Rasa Bosan Yang Dialami Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Hingga Mengalami Stres

04 August 2021 14:34:29 Dibaca : 13

Kuliah daring yang telah berlangsung kurang lebih 2 tahun menimbulkan kejenuhan bagi para mahasiswa. Mereka terpaksa berada di dalam rumah dalam waktu yang cukup lama dengan aktivitas yang padat dan monoton. Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa hanya dapat berinteraksi langsung dengan orang yang sama setiap hari (orang tua, saudara), serta sulit menentukan jenis aktivitas dalam rumah yang dapat meningkatkan suasana hati yang menggembirakan. Ditambah lagi, mahasiswa tidak dapat bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan rekan-rekannya yang bisa saling memberikan motivasi dan kekuatan. Kondisi demikian, mengakibatkan emosi yang tidak stabil dan kegembiraan/ keceriaan khas remaja yang sangat menurun. Ketidak stabilan sistem emosi ini berbahaya apabila timbul konflik dengan orang sekitar di dalam rumah dan hal ini menjadi tidak baik jika dibiarkan terus menerus (Rohayani, 2020).

Setiap manusia dilahirkan memiliki perasaan atau emosi sesuai dengan keadaan atau kondisi yang dialami, baik gembira, sedih, takut, berani, semangat, putus asa, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang menempuh jenjang pendidikan Strata-1, umumnya termasuk dalam kategori remaja akhir atau peralihan karakter menuju dewasa, yang salah satunya dipengaruhi oleh perubahan hormon. Pada masa tersebut, mereka masih memiliki sistem emosi yang labil, termasuk rasa bosan. sehingga suasana hati yang dimiliki dapat berubah kapan pun tergantung dengan kondisi dan situasi yang sedang dialami.

Hal ini menyebabkan tingkat stres bagi mahasiswa, karena kurang dapat mempergunakan waktu istirahat . Namun, di sisi lain pembelajaran daring, cukup membebani mahasiswa karena pada umumnya jumlah tugas rumah yang diberikan dosen lebih banyak bila dibandingkan dengan tugas yang diberikan dalam kuliah secara luring. Kondisi ini memberikan kontribusi signifikan dalam menimbulkan tekanan/stres bagi mahasiswa. Beban tugas yang banyak, kurangnya waktu bersosialisasi antar-mahasiswa dan sedikitnya rekreasi karena tidak keluar rumah dapat menimbulkan tekanan yang memicu tingkat ketidak stabilan emosi.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong