ARSIP BULANAN : September 2013

Tugas Ilmu Alamiah Dasar - Semester 2

09 September 2013 07:26:12 Dibaca : 2313

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perjalanan pembenrtukan alam raya ini, munculnya manusia dimuka bumi secara nisbi masih sangant baru. Oleh sebab itu kita tadk boleh heran bahwa sejak zaman purbakala hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan teori terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat pengembangn ilmu pengetahuan dan pemikirannya.

Perkembangan citra manusia mengenai alam raya ini seringkali terikat sangat erat pada pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. Hal ini menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.

'Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT. didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja teori-teori pembentukan alam semesta?Bagaimana pembentukan alam semesta dalam perspektif sains? Bagaimana pembentukan alam semesta dalam perspektif Al-Qur’an?Bagaimana pembentukan tata surya?

1.3 Tujuan Masalah

Mengetahui teori-teori pembentukan alam semestaMengetahui pembentukan alam semesta dalam perspektif sainsMengetahui pembentukan alam semesta dalam perspektif Al-Qur’anMengetahui perkembangan tata surya

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

A. Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta

1) Teori Kabut

Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothesis.

Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat un tuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membantuk planet.

2) Teori Planetisimal

Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

3) Teori Pasang Surut Bintang

Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

4) Teori Kondensasi

Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

5) Teori Bintang Kembar

Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.

6) Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)

Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha dahsyat.

B. Pembentukan Alam Semesta Dalam Perspektif Sains

Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan. Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena. Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.

Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep gerak gelombang, dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas, dari Mekanika klasik ke Mekanika Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda, Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua massa yang kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik memecahkan persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan bagi semua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga bisa dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda mikroskopik.

Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi benda dalam jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan termodinamik. Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet. Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi gravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya; medan-gravitasi menyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan sebagainya. Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam semesta yang berisi banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan).

Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya besar, seperti Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati; selain itu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar tahun). Itulah sebabnya ruang alam semesta yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya. Namun, banyak benda langit yang tak memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam semesta belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyakini karena secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.

Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10 watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 1026 watt dan berjarak satu dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah yang tampak terang. Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebanding dengan jarak kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terang dibandingkan pada jarak 2 meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebih redup.

Maka, kemampuan mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya juga akan membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objek langit yang lebih lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop yang besar pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, walaupun berhasil mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Makin jauh jarak galaksi, berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang berguna, dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya hingga takdir di masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui hukum-hukum alam ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat bergantung pada pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaan-Nya; sudah lengkap dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga mungkin bisa membentuk ekstrapolasi persepsi yang salah.

C. Pembentukan Alam Semesta Dalam Perspektif Al-Qur’an

Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT. didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firma Allah SWT.

Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)

Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.

Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik.

Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30)

Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.

Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)

Artinya: “Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnya”.

Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)

Artinya: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”.

Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)

ªArtinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.

Didalam surat As-Sajada (32:4)

Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan”.

[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12

Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".

ŸArtinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.

Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut :

a) Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu

b) Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu

c) Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.

Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.

2.2 TERBENTUKNYA TATA SURYA

1. Matahari Sebagai Pusat Tata SuryaMatahari merupakan sebuah bintang yang tidak berbeda dengan bintang lainnya di jagat rayaMatahari adalah suatu bola gas panas yang memancarkan sendiri sumber energinya ke segala arahMatahari merupakan pusat Tata surya terdiri dari Matahari, dan planet-planet (salah satu adalah Bumi), dan semua benda lain yang berjalan mengedari matahari Bagi kita matahari itu super besar, tetapi ternyata di jagat raya matahari termasuk bintang yang berukuran kecil Ukuran garis tengahnya 100 kali lebih besar dari bumi, sehingga jika matahari itu kita anggap sebagai wadah kosong, matahari dapat menampung lebih 1 juta bumi Selain itu matahari dengan energinya dan memungkingkan adanya kehidupan di muka bumi

Energi yang dipancarkan matahari setiap detiknya disebut LUMINOSITAS MATAHARI dan sampai sekarang masih menjadi perdebatan, maka muncul berbagai teori tentang sumber energi dan cahaya matahari, antara lain :

a) Teori Meteor ( JR Majer )

Matahari memiliki massa yang cukup besar yang mampu menarik meteor-meteor dalam jumlah yang besar. Meteor-meteor tersebut berjatuhan di permukaan matahari. Tumbukan-tumbukan tersebut menghasilkan panas ( energi ) dan cahaya

b) Teori Kontraksi ( H. Helmholz )

Energi dan cahaya Matahari terpnacar karena bola matahari mengalami pengerutan (kontraksi)

c) Teori Radioaktif

Energi dan cahaya Matahari terjadi karena adanya proses radioaktif di bola matahari

d) Teori Reaksi Inti ( Dr Bethe )

Dalam keadaan panas dan tekanan yang sangat tinggi, atom di matahari kehilangan elektron sehinga terjadi atom telanjang (inti) yang bergerak bebas dengan kecepatan tinggi. Inti atom satu sama lain bertebarakan sehingga terjadi reaksi inti yang mengabatkan terjadinya perubahan jenis dan penghancuran massa. Penghancuran massa tersebut berubah menjadi tenaga (energi) dan cahaya

2. PLANET

1) Merkurius

Merkurius merupakan planet dalam dan paling dekat dengan MatahariJuga merupakan planet kedua terkecil di dalam Tata Surya, diameternya sekitar 40% lebih kecil dari pada BumiUkurannya lebih kecil dari pada bulan Jupiter, GANYMEDE dan bulan SATURNUS, TITANGravitasi Merkurius hanya 1/3 ( sepetiga ) kali gravitasi BumiRevolusi planet Merkurius selama 88 hari dan rotasinya 58 hariMerkurius memiliki atmosfer dengan kompoisis : Helium, Sodium, Oxygen dan lainnyaTemperatur rata dipermukaan = 179°C dan tempratur maksimum = 427°C dan minimum = -173°C

2) Venus

Venus merupakan planet dalam yang paling dekat dengan BUMIDi Indonesia Venus dijuluki binag kejora ( morning star and evening star )Besar Venus hampir sama dengan Bumi dengan diameter 12.320 kmElongasi maksimum planet Venus sebesar 480Revolusi planet Merkurius selama 243 hari dan rotasinya 225 hariArah rotasi sesuai dengan arah jarum jamPermukaan Venyus tidak pernah kelihatan diebabakan oleh selimut awan tebalLapisan atas awan venus selalu bergerak dengan cepat

3) Bumi

Bumi tidak berbentuk bulat tetapi pada bagian kutubnya datar (Spheroid). Sehingga jari-jari bumi pada kutub berbeda dengan jari-jari pada ekuator.Jari-jari polar = 6.357 kmJari-jari Ekuator = 6.378 kmJari-jari rata-rata = 6.371 kmBerdasarkan radiusnya maka dapat dihitung luas permukaan Bumi 510 juta km2. Dan massa bumi berdasarkan gaya gravitasinya 5,98 x 1027 gram

a. Perkembangan Muka Bumi

Teori CONTINENTAL DRIFT (Alfred Lothar Wegener). Permukaan bumi berasal dari satu benua besar bernama Pangaea dan satu lautan Panthalassa. Lalu benua tersebut bergerak dan pecah kearah ekuator dan barat.Teori SEA FLOOR SPREADING. Dipopulerkan oleh : Hess dan Robert Dietz. Yang berubah bukan benuanya tetapi dasar samodera yang bertambah luas. Pergeseran benua disebabkan oleh adanya gerakan dasar lautan. Gerakan ini terjadi karena adanya arus konveksi di lapisan mantel yang berakibat adanya aktivitas vulkanisme dan terbentuk kerak bumi baru yang dinamakan mid oceanic ridge.Teori KONTRAKSI (James Dana & Elie Baumant). Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama, massa yang sangat panas bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda membuat pengerutannya tidak sama, sehingga terjadi tonjolan dan cekungan pada permukaan bumiTeori LAURASIA – Gondwana (Edward Suess). Benua-benua di permukaan bumi pernah menyatu menjadi sebuah benua besar yang diberinama Laurasia (dibagian utara) dan Gondwana (dibagian selatan) dan lautan besarnya bernama Tethis. Kedua benua tersebut secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan belahan bumi barat. Sehingga pecahan-pecahan bergerak memisah yang pada akhirnya seperti sekarang.Teori LEMPENG TEKTONIK (F. VINE & D. MATTHEWS). Kerak bumi bersama lapisan Litosfer mengapung di atas astenosfer, sehingga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yang keluar dibagian tengah dasar samudera. Aliran ini kemudian menyebar ke kedua sisinya sehingga di duga adanya penambahan materi

b. Karakteristik Lapisan Bumi

Kerak Bumi (Crust). Lapisan bumi paling luar dengan ketebalan antara 8-32 km. Kerak benua (continental crust) ketebalannya 20 – 70 km, sedangkan kerak samudera (oceanic crust) ketebalannya 7 – 12 km. Kerak bumi terdiri atas beberapa unsur antara lain oksigen, silikon, alumunium, kalsium, besi, sodium dan magnesium. Berat jenis kerak bumi adalah 2,7 gr/cm3.Mantel (Mantle). Lapisan yang ada di atas lapisan inti luar dengan ketebalan 2.900 km. Lapisan ini terdiri dari beberapa unsur antara lain silikon, oksigen, besi dan magnesium. Bagian bawah mantel yang dekat dengan lapisan inti luar suhunya mencapai 2.200°C. Bagian atas mantel suhunya sekitar 870°C. Berat jenis lapisan ini rata-rata 5 gr/cm3.Lapisan Inti Bumi (Core)

Inti bagian luar. Cair dengan ketebalan 2.250 km, suhu antara 2000°C – 5000°CInti bagian dalam. Padat tersusun dari Nikel dan besi (NiFe) dengan ketebalan 1.300 km, suhu > 5000°C

4) Mars

Mars merupakan planet luar yang paling dekat dengan bumiPlanet ini kelihatan jelas dari bumi pada kedudukan oposisiJarak rata-rata dengan matahari 228 juta km (227,9 )Revolusinya 687 hari dan rotasinya 24 jam 37 menitAtmosfer amrs berbeda dengan agak berbeda dengana tmopsfer bumiKomposisi atmosfer mars didominasi Karbon diosida

5) Jupiter

Jupiter merupakan terbesar dalam tata suryaDiameternya sekitar 130.000 km, jika dibadingkan volumenya dengan bumi 1 : 1300Revoluis planet jupiter 11,9 tahun dan rotasinya 10 jam

6) Saturnus

Saturnus merupakan planet ke enam dari Matahari,Mengorbit pada jarak rata-rata 9,54 SA ( 1429,4 juta km )Saturnus adalah planet kedua terbesar di Tata SuryaDiameternya = 120.660 km atau 9 kali diameter bumiLama putaran rotasinya = 10 jam 40 menit (tercepat kedua setelah Jupiter)Masa orbitalnya = 29.5 tahunMassanya = 569 x 10 kg (95 kali lebih masif dari Bumi)

7) Uranus

Uranus merupakan planet ke tujuh dari MatahariPlanet pertama kali ditemukan oleh Willian Herschel tahun 1781 dengan menggunkan teleskopUranus tampak kebiruan dan relatif “hambar”Keadaan di Uranus dingin dan beku, suhu di permukaannya berkisar antara -233°C sampai 213°C ( huihh.. dingin sekali! )Gas utama pada udara Uranus berupa Hidrogen, kemudian diikuti methana dan HeliumSeperti Saturnus, Uranus juga memiliki cincin, yang sangat tipis dan sampai sekarang telah ditemukan 9 lapis cincin Uranus

8) Neptunus

Ditemukan tahun 1846 melulai prediksi perhitungan mekanika oleh J.J Le Verrier, J Adams, dan Johann Gotfried GalleNeptunus kelihatan kebiru-biruan dan labih halus dari Jupiter dan SatrunusLebih kelihatan daripada Uranus serta banyak badai dan awanKeadaan Neptunus lebih pada dari Jupiter dan SaturnusNeptunus ering jjuga disebut kembaran dari UaranusUranus jaraknya dengan matahari sekitar 38.8 SABeredar mengelilingi matahari ( revolusi ) selama 165 tahun dan rotasinya 16 jam

D. KOMET

1) Komet merupakan benda angkasa yang mirip Astroid, terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil ( debu ) tercampur dengan gas (Karbon dioksida, Metana, air)

2) Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet

E. GALAKSI

Galaksi merupakan kumpulan bintang bintang yang terdapat dalam alam semesta. Bintang bintang senantiasa wujud secara berkelompok yang dikenali sebagai galaksi, bersama sama dengan gas, debu interstellar, dan “materi gelap”. Sekitar 10-20 % dari galaksi terdiri dari pada bintang, gas, dan debu. Galaksi dikekalkan bersama oleh tarikan gravitasi dan komponen galaksi mengorbit pada satu pusat.

Perkatan galaksi dalam bahasa inggris galaxy diambil dari nama galaksi kita, bima sakti (milki way), meenggunakan perkataan yunani gala (umumnya galaktos) berarti susu.

GALAKSI – kumpulan berjuta juta bintang , terkait bersama oleh gravitasi. Sebagian galaksi berbentuk spiral, seperti bima sakti kita dan galaksi Andromeda, sedangkan sebagian lagi berupa gumpalan pekat yang disebut Galaksi eliptik.

1. Sejarah Ditemukannya Galaksi

Pada tahun 1610, Galileo Galilei menggunakan teleskop untuk mengkaji jalur terang di langit yang dikenali sebagai milky way dan mendapati bahwa ia terdiri dari pada bintang malap yang banyak. Dalam treatise pada tahun 1755, Immanuel Kant, menggunakan hasil kerja awal oleh astronomi Thomas Wright, menjangkakan (secara benar) bahwa galaksi terdiri dari pada sejumlah besar bintang yang berputar, dikekalkan oleh daya tarikan gravitasi seumpama dengan system surya tetapi pada skala yang lebih besar.

2. Struktur Galaksi

Ruang antara galaksi hampir kosong, kecuali bagi awan gas intergalaktik. Hanya sebagian kecil galaksi wujud secara bersendirian dan ia dikenali sebagai galaksi lapangan (field galaksi). Kebanyakan galaksi terikat oleh adanya tarikan gravitasi dengan beberapa galaksi yang lain. Struktur yang mengandung hingga 50 galaksi dipanggil sebagai kelompok galaksi(groups of galaksi), dan struktur mengandung beribu ribu galaksi terkandung dalam kawasan beberapa megaparsec melintang dikenali sebagai gugusan galaksi. Gugusan super (Supercluster) adalah satu kumpulan besar bintang yang mengandung beribu juta galaksi dalam gugusan kelompok dan kadang kala tersendiri, sepanjang yang kita ketahui alam sejagat adalah sekata pada skala lebih dari ini.

Galaksi kita merupakan ahli kumpulan tempatan (local group), dan bersama sama dengan galaksi Andromeda menguasainya pada keseluruhan kumpulan tempatan mengandung sekitar 30 galaksi dalam ruang sekitar tenmegaparsecs melintang. Kumpulan tempatan merupakan sebagian dari gugusan super tempatan (local supercluster), juga dikenali sebagai Virgo Supercluster.

3. Jenis Galaksi

Galaksi terdapat dalam tiga bentuk utama yaitu: elliptical, spirals, dan tidak sekata (irregulars). Galaksi kita, bima sakti, kadang kala secara ringkas dipanggil GALAKSI, adalah barred spiral yang besar sekitar 30 kiloparsecs atau 100.000 tahun cahaya diameter, mengandung hampir 300 juta bintang dan mempunyai jumlah keseluruhan materi sekitar satu triliun kali ganda materi matahari.

Dalam spiral galaksi, mempunyai bentuk persamaan logarithmic spiral, pola yang boleh dibuktikan secara teorinya hasil dari gangguan dalam materi bintang berputar secara sekata.

4. Bima Sakti

Matahari hanyalah satu dari sekian ribu bintang yang terdapat di galaksi bima sakti. Pusat dari bimasakti diperkirakan bintang yang memiliki ukuran beberapa kali lebih besar dari matahari.

Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyar bintang bintang, salah satu diantaranya adalah matahari atau pusat tata surya kita ini. Matahari berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi. Galaksi yang terdekat dengan bima sakti adalah Andromeda. Kedua pusat galaksi tersebut berjarak 1< juta tahun cahaya, (1 detik cahaya = 300.000 km).

Galaksi bima sakti adalah galaksi spiral yang besar dan termasuk dalam jenis hubble SBbc dengan jumlah materi sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 billion bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya. Jarak diantara matahari dan pusat galaksi dianggarkan sejauh 27.700 tahun cahaya.

5. Andromedia

Andromedia adalah suatu rasi bintang yang melambangkan putrid Andromedia, di langit utara dekat Pegasus. Rasi ini cukup panjang dan redup, membentuk huruf “A”. galaksi ini terkenal dengan galaksi Andromedia.

6. Galaksi Mata Hitam

Galaksi mata hitam ditemukan oleh Edward pigott pada maret 1779, dan secara bebas oleh Johann Elert Bode pada april tahun yang sama, dan juga oleh Charles Messier pada 1780.

Galaksi mata hitam terletak kira kira 24 juta tahun cahaya (7.4 megaparsec) di bumi, ia mempunyai lingkara gelap yang menakjubkan.

7. Anggota Galaksi Nebula

-Nebula – sebuah massa debu dan gas dalam galaksi.

-Nebula kepiting – Crab nebula, sebuah bercak gas berkilau dalam rasi Taurus. Ia dalah sisa bintang yang terlihat meledak sebagai supernova oleh ahli astronomi timur di tahun 1054, di pusat nebula kepitang adalah sebuah pulsar berkelap kelip, teras kecil bintang yang meledak.

-Nebula Orion – Awan gas dan debu yang jauhnya 1.500 tahun cahaya. Didalamnya bintang bintang baru membentuk diri. Sebagian nebula tampak dengan mata telanjang sebagai bercak kabur berkilau menandai pedang orion.

-Nebula Planet – suatu kulit gas yang dalam sebuah teleskop kecil terlihat seperti cakram mirip planet.

F. BULAN

Bulan merupakan satelit atau benda angkasa yang berkisar menglilingi bumi. Dengan kata lain, bulan merajuk kepada satu atau lebih satelit alami yang beredar mengelilinngi bumi yang ukurannya lebih besar, dan mereka pula pada gilirannya bergerak mengitari bintang. Bulan yang beredar mengelilingi bumi hanya berukuran seperempat ukuran bumi dan beredar mengelilinginya setiap 27.3 hari, pada jarak rata rata 384.400 kilometer di bawah tarikan gravitasi bumi.

Bulan tidak mempunyai sumber cahaya dan cahaya bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya matahari. Dan cahaya ini tidak memantul dari bumi, tetapi kadang kadang cahaya dari bumi juga, jadi cahaya dari matahari langsung sampai ke bulan. Bulan mempunyai diameter 3.476 kilometer dengan gaya gravitasi hanya 0.16 = (1/6) gaya grvitasi bumi.

a) Asal Usul Bulan

Terbentuknya Bulan dipercaya berasal dari pada obyek sebesar mars yang menghantam bumi, lalu pecah. Inti obyek tersebut menghantam bumi, tetapi lapisan luar bumi terpelanting dan terperangkap dalam orbit mengelilingi bumi lalu membentuk bulan.

Asal usul bulan tidak diketahui secara pasti, tetapi ilmuan menemukan bukti besar bahwa bulan bberasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama Teira sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit disekeliling bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi bulan. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil.

Massa jenis bulan (3.4 g/cm2) adalah lebih ringan dibanding massa jenis bumi (5.5 g/cm2) sedangkan massa bulan hanya 0.012 massa bumi.

Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidaktidak jatuh ke bumi di sebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal bulan adalah sedikit labih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari bumi, kecepatan bulan menjauh dari bumi sekitar 3.8 cm/tahun dan akan semakin cepat dimassa yang akan datang sampai terlepas dari orbit bumi.

Bulan hanya bisa dilihat dari satu sisi permukaan jika diamati dari bumi, hal ini disebabkan oleh karena kala rotasi bulan adalah sama dengan kala revolusi (orbit) bulan mengelilingi bumi yaitu 27.32 hari.

Bulan Sebagai Pertanda Waktu

Bulan Purnama adalah keadaan dimana bulan nampak bulat sempurna dari bumi. Pada saat itu, bumi terletak hampir segaris di antara matahari dan bulan, sehingga seluruh permukaan bulan yang diterangi matahari terlihat jelas dari arah bumi.

Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu dimana bulan terletak pada hampir segaris diantara matahari dan bumi, sehingga yang terlihat dari bumi adalah sisi belakang bulan yang gelap, alias tidak nampak apa apa.

Diantara kedua waktu itu terdapat keadaan Bulan separuh dan Bulan sabit, yakni pada saat posisi bulan terhadap bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis bumi – matahari, pada saat itu, hanya sebagian permukaan bulan yang disinari matahari yang terlihat dari bumi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam raya, yang diungkapkan melalui pendapat / pemikiran dari berbagai peradaban bangsa, teori-teori yang dikemukakan dari beberapa ilmuan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al-Quran, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan tentang pemikiran tentang terbentuknya alam semesta sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu juga pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-teori yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini.

Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuan ternyata ilmuan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.

Saran

Demikian, sebagai umat muslim yang berpegan teguh kepada Al Qur’an maka hendaklah kita menjaga, merawat, dan melestarikan alam ciptaan Allah ini. Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Prespektif Islam dan Barat. Jakarta: Prestasi Pustaka

Baiquni, Ahmad. 1997. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa

Mawardi, Nur Hidayat. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: CV Pustaka Setia

http://efrialdy.wordpress.com/2009/07/01/al-qur%E2%80%99an-sains-dan-alam-semesta/

http://www.keajaibanalquran.com/earth_formationofrain.html

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong