Pengalaman Ospek Di UNG

08 September 2014 22:27:27 Dibaca : 1778

Ospek atau yang di kenal dengan MOMB (Masa Orientasi Mahasiswa Baru) adalah proses pengenalan tentang dunia kampus. Apa itu kampus, dan bagaimana kehidupan yang terjadi di dalam kampus tersebut. MOMB di bagi dalam 3 tahah. Yaitu tahap tingkat universitas, tingkat fakultas dan jurusan/prodi.
Tentu setiap orang memiliki pengalaman masing-masing pada saat ospek, begitu pula dengan saya. Pada tingkat universitas, kami harus datang pada pukul 05.00 dengan penampilan unik atau bisa di katakan seperti orang yang tidak waras, dengan memakai tas kresek(tas cerewet), kerudung dililit dengan pita berwarnah merah, atribut yang di berikan oleh panitia (papan nama,slayer,pin) dan yang paling penting membawa compeng yang di gantungkan di leher kami. Hal yang paling sering kami lakukan pada saat ospek yaitu merunduk dan mengisap compeng. Bagi saya merunduk adalah hal yang paling menyakitkan, karena jika leher kita di tegakkan kembali akan terasa sakit karnah terlalu banyak merunduk dan merunduk. Dan pada saat merunduk kita tak bisa melihat teman yg di samping kiri,kanan,muka ataupun belakang kita. Dan mengenai compeng, sudah 17 tahun kita tidak mengisap compeng, dan pada saat itulah kami mengisap compeng kembali, pada saat kami berusia 18 tahun. Dan akibat dari sering mengisap compeng, membuat langit2 dan gigi kita terasa sakit. Seperti bayi yang akan baru di tumbuhi gigi, dan semua itu di karenakan oleh compeng. Pada ospek ini kami lebih banyak di dalam ruangan indoor menerima materi dari Dosen2 UNG dan Pengurus2 Organisasi yang ada di kampus UNG ini.
Pada tingkat Fakultas keadaan pakaian kami tetap sama tetapi ada beberapa atribut yang diganti, seperti kaus kami,slayer,pin , papan nama, dan tidak memakai pita lagi. Dan kami tetap membawa benda pusaka yang berharga bagi kami yaitu compeng. Bagi saya compeng itu adalah selingkuhan kami pada saat ospek, dan tempat berpaling kami. compeng slalu menemani kami dalam keadaan marah karena di bentak oleh senior dan dalam keadaan bahagia kami. Pada tingkat ini juga kami melakukan aktifitas seperti pada tingkat universitas menerima materi,berkenalan, merunduk dan terus merunduk. Bagi saya 1 hari menjalankan ospek itu bagaikan menjalankan 1 minggu ospek. Dan waktu yang paling di tunggu2 adalah waktu pulang.
Pada tinggkat jurusan/prodi ini lebih mengenaskan dan memang jelas terlihat seperti orang yang kurang waras. Tas kreseknya diganti warna hijau bertali putih , tali sepatunya 2 warna, sepatunya harus dan wajib berwarnah itam polos. Nah karena sepatu kami ada yg berwarnah putih, makanya di tutupi pakai slasiban berwarnah itam. Dan sepatu kami benar2 terlihat unik dari pada sepatu orang gila. Bahkan model kami bisa di katakana satu spesis deng orang gila. Kami juga membawa papan nama yang bisa di katakan lebih besar dari papan nama kami sebelumnya. Pada tingkat jurusan kami tidak memakai atribut ospek yaitu slayer. Dan kami juga membawa yang di pesan oleh para senior, yang pesanannya terlihat aneh, seperti 2 tentara, air warna putih, 2 bantal guling. Dan kami pula di beri tugas membawa bon belanja yang waktunya tepat pada pukul 20.00 . Bila ada salah satu yang tak kami bawa karena kelupaan, kami akan diberi hukuman begitu juga dengan orang2 yang atributnya kurang lengkap atau tidak sesuai dari ujung kepala sampai ujung sepatu seperti para tentara.. Dan hukumannya yg di berikan bermacam-macam. Pada tingkat prodi juga kami pernah di hukum, yang hukumannya di suruh angkat kaki satu, tangan di rentangkan, dan mata di penjamkan. Memang di akui sulit menyeimbangkaan badan dalam keadaan seperti itu, model kami bisa di katakan seperti pesawat terbang ataupun seperti burung, yang tak tau burung apa yang cocok untuk model kami. Dan itulah kenangan saya tentang ospek yang tak akan prnah saya lupakan. Banyak suka cita yang saya rasakan pada saat ospek, model kita yg seperti orang gila, mendapatkan banyak teman baru, bahkan ada yang mendapatkan pacar baru, saling berbagi satu sama lain, olahraga pada pagi hari yang gerakan2nya di anggap lucu , kompak dalam segala hal, makan bersama-sama, di hukum bersama,kalau jalan tangan kiri kita memegang tngan kanan teman ita yg di muka, dan tangan kanan kita memegang tangan kiri teman kita yang di belakang, . Dan masih banyak lagi yang mungkin sulit untuk saya menguraikannya dalam bentuk kata2.

Jadikan ospek sebagai sebuah kenangan, dan janganlah jadikan ospek sebuah penderitaan..

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll