Pembelajaran Daring, Efektif Gak sih untuk Mahasiswa?

06 August 2021 15:24:41 Dibaca : 12

Kasus COVID-19 di Indonesia pertama kali terkonfirmasi pada awal Maret tahun 2020. Sejak saat itu pandemi ini cepat menyebar hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019 lalu (WHO). Virus ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Adapun penyebaran COVID-19 sangat berdampak bukan hanya pada kegiatan ekonomi dan bidang transportasi tetapi juga pada dirasakan oleh dunia pendidikan. Sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19, World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk menghentikan kegiatan yang akan berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan social distancing, yang kemudian dikeluarkannya Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun 2020 mengenai pencegahan penyebaran COVID-19 di dunia Pendidikan. Dalam surat edaran ini, Kemdikbud menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan belajar dari rumah masing-masing (Study From Home/SFH). Kebijakan ini kemudian dikenal dengan nama pembelajaran daring/dalam jaringan.

 

Pembelajaran daring dimulai terhitung sejak bulan Maret 2020 lalu. Adapun mahasiswa secara mandiri harus aktif mengikuti update informasi mengenai di platform mana mata kuliah mereka akan melaksanakan pembelajaran daring, pemberian tugas/quiz, dan juga penyediaan materinya. Teknis pembelajaran ini sepenuhnya menyesuaikan dengan kebijakan dosen masing-masing mata kuliah. Platform yang dapat dimanfaatkan antara lain google classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom, webex, googlemeet, maupun whatsapp group. Adapun untuk mahasiswa UGM dapat memanfaatkan aplikasi SIMASTER UGM, Elok, dan eLisa. Pembelajaran daring ini merupakan salah satu inovasi di bidang pendidikan untuk menjawab tantangan melek teknologi dan ketersediaan sumber belajar yang lebih bervariatif.

 

Pembelajaran daring menggunakan materi dan rentang waktu yang sesuai dengan kurikulum. Adapun dari segi tempat, pembelajaran daring memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar dimanapun dan kapanpun. Hal ini dikarenakan cukup sulit untuk dapat menerapkan protokol kesehatan di kampus sehingga pembelajaran daring merupakan alternatif yang cukup baik saat pandemi seperti ini. Pembelajaran daring memberikan manfaat bagi dosen maupun mahasiswa (Singh, & Worton, 2005). Bagi mahasiswa, pembelajaran daring menjadi salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas. Selain itu, pembelajaran ini akan membentuk jiwa kemandirian belajar, dan juga mendorong interaksi antar mahasiswa, terutama untuk mahasiswa yang biasanya tidak aktif berbicara maka akan dapat lebih leluasa menyampaikan pendapat/pertanyaannya via tulisan jika dilakukan pembelajaran daring seperti saat ini. Sedangkan bagi dosen, metode pembelajaran daring hadir untuk mengubah gaya mengajar konvensional yang nantinya dapat meningkatkan profesionalitas kerja. Model pembelajaran daring juga memberi peluang bagi dosen untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembelajaran setiap mahasiswanya secara lebih efisien karena dapat berinteraksi langsung dan terdapat rekam jejaknya.

 

Keberhasilan media pembelajaran tidak hanya dipandang dari satu sisi teknis saja tetapi juga tergantung dari karakteristik masing-masing mahasiswa. Nakayama M (2007) mengungkapkan bahwa dari semua literatur dalam e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan belajar, dan karakteristik masing-masing peserta didik. Pembelajaran daring di tiap Universitas menerapkan bentuk dan teknis yang berbeda-beda. Untuk outputnya, banyak juga mahasiswa yang merasa kurang paham mengenai materi, lebih banyak tugas mandiri, dan kesulitan melakukan praktikum sebagai penunjang mata kuliah. Praktikum yang dilaksanakan secara online terkadang kurang bisa dipraktekkan di rumah masing-masing karena keterbatasan alat dan sampel percobaan. Dosen pun lebih sulit untuk mengawasi mahasiswa saat berlangsungnya pembelajaran daring karena terbatas pada media, sehingga mungkin ada mahasiswa yang ketiduran saat dosen menyampaikan materi atau mahasiswa hanya titip hadir saja tetapi tidak disimak. Selain itu, masalah lain dari pembelajaran daring ini adalah masih terbatasnya sinyal internet di beberapa daerah sehingga menghambat berlangsungnya proses pembelajaran.

 

Pembelajaran daring memiliki sisi positif dan sisi negatif yang saling beriringan. Hal ini nantinya akan membawa konsekuensi seberapa efektifkah pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19 ini. Arti kata efektif menurut KBBI adalah ada efeknya, akibatnya, pengaruh, dan atau membawa hasil atau berhasil guna. Oleh karena itu, tingkat keefektifannya bisa dikatakan relatif, tergantung dari masing-masing komponen yang menunjang atau turut serta dalam proses pembelajaran daring ini sehingga diharapkan pembelajaran ini membawa hasil yang terbaik meskipun dalam keterbatasan yang ada. Mahasiswa diharapkan mandiri dan lebih aktif belajar bukan hanya mengandalkan materi yang telah diberikan saja tetapi juga dari sumber lain. Dosen dan pihak Fakultas/Universitas hendaknya menyesuaikan kurikulum dengan keadaan saat ini sehingga perkuliahan daring tetap dapat dilaksanakan dan tidak terlalu membebani. Diperlukan pula model pembelajaran yang atraktif, aktif, dan dapat diterima oleh semua tipe mahasiswa. Pemerintah juga mengusahakan yang terbaik untuk menunjang keberlangsungan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 ini, seperti contohnya pemberian subsidi kuota bagi siswa, guru, mahasiswa, maupun dosen tiap bulannya. Dalam jangka panjang, pembelajaran daring dapat membatasi kegiatan lapangan atau praktikum yang mendukung matakuliah sehingga diperlukan inovasi pembelajaran campuran/blended learning saat kondisi sudah mulai membaik dan memungkinkan pelaksanaan protokol kesehatan di kampus.

Kenapa Harus Masuk Fakultas Ekonomi

06 August 2021 15:17:02 Dibaca : 14

Mengapa harus masuk fakultas ekonomi? Karena:

• Dunia Favorit Anda Pecinta Hitungan

Pertama, alasan mengapa Anda harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena ini favorit Anda. Biasanya, mereka yang menyukai fakultas ekonomi adalah mereka yang suka pada angka, hitungan, dan orang yang teliti. Alhasil, mengerjakan laporan keuangan sedemikian banyak tidak bikin muak, justru menarik hati.

• Ilmu yang Dekat dengan Kehidupan Sehari-Hari

Kedua, alasan mengapa Anda harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena ilmu ini sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari.Tidak bisa dipungkiri, ekonomi adalah salah satu aspek yang tidak bisa lepas dari roda kehidupan manusia. Dimana Anda berada, pasti ekonomi (uang) dibutuhkan untuk bertahan hidup. Itulah mengapa, ilmu ini masih saja banyak peminatnya.

• Prospek Kerja Mengglobal

Ketiga, alasan mengapa Anda harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena memiliki prospek kerja yang lebih mengglobal.

• Biaya Kuliah Terjangkau

Keempat, alasan mengapa Anda harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena biaya kuliahnya yang relatif terjangkau.

Berbeda dari biaya kuliah fakultas kedokteran atau fakultas hukum, fakultas ekonomi lebih murah biayanya. Tapi meski begitu, fakultas ini tetap tidak kalah mentereng lho.

• Anak-Anaknya Keren Abis

Kelima, alasan mengapa Anda Harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena mahasiswanya keren. Datanglah ke kampus Universitas Negeri Gorontalo dan lihat anak-anak fakultas ekonomi.

Waktu kuliah yang relatif singkat dengan praktek lapangan yang mengharuskan dandanan necis ala karyawan tentu saja membuat mahasiswa-mahasiswa di fakultas ini sedap dipandang dan jadi idaman fakultas lainnya.

• Bisa Kenal Banyak Orang Hebat

Keenam, alasan mengapa Anda harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena Anda akan kaya pengalaman. Fakultas ekonomi biasanya mengharuskan praktek kerja di tempat-tempat mentereng seperti perusahaan swasta dan BUMN, bank, hingga tempat-tempat lainnya. Itulah mengapa, masuk saja ke fakultas ini jika Anda ingin kenal dengan banyak orang hebat dan inspiratif di dunia. 

• Ilmunya Dinamis

Terakhir, alasan mengapa Anda harus masuk di salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi adalah karena ilmunya yang dinamis. Jadi, Anda mungkin saja menerima tambahan wawasan dan ilmu kapan saja. Hal ini karena ilmu ekonomi senantiasa berkembang dan tidak hanya diam terpaku pada zaman. 

Prospek Kerja Jurusan Manajemen

06 August 2021 12:55:23 Dibaca : 16

Peluang karier yang dimiliki lulusan manajemen bisa bilang sangat luas karena bisa mencakup berbagai jenis pekerjaan dan beragam jenjang karier. Dengan bekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya penguasaan ilmu manajemen dapat menjadi nilai jual yang patut dibanggakan.

Secara umum, rata-rata gaji awal lulusan manajemen berada pada kisaran Rp4.000.000, dengan pekerjaan pada level staf dari bidang tertentu di suatu perusahaan. Meskipun begitu, besaran ini sangat bergantung pada kemampuan, area tempat bekerja, level yang dimasuki, dan pengalaman yang dimiliki.

Karier di sektor ekonomi dan keuangan menjadi pilihan utama bagi lulusan jurusan ini. Meskipun begitu, pada dasarnya banyak sekali potensi yang bisa kamu kembangkan dengan mencoba untuk bekerja di sektor lainnya, seperti pendidikan, media, kreatif, dll. Berikut juga beberapa karier yang bisa kamu geluti seperti:

- Bagian Penjualan (sales)

- Pegawai Bank (Account Officer)

- Bagian Operasional dan Logistik

- Product Manager

- Pegawai Asuransi

- Market Researcher

- Event Planner/Event Organizer

- Dosen

- Wirausaha (Enterpreuner)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong