sudah siap untuk diimplementasikan dalam sebuah proyek, sebenarnya masih ada bentuk normalisasi yang lain yaitu Normalisasi Boyce-Codd dan N4. Jadi sebelum membuat suatu project normalisasikanlah database anda.
Tujuan dari normalisasi
􀂉 Untuk menghilangkan kerangkapan data
􀂉 Untuk mengurangi kompleksitas
􀂉 Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
· Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
· Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima
Model Data entiti relationship dan Contohnya
Model Data entiti relationship
Bahasan Sistem Basis Data kali ini tentang Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
- Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
- Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.
- Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
- Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
Derajat relasi atau kardinalitas
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:
- Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
- Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
- Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian (dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.
Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek
Menentukan relasi dengan matrik relasi
Gambar ERD sementara
Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat
Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:
- masing-masing bagian hanya punya satu pengawas
- seorang pengawas bertugas di satu bagian
- masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
- masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
- masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai
Menentukan kunci utama
Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menggambar ERD berdasarkan kunci
Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.
Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas
Memetakan atribut
- Bagian : Nama bagian
- Proyek: Nama proyek
- Pegawai:Nama pegawai
- Pengawas: Nama pengawas
- Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
- Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut
Memeriksa Hasil
Periksa apakah masih terdapat redundasi. ERD akhir: untuk pemodelan data pada sistem.
Model data pada Database
MODEL DATA PADA DATABASE
Pada sistem basis data kita mengenal adanya model data. Model data ini di gunakan untuk menjelaskan data-data dan keterhubungan dari data yang ada dalam sebuah enterprise. Dalam system basis data kita mengenal 4 model data yaitu
1. Model data berbasis objek
2. Model data berbasis record
3. Model data fisik
4. Model data konseptual
Namun kali ini saya hanya akan membahas 2 jenis model data saja yaitu Model Data Berbasis Objek dan Model Data Berbasis Record.
1. Model data berbasis objek
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut, dan hubungan antar entitas. Sebenarnya model data berbasis objek terdiri dari : ENTITY RELATIONSHIP MODEL, BINARY MODEL, SEMANTIK DATA MODEL, DAN INFOLOGICAL MODEL. Namun yang akan saya bahas di sini hanyalah ENTITY RELATIONSHIP MODEL dan SEMANTIK DATA MODEL saja.
a. ENTITY RELATIONSHIP MODEL (ER MODEL)
Di gunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database atas dasar anggapan bahwa real word terdiri dari object-object dasar dimana object-object tersebut memliki relasi atau keterhubungan. Dalam ER MODEL terdapat istilah MAPPING CARDINALITY yaitu jumlah entity yang dapat dikaitkan dengan entity lainnya melalui relation self.
Berikut contoh kasus dari ER MODEL
b. SEMANTIC MODEL
Sebenarnya hamper sama dengan ER MODEL, perbedannya hanya terletak pada pernyataan adanya relasi antar objeknya. Jika pada ER MODEL menyatakan adanya relasi antar objek menggunakan simbol-simbol namun pada SEMANTIC MODEL menggunakan kata-kata. Berikut contoh dari SEMANTIC MODEL
2. Model data berbasis record
Selain digunakan untuk menguraikan seluruh logika dalam struktur database juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari sistem database. Hal itulah yang membedakan Model data berbasis record dengan model data berbasis objek. Dalam model data berbasis record kita mengenal 3 jenis data model yaitu
a. Relational model
Pada model data jenis ini hubungan antar data dalam struktur database diuraikan dalam bentuk tabel. Contohnya database sekolah terdiri dari 5 tabel :
- Tabel guru
- Tabel siswa
- Tabel mata pelajaran
- Tabel kepala sekolah
- Tabel staff TU
b. Hirarki model
Pada model data jenis ini hubungan antar data dalam struktur database diuraikan dengan record dan link. Record-record tersebut disusun dalam bentuk tree/pohon dengan masing-masing nodenya merupakan record data elemen dengan MAPPING CARDINALITYnya 1:1 dan 1:M. Berikut contoh dari hirarki model
c. Networking Model
Pada dasarnya jenis model data ini sama dengan hirarki model namun terdapat perbedaan pada susunan record dan linknya. Yaitu record dan link pada networking model tersusun dalam bentuk graph. Maka jika pada hirarki model MAPPING CARDINALITYnya 1:1 dan 1:M namun pada networking model MAPPING CARDINALITYnya 1:1, 1:M, dan N:M. Berikut contoh dari networking model
perintah yang ada pada SQL
Kelompok Pernyataan SQL
Pernyataan SQL dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : DDL, DML dan DCL.
1. DDL (Data Definition Language)
DDL merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, atribut(kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel. Yang termasuk dalam kelompok DDL ini adalah CREATE, ALTER, dan DROP.
a. Membuat Database
Syntax : CREATE DATABASE namadatabase;
namadatabase tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama antar database. Berikut ini perintah untuk membuat database dengan nama rental :
Syntax tambahan : untuk menampilkan daftar nama database yang ada pada mysql menggunakan perintah :
SHOW DATABASES; seperti berikut ini :
b. Menghapus Database
Syntax : ROP DATABASE namadatabase;
Database yang akan dihapus sesuai dengan namadatabase. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama rental :
c. Membuat Tabel
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus memilih salah satu database sebagai database aktif yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel dengan menggunakan syntax : USE namadatabase;
Berikut ini perintah untuk menggunakan database dengan nama rental :
Syntax membuat table :
CREATE TABLE namatabel2
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2
);
namatabel tidak boleh mengandung spasi (space). Field1 danTipeData1 merupakan nama kolom pertama dan tipe data untuk kolom pertama. Jika ingin membuat tabel dengan kolom lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma (,). Berikut ini perintah untuk membuat tabel dengan nama jenisfilm :
Syntax tambahan :
Untuk menampilkan daftar nama tabel yang ada pada database yang sedang aktif/digunakan (dalam hal ini database rental) :
SHOW TABLES; seperti berikut ini :
Untuk menampilkan deskripsi tabel (dalam hal ini jenisfilm) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
d. Menghapus Tabel
Syntax : ROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan namatabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama jenisfilm :
e. Mendefinisikan null/not nullSyntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 NOT NULL,
Field2 TipeData2
);
f. Mendefinisikan Nilai Default
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu kolom ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada kolom tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai
);
nilai adalah nilai default dari kolom tersebut.
g. Mendefinisikan Primary Key Pada Tabel
Terdapat tiga cara untuk mendefinisikan primary key. Berikut ini adalah Syntax mendefinisikan primary key untuk Field1
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2
);
Atau
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
PRIMARY KEY(Field1)); atau ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
Berikut ini perintah untuk membuat tabel jenisfilm dengan kolom jenis tipe datanya char(6), harga tipe datanya int dengan mendefinisikan nilai not null dan primary key untuk kolom jenis serta nilai default untuk kolom harga :
atau
atau
h. Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;
Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel jenisfilm :
i. Menambah Kolom Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya.Fieldbaru adalah nama kolom yang akan ditambahkan, tipeadalah tipe data dari kolom yang akan ditambahkan. Berikut ini perintah untuk menambah kolom keterangan dengan tipe data varchar(25) :
j. Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom Pada Tabel
Perintah :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar kolomnya. Field adalah kolom yang akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar kolom yang berbeda. Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk kolom keterangan dengan char(20) :
k. Mengubah Nama Kolom
Syntax :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamakolom namabarukolom tipedatanya;
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama kolomnya,namalamakolom adalah kolom yang akan diganti namanya,namabarukolom adalah nama baru kolom, tipedatanya adalah tipe data dari kolom tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama kolom keterangan menjadi ket :
l. Menghapus Kolom Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;
Berikut ini perintah untuk menghapus kolom ket pada tabel jenisfilm :
m. Mendefinisikan Foreign Key Pada Tabel
Untuk mendefinisikan foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namakolominduk)ON UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION
)
atau
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namakolom) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
Berikut ini perintah untuk membuat tabel film beserta kolom-kolomnya :
atau
Tipe Data MySQL Mengenal berbagai Tipe Data Seringkali pada saat kita membuat sebuah database dan membuat fields yang ada didalamnya, kita kebingungan dalam memilih tipe data apa yang akan digunakan. Pada kesemapatan kali ini saya akan memberitahukan beberapa buah tipe data yang saya baca dari sebuah buku. Tipe data yang akan saya jelaskan berikut ini adalah tipe data yang terdapat pada MySQL. 1. Tipe data untuk bilangan No Tipe Data Keterangan 1. TINYINT Ukuran 1 byte. Bilangan bulat terkecil, 2. SMALLINT Ukuran 2 byte. Bilangan bulat dengan 3. MEDIUMINT Ukuran 3 byte. Bilangan bulat dengan 4. INT Ukuran 4 byte. Bilangan bulat dengan 5. INTEGER Sama dengan INT. 6. BIGINT Ukuran 8 byte. Bilangan bulat dengan 7. FLOAT Ukuran 4 byte. Biilangan pecahan. 8. DOUBLE Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan. 9. DOUBLE PRECISION Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan berpresisi 10. REAL Ukuran 8 byte. Sinonim dari DOUBLE. 11. DECIMAL(M,D) Ukuran M byte. Bilangan pecahan. Misalnya 12. NUMERIC(M,D) Ukuran M byte. Sama dengan Decimal. 2. Tipe data untuk tanggal dan jam No Tipe Keterangan 1. DATETIME Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam 2. DATE Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam 3. TIMESTAMP Ukuran 4 byte. Kombinasi tanggal dan jam 4. TIME Ukuran 3 byte.waktu dengan jangkauan dari 5. YEAR Ukuran 1 byte. Data tahun antara 1901 sampai 3. Tipe data untuk karakter dan lain-lain No Tipe Keterangan 1. CHAR(M) Ukuran M byte, 1<=M<=255. Data string 2. VARCHAR(M) Ukuran L+1 byte dengan L<=M dan 3. TINYBLOB, TINYTEXT L+1 byte, dengan L<28 . Tipe 4. BLOB, TEXT L+2 byte, dengan L<216 . Tipe 5. MEDIUMBLOB, MEDIUMTEXT L+3 byte, dengan L<224. Tipe 6. LONGBLOB, LONGTEXT L+4 byte, dengan L<232. Tipe 7. ENUM(’nilai1’,’nilai2’,..) Ukuran 1 atau 2 byte tergantungnilai 8. SET(’nilai1’,’nilai2’,..) Ukuran 1,2,3,4 atau 8 byte tergantung jumlah Info BLOB(Binary Large Object) merupakan tipe data yang biasa
dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -128 sampai dengan 127 dan untuk
yang tidak bertanda 0 sampai dengan 255. Bilangan tak bertanda ditandai
dengan kata UNSIGNED
jangkauan untuk bilangan bertanda -32768 sampai dengan 32767 dan untuk yang
tidak bertanda 0 sampai dengan 65535
jangkauan untuk bilangan bertanda -8388608 sampai dengan 8388607 dan untuk
yang tidak bertanda 0 sampai dengan 16777215
jangkauan untuk bilangan bertanda -2147483648 sampai dengan 2147483647 dan
untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan 4294967295
jangkauan untuk bilangan bertanda -9223372036854775808 sampai dengan
9223372036854775807 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan
184467440737079551615
ganda.
DECIMAL(5,2) dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 sampai dengan
99,99
Data
dengan jangkauan dari ‘1000-01-01 00:00:00’ sampai dengan ‘9999-12-31
23:59:59’
dengan jangkauan dari ‘1000-01-01’ sampai dengan ‘9999-12-31 ’
dengan jangkauan dari ‘1970-01-01’ sampai dengan ‘2037 ’
-838:59:59 sampai dengan 838:59:59
dengan 2155
Data
dengan panjang yang tetap. CHAR(1) cukup ditulis dengan CHAR.
1<=M<=255. Data string dengan panjang bervariasi tergantung datanya.
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 255 karakter.
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 65535 karakter.
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 1677215 karakter.
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 4294967295 karakter.
enumerasinya maks 65535 nilai
anggota himpunan maks 64 anggota.
digunakan untuk menyimpan data berbentuk biner. Tipe data seperti LONGBLOB
dapat digunakan untuk menyimpan gambar