"Berita Telur Palsu yang Telah Beredar di Masyarakat "

18 September 2020 18:21:34 Dibaca : 48

Beberapa bulan yang lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan berita sensasional yaitu munculnya telur palsu di pasaran berbagai wilayah. Penyebar berita ini memberikan ciri-ciri telur palsu yaitu tidak memberi bau amis, putih telurnya encer dan warna merahnya pudar. Tak lama setelah beredarnya berita itu, seluruh warga langsung heboh hingga penjualan telur pedagang menurun.

 

Beredarnya berita itu tak hanya merugikan pedagang, namun juga merugikan seluruh kalangan karena telur merupakan hasil hewani protein terbaik. Sejak dahulu, telur memang dipercaya memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh selain ikan-ikan dari laut. Tak heran bila telur diolah ke berbagai macam jenis makanan mulai dari telur goreng, telur balado hingga semur telur.

 

Namun, perlu diketahui bagi seluruh pembaca bahwa berita tentang telur palsu itu adalah hoax atau berita yang tak memiliki kebenaran. Oknum-oknum tak bertanggung jawab sengaja mempublikasikan berita palsu demi tujuan dan maksud pribadi yang menguntungkan bagi mereka. Sehingga, kini semua orang yang perlu khawatir untuk kembali membeli telur dan mengkonsumsinya setiap hari.

"Fenomena Lelaki Tulen Berpenampilan Bagai Seorang Wanita "

18 September 2020 18:19:56 Dibaca : 729

Bagi Anda yang mengikuti perkembangan berita masa kini khususnya berita di kalangan selebriti pastinya sudah sering dibahas lelaki seperti wanita. Secara lebih jelasnya, sesungguhnya mereka adalah seorang laki-laki yang entah mengapa bergaya bak seorang wanita. Mereka mengenakan baju atau pakaian yang identik dengan para perempuan bahkan hingga memakai make up cantik pula.

 

Entah apa yang ada di dalam pikiran mereka hingga mereka mengganti seluruh penampilan tubuhnya dari ujung rambut hingga kaki. Namun, ada banyak cara yang dapat dilakukan agar Anda dan orang-orang sekitar Anda jauh dari fenomena buruk ini. Caranya, yaitu:

 

1. Perdalam agama yang diyakini

 

Sejak lahir yang telah dimiliki ialah agama yang terbawa sejak dalam kandungan Ibu dan juga sesuai dengan agama orang tua. Agama adalah suatu pondasi paling dalam untuk menjalani kehidupan yang terus berjalan. Tanpa agama, seseorang dapat kehilangan arah tujuan hidup dan tak mengerti akan kemana arahnya. Sehingga, keinginan berganti kelamin pun dapat terjadi.

 

2. Jaga lingkup pergaulan

 

Kini, lingkup pergaulan sudah terjalin luas dan dapat terjalin antar belahan benua satu dengan belahan benua lainnya. Seperti contoh seseorang dapat berkomunikasi atau bahkan memiliki keakraban dengan seseorang beda negara. Pergaulan yang terlalu luas dan bebas juga menjadi sebab dari fenomena janggal ini. Pergaulan menjadikan mereka tak peduli dengan agama.

 

Melalui dua cara di atas setidaknya seseorang dapat membentengi diri dari hal-hal yang menentang takdir dan melawan kodrat. Setiap orang harus percaya dengan apa yang dimiliki dirinya sendiri sehingga tidak akan terpikir untuk menjadi jenis lain. Seorang laki-laki harus percaya bahwa suatu saat ia mampu memimpin suatu keluarga dengan baik dan perempuan harus yakin dapat menjadi Ibu yang mendidik.

"Kebakaran Hutan di Indonesia"

18 September 2020 18:16:58 Dibaca : 13

Indonesia adalah suatu negara dengan iklim tropis yang terdiri dari ribuan pulau. Walaupun daratan Indonesia tak seluas lautannya, hutan di Indonesia sangat banyak mulai dari ujung Aceh yaitu Sabang hingga Merauke (Papua). Beberapa tahun terakhir kebakaran di Indonesia kerap terjadi, hal itu disebabkan dua faktor yaitu faktor alam dan buatan (manusia).

Mengenai faktor alam memang tak ada yang dapat disalahkan, namun mengenai faktor buatan yaitu manusia itulah hal yang perlu dievaluasi. Manusia kini telah kehilangan kesadarannya hingga mereka melakukan hal-hal yang merugikan banyak pihak diantaranya merugikan lingkungan hidup contohnya hutan. Hutan adalah habitat dari ribuan spesies makhluk hidup yang saling bergantungan.

Maka dari itu, aksi manusia membakar hutan untuk memenuhi maksud dari dalam dirinya sendiri memang perlu diadili. Alasan mereka melakukan pembakaran hutan beragam mulai dari ingin membuka lahan tanam baru hingga berdirinya gedung-gedung bertingkat. Namun, hal yang disayangkan yaitu betapa mereka tak memikirkan aneka flora dan fauna yang tinggal di dalam hutan tersebut.

Flora dan fauna di dalam hutan akan melarikan diri bahkan akan mati hangus terbakar api yang berkobar karena ulah manusia. Mereka akan kehilangan habitat aslinya dan akibat dari hal tersebut yaitu larinya para satwa ke pemukiman penduduk. Mereka merasa tak lagi memiliki rumah yang dapat mereka tempati sehingga jalan terakhir ialah lari ke pemukiman warga sekitar.

Tak heran bila akhir-akhir ini kasus ditemukannya hewan liar seperti macan dan singa di pemukiman warga sering dikabarkan. Seperti kata pepatah bahwa apa yang kita lakukan akan berbalik ke diri sendiri, maka berbuatlah sesuatu yang baik. Sedangkan faktor alam dari kebakaran hutan yaitu musim kemarau dan adanya sambaran petir saat hujan.

Musim memang tak dapat diprediksi manusia, sehingga bila musim kemarau tiba dengan jangka waktu yang sangat panjang itu wajar. Namun, hal itu memengaruhi keadaan hutan karena hutan yang setiap hari disinari matahari terik dapat menimbulkan percikan api. Hal ini juga serupa bila terjadi petir lalu petir tersebut menyambar suatu bagian hingga timbul percikan api.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong