Konsep Ketuhanan Menurut Pendapat Islam

20 February 2013 13:06:22 Dibaca : 1217 Kategori : kumpulan tugas kulia

Nama : Meyske Ali Senin,                                                                              01 Oktober 2012

NIM : 931-412-187

Kelas : F S1 Manajemen

Tugas : Resume 1 (Agama)

Konsep Ketuhanan Menurut Pendapat Islam

Konsep Ketuhanan menurut pendapat Islam meliputi 5 pemikiran yaitu :

Mu’fazilah, yaitu Pemahaman yang lebih yang lebih mengedepankan “Rasio / Akal Pikiran”. Orang – orang mu’fazilah ini lebih mengedepankan rasio dalam dalam mengkaji atau memikirkan sesuatu hal entah itu berhubungan dengan kepercayaan terhadap Tuhan dan lain sebagainya.Misalnya dalam menyampaikan aspirasi ataupun pendapat selalu mengadakan pengkajian atau diskusi secara ilmiah, dalam artian orang mu’fazilah dalam menyatakan sesuatu harus berdasarkan kajian ilmiah agar dapat diketahui kebenarannya. Paham mu’fazilah ini terbagi menjadi dua yaitu :

a) Mu’fazilah Dulu,yaitu paham yang mengedepankan rasio akan tetapi mengecualikan Ibadah,dalam artian bahwa tidak ada pendapat yang mengkaji di mana Tuhan itu sebenarnya..?, Tuhan itu seperti apa..? dan lain sebagainnya.

b) Mu’fazilah Sekarang,yaitu suatu paham di mana orang – orang selalu mendiskusikan dimana keberadaan Tuhan itu sebenarnya,? Tuhan itu seperti apa..? dengan adanya pendapat seperti ini menyebabkan lahirnya apa yang disebut dengan ISLAM LIBERAL,dimana mereka berpendapat bahwa Tuhan itu tidak ada, bahkan mereka berpendapat bahwa Tuhan itu sudah mati. Alhamdulillah kita sebagai orang gorontalo belum terpengaruh dengan islam liberal itu, kita tetap berpendapat dan mengimani bahwa Allah itu benar – benar ada. Berbeda dengan orang luar daerah seperti halnya orang jawa mereka selalu mendiskusikan keberadaan Tuhan itu, oleh sebab itu jangan heran banyak bencana yang menimpa mereka, contoh kecilnya semburan lumpur lapindo yang ada di Sidoarjo, itu merupakan salah satu teguran dari Allah SWT untuk mereka.

Qadari’ah yaitu, Paham yang memberikan kebebasab kepada manusia untuk berfikir. Makanya saat kita berfikir dimana Tuhan itu sebenarnya , kita harus berfikir apa sebenarnya yang ad pada diri kita, siapa diri kita sebenarnya, Allah berfirman “ AFALA TAQILUN” artinya Allah telah memberikan sesuatu yang sangat mulia yaitu “Pikiran / Akal yang sehat bagi manusia”.

As’ariah adalah pemahaman yang tidak mempunyai keteguhan hati atau lebih jelasnya tidak mempunyai pendirian yang teguh. Contohnya apa bila ada acara ataupun kegiatan yang diadakan oleh MU maka dia akan ikut pada acara tersebut, sedangkan apabila ada kegiatan yang diadakan oleh muhamadiah maka diapun akan mengikuti kegiatan tersebut. Jadi sosok seperti ini tidak mempunyai pendirian yang teguh, apabila kita tergabung dikomunitas muhamadiah maka jalanilah, jangan terkesan tidak konsisten pada keputusan sendiri.

Djabariah yaitu pemahaman yang Apatis, dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, selalu dikatakan sebagai taqdir dari Allah, orang – orang djabari’ah ini senan tiasa berputus asah dan pasrah begitu saja dengan taqdirnya. Sebagai contoh apabila kita mengadakan studi club maka akan ada pendapat “ Ah, buat apa belajar kelompok, toh saya tetap saja bodoh, ini memang sudah taqdir saya jadi tidak perlu join di studi club ini”. Contoh lainnya lagi ketika Amrozi akan di eksekusi tembak mati dia hanya tersenyum lebar dan berkata bahwa mungkin ini adalah taqdir dari Allah saya akan mati dengan cara ditembak sadis seperti ini, akan tetapi sebenarnya kematian dalam membela agama itu menurut Allah bukan seperti yanga dilakukan oleh Amrozi ini, dia terkesan pasrah akan hukuman eksekusi mati tersebut.