Apakah Tuhan Benar Benar Ada?
Apakah Tuhan Benar Benar Ada? Atheis meyakini bahwa Tuhan tidak ada. Quran mengatakan bahwa Tuhan benar benar ada. Mana yang benar? Sebelum pembahasan ada baiknya kita samakan persepsi atas kata Tuhan yang kita bicarakan. Dalam kajian mengenai keberadaan Tuhan, kata yang dipakai adalah kata Rabb (Yang Menciptakan Alam Semesta), bukan kata Ilah (sesembahan). Kenapa demikian? Karena kalau Ilah (sesembahan) itu banyak sekali, seperti yesus, uzair, dewa syiwa, latta, uzza, dan banyak ilah ilah yang lain bahkan hampir setiap bangsa memiliki ilah (sesembahan) masing masing. Dengan demikian pembahasan kita khususkan pada masalah Apakah Rabb (Yang Menciptakan Alam Semesta Itu Benar Benar Ada)? Bagaimana penjelasannya?
Atheis Tidak Punya Dasar Keilmuan Yang Kuat
Coba kita simak perdevatan berikut:
Atheis: "Apa bukti (empiris) nya bahwa Tuhan itu ada?"
Jawab: saya bisa jelaskan setelah anda bisa jelaskan sebaliknya, "Apa buktinya bahwa Tuhan tidak ada?"
Atheis: "Buktinya belum pernah ada seorangpun yang melihat Tuhan,!!!"
Jawab: Anda salah, tidak terlihat belum tentu tidak ada. Jadi itu bukan bukti.
Atheis: "Tapi pertanyaan saya belum anda jawab ; apa buktinya bahwa Tuhan itu ada?"
Jawab: saya akan jelaskan lebih detil, tapi setelah anda sepakat bahwa tidak terlihat belum tentu tidak ada. Atau dengan kata lain, Tuhan (Rabb Yang Menciptakan Semesta) itu mungkin ada meskipun tidak bisa dilihat, betul?
sampai disini tentu kita harus sepakati dulu premis tersebut. Jika belum sepakat coba ulangi dan pahami dulu.Ini sekalian ngecek akal sehat kita masih jalan atau tidak. kalau masih jalan mestinya gak usah repot mikir terlalu lama. "Bisa saja Tuhan itu ada meskipun tak ada orang yang bisa melihatnya"
Meskipun Tak Terlihat, Tapi Rabb (Yang Menciptakan Semesta) Ini Pasti Ada
Bagi yang masih belum jelas perlu ditegaskan kembali bahwa tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Dalam bahasa arab : tidak(hadir) bukan berarti tidak (wujud). dalam bahasa inggris : tidak visible bukan berarti tidak exist.
contoh: kuman tidak terlihat tapi nyata ada, muatan listrik, atom, proton neutron elektron semuanya invisible, tapi semuanya ada dan diyakini secara ilmiah ada. Dan satu lagi black hole (lubang hitam) penyeimbang alam semesta juga diakui diyakini secara teoretis ada, meski tak bisa dilihat samasekali.
Mekanisme hati manusia dalam meyakini keberadaan Rabb (Pencipta alam semesta) mirip paradigma sains dalam meyakini keberadaan proton elektron dan netron, serta keberadaan black hole di jagat raya ini. Semuanya tidak terlihat (Ghaib/not present), tetapi tak mungkin tidak ada, atau pasti ada (wujud/exist). Keyakinan semacam ini hanya bisa dilakukan jika seseorang menggunakan hati (akal) yang diberikan Allah dengan benar. Dan kenyataannya memang tidak semua orang mau melakukan hal demikian.
Seorang atheis berkoar menolak keberadaan Rabb sang pencipta. Apakah perkataan mereka itu sesuai dengan kata hatinya? Benarkah apa yang mereka ucapkan dihadapan orang sama dengan yang dia ucapkan kala mereka sendirian? atau ketika tertimpa bencana sendirian sampai tak ada penolong satupun?
Dari penuturan beberapa mantan atheis, sebenarnya kala mereka sendirian, selalu saja hatinya mengatakan, "tidak mungkin Rabb itu tidak ada" Oleh karenanya orang orang yang mau jujur biasanya tak banyak kesulitan untuk memahami bahwa Rabb (yang menciptakan itu benar benar ada meski tidak terlihat).