ARSIP BULANAN : April 2014

tugas etika dan filsafat komunikasi

15 April 2014 10:31:17 Dibaca : 299

Tugas

MERISENSI BUKU

(PERSPEKTIF TEORI-TEORI KOMUNIKASI)

DI SUSUN

NAMA : YAHYA HASAN

NIM : 291413032

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN

Syukur Alhamdulillah pembuat panjatkan kehadirat Allah swt, karena hanya berkat izin dan rahmatnya sehingga tugas mata kuliah filsafat dan etika komunikasi selesai. Tugas ini di buat untuk kepentingan MK.

Komunikasi adalah suatu interaksi dimana kita akan berhadapan dengan sejumlah teori atau model yang mencoba menjelaskan bahkan membatasi apa itu komunikasi, sejumlah teori atau model itu, semuanya tampak benar dan bisa menjalskan fenomena komunikasi. Bagian teori atau model komunikasi merupakan gundukan hasil konseptualisasi semuanya saling berkumpul dan terkesan tanpa sejarah. Teori yang satu dengan yang lain pada dasarnya memiliki sejarah pemikiran dan keterkaitan tertentu.

Saya menyadari dalam tugas ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat membantu teman-teman dalam memahami setiap materi dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

Presfektif adalah sudut pandang dan cara pandang kita terhadap sesuatu.cara kita memandang atau pendekatan yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang kita perolehnya. Jadi presfektif pada satu sisi menyerap benda itu sekaligus makna dari pengetahuan tentang benda itu dalam kerangka epistomologi.

Konsekuensi dari penggunaan presfektif adalah klearifan untuk menyatakan bahwa apa yang kita ketahui sekarang bukanlah kebenaran mutlak ,melainkan hanya pemahaman yang di ciptakan manusia.

1. PRESFEKTIF-PRESFEKTIF ILMU KOMUNIKASIa. Realisme

Paham ini mengarahkan cara pandang yang menafikan perang subjek pengamat dalam penelitian. konsekuensinya,nilai,kepercayaan,emosi dan apapun yang dimiliki pleh diri subjek pengamat dilarang untuk terlibat ketika mengamati Sesutu.

b. Nominalis

Nominalis beranggapan bahwa dunia sosial adalah eksternal pada presepsi individu, tidak lebih dari sekedar nama, konsep dan label yang di gunakan untuk membuat struktur realitas.

c. Konstruksionis

Konstruktivisme mengatkan bahwa kita dapat mengerti realitas sesungguhnya secara ontologis.yang kita mengerti adalah struktur konstruksi kita akan suatu objek.konstruktivisme tidak brtujuan mengerti realitas ,tetapi tetapi lebih hendak melihat bagaimana kitamenjadi tahu akan sesuatu. Bagi kaum konstruktivis,kebenaran di letakan pada viabilitas ,yaitu kemampuan pada suatu konsep atau pengetahuan dalam beroperasi.

2. PERSPEKTIF POSITIVISME

Paradigma positivisme mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses linier atau proses sebab akibat,yang mencerminkan pengirim pesan (Komunikator,encoder).Batasan komunikasi pada paradigma ini berlangsung satu arah ,yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga)kepada seseorang lainya ,baik secara langsung maupun tidak langsung.

a. SEJARAH POSITIVISME

Positivisme dikembangkan comte guna melawan filsafat negative dan deskreftif dari para filsuf pencerahan ,yaitu para filsuf masih bergelut dengan hayalan metafisika .August comte membuat barisan kontra revolusioner yang bersifat krtis terhadap proyek pencerahan.

b. GAGASAN POSITIVISME

Positif berarti”apa yang berdasarkan fakta objektif. “secara tegas yang”positif”berarti yang nyata ,yang pasti yang tepat,yang berguna.serta yang mengklaim memiliki kesahihan mutlak . Positivisme adalah aliran filsafat ilmu Yang didasarkan atas keyakinan dan asumsi-asumsi dasar;

Ø Ontologi :realisme.semesta luaran digerakan oleh hukum-hukum alam secara mekanis dalam hukum jika maka ilmu pengrtahuan bertujuan untuk menemuka hukum-hukum kausalitas.Ø Epistimologi: Dualisme .Teori menggambarkan semesta apa adanya tanpa keterlibatan nilai-nilai subjektif peneliti.Ø Metodologi;ekspremintal .Hipotesis dirumuskan lebih dari awal dalam bentuk proposisi yang lalu dihadapkan pada verifikasi dan falsifikasi dibawah situasi yang benar-benar terkontrol.

POSITIVISME LOGIS

Patut ditegaskan bahwa bahwa positisime comte meyakini bahwa pengetahuan kita tentang dunia hanya dimungkinkan melalui pengalaman indrawai.untuk lebih memperjelas berikut ini dikemukakan beberapa prinsip dasar positivisme logis.

3. PERSFEKTIF POST - POSITIVISME : KRITIK TERHADAP POSITIVISME

Penyamarataan ilmu-ilmu manusia dengan ilmu-ilmu alam ini mendapat tantangan keras dari para filsuf yang datang sesudahnya.

a. Post-Positivisme

Post-positivisme merupakan pemikiran yang menggugat asumsi dan kebenaran-kebenaran positivisme.

b. Post-Positivisme Dalam Penelitian Sosial Dalam Komunikasi

Beberapa peneliti sosial beragumen bahwa kekurangan dari pemikiran positivisme pada dasarnya membutuhkan dasar filsafat ilmu yang berbeda,salah satunya adalah menolak dan mengganti prinsip-prinsip positivisme (seperti ontologi realisme,epistimologi objektif dan aksiologi bebas nilai)dengan bentuk pemikiran yang hadir dengan sendirinya .Namun ,beberapa sarjana dalam hal ini mengaggap bahwa positivisme sebenarnya tidak perlu ditolak secara total.

a. Ontologi

ontologis,post-positivisme bersifat critical realism memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam ,tetapi suatu hal yang mustahil bila manusia (peneliti) dapat melihat realitas tersebut secara benar.

b. Epistimologi dan Aksiologi

Post-positivisme bagaimana terlihat sama dengan positivisme .walaupin ada beberapa perbedaan yang khas .seperti pada basis ontology .sementara menekankan pada realisme mutlak ,post positivisme memilih realisme kritis .Demikian pula dalam hal landasan epistomologi dan aksiologinya.asumsi-asumsi kalangan post-positivisme tentang landasan ilmu-ilmu sosial dan aturan nilai dalam produksi pengetahuan sosial pada dasarnya didasarkan pada prinsip-prinsip objektivitasnya.

c. Teori Dan Fungsi Teori Dalam Presfektif Post-Positivsme d. Struktur Teori Presfektif Post-Positivisme

struktur teori dalam tradisi post-positivisme mensyaratkan bahwa teori-teori yang ada mesti menyediakan penjelasan abstrak fenomena empiris dalam bentuk bentuk konsep-konsep spesifik ataupun definisi-defenisi ,relasi-relasi spesifik antara konsep-konsep tersebut ,serta hubungan eksplisit antara konsep-konsep abstark dan observasi empirik suatu fenomena.

e. Fungsi Teori Presfektif Post-Positivisme

Ada tiga fungsi teori yang sering diyakini kaum post-positivis yakni :fungsi-fungsi yang saling terkait antara penjelasan (explanation),prediksi (prediction),dan control (control).

Fungsi penjelasan berarti bahwa teori-teori harus dapat menjelaskan bagaimana Sesutu itu terjadiFungsi kedua prediksi,prediksi berarti upaya teori dalam menyediakan penjelasan abstrak mengenai fenomena tertentu.Fungsi ketiga,control .fungsi control berarti bila seseorang bisa menjelaskan dan memprediksi fenomena ,maka ia juga mengontrol suatu peristiwa.

4. PRESFEKTIF INTERPRETIF

Presfektif interpretif tumbuh berdasarkan ketidak puasan dengan teori post-positivisme .presfektif positivisme di pandangan terlalu umum ,terlalu mekanis ,dan tidak mampu menangkap keruwetan.nuansa dan kompleksitas dari interaksi manusia.

a. SEJARAH PRESFEKTIF INTREPRETIF

Pemerataan akar sejarah dapat dirujuk pada sejumlah gagasan abad pencerahan ,khusnya posisi filosof I Rene descrates (1596-1650). Jadi permulaan abad 20 ,banak pemikir sosial yang tidak puas terhadap pemikiran dasar yang dimulai oleh descrates pada abad pencerahan dan yang berlanjut pada pembangunan positivisme klasik dan logika positisime.sarja-sarjana ini ,malah memercayai bahwa sebuaah pemahaman bagi kehidupan sosial harus memperhitungkan subjectivitas dan makna pribadi dari individu.

b. PANDANGAN DASAR PRESFEKTIF INTERPRETIF

Pada bagian ini akan dikemukakan pandangan dasar pembentuk presfektif interprektif ,yaitu hermeunetika ,fenomenologi dan interaksionalisme simbolik.

c. TEORI INTREPRETIF DALAM KOMUNIKASI

Dalam hal ini harus ada penekanan bahwa teori interpretif bukanlah suatu usah monotolis dan bahwa kajian ini lebih mempresentasikan tren umum daripada mengemukakan kerangka dari pemikiran teoritisi intrepretif

d. STRUKTUR DAN FUNGSI TEORI INTERPRETIF

Pada pembahasan ini ada pembedaan antara general interpretif theories dan grounded theory .keduanya masih merupakan pembahasan dari teori inpretif ,namun sangat berbeda dalam bentuk dan fungsinya.

Teori interpretif umum ( General interpretive Theories )

Inti dari ontology interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengkonstrusi dunia kita secara sosial lewat interaksi komunikatif ( yaitu tindakan untuk mencapai pemahaman timbale balik ).

Grounded Theory

Teori ini dapat dipergunakan untuk menanggapi berbagai hal ,mulai dari contex theoriti Seperti pengambilan keputusan dalm kelompok dan pornografi di internet sampai process theories seperti confict managmenet dan identity formation.

Kriteria untuk evaluasi

Pendekatan teori ini berkaitan dengan cara penelitian dan perkembangan. karenanya evalusinyapun sangat memperhatikan prose situ sendiri .

KOMUNIKASI DALAM PRESFEKTIF INTERPRETa. Etnografi Komunikasi

Komunikasi etnografi merupakan pengembangan penelitian etnografi.Garry philipsen mengemukakan empat asumsi komunikasi etnografi,pertama peneliti dalam sebuah komunikasi budaya local menciptakan pengertian bersama dengan yang sedang dipahaminya,kedua para komunikator dalam budaya harus berada dalam satu sistem komunikasi.ketiga pengertian dan tindakan sifatnya khusus bagi masin-masing kelompok budaya .keempat setiap kelompok dianggap memiliki cara-cara tersendiri untuk memahami kode dan tindakan tertentu.

b. Dramatisme dan narasi

Teori dramatisme dan narasi merupakan teori komunikasi yang di pengaruhi oleh interksionisme simbolik.Teori dramatisme dan narasi memusatkan diri pada peristiwa penggunaan symbol komunikasi

5. PRESPEKTIF KONSTRUKTIVISME

Konstruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi bahwa semesta secara epistimologi meruopakan hasil konstruksi sosial.bagi kaum konstruktivisme semesta adlah suatu konstruksi.,artinya bahwa semesta ini bukan dimengrrti sebagai semesta otonom akan tetapi secatra kpomnsrtuksi secara sosial dan karenanya prular.

a. SEJARAH PERSPEKTIF KONSTRUKTIVITISME

Bila dirunut kebelakang ,konstruktivisme yang meyakini bahwa makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran dapat dirunut pada teori poper(1973).kita tahu popper membedakan tiga pengertian tentang alam semesta (1)dunia fisik atau keadaan fisik (2)dunia kesadaran atau mental atau disposisi tingkah laku dan (3)dunia dari isi objektif pemikiran manusia ,khusnya pengetahuan ilmiah puitis dan seni

b. KONSTRUKTIVITISME DALAM ILMU KOMUNIKASI

Teori kontruktivis atau konstruktivitisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang di kembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Delia dan rekan-rekan sejawatnya ( miler 2002). Kontrukvisme ini lebih berkaitan dengan program penelitian dalam komukasi antar personal.

a. Komunikasi berbasis “diri

Komukasi berbasis diri adalah model komukasi yang memeriksa proses lahirnya pesan berdasarkan orientasi diri..

b. Konstruk hubungan dalam komunikasi

Secara khusus, individu dengan konstruk sistem yang berbeda akan membuat definisi yang kompleks tentang situasi antar personal yang akan sebagai hasil memproduksi pesan yang lebih bersifat kompleks serta lebih berpusat pada diri.

c. Model desain pesan

Desain pesan didasarkan pada kecenderungan seseorang dalam memanajemen tujuannya untuk kepentingan sampainya tujuan melalui pesan yang dikirimnya. Logika desain pesan ini bahwa setiap orang mempunyai alur pikiran berbeda yang digunakan mengurus tujuan-tujuan yang saling bertentangan. PERSPEKTIF TEORI KRITIS

Teori kritis lahir sebagai koreksi dari pandangan konstruktivisme yang kurang sensitif pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun intitusional.

6. PENDEKATAN TEORI KRITIS PADA KOMUNIKASI

Perspektif teori kritis berbeda dengan paradigma diatas. Perspektif ini melihat masyarakat sebagai satu sistem kelas. Jadi pada media bagi perspektif teori kritis, terdapat ideologi yang tersembunyi karena itu, reset atas berita tidak bisa objektif melainkan harus sadar kepentingan tertentu.

BAB III

PENUTUP

Perkembangan komunikasi ini didasari oleh pergesaran epistimologi yang juga dibarengi dengan perubahan sosial yang terjadi diseluruh dunia. Kemuculan televisi atau internet misalnya. Merupakan perubahan sosial yang berpengaruh pada perubahan studi tentang pesan dan pengaruhnya, sekaligus juga mengakses studi komunikasi untuk menggeser epistimologi ilmunya.

Semoga dengan apa yang saya tuliskan ini bermanfaat, setidaknya menambah pengetahuan mengenai jenis-jenis fotondan tehnik pemotretan meski sedikit yang kami cantumkan pada makalah kami. Semoga dapat membantu bagi yang membutuhkan. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanto, Elvinaro & Aness, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: PT remaja Rosdakarya.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong