Bentuk

Bentuk Logo ini merupakan gabungan beberapa unsur yang diambil dari logo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yaitu:

Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo yang melambangkan lima sila dari dasar negara Pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut (Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu).Sayap burung Maleo sebagai burung endemic Sulawesi melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis dari seluruh civitas akademika dalam memajukan Universitas Negeri Gorontalo.Sayap burung Maleo tersebut juga melambangkan semangat dan daya juang pribadi-pribadi unggul dan memiliki daya saing di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.Warna

Warna yang digunakan pada logo ini adalah Merah, Kuning Emas, Hijau, Biru dan Ungu yang merupakan warna adat Gorontalo.

Keseluruhan ragam warna ini juga mewakili warna masing-masing fakultas yang ada di UNG. Adapun makna dari warna tersebut adalah:

Merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab.Kuning emas melambangkan sikap setia dan kemuliaan.Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan.Biru melambangkan ketenangan, kesetiaan dan harapan.Ungu melambangkan keanggunan dan kewibawaan.Selain itu, warna yang digunakan pada logo ini adalah warna-warna gradasi yang sering digunakan di dunia teknologi sekarang, sejalan dengan visi dan misi Universitas Negeri Gorontalo yang mengedepankan inovasi, digital based learning, teknologi terbarukan, jejaring, serta sains dan teknologi menuju good university governance.

Tipografi

Font yang digunakan pada logo ini adalah huruf sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi, sehingga dapat terbaca meskipun logo dalam ukuran besar ataupun kecil.

Pada akhir abad XV, sejalan dengan merunnya pengaruh romawi. pusat perdagangan  bergeser ke spanyol,portugis,dan belanda.akibatnya, sistem akutansi yang telah di kembangkan romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara - negara tersebut. sejak itu perhitungan rugi laba mulai di buat secara tahunan yang kemudian mendorong di kembangkan penyusunan neraca secara ritin pada akhir jangka waktu tertentu.

pada abad XIX revolusi industri di eopa mendorong berkembangnya akuntasi biaya dan konsep penyusutan. pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan American Institute Of Certified Public Accountat membahas dan menetapkan prinsip - prinsip akuntasi  sebagai perusahaan - perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham. 

Akuntasi mulai diterapkan di indonesia sejak tahun 1642. akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphione Societeit yang berdiri dijakarta sejak  1747. selanjutnya akuntasi di indonesia berkembang setelah UUD Tanam Paksa Dihapuskan Pada Tahun 1870. hal yang mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta belanda yang menamkan modalnya di indonesia,mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang di ajarkan lucas paciolo.kemudian pada tahun 1907, di indonesia di perkenakan sistem pemeriksaan ( auditing ) untuk penyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. 

tidak banyak perubahan sistem akuntasi di indonesia pada masa penjajahan jepang setelah kemerdekaan pemerintah RI mempunyaan kesempatan mengirimpakn putra - putrinya belajar akuntasi ke luar negeri. sedangkan pendidikan akuntasi di dalam negeri. mulai dirintis tiada tahun tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membukan jurusan Akuntasi di fakultas Ekonominya. langkah ini di ikuti oleh perguruan tinggi lainnya. pada tahun 1954 keluarlah UU Nomor 34 yang mengatur pemberian gelar akuntan 

suatu organisasi provesi yang menghimpun para akuntan di indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan di beri nama ikatan akuntan indonesia ( IAI). 

organisasi ini mendirikan seksi akuntan publik tahun 1978 dan seksi akuntan pendidik tahun 1986 

UU penanaman modal asing di keluarkan tahun 1967 dab di susul UU penanaman modal dalam negeri tahun 1968. selanjutnya keduanya merancang berdirinya perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi di indonesia . sebagai konsekuensinya, akuntasi di indonesia mengalami perkembangan yang pesat. 

selama ini tejadi dua lisme praktek akuntasi di indonesia. di satu pihak banyak perusahan menerapkan sistem akuntasi belanda. di pihak lain sistem akuntasi amerika semakin banyak digunakan akibat semakin bergesernya kiblat pendidik akuntasi ke sistem amerika serta semakin banyaknya perusahaan yang membawa sistem amerika masuk ke indonesia. 

dua lisme tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan,teruama di tinggakat pendidikan menengah. akan tetapi, dalam lokal karya  pendidikan akuntasi di indonesai yang di selengarakan oleh pusat pengembangan akuntasi fakultas ekonomi Unuversitas Indonesai,telah di capai kesepakatan sistem pendidikan akuntasi untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang menggunakan sistem amerika. 

1. Kalkulator

Kalkulator merupakan barang yang wajib bagi anak akuntansi tiap kali kuliah,tugas,magang,dan sebagainya.. sehingga peran kalkulator tak kalah penting Dangan smartphone.

2.Selalu teliti dalam perhitungan 

Tentunya anak akuntasi umumnya memiliki sifat yang teliti, pasalnya mereka selalu bergelut dengan jurnal,laporan, perhitungan keuangan yang begitu banyaknya dan itu sudah menjadi kebiasaan.  Setiap kali membuat laporan dan menjumlahkan berbagai hal mereka selalu menelitinya secara seksama dari awal hingga akhir agar hasilnya balance.

3. Seringkali Mengkhayal mempunyai banyak uang 

Anak akuntansi sering kali menghitung berbagai hal dengan nominal uang yang beragam mulai dari ratusan rupiah,ribuan,dan bahkan ratusan juta. Sayangnya itu hanya nominal belakang.. jadi mereka hanya berkhayal mempunyai banyak uang di suatu saat nanti.