Universitas Negeri Gorontalo Kampus Peradaban
Manusia yang menghuni kampus, yang menggunakan kampus, yang mengatur kampus, atau bahkan yang hanya berjalan-jalan untuk melihat-lihat kampus. Kampus dalam makna komunitas, demikian itulah adanya. Ia bukan benda mati, meskipun diasosiasikan sebagai benda. Tidak ada artinya gedung-gedung kuliah, perpustakaan, taman, lahan parkir, masjid, kantin dan sebagainya itu tanpa manusia di dalamnya. Maka, dosen, tenaga kependidikan, sekuriti, cleaning servant, dan terutama para mahasiswa adalah jantung dan otak yang menggerakkan benda yang namanya kampus itu menjadi mekanisme yang hidup, semarak, merona, berdenyut dan berdentang, mengalir kencang menantang zaman.
Universitas Negeri Gorontalo sebagai kampus peradaban harus menjadi wadah proses pembelajaran bagi para civitas akademika, terutama bagi para mahasiswa.
Dalam status demikian ini, kampus harus mampu dan harus berhasil menciptakan mahasiswa yang beradab, agar kelak jika telah kembali menjadi anggota masyarakat luas, mereka akan menjadi kader yang unggul didalam menyebarluaskan nilai peradaban yang telah mereka serap di dalam kampus.