BIOGRAFI PT ASTRA INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN LVERAGE RATIO

23 April 2015 09:58:38 Dibaca : 2552

BIOGRAFI
PT Astra International Tbk adalah perusahaan yang bergerak di industri otomotif. Astra awalnya merupakan perusahaan dagang kecil di Jakarta yang berdiri pada tahun 1957. Pada tahun 1969, Astra menjadi distributor kendaraan Toyota di Indonesia dan pada 1970 ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda dan mesin perkantoran Xerox di Indonesia. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage's sebesar 50,1%.
Perusahaan ini mempunyai ruang lingkup sebagai perusahaan perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi yang meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
Kini Astra telah menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia yang mempekerjakan 185.580 orang karyawan di 170 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Astra International memiliki Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, menghargai individu dan membina kerja sama, dan menjadi perusahaan yang senantiasa berusaha mencapai yang terbaik.
Catur Dharma ini mengantarkan Astra pada visi dan misinya untuk mensejahterakan bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder perusahaan ini.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Sejak didirikan oleh William Soeryadjaya pada tahun 1957, Astra tumbuh menjadi perusahaan perdagangan yang terus maju dan berkembang. Pada tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 30 Desember 2010, kapitalisasi pasar (market capitalization) Astra International, mencapai Rp 221 triliun, atau merupakan kapitalisasi terbesar di BEI.
Sepanjang perjalanannya Astra terus berinovasi dan selalu berusaha memberikan karya yang terbaik bagi Bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai prestasi dan penghargaan yang telah diterima oleh Perseroan, diantaranya adalah :
Asia’s Best Company 2010 (terdiri dari Best Managed Company, Best Corporate Governance, Best Investor Relations, Best CSR, The Most Commited to a Strong Dividend Policy) versi majalah Finance Asia;
The Most Admired Company ini Indonesia versi suratkabar Wall Street Journal Asia;
Best Managed Company 2010 versi majalah Asia Money;
Best Listed Company 2010 versi majalah Investor;
Mendapat Penghargaan Augerah Peduli Pendidikan 2010 dari Menteri Pendidikan Nasional;
Indonesia Best Public Company 2010 dari Majalah Swa;
No. 1 dalam daftar Peringkat Fortune Indonesia 100 versi majalah Fortune;
Commitment Towards the Achievement of the MDG’s in Indonesia – Metro TV dan UN;
Corporate Governance Award versi IICD;
Perusahaan Idaman dari majalah Warta Ekonomi.
Sebagai perusahaan Publik yang memiliki tanggung jawab sosial dan selalu berpegang sebagai Good Corporate Citizen, Astra senantiasa berusaha untuk dapat bermanfaat bagi Bangsa dan lingkungan dimanapun Astra berada, hal ini sesuai dengan salah satu butir filosofi Astra, yang disebut dengan Catur Dharma, yaitu : “Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.” Perwujudan dan implementasi butir Catur Dharma tersebut terlihat dalam berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) yang di-branding dengan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia.
Program CSR Astra fokus kepada 4 pilar yaitu : Bidang Pendidikan, Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat atau Income Generating Activities, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Bidang Lingkungan dan Kesehatan. Pelaksanaan program CSR ini dilakukan melalui kantor pusat, anak-anak perusahaan, cabang-cabang perusahaan di seluruh Indonesia serta melalui yayasan-yayasan yang bernanung di bawah Astra : yaitu Yayasan Toyota-Astra (YTA-bergerak di bidang pendidikan, berdiri tahun 1974); Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA-membina UMKM, berdiri tahun 1980); Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI-bergerak di bidang pendidikan, berdiri tahun 1995); Yayasan Amaliah Astra (YAA-bergerak di bidang pendidikan, berdiri tahu 2001) dan Yayasan Astra Bina Pendidikan yang berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA MDR, bergerak di bidang pendidikan, berdiri tahun 2005).
Astra akan senantiasa berusaha untuk memberikan yang terbaik sebagai aset nasional dan perusahaan kebanggaan Indonesia. Astra menyadari bahwa Perusahaan dengan pengelolaan yang terbaik bukan hanya dari segi keuangan semata, tetapi lebih dari itu, yakni menjadi perusahaan yang dicintai dan dihormati oleh seluruh stakeholders karena pengelolaannya yang selalu mengedepankan Good Corporate Governance.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan neraca dan laba rugi.
Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggarkan jumlah:
Kekayaan (harta)
Kewajiban (hutang)
Modal
Laporan rugi laba (income statement) merupakan laporan yang menggarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu.
JENIS-JENIS RASIO
Rasio-rasio finansial umumnya di klasifikasikan menjadi 4 macam yaitu:
Rasio likuidita atau liquidity ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short-term debt).
Rasio leverage
Rasio ini menyangkut jaminan, yang mengatur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila pada suatu saat perusahaan dilikuidasikan atau di bubarkan.pengertian lain adalah rasio ini menunjukan seberapa jauh perusahaan difinansir oleh pihak luar atau kreditor.
Rasio aktivitas atau activityratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya.
Rasio keuntungan atau profitability ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Adapun rasio yang di gunakan untuk menganalisis laporan keuangan PT Astra Internasional Tbk
Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu mengambil salah satunya berupa carren ratio.
Current ratio = (current assets)/(current liabilities)
Leverage ratio, yaitu mengambil dari sudut total debit to equity ratio.
Total debt to equity ratio = (total hutang)/(total aktiva)
Rasio Likuiditas
Tahun 2010 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Current ratio = (current assets)/(current liabilities)

Current ratio = 46,843/37,124

Current ratio = 1,26 (126%)
Keterangan: artinya CR sebesar 1,26 kewajiban jangka pendek sebesar 1 di tanggung atau di jamin dengan aktiva lancar sejumlah Rp 1,26 atau 126%.

Tahun 2011 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Current ratio = (current assets)/(current liabilities)

Current ratio = (65,978)/48,371

Current ratio = 1,36 (136%)
Keterangan: artinya CR sebesar 1,26 kewajiban jangka pendek sebesar 1 di tanggung atau di jamin dengan aktiva lancar sejumlah Rp 1,26 atau 126%.

Tahun 2012 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Current ratio = (current assets)/(current liabilities)

Current ratio = 75,799/54,178

Current ratio = 1,39 (139%)
Keterangan: artinya CR sebesar 1,39 kewajiban jangka pendek sebesar 1 di tanggung atau di jamin dengan aktiva lancar sejumlah Rp 1,39 atau 139%.

Tahun 2013 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Current ratio = (current assets)/(current liabilities)

Current ratio = 88,352/71,139

Current ratio = 1,24 (124%)
Keterangan: artinya CR sebesar 1,24 kewajiban jangka pendek sebesar 1 di tanggung atau di jamin dengan aktiva lancar sejumlah Rp 1,24 atau 124%.

Tahun 2014 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Current ratio = (current assets)/(current liabilities)

Current ratio = 97,241/73,523

Current ratio = 1,37 (137%)
Keterangan: artinya CR sebesar 1,37 kewajiban jangka pendek sebesar 1 di tanggung atau di jamin dengan aktiva lancar sejumlah Rp 1,37 atau 137%.
Jadi dapat di simpulakan bahwa PT Astra Iternasional Tbk bila di tinjau dari keuangan dilihan dari sisi rasio likuiditas (liqudity ratio) dengan menggunakan atau melihat sisi carren rasio, selama 5 tahun dari tahun 2010-2014 mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya tiap tahun bahkan tergolong sangat baik.
Rasio Leverage
Tahun 2010 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)

Total debt to equity ratio = (total hutang)/(total aktiva)

Total debt to equity ratio = 54,168/49,310

Total debt to equity ratio = 1,098

Tahun 2011 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)

Total debt to equity ratio = (total hutang)/(total aktiva)

Total debt to equity ratio = 77,683/75,838

Total debt to equity ratio = 1,024
Tahun 2012 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)

Total debt to equity ratio = (total hutang)/(total aktiva)

Total debt to equity ratio = 92,460/89,814

Total debt to equity ratio = 1,029

Tahun 2013 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)

Total debt to equity ratio = (total hutang)/(total aktiva)

Total debt to equity ratio = 107,806/106,188

Total debt to equity ratio = 1,015
Tahun 2014 (dinyatakan dalam miliaran rupiah)

Total debt to equity ratio = (total hutang)/(total aktiva)

Total debt to equity ratio = 115,705/120,324

Total debt to equity ratio = 0,96
Jadi dapat disimpulkan bahwa PT Astra Internasional Tbk ditinjau dari rasio leverage dengan menggunakan total debt ti equity ratio (DER) selama 5 tahun mengalami penurunan penggunaan dana dari hutang atau pinjaman dari pihak luar perusahaan.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong