kesabaran diri

18 November 2014 00:44:18 Dibaca : 69

Asalamu Alaikum Wr, Wb

dalam hidup ini kita selalu di bayangi dengan kesusahan, pengeluhan, kesedihan dan sisi lain negatif dan adapula kebahagiaan, semangat, keceriaan dan sisi lain dari positif. kadang teang kala kedua hal itu selalu bersama. dimana ada senang dalam sehari disutu pasti adasedih atau hal yang lain,,, dua hal itu akan bersatu dengan adanya kesabaran dalam diri kita masing masing.

fakta membuktikan hal ini terjadi pada diri saya satu hari itu saya ikut 3 paraktikum dimana 2 praktikum nilai kuis saya bagus, dan setelah praktikum terakhir nilai saya rendah, dan alhamdulillah yang terjadi saya syukuri karena Allah masih mengigat hambanya yang selalu ada kesabaran dan mensyukuri yang di berikan kepada saya,,,,,

maaf kata kata/tulisan saya  munggkin kurang di pahami, karena datang kesalah dari diri saya dan yang benaR DATANGNYA DARI ALLAH SWT....

Wasalamu Alaikum Wr, Wb

laporan akhir kesetimbangan

18 November 2014 00:19:09 Dibaca : 1487

PENENTUAN MASSA ATOM RELATIF Mg

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : Untuk menentukan massa atom relatif dari logam Magnesium
(Mg).
2. Waktu Praktikum : Jumat, 2 November 2012
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia Dasar I, Lantai III, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elktron,
proton dan neutron yang dimiliki atom tersebut. Pengetahuan tentang massa atom sangat penting untuk melakukan pekerjaan di laboratorium. Namun atom adalah partikel yang sangat kecil, bahkan butir debu terkecil yang dapat menentukan massa satu atom relatif terhadap atom lainnya. Langkah pertama adalah memberikan nilai pada massa dari suatu atom unsur tersebut agar kemudian dapat digunakan sebagai suatu standar (Chang, 2004 : 58).
Massa atom relatif dengan lambang Ar adalah istilah modern sebagai pengganti istilah berat atom. Pada permulaan abad ke 19 hidrogen digunakan sebagai unsur standar. Dalton menekankan bahwa massa atom relatif adalah sifat yang paling utama suatu unsur. Hidrogen adalah unsur yang mempunyai atom yang paling ringan dan massanya ditentukan sebesar satu satuan. Demikian pula jika hidrogen bersenyawa dengan suatu unsur dan hidrogen digunakan sebagai dasar skala.
Menurut definisi lama
Massa atao relatif = Massa satu atom unsur
Massa satu atom hidrogen
Valensi suatu unsur adalah jumlah atom hidrogen yang bereaksi atau yang dapat diganti dengan satu atom unsur itu. Sejak Dalton dan Berzzellius berusaha untuk menentukan rumus suatu zat agar dapat menghitung massa atom relatif ditemukan suatu besaran yang dikenal dengan massa ekivalen. Kemudian pada tahun 1961 ditetapkan bahwa massa atom relatif suatu unsur adalah harga rata-rata massa atom relatif isotop-isotop menurut kelimpahannya berdasarkan atas nuklida karbon-12 yang mempunyai massa 12 tepat (Hiskia, 2001 : 14).
Ada tiga cara penentuan massa atom relatif yaitu dengan hukum Dulong dan Petit, analisis Cannizzaro dan spektroskopi massa. Pada tahun 1819 Piere Dulong dan Alexis Petit menyelidiki kalor jenis beberapa unsur logam. Ternyata atom yang berat mempunyai kalor jenis lebih kecil, karena makin berat suatu atom makin besar energi yang diperlukan untuk menggerakkannya. Untuk itu, Dulong dan Petit menyatakan bahwa hasil kali antara kalor jenis dan massa atom relatif adalah sekitar enam. Hukum ini dipakai untuk mengoreksi massa atom unsur yang telah atau belum diketahui. Kemudian pada tahun 1858 ditemukan metode Cannizzaro. Teori ini mengatakan bahwa massa molekul relatif suatu gas kira-kira dua kali rapat uapnya. Selain itu, penentuan massa atom relatif dapat ditentukan dengan metode spektroskopi massa. Penetuan Ar dapat ditentukan melalui dua data yaitu kelimpahan isotop dan massa isotop relatif (Syukri, 1999 : 34).
Dengan menggunakan massa atom, kita dapat menghitung massa (dalam gr) dari satu atom karbon C-12. Persamaan dari kesamaan tersebut adalah :
Sebagai contoh yaitu Tembaga adalah logam yang telah dikenal sejak zaman dahulu yang digunakan antara lain untuk kabel listrik dan uang logam. Dua isotop stabilnya, Cu (69,09 %) dan Cu (30,91), mempunyai massa atom masing – masing 62,93 sma dan 64,9278 sma. Hitung massa atom rata-rata dari tembaga. Persentase – persentase dalam tanda kurung menunjukan kelipatan relatif. Dari contoh tersebut, bisa dijelaskan bahwa tiap isotop memberi kontribusi terhadap massa atom tembaga tergantung dari kelimpahan alaminya. Maka dari itu, tahap pertama adalah mengubah persentase ke bentuk desimal. Jadi 69.09 persen menjadi 0,6909 dan 30,91 persen menjadi 0,3091. Kemudian , kita hitung massa atom rata – rata sebagai berikut.
(0,6909) (62,93 sma) + (0,3091) (64,9278 sma) = 63,55 sma (Sukmariah, 1990 : 24).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat – alat Praktikum
a. Krus
b. Penjepit
c. Pipet tetes
d. Tanur
e. Timbangan analitik
2. Bahan – bahan Praktikum
a. Aquades (H2O)(aq)
b. Kertas lakmus
c. Logam Magnesium (Mg)(s)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Krus kosong ditimbang 1 mg dengan timbangan analitik.
2. Logam Mg ditimbang kemudian dimasukkan kedalam krus.
3. Kemudian dimasukkan kedalam tanur dan dipanaskan sampai suhu 800
4. Setelah logam Mg yang di dalam krus tersebut memutih, laluu keluarkan dan diberi beberapa tetes air (gas/uap yang mengepul diperiksa dengan kertas lakmus).
5. Lihat perubaha yang terjadi pada kertas lakmus.
6. Krus dipijarkan , didinginkan dan ditimbang kembali.
7. Dihitung Massa atom relatif Mg dengan rumus sebagai berikut:
2x xa

E. HASIL PENGAMATAN
NO

PROSEDUR PERCOBAAN

HASIL PENGAMATAN
1

Krus kosong ditimbang dengan neraca analitik

Berat krus=13,5 gram
2

Mg ditimbang 0,1 gr kemudian dimasukkan Mg ke dalam krus dan ditimbang dengan neraca analitik

Berat Mg=13,5 gram
3

Krus dan Logam Mg dipanaskan di dalam tanur sampai Logam Mg memutih

Logam Mg yang dipanaskan pada suhu 8000C menjadi bubuk berwarna putih

4

Dikeluarkan jika menjadi putih, logam Mg ditetesi dengan air dan tangkap uap dengan kertas lakmus, lihat perubahan warna

Lakmus merah menjadi biru
5

Dipijarkan dalam keadaan off tanurnya selama beberapa menit

6

Lalu didinginkan kemudian ditimbang

Berat krus dan Mg = 13,61 gram

F. ANALISIS DATA
1. Persamaan reaksi
a. Mg(S) + ½ O2(g) MgO(S)
b. 3Mg(S) + N2(g) Mg3N2(aq)
c. Mg3N2(aq) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2(aq)+2NH3(aq)
d. Mg(OH)2(aq) MgO(S)+H2O(l)
2. Perhitungan
a. Massa krus kosong = 13,5 gram
b. Massa logam Mg = 0,09 gram= (a)
c. Massa krus kosong+ massa Mg = 13,5 gram + 0,09 gram
= 13,59 gram
d. Massa (krus kosong+Mg) setelah dipanaskan = 13,61 gram
e. Massa MgO = Massa (krus kosong+Mg) setelah dipanaskan - Massa krus kosong
= 13,61 gram - 13,5 gram
=0,11 gram
f. Massa atom relatif (Ar) Mg = 2 x x a
= 2 x x Mg awal
= 2 x x 0,09
=
= 72 gram/mol

G. PEMBAHASAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan massa atom relatif (Ar) dari logam magnesium (Mg). Banyak cara dalam penentuan massa atom relatif (Ar) yaitu dengan penentuan dengan teliti massa zat yang bereaksi, enentuan dengan teliti kerapatan gas dan dengan cara spektrometri, penentuan massa atom relatif dengan metode spektrometri massa yang diperlukan dua data yaitu kelipatan isotop dan massa isotop relatif.
Penentuan massa atom relatif dari logam magnesium pada percobaan ditentukan dengan cara penentuan secara teliti massa zat-zat yang bereaksi. Secara teori massa atom relatif Mg adalah 24,305. Namun pada hasil praktikum terdapat nilai atau hasil yang berbeda.
Proses reaksi yang pertama yaitu Mg bereaksi dengan O2 dan N2 membentuk reaksi:
Mg(s) + 1/2O2 MgO2(s)
3Mg(s) + N2 Mg2N2(aq)
Pada pembakaran ini, logam Magnesium berubah menjadi putih kemudian diberi tetes air kemudian diperiksa menggunakan kertas lakmus dan menghasilkan warna yang semula merah, kertas lakmusnya berubah menjadi biru. Hal ini menunjukkan basa. Dengan bereaksinya Mg2N2 dengan air akan membentuk Mg(OH) dan amonia, dan amonia yang menyebabkan timbulnya bau yang pekat.
Pada percobaan selanjutnya dilakukan pemijaran terhadap MgO, sehingga magnesium akan terpisah dengan H2O. Reaksinya:
Mg(OH)2(aq) MgO(s) + H2O
Setelah dilakukan pemijaran massa megnesium bertambah 0,02 gram. Ini dikarenakan oleh magnesium telah mengandung O2. Dari analisis data diperoleh Ar Mg adalah 72, ini sangat jauh beda selisihnya dengan massa atom relatif (Ar) Mg secara teori. Ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu ketidaktepatan dalam menghitung massa Mg, kurang teliti dan karena timbanagn analitik yang mengalami error sehingga menggunakan perkiraan.
Magnesium kuarang dapat bereaksi dengan H2O karena Mg merupakan golongan alkali tanah sehingga ketika bereaksi dengan air sangat lambat dan kesalahan yang terjadi bisa disebabkan oleh pembakaran magnesium yang kurang sempurna.

H. PENUTUP
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas adalah untuk menentukan massa atom relatif Mg dapat mengguankan rumus 2 x x a, sehingga Ar Mg yang dihasilka adalah 72 gram/mol.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

Hiskia, Ahmad. 2001. Stoikimetri Energetika Kimia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Sukmariah.1990. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Syukri. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : ITB.

 

penyusun : abdul kadir liahawa : 2014

laporan akhir termokimia

18 November 2014 00:15:48 Dibaca : 10060

Judul : TERKOMIA
Tujuan : a. setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energy
b. perubahan kalor dapat di ukur atau di pelajari dengan percobaanyang sederhana
Dasar Teori
Pada proses eksotermis yang terjadi antara suatu oksida logam dan suatu logam murni aktif. Logam semakin reaktif mengurangi oksida logam, pengoksidasian dan pelepasan sejumlah energi dari zat sepanjang reaksi.Panas mempunyai peranan penting dalam kimia.beberapa reaksi kimia seperti pembakaran minyak atau gas alam dalam tungku atau reaksi besi (III) oksida dengan aluminium dalam proses termit, mengeluarkan banyak panas. Pegukuran dan prediksi pengaruh panas terhadap dua istilah yan penting, yaitu system dan lingkungan.Ketika suatu benda menyerap panas, maka temperaturnya naik.Kapasitas panas (Cp) denda didefinisikan sebagai “jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperaturnya dengan satu satuan temperatur pada tekanan konstan. Rumus kapasitas panas adalah perbandingan dari panas yang diserap q, menghasilkan perubahan temperatur .
Kapasitas panas = Cp
Kapasitas panas selalu bernilai positif, karena q dan kedua-duanya selalu bermuatan positif atau kedua-duanya selalu bermatan negatif (Prasetiawan, 2009:88).
Panas dan kerja, keduanya adalah bentuk perpindahan energy ke dalam atau keluar system; maka dapat dibayangkan sebagai energy dalam keadaan singgah. Jika perubahan energy disebabkan kontak mekanik system dengan lingkungannya, maka kerja dilakukan : jika perubahan itu disebabkan oleh kontak kalor (menyebabkan perubahan suhu), maka kalor dipindahkan. Dalam banyak proses, kalor dan keduanya menembus batas system, dan perubahan energy dalam system adalah jumlah dari kedua kontribusi itu. Pernyataan ini disebut hukum pertama termodinamika, yang mempunyai rumus matematika :
E = q + w
Suatu system dapat dibayangkan mengandung kerja atau kalor, sebab kerja dan kalor keduanya mengacu bukan pada keadaan system, tetapi pada proses yang mengubah suatu keadaan kedalam lainnya. Perubahan keadaan yang sama dari system dapat dilakukan dengan memindahkan kalor ke system tanpa melakukan kerja sehingga :E = q + w. karena q dan w tergantung pada proses tertentu atau (lintasan) yang menghubungkan keadaan, maka mereka bukanlah fungsi keadaan (Oxtoby, 2001: 197).
Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai kalor.Jadi, lebih tepat apabila istilah disebut kalor reaksi.Alat yang dipakai untuk mengukur kalor reaksi disebut kalorimeter.Ada beberapa macam bentuk alat ini, yaitu kalorimeter volume-konstan dan kalorimeter tekanan-konstan. Kalorimeter volume-konstan biasanya digunakan untuk mengukur kalor pembakaran dengan menempatkan senyawa yang massanya diketahui ke dalam wadah baja yang diisi dengan oksigen pada tekanan 30 atm. Sementara itu peralatan yang lebih sederhana dibandingkan kalorimeter volume-konstan adalah kalorimeter tekanan-konstan yang digunakan untuk menentukan perubahan kalor untuk reaksi selain pembakaran. Kalorimeter tekanan-konstan yang terbuat dari dua cangkir kopi styrofoam. Cangkir luar membantu menyekat campuran reaksi dari lingkungan. Dua macam larutan yang diketahui volumenya yang mengandung reaktan pada suhu yang sama dicampurkan secara hati-hati dalam kalorimeter. Kalor yang dihasilkan atau diserap oleh reaksi dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhu.Peralatan ini mengukur pengaruh kalor pada berbagai reaksi seperti penetralan asam-basa, kalor pelarutan dan kalor pengenceran. Karena tekanannya konstan, perubahan kalor untuk proses (qreaksi) sama dengan perubahan entalpi (DH) seperti dalam kalorimeter volume-konstan, kita memperlakukan kalorimeter sebagai sistem terisolasi. Lebih jauh lagi, dalam perhitungan kita mengabaikan kapasitas kalor yang kecil dari cangkir kopi.Dalam prinsip kerja kalorimeter dikenal pula istilah tetapan kalorimeter, yaitu jumlah kalori yang diserap oleh kalorimeter untuk menaikkan suhunya sebesar satu derajat. Harga dari tetapan kalorimeter dapat diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap kalorimeter dibagi dengan perubahan suhu pada kalorimeter (Chang, 2004 : 173).
Ditinjau dari jenisnya, terdapat empat jenis kalor, yaitu kalor pembentukan, kalor penguraian, kalor penetralan dan kalor reaksi.Kalor pembentukan ialah kalor yang menyertai pembentukan satu mol senyawa langsung dari unsur-unsurnya.Kalor penguraian (kebalikan kalor pembentukan) adalah kalor yang menyertai penguraian satu mol senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya.Kalor penetralan yaitu kalor yang menyertai suatu reaksi dengan koefisien yang paling sederhana. Kalor reaksi dapat ditentukan dengan percobaan laboratorium atau dengan perhitungan.dengan perhitungan ada tiga cara yaitu berdasarkan hukum Hess, data kalor pembentukan standar dan data energi ikatan (Syukri, 1999 : 85).
Menurut G.H Hess panas reaksi (panas yang timbul atau yang diserap) dari suatu reaksi kimia hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir dari reaksi.Tidak bergantung pada bagaimana reaksi tersebut berlangsung. Hal ini berarti bila suatu reaksi dapat berjalan bertingkat, maka panas reaksinya sama besar. Apakah reaksi itu berjalan secara langsung atau bertingkat. Dengan kata lain, bila suatu reaksi berjalan bertingkat atau langsung, maka panas reaksinya sama. Hukum Hess ini sangat berguna, karena dengan menerapkan hukum Hess kita dapat menentukan besarnya perubahan entalpi reaksi-reaksi yang secara langsung sukar untuk ditentukan. Sebagai contoh jika zat A dapat berubah langsung menjadi zat C, tetapi zat A juga dapat berubah menjadi zat B kemudian zat C, maka panas reaksi yang terjadi akan sama. Jadi dengan menggunakan hukum Hess kita dapat menentukan besarnya perubahan entalpi yang sukar dilakukan dengan eksperimen (Aminah, 1988 : 113).
Jika reaksi kimia terjadi pada tekanan konstan, panas diserap dengan perubahan entalpi sistem. Hal ini disebut entalpi reaksi dari proses entalpi reaksi mungkin positif atau negatif. Jika reaksi kimia meningkatkan panas, sistem kehilangan panas, dan panas tersebut hilang pada tekanan konstan adalah berkurangnya dalam entalpi (AH < 0).Reaksi seperti itu dengan ΔH negatif adalah eksotermik. Dalam reaksi endotermik, panas diserap oleh reaksi dari lingkungan membuat Qp dan ΔH positif, hukum Hess dapat digunakan untuk menentukan perubahan entalpi, hukum Hess berbunyi : jika dua atau lebih persamaan kimia bergabung dengan penambahan atau pengurnagan untuk memberikan persamaan kimia baru, kemudian penambahan atau pengurangan perubahan entalpinya, dalam operasi paralel memberikan perubahan entalpi untuk reaksi yang digambarkan oleh persamaan baru (Prasetiawan, 2009 : 84).
Alat dan Bahan
Alat
Gelas kmia berfungsi sebagai wadah atau tempat larutan dala suatu reaksi kimia.

Gelas ukur berfungsi untu mengukur volume suatu larutan.

Pipet tetes berfungsi untuk meneteskan larutan dengan jumlah sedikt dari suatu wadah ke wadah lainnya.

Kalorimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur perubahan kalor selama reaksi berlangsung.

Termometer berfungsi sebagai pengukur suhu

Pembakar Bunsen berfungsi sebagai pemanas larutan
Bahan
No Naman Baha Sifat Kimia Sifat fisik
1. Etanol (C3H5OH)
Dapat membentuk ester dengan senyawa anorganik
Dapat dioksidasi menjadi asetat dehide Cairannya mudah menguap
Mudah terbakar
Tak berwarna
2. HCl Monoprotik dan reagen penyusun yang sangat baik
Memiliki tetapan disosiasi asam
Sulit mengalami reaksi redoks
Konsentrasinya bergantung pada tekanan atmosfer Berupa padatan kristal putih
Tidak berwarna
Titik didih, titik leleh, massa jenis dan pH tergantung pada konsentrasi molaritas yang terkandung dalam larutan tersebut.
Massa molar 36,46 gr/mol
Densitas 1,10 gr/cm3
Titik leleh 27,32 oC
Titik didih 110 oC
Keasaman (pka) 8,0

3. NaOH Merupakan basa kuat
Mudah terionisasi
Bila di biarkan di udara aaakan menyerap CO2 yang menjadikan udara lembap
Mudah larut dalam air Titik leleh 3.180c
Titik didih 1390c
Berwaaaana putih
Massa jenis 2,19 g/cm3
4. CH3COOH Termasuk asam karbosilat
Merupakan basa lemah
Dapat melarutkan senyawa polar dengan baik
Bersipat korosi terhadap banyak logam Tidak berwarna
titik lebur 160c
Titik didih 11.850c
Massa molar 1.049 j/mol
Massa jeni s11049 j/mols

Prosedur Kerja
Penentuan tetapan calorimeter

20 ml H2O

Di masukan ke dalamkalormeter
Dicatat temperaturnya 20 ml H2O

Dipanaskan kedalam gelass kimia ± 100 di atas temperature kamar
Dicatat temperaturnya

Di campurkan air panas kedalam kalori meter
Di aduk atau di kocok
Di amati temperaturnya selama 10 menit dengan selng waktu 1 menit

perubahan suhu

Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air

18 cm3 H2O

Di masukan kedalam kalorimeter menggunakan buret
Di ukur temperature dalam calorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit 29 ml etanol

Di ukur temperature dalam buret kedua
Di masukan kedalam kalorimeter

Di kocok campuran dalam calorimeter
Di catat temperature selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit
Di ulangi sebanyak 6 kali dengan volume air dan etanol yang berbeda beda

perubahan suhu

Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH

20 ml HCl

Di masukan kedalam calorimeter
Di catat kedudukan thermometer 20 ml NaOH

Di ukur 2.05 m
Di catat temperaturnya di atur sedemikian rupa, sehingga temperature sama dengan temperature HCl

Di campur basa kedalam calorimeter
Di catat temperature campuran selama 5 menit dengan selang waktu 1/2 menit

perubahan suhu

Hasil Pengamatan
Penenttuan tetapan calorimeter
Vair dingin = 20 ml Tair = 290C
Vair panas = 20 ml Tair = 360C
ampuran H2O selama 10 menit
t (menit) T (0C)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 280C
280C
280C
280C
270C
270C
270C
270C
270C
260C

Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air
Vair = 27 ml Tair = 290C
Vetanol = 19 ml Tetanol = 280C
t (menit) T (0C)
1/2
1
11/2
2 240C
240C
240C
240C

Campuran H2O dengan etanol selama 4 menit
t (menit) T (0C)
1/2
1
11/2
2
1/2
3
31/2
4 300C
300C
300C
290C
290C
290C
290C
290C

Vair = 36 ml Tair = 240C
Vetanol = 14 ml Tetanol = 280C
t (menit) T (0C)
1/2
1
11/2
2 240C
240C
240C
240C

Campuran H2O dengan etanol selama 4 menit
t (menit) T (0C)
1/2
1
11/2
2
1/2
3
31/2
4 300C
300C
300C
320C
320C
320C
320C
320C

Vair = 36 ml Tair = 240C
Vetanol = 1 ml Tetanol = 280C
t (menit) T (0C)
1/2
1
11/2
2 240C
240C
240C
240C

Campuran H2O dengan etanol selama 4 menit
t (menit) T (0C)
1/2
1
11/2
2
1/2
3
31/2
4 300C
300C
300C
300C
300C
300C
300C
300C

Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
VHCl = 20 ml THCl = 300C
VNaOH = 20 ml TNaOH = 300C
Suhu campuran HCl dengan NaOH selama 5 menit dengan selang waktu 1/2
t (menit) T (0C)
½
1
11/2
2
1/2
3
31/2
4
41/2
5 320C
320C
320C
320C
300C
300C
290C
290C
290C
290C

Perhitungan
Penentuan tetapan kalorimeter
Pentuan kalor pelarutan etanol dan air
Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
Dik : PL = 1,03 gr/mol
SL = 3,96 J/gr.K
Dit : kalor penetralan ?
Penyelesaian :
Suhu mula-mula (Tm)
Tm = THCl – TNaOH
2
=(30-30)/2
=0 K
Suhu akhir (Ta)
Ta =(∑T)/N
=(T1+T2+T3+T4+T5+T6+T7+T8+T9+ T1o)/N
= (305+305+305+305+303+303+302+302)/10
=2430/10
= 2430K
Perubahan suhu akhir (ΔTa)
ΔTa = Ta – Tm
= 243– 0
= 2430K
V1 = VHCl + VNaOH
= 20 + 20
= 40 mL
Massa larutan
V1 x PL = 40 x 1,03
= 41,2 gram
Kalor yang diserap (q1)
Q1 = massa larutan x SL x ΔTa
= 41,2 x 3,96 x 243
= 39645.9 J
Kalor yang diserap calorimeter (q2)
q2 = K x q1
= 112 x 39645.9
= 4440340.8 J
Kalor yang dihasilkan reaksi (q3)
q3 = q1 + q2
= 39645.9 + 4440340.8 = 4479986.7 J
Kalor penetralan
Mol larutan =(Massa Larutan )/(Mr HCl+NaOH)
=(41,2 )/(40+36,5)
= 37,53 mol
=(q3 )/(Mol larutan)
=4479986.7/37,53
= 119370.81 J/mol

Buat grafik suhu terhadap waktu

Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk mempelajari perubahan energi pada reaksi dan untuk mengukur perubahan kalor dengan percobaan yang sederhana.
Pada percobaan pertama yaitu penentuan tetapan kalorimeter.Pada percobaan ini dicampurkan aquades dingin dengan aquades panas.Hasilnya adalah campuran aquades dingin dan aquades panas temperaturnya semakin menurun. Hal ini disebabkan karena adanya kalor yag diserap oleh aquades dingin terhadap aquades panas dan ada kalor yang dilepaskan oleh aquades panas di dalam kalorimeter, sehingga kalor yang dilepaskan aquades aqades panas dan kalor yang diserap aquades dingin adalah sama. Hal ini sesuai dengan Hukum Termodinamika I yang menyatakan energi dalam sistem tersekat adalah tetap (asas kekekalan energi). Berlaku juga asas Black karena jika dua benda yang suhunya berbeda dicampur amka benda yang lebih panas melepas kalor kepada benda yang lebih dingin dan sebuah benda untuk menurunkann akan melepas kalor yang sama dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan benda tersebut untuk menaikkan suhunya sebesar itu juga. Mengenai tetapan kalorimeter yang akan diperoleh melalui percobaan ini tidak langsung dapat diukur, yang langsung dapat diukur adalah temperaturnya, dari temperatur ini kemudian dapat dipeoleh tetapan kalorimeter dengan membuat perbandingan antara kalor yang diterima atau dierap dan perubahan suhu yang diserap kalorimeter. Pada percobaan ini diperoleh hasil tetapan kalorimeter 7,84 J/K.
Pada percobaan kedua yaitu penentuan kalor pelarutan etanol di mana dengan pengamatan suhunya selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit, suhunya mengalami perubahan yang berupa peningkatan suhu.Suhu campuran pada saat T1 sampai T4 mengalamai peningkatansuhu selanjutnya.Kenaikan suhu atau peningkatan suhu dapat dapat dikatakan bahwa reaksi merupakan reaksi eksoterm yaitu reaksi yang melepas energi.Energi yang dilepas itulah yang menyebabkan kenaikan suhu sehingga.
Berdasarkan percobaan ini juga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara perbandingan mol air dan etanol, semakin besar, maka semakin besar pula perbandingan mol air dan mol etanol.Pada percobaan ini juga terdapat yang menurun, hal ini dapat disebabkan karena pengaruh suhu atau ketidakpastian dalam meliat hasil pengamatan. Dapat dilihat bahwa jika volume air diperbear dan volume etanol diperkecil maka nilai akan besar dan jika volume air diperkecil dan volume etanol diperbesar maka nilai akan kecil. Jadi, apabila etanol dilarutka dalam air yang volumenya tak terhingga (sangat besar), maka reaksi semakin besar (tak terhingga) maka dapat dikatakan dala keadaan maksimum.
Pada percobaan terakhir yaitu penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH.Percobaan ini menggunakan hasil NaOH (Basa kuat) yang direaksikan denngan HCl (asam kuat). Reaksinya adalah:
NaOH (aq) + HCl (aq)NaCl¬(aq)
Penetralan adalah reaksi antar asam dan basa yang menghasilkan garam dan air ayng bersifat netral. Jika basa kuat dan asam kuat direaksikan maka akan terbentuk garam (NaCl) yang bersifat netral, tidak bersifat asam atau basa. Suhu campurannya meningkatkan karena pada saat itu mengalami perubahan reaksi pada permukaan luar kalorimeter suhu hangat, disebabkan kalor mengalir dari sistem ke lingkungan yang disebut reaksi eksoterm.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwaperubahan energi pada reaksi reaksi kimia terdapat dua jenis reaksi yang dapat terjadi, yaitu reaksi eksoterm, reaksi yang melepas kalor sistem ke lingkungan dan reaksi endoterm, reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.Sehingga praktikan dapat mengukur perubahan kalor reaksi dapat dilakukan berdasarkan hukum Hess, data kalor pembentukan dan data energi ikatan.

DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 1998. Ilmu Kimia Dasar. Mataram: Universitas Mataram.
Chang, Rymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Oxtoby. 2001. Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Prasetiawan, Widi. 2009. Kimia Dasar 1. Jakarta: Cerdas Pustaka.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung. ITB.

Penyusun: abdul kadir lihawa : 2014

 

tugas praktikum biologi 3

24 October 2014 21:25:31 Dibaca : 213

A. Judul : Jaringan Penyusun Tubuh Tumbuhaan
B. Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan jaringan penyusun tubuh tumbuhan
2. Mahasiswa mampu menjeleskaan masing-masing penyusun tubuh tumbuhaan
3. Mahasiswa mampu menjelaskaan struktur berkas pengangkut paaada tumbuhaan
C. Dasar Teori
Jaringa adalah sekolompok sel yang mempunyai asal, struktur dan Fungsi yang sama. Pada prinsipnya jaringan paada tumbuhan dapat di bagi menjadi jaringan meristem daan jaringaan dewasa.
Jaringan yang tidak mempunyai kemampuan untuk meembelah diri tersebut disebut jaringan dewasa, sedangkan jaringan meristem adalah jaringan yang selalu terus menerus membelah diri dan tetap bersifat embriotik.
1. Jaringan Meristem
Jaringan ini terdiri dari berbagai sekolompok sel yang tetap dalam fase pembelahan.
Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan meristem di bedakan menjadi :
 Meristem apikal : terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar
 Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.
Berdasarkan asal usulnya meristem lateral di kelompokan menjadi
 Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embriotik (meristem apikal)
 Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dari jaringa dewasa yang sudah mengalami diferensiasi

2. Jarinag Dewasa
Jaringan ini ada sifat sifat yang terdapat pada jaringan dewasa seperti :
 Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri
 Mempunyai ukuran yang relative besar di banding sel-sel meristem
 Mempunyai vakuolar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
 Kadang kadang selnya mati
 Selnya mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
 Di antara sel-selnya di jumpai ruang antar sel
Menurut jaringan meristemnya, jaringan dewasa di bedakan menjadi :
a. Jaringa primer : apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem primer
b. Jaringan sekunder : apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem sekunder
 Jaringan pelindung adalah lapisan sel paling luar pada permukaan organ organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhanya.
Jaringaan pelindung terbagi atas :
 Stomato, adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang di batasi oleh sel khusus yang di sebut sel penutup.
 Trikoma, berasal dari sel-sel epidermis terdiri atas sel tunggal dan banyak sel.
 Sel kipas berfingsi untuk mengurangi penguapan dengan menggulungnya daun.
 Jaringan dasar (parenkim)adalah jaringan yang berebentuk sel-sel hidup dengan struktur morpoligi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan atau proses psiologi.
 Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberikan kekuatan pada tumbuhan. Jaringan peyokong terdiri atas :
 Jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel yang bagian sudut dindingnya mengalami penebalan selulosa dan sel-sels hidup.
 Jaringaan skeleremkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebaalan yang memiliki sifat yang kuat.
D. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Penempang melintang baaaatang dan daun Zea mays
3. Penempang daun Arachis hypogaea
4. Penempang baatang
E. Cara Kerja

\

F. Hasil Pengamatan
1. Gambar Batang
Table batang

pserbesaran
2. Gaambar daun
Table batang

perbesaran

3. Gambar Batang
Table batang

perbesaran

4. Gaambar daun
Table batang

perbesaran
Table batang

G. Pembaahasan
H. Tugas
 Pertanyaan
1. Berikan penjelasan tentang perbedaan jaringan dewasa dan jaringan meristem ?
2. Mengapa jaringan meristem bersifat embrional ?
3. Mengapa jaringan parenkim di sebut jaringan dasar
 Jawaaban
1. Perbedaan jaringa dewasa dengan jaringan meristem yaitu di mana jaringan dewasa sel-selnya telah berhenti atau berhenti sementara untuk tumbuh, dan sel-sel penyusunnya dapat berupa sel hidup atau mati serta berdinding tipis atau tebal. Sedangkan jaringan meristem yaitu jaringan yang mampu terus menerus membelah diri dengan stidak terbatas untuk menembah jumlah sel tubuh.
2. Karena jaaringaan meristem merupakan jaringaan yang maapu terus menerus membelah diri dengan tidak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh.
3. Kenapa jaringan parenkim di sebut jaringan dasar karena jaringan parenkim merupaakan jaringan yang mendasari jaringan-jaringan lainnya, dan jaringan parenkim tersusun atas sel-sel yang individualA. Judul : Jaringan Penyusun Tubuh Tumbuhaan
B. Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan jaringan penyusun tubuh tumbuhan
2. Mahasiswa mampu menjeleskaan masing-masing penyusun tubuh tumbuhaan
3. Mahasiswa mampu menjelaskaan struktur berkas pengangkut paaada tumbuhaan
C. Dasar Teori
Jaringa adalah sekolompok sel yang mempunyai asal, struktur dan Fungsi yang sama. Pada prinsipnya jaringan paada tumbuhan dapat di bagi menjadi jaringan meristem daan jaringaan dewasa.
Jaringan yang tidak mempunyai kemampuan untuk meembelah diri tersebut disebut jaringan dewasa, sedangkan jaringan meristem adalah jaringan yang selalu terus menerus membelah diri dan tetap bersifat embriotik.
1. Jaringan Meristem
Jaringan ini terdiri dari berbagai sekolompok sel yang tetap dalam fase pembelahan.
Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan meristem di bedakan menjadi :
 Meristem apikal : terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar
 Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.
Berdasarkan asal usulnya meristem lateral di kelompokan menjadi
 Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embriotik (meristem apikal)
 Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dari jaringa dewasa yang sudah mengalami diferensiasi

2. Jarinag Dewasa
Jaringan ini ada sifat sifat yang terdapat pada jaringan dewasa seperti :
 Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri
 Mempunyai ukuran yang relative besar di banding sel-sel meristem
 Mempunyai vakuolar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
 Kadang kadang selnya mati
 Selnya mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
 Di antara sel-selnya di jumpai ruang antar sel
Menurut jaringan meristemnya, jaringan dewasa di bedakan menjadi :
a. Jaringa primer : apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem primer
b. Jaringan sekunder : apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem sekunder
 Jaringan pelindung adalah lapisan sel paling luar pada permukaan organ organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhanya.
Jaringaan pelindung terbagi atas :
 Stomato, adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang di batasi oleh sel khusus yang di sebut sel penutup.
 Trikoma, berasal dari sel-sel epidermis terdiri atas sel tunggal dan banyak sel.
 Sel kipas berfingsi untuk mengurangi penguapan dengan menggulungnya daun.
 Jaringan dasar (parenkim)adalah jaringan yang berebentuk sel-sel hidup dengan struktur morpoligi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan atau proses psiologi.
 Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberikan kekuatan pada tumbuhan. Jaringan peyokong terdiri atas :
 Jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel yang bagian sudut dindingnya mengalami penebalan selulosa dan sel-sels hidup.
 Jaringaan skeleremkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebaalan yang memiliki sifat yang kuat.
D. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Penempang melintang baaaatang dan daun Zea mays
3. Penempang daun Arachis hypogaea
4. Penempang baatang
E. Cara Kerja

\

F. Hasil Pengamatan
1. Gambar Batang
Table batang

pserbesaran
2. Gaambar daun
Table batang

perbesaran

3. Gambar Batang
Table batang

perbesaran

4. Gaambar daun
Table batang

perbesaran
Table batang

G. Pembaahasan
H. Tugas
 Pertanyaan
1. Berikan penjelasan tentang perbedaan jaringan dewasa dan jaringan meristem ?
2. Mengapa jaringan meristem bersifat embrional ?
3. Mengapa jaringan parenkim di sebut jaringan dasar
 Jawaaban
1. Perbedaan jaringa dewasa dengan jaringan meristem yaitu di mana jaringan dewasa sel-selnya telah berhenti atau berhenti sementara untuk tumbuh, dan sel-sel penyusunnya dapat berupa sel hidup atau mati serta berdinding tipis atau tebal. Sedangkan jaringan meristem yaitu jaringan yang mampu terus menerus membelah diri dengan stidak terbatas untuk menembah jumlah sel tubuh.
2. Karena jaaringaan meristem merupakan jaringaan yang maapu terus menerus membelah diri dengan tidak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh.
3. Kenapa jaringan parenkim di sebut jaringan dasar karena jaringan parenkim merupaakan jaringan yang mendasari jaringan-jaringan lainnya, dan jaringan parenkim tersusun atas sel-sel yang individual

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong