Sejarah Kehidupan Manusia Jilid 2

07 February 2013 09:10:25 Dibaca : 1074

MENCARI KEHIDUPAN YANG HAKIKI
Drs. Muhammad Jaja

Mayor Caj Nrp. 1910005610964
Sejarah adalah kebajikan. Ia adalah ilmu yang menjadi pangkal untuk memahami seluruh kehidupan manusia beserta peradaban yang sebenarnya. Belajarlah dari sejarah karena ia adalah guru yang akan membawa manusia kepada kearifan.
Sebuah pandangan yang diyakini oleh Prof Dr Djoko Suryo setelah pergulatannya selama puluhan tahun sebagai sejarawan. Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini mengatakan, begitu banyak nilai-nilai dan pelajaran yang bisa ditarik dari perjalanan kehidupan manusia dalam sejarahnya.
"Kalau orang mempelajari sejarah, berarti ia sedang mempelajari manusia dari segala dimensinya. Manusia yang sebenarnya itu lahir, hidup, berkembang, dan menghadapi perjalanan hidup, mengalami tantangan, dan bisa mencapai keberhasilan, tetapi juga bisa mengalami kegagalan. Dari situlah seluruh pelajaran hidup tersimpan,"
Pelajaran sejarah itu akan bisa ditarik makna dan nilainya sesuai apa yang manusia inginkan. Banyak hal yang bisa dipetik dari contoh- contoh pengalaman-pengalaman masyarakat masa lampau. Dari peperangan, dalam perjuangan kemerdekaan, bencana, ataupun perusakan lingkungan hingga mengakibatkan hancurnya peradaban masa lampau.
"Kita bisa memilih mana yang patut kita lakukan dan ditinggalkan karena tidak perlu ditiru. Dan juga, kita bisa melihat apa yang dilakukan masyarakat sekarang dan bagaimana berusaha melahirkan masyarakat masa depan, masyarakat seperti apa yang akan kita ciptakan. Sejarah mengajarkan proses kehidupan manusia dalam tiga dimensi-masa lalu, masa sekarang, dan melihat sejarah masa depan dari sejarah masa lalu," ujarnya.
Sayangnya, kini orang cenderung melihat masa kini dan melupakan sejarah, bahkan dari sejarah pribadinya. Orang pun menjadi tidak berpikir akan sejarah masa depan.
"Orang kini digoda oleh kekinian saja. Apa yang sekarang sedang tren. Mereka menjadi terbius, sehingga yang masa depan tidak terpikirkan. Akibatnya, orang merencanakan sesuatu hanya seadanya saja," katanya.
Sejarah kehidupan tersingkirkan. Manusia masa kini, menurut Djoko, cenderung kesulitan bahkan tidak bisa lagi merenung karena cepatnya perubahan zaman yang serba pragmatis. Anak-anak muda pun tidak sempat lagi merekam, merenungkan, dan merefleksikan apa yang sudah terjadi, sehingga orang cenderung cepat saja melupakan yang sudah terjadi.
"Peristiwa cepat lewat dan tergantikan peristiwa baru sehingga tidak sempat melihat apa yang sudah terjadi. Situasi itu mengakibatkan kita pun tidak mampu melahirkan pengetahuan dan pemahaman dari masa lampau. Akhirnya, kita tidak bisa belajar dari sejarah,".
Di sinilah, bidang ilmu-ilmu humaniora atau ilmu tentang kemanusiaan memiliki perannya. Humaniora mempelajari manusia menghadapi perubahan dalam setiap bentuknya, lambat atau cepat.
"Ilmu humaniora itu penting dipelajari, di samping mempelajari ilmu yang canggih-canggih. Ilmu science itu kan muncul dari basis peradaban dan basis kebudayaan. Basisnya dulu adalah humaniora dan melalui itulah manusia memiliki kemampuan berpikir, berkreasi, bercita-cita, dan berimajinasi, maka tumbuh penciptaan. Oleh karena itulah, humaniora tetap memegang peranan penting," .
Kini, generasi muda kurang memiliki ruang dan kesempatan untuk berimajinasi. Yang ada hanya ingin serba cepat tanpa proses. Akhirnya, hanya menjadi pemakai dan pengekor teknologi. "Sejarah muncul dari penciptaan-penciptaan," . Untuk itulah, ruang untuk menjadi kreatif itu yang perlu dibangun, ruang untuk berimajinasi. Sebuah ruang yang banyak dimiliki masa lampau yang dibangun melalui ilmu humaniora. Sejarah telah mengajarkan, maka belajarlah dari sejarah.

a. Sejarah Memimpin Diri Sendiri
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Ataukah mereka (orang-orang Yahudi) dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan kepadanya?”
(An-Nisa’: 54)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلاَ تَحَاسَدُوا“
Janganlah kalian saling iri dan dengki.”
(HR. Muslim)
Dalil-dalil di atas menunjukkan haramnya hasad (iri dan dengki). Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk bersungguh-sungguh menjaga dirinya dari penyakit tersebut, serta khawatir dirinya akan terjatuh padanya. Juga senantiasa berupaya membersihkan diri darinya. Karena hasad itu sangat tersembunyi di dalam jiwa, sewaktu-waktu bisa muncul dan membinasakan dirinya bahkan bisa menghancurkan persahabatan dan persaudaraan yang telah terjalin. Sehingga dari iri hati dan dengki itu, akan melahirkan sifat su’udzan (buruk sangka) terhadap orang lain. Sehingga pada titik lemahnya, dia pun akan berbuat fitnah terhadap siapapun yang dia merasa iri dan dengki terhadapnya terlebih dia mempunyai kepentingan karena merasa tersaingi….naudzubillahi min dzalik. Dan itu bisa dan telah terjadi diantara kita sebagai sahabat sendiri….Astaghfirullah al Adzim.

Oleh karena itulah, kebanyakan orang menolak (tidak mau menerima) kebenaran apabila orang yang membawa kebenaran itu adalah orang yang dianggap sederajat dengannya. Padahal dia akan menerima kebenaran tersebut kalau yang menyampaikan adalah gurunya atau orang yang lebih tinggi darinya.
Abu Hatim Ibnu Hibban rahimahullahu berkata:
“ Kebanyakan hasad (iri dan dengki) itu terjadi di antara aqran (orang-orang yang seumur, sekelas, seprofesi). Orang-orang yang sama profesinya, seperti para penulis, tidak akan hasad kepadanya kecuali para penulis juga. Sebagaimana para hafizh itu tidak akan hasad kepadanya kecuali para hafizh pula. Dan seseorang tidak akan mencapai suatu kedudukan dari berbagai kedudukan dunia kecuali dia pasti akan mendapati orang yang membenci dirinya karena kedudukan tersebut (karena iri dan dengki kepadanya). Maka, orang yang hasad adalah lawan yang senantiasa berusaha menentang.”
(Raudhatul ‘Uqala, hal. 136)
Asy-Syaukani rahimahullahu berkata:
“Di antara sebab yang menghalangi seseorang bersikap inshaf (adil dan ilmiah) adalah apa yang terjadi di antara orang-orang yang berlomba-lomba mendapatkan keutamaan di antara aqran (selevel). Hal itu terjadi pula dalam urusan kepemimpinan dunia maupun agama. Maka apabila setan telah mengembuskan (api hasad) pada dirinya, persaingan pun semakin sengit, sampai pada suatu tingkatan yang bisa menjerumuskan masing-masingnya untuk menolak segala sesuatu yang dibawa oleh lawannya (walaupun berupa kebenaran yang sangat jelas).
Dalam perseteruan ini, sungguh kita menyaksikan dan mendengarkan peristiwa-peristiwa yang mengherankan yang dilakukan oleh segolongan orang-orang yang berilmu layaknya perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman. Mereka menolak kebenaran yang dibawa pihak lawannya serta membantah dengan cara yang batil.”
(Adabuth Thalib, hal. 91-92)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata: “Kesimpulannya, hasad adalah akhlak yang tercela. Yang sungguh memprihatinkan adalah bahwa kebanyakan hasad tersebut terjadi di antara para ulama dan thalabatul ilmi (penuntut ilmu). Terjadi pula hasad di antara para pedagang. Orang-orang yang memiliki profesi yang sama akan hasad terhadap orang-orang yang seprofesi dengannya. Namun yang paling memprihatinkan adalah hasad di antara para ulama lebih dahsyat. Hasad di antara para penuntut ilmu juga lebih dahsyat. Padahal semestinya orang-orang yang berilmu adalah orang yang paling jauh dari penyakit ini. Mereka mestinya adalah orang yang paling baik akhlaknya.
(Kitabul ‘Ilmi, hal. 74)
Al-Allamah Abdurrahman Al-Mu’allimi rahimahullahu berkata:
“ Hasad itu hakikatnya adalah apabila orang lain yang menerangkan kebenaran, maka dia (orang yang dalam hatinya ada iri dan dengki) menganggap bahwa bila dia meyakini kebenaran tersebut berarti dia mengakui kelebihan ilmu dan keutamaan orang itu, serta mengakui kebenaran yang ada pada diri orang tersebut. Sehingga akan semakin membesarkan kewibawaannya di mata umat. Barangkali orang yang mengikuti dia akan semakin banyak. Sungguh engkau akan dapati sebagian orang yang berambisi menyalahkan orang lain adalah dari kalangan ulama, walaupun dengan cara yang batil sekalipun. Hal itu terjadi karena kedengkiannya dan upaya menjatuhkan kedudukannya di mata umat. Kebanyakan terjadinya saling iri dan dengki itu adalah di antara orang-orang yang seusia, sederajat, seprofesi, atau sekelas (agran dari kalangan penuntut ilmu).”
(At-Tankil, 2/190)
b. Memitivasi Diri
penuh hikmah, renungan hidup penuh manfaat, renungan hati penuh makna, renungan malam penuh tujuan, renungan harian penuh arti, renungan cinta menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang, renungan Islam penuh berkah, karena renungan adalah sarana yang tepat untuk introspeksi diri, karena renungan bisa sebagai motivasi hidup, dan untuk inilah aku tulisakan catatan renungan hidupku sebagai pengingat diri. Di keheningan malam ini, saat bulan purnama menyinari bumi, aku merasa ingin sekali menuliskan sesuatu tentang catatan renunganku saat sepertiga malam ini. Semoga catatan renungan ini banyak membawa hikmah dan manfaat untuk diri sendiri, keluarga dan tak lupa untuk sahabat-sahabatku. Dan sebagai pedoman hidupku bahwa renungan adalah awal dari petualangan dan perjalanan hidup, bukan sebagai akhir dari usaha dan ikhtiar kita.
Setiap orang akan berbeda dalam menyikapi berbagai gejolak hidupnya. Menyikapi hidup dan kehidupan terkadang gampang-gampang susah. Gampang untuk bicara, susah untuk dijalankan. Adakalanya kita bisa berpikiran jernih sehingga semuanya nampak indah, dan adakalanya hati kita dalam keadaan gelap sehingga keluh kesah pun tak dapat dihindari. Keluh kesah dan ketenangan silih berganti menyelimuti perjalanan hidup kita. Dan semuanya sudah menjadi hukum Allah bahwa kehidupan ini memang selalu berputar dan berpasang-pasangan, yang menjadikannya sebagai ujian, pelajaran, cobaan dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.
Manusia dengan perbedaan cara pandangnya, selalu menanti kehadiran masa-masa yang tenang sehingga bisa menjadikannya sebagai sebuah kebahagiaan dan ketentraman yang dalam. Masa-masa yang tenang ini akan sangat berdampak pada penjernihan akal dan pikiran manusia. Tetapi tidak sedikit pula manusia yang dapat merasakan ketenangan hati dengan tidak terpengaruh tempat dan waktu. Bagi mereka, suasana ramai maupun sepi, malam ataupun siang, semuanya sama karena sudah terpancar sinar ketenangan dan kedamaian dalam hatinya. Sungguh beruntung orang yang memiliki tipe seperti itu.
Lain dengan mereka, lain pula dengan diriku. Aku termasuk orang yang sangat menikmati kesunyian malam. Bagiku, suasana malam menjelang pagi adalah masa-masa yang selalu indah untuk aku nikmati, sungguh suasana yang sangat menenggelamkan segala kegelisahan dan kekacauan pikiranku. Teringat akan masa lalu yang penuh kebahagiaan bersama orangtua dan saudara kandungku, teringat akan masa kecilku saat bermain bersama sahabat-sahabatku, teringat masa penuh keceriaan bersama kawan-kawanku semasa sekolah. Terkadang semuanya membuat hati larut dalam kerinduan yang dalam.

Aku semakin percaya bahwa memang benar Allah memuliakan sepertiga malam terakhir bagi orang-orang yang hendak beribadah kepada-Nya. Saat itulah diri kita merasa sendirian kecuali Sang Khalik yang selalu terjaga dan menemani kita. Saat itulah diri kita merasa bukanlah apa-apa, terlalu kecil diri kita dihadapan Allah tetapi akan menjadi mulia bila kita mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Ketenangan dan kedamaian hatiku terasa memuncak manakala aku mendapatkan sepertiga malam yang penuh keberkahan dan ampunan-Nya. Tiada waktu yang paling indah bagiku kecuali di sepertiga malam terakhir itu.
Dan alangkah beruntungnya jika kita bisa memanfaatkan sepertiga malam itu untuk melakukan ibadah kepada Allah yang telah menciptakan kita, memohon ampunan-Nya serta mensyukuri atas segala karunia-Nya. Akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah, tentunya tidak akan pernah terlepas dari godaan syaitan laknatullah. Mereka menggoda manusia untuk malas bangun malam, mereka lebih menyukai manusia yang tertidur lelap dengan mimpi indahnya, mereka senang bila manusia tertidur pulas dengan selimut hangatnya. Itulah tipu daya syaitan laknatullah agar manusia tidak mengambil keuntungan besar dari sepertiga malamnya.
Segala kondisi adalah tantangan dan setiap masa adalah cobaan, namun di balik itu terdapat hikmah yang besar untuk orang-orang yang berpikir. Berpikir untuk menjawab semua tantangan, berpikir untuk teguh dalam menghadapi cobaan. Namun bagiku kesunyian malam tetaplah sebuah ketenangan yang sesungguhnya, penuh hikmah dan pahala. Lain orang lain pula cara mencari ketenangannya, dan aku selalu berharap mendapatkan ketenangan di kesunyian malam yang berujung kebahagiaan di panasnya siang.
c. Luangkan Diri untuk Berfikir Hari Ini atau Tidak Sama Sekali
Berfikirlah hari ini atau tidak sama sekali
Kata-kata motivasi ini, Sebuah kata-kata motivasi hidup yang sederhana sebagai pengingat diri dan mudah-mudahan bermanfaat untuk yang lainnya. Dan juga mengisi motivasi makna hidup yang masih perlu untuk di kaji dan dipalajari..
Marilah kita memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya dengan mulai berfikir, merenung, berintrospeksi diri, memotivasi diri sendiri akan hal positif atas hidup dan kehidupan kita. Seseorang akan terus berkembang jika ia selalu memikirkan langkah terbaik dalam hidupnya sesuai kemampuannya.
Berfikirlah hari ini demi hari esok yang lebih baik. Pikirkan apa yang seharusnya kita pikirkan dan jangan pikirkan apa yang semestinya tidak perlu kita pikirkan, karena waktu sangat berharga untuk memikirkan sesuatu. Berpikirlah positif karena ia akan menjadi motivasi terkuat dalam diri dan hidup kita. Jangan pernah berfikir negatif karena ia akan menjadi penghambat rencana kita. Tapi pikirkanlah dampak terburuk dari apa yang akan kita lakukan agar kita selalu berhati hati dalam,bertindak. Apalagi melihat sejarah kebelakang yang penuh kelam dan bias dijadikan menumbuhkembangkan semangat menuju masa depan yang lebih baik..

Renungkanlah perjalanan hidup kita hari ini demi langkah hidup yang lebih tertata rapi. Renungkan apa yang semestinya kita renungkan tapi jangan renungkan kegagalan kita hari ini sebagai keterpurukan. Dan adalah yang terbaik menyiasati kegagalan itu sebagai pelajaran dan cambuk agar diri kita tidak gegabah dalam bersikap juga tidak menyimpang dari jalur rencana hidup kita. Jadikanlah renungan sebagai sarana mengevaluasi diri sampai sejauh mana konsistensi kita terhadap rencana yang telah kita buat dengan perbuatan nyata yang kita lakukan.
Berfikirlah dan merenunglah hari ini atau tidak sama sekali.
Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita masih mencintai jalan di tempat. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kita merasa inilah hari tersukses dalam hidup kita. Tidak perlu berfikir dan merenung jika kebaikan dan kesempatan hari esok akan dibiarkan berlalu begitu saja. Tidak perlu berfikir dan merenung jika masa depan kita tidak menjadi prioritas hidup kita. Maka berfikirlah serta merenunglah apa yang ingin kita raih, apa yang ingin kita gapai, apa yang ingin kita genggam dan terakhir sampaikan ia dalam do’a kita kepada Sang Khalik yang Maha Mengetahui hal terbaik dalam hidup dan kehidupan kita. Dan sejarah kehidupan masa lalu akan dipinta pertanggung jawabannya.
Cukupkah hanya dengan berfikir dan merenung tentang hari esok yang lebih baik? Ternyata TIDAK, ada hal yang bisa jadi kita lewatkan yang bahkan ia adalah sebagai kendaraannya, yaitu BERBUAT DALAM TINDAKAN NYATA. Karena semuanya akan menjadi SIA-SIA jika kita hanya berfikir dan merenung serta berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla tanpa ada tindakan nyata yang dilakukan.
Maka motivasilah diri kita dengan segenap pikiran kita, dengan segenap kemampuan kita, dengan segenap keahlian kita, dengan apapun yang kita bisa. Belajarlah dari alam, belajarlah dari setiap perkataan, belajarlah dari setiap perbuatan, belajarlah dari hal-hal kecil, karena dengan belajar kita akan semakin mengetahui kebodohan dan kekurangan diri kita.
d. Bawalah cinta menuju kebahagiaan hakiki
Menuju kebahagiaan dan keberkahan hidup tentang perjalanan kisah cinta dan kasih sayang orang shaleh dan shalehah. Pada postingan sebelumnya yaitu tentang cerita dan kisah cinta dalam sekuntum cinta pengantin surga yang lebih menitikberatkan pada gambaran cinta dari segi agama., makna hidup ingin berbagi tentang tips cinta menuju kebahagiaan dan keberkahan hidup (insya Alah Ta’ala) yang lebih mendekati pada hubungan cinta sesama manusia atau pendekatan dari segi kehidupan manusia.
Apakah kita telah mendapatkan arti cinta dan makna cinta sejati yang sesungguhnya? Apakah kita mengerti arti cinta sejati yang setiap orang dambakan dalam hidup dan kehidupannya? Pada pandangan agama Islam, cinta sejati hanyalah milik Allah dan apabila ada yang harus kita cintai, maka Allah lah yang pertama wajib kita cintai. Tak ada kata yang perlu terucap, tak ada kalimat yang perlu disuarakan, karena cinta sejati mutlak hanyalah milik Allah. Namun kita harus bersyukur tatkala Allah anugerahkan pada diri kita mahabbah “Kecintaan” serta kasih sayang terhadap manusia sehingga hal itu bisa membawa manusia pada kebahagiaan dan kedamaian hidup.
Begitu indah hidup ini terasa jikalau cinta telah hinggap dalam hati sanubari seseorang. Kata “Cinta” mempunyai banyak arti dan makna yang terkandung di dalamnya. Makna hidup mengartikan cinta secara sederhana yaitu sebagai suatu perasaan hati yang merupakan ekspresi dari batin seseorang terhadap sesuatu hal yang membuat hatinya merasa tertarik, suka dan terpikat terhadap apa yang ia lihat, dengar serta rasakan. Sehingga arti cinta itu sendiri bagi seseorang adalah sebagai suatu perasaan hati dan ungkapan jiwa yang paling dalam sehingga sangat perlu dijaga apabila kita ingin hal itu selalu berada dalam harapan dan impian kita.

Dalam banyak hal, cinta bisa membawa arah kehidupan manusia, tergantung ia bawa kemana perasaan cinta itu. Dalam artikel kali ini makna hidup ingin berbagi sesuatu dengan semua yaitu tentang tips sederhana agar cinta membawa ketenangan, keberkahan dan kebahagiaan yang hakiki…insya Allah Ta’ala. makna hidup membatasi bahasan cinta dalam hubungannya manusia dengan manusia lainnya saja.
1. Cintailah apa yang Anda cintai dengan ikhlas dan ketulusan hati.
Ikhlas dalam mencintai seseorang merupakan syarat utama dalam proses mendapatkan keberkahan dan kenikmatan yang tiada tara. Dengan ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu, akan menjaga perasaan cinta itu menjadi tetap sehat, baik dan kuat. Kokohnya perasaan cinta adalah sebuah perjalanan hati yang didasari pada keikhlasan. Tanpa keikhlasan, maka semuanya tak akan mendapatkan apapun melainkan hanyalah penyesalan dan kekecewaan suatu saat nanti.
2. Bersikap jujur dan apa adanya dalam menyikapi perasaan cinta.
Kejujuran merupakan perbuatan yang dapat memperkokoh perasaan cinta yang tumbuh dalam hati. Dengan bersikap jujur, maka seseorang akan merasakan manisnya cinta, sedangkan kebohongan merupakan bom waktu yang setiap saat akan meledak. Kejujuran ini merupakan bentuk sikap yang didasarkan pada perilaku hati seseorang dalam menyikapi apa yang ia cintai. Sehingga bila sikap jujur telah tertanam dalam diri , dan diterapkan dalam segala hal terutama cinta terhadap manusia lainnya, maka cinta akan menjadi kebaikan yang mengundang kebahagiaan dan keberkahan dalam hidupnya.
3. Berusaha memahami tujuan utama dari cinta.
Tujuan cinta sebenarnya adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri terhadap apa yang ia sayangi. Jadi, bila tujuan cinta ini dijaga, maka harapan untuk memiliki apa yang di cintai akan lebih dekat, namun bila tidak memahami tujuan cinta ini, maka ia akan menjadi perasaan yang tiada arti bagi diri sendiri dan menjadikan harapan semakin jauh dari kenyataan apalagi sampai pada tahap keberkahan dan kebahagiaan.
4. Menghargai cinta sebagai anugerah terindah dalam hidup.
Cinta sebenarnya anugerah terindah dari Allah SWT.dan cinta Allah terhadap hambanya 70 kali lipat dengan cintanya ibu kita yang melahirkan, begitu Maha sayang dan Maha CintaNya Allah terhadap yang dicintaiNya. kepada manusia, agar manusia bisa menikmati segala sesuatu yang ada di sekitar kehidupannya. Bila menganggap cinta sebagai anugerah terindah dari Tuhan, maka semestinya akan memperlakukan anugerah itu dengan sebaik-baiknya. Cinta perlu dijaga dan dirawat agar membawa kebaikan dan kebahagiaan pada kita. Hargailah cinta, karena ia akan membawa kita pada keberkahan hidup yang sesungguhnya!. Perlu diingat dalam segala hal kita perlu bantuan AllahSWT , Untuk berbuat dosa sekalipun kita membutuhkan bantuan Allah Swt.
5. Hendaknya jangan menjadikan cinta sebagai sarana permainan semata dan tindakan bersenang-senang saja.
Cinta itu suci dan cinta akan menjadikan si pemiliknya menjadi mulia manakala ia tidak menjadikan cinta sebagai sarana mempermainkan hati seseorang, atau hanya untuk bersenang-senang saja. Bila sahabat melakukan ini, maka suatu saat nanti akan merasakan cinta itu sebagai suatu perasaan hati yang hampa dan jiwa pun akan menjadi permainan hati sendiri. Jangan nodai perasaan cinta dengan perbuatan-perbuatan buruk, dan jangan coba-coba untuk mempermainkan perasaan hati, karena ia akan menjadi masalah besar bagi kita pada akhirnya..
Demikian SEJARAH KEHIDUPAN MENCARI YANG HAKIKI yang sederhana dari makna hidup tentang hidup yang membawa pada keberkahan dan kebahagiaan hidup. Dampak persaan cinta akan rasakan sendiri, tergantung dari apa yang dituju, harapkan serta impikan. Semoga tulisan sederhana dari penulis makna Sejarah hidup, dapat bermanfaat bagi kita sekalian yang ingin membawa cinta sejati menuju kebahagiaan dan ketenangan hidup kita semua , Aamin.
“Jika perkataan saya diatas benar adanya, maka itu semata-mata dari Allah Azza wa Jalla dan bila perkatan saya diatas salah, maka itulah kekurangan diri saya sebagai hamba Allah SWT yang awam lagi dhaif.”

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong