Sejarah Universitas Negri Gorontalo

17 September 2020 13:43:00 Dibaca : 16

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah.

Selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai diresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.

Merasakan hal baru tentunya di rasakan setiap mahasiswa baru yg masuk di perguruan tinggi. Di mana lingkungan baru yg mereka masuki tentunya sangat berbeda dengan lingkungan saat masih di bangku sekolah, banyak hal yg baru yg belum mereka ketahui termasuk bagai mana mereka bersosialisasi di lingkungan kampus. Bersosialisasi tentunya membuntuhkan teman dan terlebih harus bertatap muka jika ingin mengenal teman kita.

Nah suatu yg spesial yg di alami untuk seluruh maba Tahun.2020 dmna saat ini kita sedang di hadapkan dengan satu masalah yaitu pandemi covid 19 di mana virus ini dapat menyebar melalui bersentuhan atau bersosialisasi. Dan itu tentunya menyulitkan bagi maba yg ingin bersosialisasi secara langsung, terlebih lagi tentang PSBB yg sedang gencar di lakukan setiap pemerintah setempat. 

Lalu bgmna cara kita bersosialisasi? Tentu untuk anak muda milenial hal ini tidak terlalu menyulitkan,karna kecangihan teknologi semua bisa kita lakukan termasuk bersosialisasi dengan teman. Banyak cara unik dan menarik untuk mencari teman melalui kecagihan teknologi contohya saja melalui media sosial. Hampir semua orang memiliki media sosial jdi sangat mudah bagi kita untuk bersosialisasi dengan orang lain melalui media sosial. 

Kerukukan Agama antar Mahasiswa UNG

17 September 2020 11:50:04 Dibaca : 18

Seperti yg kta ketahui bahwa indonesia memiliki banyak ragam budaya terlebih lagi Agama. Begitu pula pada kehidupan di kampus UNG, beragam Agama bercampur menjadi satu,saling membantu dan bergotong royong  tanpa membedakan status keyakinan. Seluruh warga kampus saling menghormati dan memiliki jiwa toleransi yg besar, contohnya saja dalam pelaksanaan keagamaan yg di lakukan di lingkungan kampus semua umat beragama selalu siap saling membantu jika yg lain membuntuhkan bantuan. Kiranya kebiasan ini akan slalu terpatrih dalam jiwa setiap pemuda pemudi penerus bangsa.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong