Twibbon dan Video TikTok untuk PKKMB 2021, Perlu Tidak, sih?
Penulis : Vetty D. Pulukadang
Mahasiswa baru yang mengikuti PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) online tahun 2021 di Universitas Negeri Gorontalo, tentunya sudah bisa memprediksikan bahwa pengenalan kampus melalui media sosial pasti akan terjadi. Ya, dikarenakan pandemi yang di Indonesia sendiri tak kunjung menurun angkanya. Jika tahun sebelumnya para mahasiswa baru hanya menggunakan penguploadan Twibbon, maka tahun ini bertambah satu bentuk pengenalan lain lagi yaitu, Video Tiktok.
Penguploadan twibbon dengan caption yang beragam dari masing-masing Prodi/Jurusan serta video tiktok yang berisikan pengenalan diri mahasiswa baru tersebut, sepertinya menuai sedikit pro-kontra di kalangan mahasiswa baru.
Pengupload-an twibbon yang dilakukan oleh hampir seluruh mahasiswa baru dan pengenalan diri melalui video tiktok yang dilakukan oleh sebagian jurusan di Universitas Negeri Gorontalo, awalnya menurut saya, mungkin saja bagi sebagian orang yang tertutup/introvert hal tersebut cukup membebani. Ya, karena kita yang biasanya hanya memposting sunset atau sunrise dan pemandangan-pemandangan aesthetic lainnya kali ini harus mengekspos wajah kita sendiri, kota asal bahkan ada yang menambahkan tempat dan tanggal lahir.
Contoh twibbon : MaBa S-1 Manajemen
Namun, semakin kesini saya mulai menyadari, bahwa penguploadan twibbon dan video tiktok yang berisikan informasi itu ternyata sangat membantu. Bagaimana tidak, bayangkan tahun-tahun sebelumnya para mahsiswa baru bisa bertemu dan berkenalan langsung dengan teman-teman seangkatannya. Namun disaat online seperti ini, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Tentu kita butuh media agar bisa mengenal seseorang dengan lebih baik, bukan?
Kita perlu mengenali wajah seseorang yang ingin kita jadikan teman, serta dari kota mana dan SMA/SMK/MA mana ia berasal, bukan? Ada beberapa alasan lainnya mengapa penguploadan twibbon dan video tiktok sangat membantu. Alasan lainnya adalah dimasa yang serba online ini, tentunya sebagai seorang mahasiswa kita harus lebih cakap dalam penggunaan media sosial, bukan hanya Whatsapp, Instagram, Facebook dan aplikasi chat lainnya. Namun, aplikasi edit-mengedit seperti TikTok, Inshot, juga aplikasi pembantu pembelajaran seperti CamScanner, Classroom, dan lain-lain. Ditambah lagi pengontrakan KRS (Kartu Rencana Studi) yang harus diakses pada website Siat Universitas Negeri Gorontalo.
Oleh karenanya, kita sudah semestinya membiasakan diri dengan aplikasi-aplikasi digital masa ini.
Saya pikir, jika kita mengerjakan penguploadan twibbon dan video tiktok dengan perasaan senang/gembira akan datangnya suasana sekolah yang baru, maka semua akan terasa baik-baik saja. Karena penguploadan tersebut pada dasarnya adalah untuk memperdalam rasa bangga kita karena telah menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo.
Hidup Mahasiswa!