PERKEMBANGAN MANAJEMEN YANG BERPENGARUH TERHADAP ORGANISASI

07 February 2024 11:08:11 Dibaca : 44

Nama  : Mohamad Adita Hunta

NIM     : 561422029

Kelas   : A

Prodi   : S1 Teknik Industri

Tugas  : Mata Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu

 

A. Sejarah perkembangan manajemen

Perkembangan manajemen dimulai sejak zaman kuno dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen oleh bangsa Mesir Kuno, Babilonia, dan Romawi Kuno. Pada abad ke-18, Revolusi Industri mempengaruhi perubahan dalam cara orang bekerja. Abad ke-19 ditandai dengan munculnya Manajemen Ilmiah oleh Frederick W. Taylor, sedangkan pada awal abad ke-20, Henri Fayol memperkenalkan konsep Manajemen Administrasi. Pada pertengahan abad ke-20, Manajemen Sistem menjadi fokus utama dengan kontribusi Peter Drucker. Pada akhir abad ke-20, Manajemen Kualitas Total menjadi perhatian utama dengan kontribusi W. Edwards Deming. Selain itu, Manajemen Proyek, Manajemen Strategis, dan Manajemen Inovasi juga menjadi fokus penting dalam perkembangan manajemen. Perkembangan manajemen terus berlanjut dengan perkembangan teknologi dan tuntutan zaman.

Berikut adalah lima perkembangan dalam manajemen yang berpengaruh pada organisasi, beserta dengan pencetus atau tokoh-tokoh yang terkait dan karya-karya yang dihasilkan.

1. Perkembangan Manajemen Ilmiah:Frederick W. Taylor dianggap sebagai pencetus Manajemen Ilmiah. Kontribusinya dimulai pada akhir abad ke-19 dengan mengembangkan pendekatan ilmiah dalam manajemen. Taylor berfokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui analisis pekerjaan, standarisasi, pengembangan metode kerja yang efisien, dan insentif berbasis kinerja. Karyanya yang paling terkenal adalah buku berjudul "The Principles of Scientific Management" yang diterbitkan pada tahun 1911. Dalam buku tersebut, Taylor menjelaskan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, termasuk penggunaan metode ilmiah untuk merancang pekerjaan, seleksi dan pelatihan pekerja, serta mengembangkan hubungan yang harmonis antara manajemen dan pekerja.

2. Perkembangan Manajemen Administrasi:Henri Fayol dianggap sebagai tokoh utama dalam perkembangan Manajemen Administrasi. Pada tahun 1916, Fayol menerbitkan bukunya yang terkenal, "Administration Industrielle et Générale". Dalam buku tersebut, ia mengemukakan lima fungsi manajemen dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian, dan koordinasi. Fayol juga mengajukan 14 prinsip manajemen yang meliputi otoritas dan tanggung jawab, persatuan komando, disiplin, keadilan, dan lain-lain. Kontribusi pentingnya adalah memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen yang dapat diterapkan secara universal di berbagai jenis organisasi.

3. Perkembangan Manajemen Sistem:Peter Drucker merupakan tokoh terkait perkembangan Manajemen Sistem. Drucker dianggap sebagai salah satu pemikir manajemen paling berpengaruh pada abad ke-20. Ia menekankan pentingnya melihat organisasi sebagai sistem yang kompleks dan saling terkait. Dalam bukunya yang terkenal, "The Practice of Management" yang diterbitkan pada tahun 1954, Drucker membahas konsep manajemen secara holistik. Ia menyoroti peran manajer sebagai penggerak utama dalam mencapai tujuan organisasi, serta pentingnya proses pengambilan keputusan yang rasional dan pemantauan kinerja yang efektif.

4. Perkembangan Manajemen Kualitas Total:W. Edwards Deming dianggap sebagai tokoh utama dalam perkembangan Manajemen Kualitas Total. Deming memiliki kontribusi yang signifikan terhadap industri Jepang setelah Perang Dunia II. Salah satu karya pentingnya adalah buku berjudul "Out of the Crisis" yang diterbitkan pada tahun 1986. Dalam buku tersebut, ia menguraikan prinsip-prinsip manajemen kualitas total, termasuk pentingnya fokus pada pelanggan, pengukuran kinerja, pemahaman terhadap variabilitas proses, serta perbaikan berkelanjutan. Deming menekankan pentingnya memandang kualitas sebagai prioritas utama dan mengadopsi pendekatan sistematis untuk meningkatkan kualitas produk dan proses.

5. Perkembangan Manajemen Inovasi:Peter F. Drucker juga terkait dengan perkembangan Manajemen Inovasi. Ia mengemukakan konsep manajemen inovasi sebagai faktor penting dalam keberhasilan organisasi. Dalam bukunya yang relevan, "Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles" yang diterbitkan pada tahun 1985, Drucker membahas pentingnya membangun budaya inovasi di dalam organisasi. Ia menyoroti pentingnya mengidentifikasi peluang baru, mendorong kreativitas dan eksperimen, serta mengelola proses inovasi dengan baik. Drucker juga menekankan peran penting manajer sebagai pemimpin inovasi dan penggerak perubahan dalam organisasi.

Masing-masing tokoh dan perkembangan manajemen ini memiliki sumbangan yang signifikan dalam pengembangan teori dan praktik Manajemen Ilmiah, Administrasi, Sistem, Kualitas Total, dan Inovasi adalah lima perkembangan utama dalam manajemen yang berpengaruh pada organisasi. Berikut adalah penjelasan rinci tentang masing-masing perkembangan tersebut, termasuk pencetus atau tokoh terkait, serta karya-karya yang dihasilkan:

1. Perkembangan Manajemen Ilmiah:Pencetus utama dari perkembangan ini adalah Frederick W. Taylor. Ia dikenal sebagai "Bapak Manajemen Ilmiah" karena kontribusinya dalam menerapkan metode ilmiah ke dalam manajemen. Taylor mengembangkan pendekatan yang disebut "Scientific Management" atau Manajemen Ilmiah pada akhir abad ke-19. Salah satu karya terkenalnya adalah buku berjudul "The Principles of Scientific Management" yang diterbitkan pada tahun 1911. Dalam buku tersebut, Taylor menjelaskan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, termasuk analisis pekerjaan, standarisasi, pengembangan metode kerja yang efisien, dan insentif berbasis kinerja.

2. Perkembangan Manajemen Administrasi:Henri Fayol dianggap sebagai tokoh utama dalam perkembangan Manajemen Administrasi. Ia dikenal sebagai "Bapak Administrasi Modern" karena kontribusinya dalam mengembangkan prinsip-prinsip manajemen administratif. Fayol mempublikasikan karyanya yang terkenal, "Administration Industrielle et Générale" pada tahun 1916. Dalam karyanya tersebut, ia mengemukakan lima fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian, dan koordinasi) dan 14 prinsip manajemen yang mendasari tugas-tugas manajerial.

3. Perkembangan Manajemen Sistem:Peter Drucker berperan penting dalam perkembangan Manajemen Sistem. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir manajemen paling berpengaruh pada abad ke-20. Drucker menekankan pentingnya melihat organisasi sebagai sistem yang kompleks dan saling terkait. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku berjudul "The Practice of Management" yang diterbitkan pada tahun 1954. Dalam buku tersebut, Drucker membahas konsep manajemen secara holistik, termasuk peran manajer dan proses pengambilan keputusan.

4. Perkembangan Manajemen Kualitas Total:W. Edwards Deming dianggap sebagai tokoh utama dalam perkembangan Manajemen Kualitas Total. Ia memiliki kontribusi yang signifikan terhadap industri Jepang setelah Perang Dunia II. Salah satu karya penting Deming adalah bukunya yang berjudul "Out of the Crisis" yang diterbitkan pada tahun 1986. Dalam buku ini, ia menguraikan prinsip-prinsip manajemen kualitas total, termasuk pentingnya fokus pada pelanggan, pengukuran kinerja, dan perbaikan berkelanjutan.

5. Perkembangan Manajemen Inovasi:Peter F. Drucker juga berkontribusi pada perkembangan Manajemen Inovasi. Ia mengemukakan konsep manajemen inovasi sebagai faktor penting dalam keberhasilan organisasi. Salah satu karya pentingnya adalah buku berjudul "Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles" yang diterbitkan pada tahun 1985. Dalam buku ini, Drucker membahas pentingnya membangun budaya inovasi, mengidentifikasi peluang baru, dan mengelola proses inovasi dalam organisasi.

 

Nama               : Moh. Aditia Hunta

NIM                  : 561422029

Kelas                : A

Prodi                : S1 Teknik Industri

Mata Kuliah    : Menggambar Teknik

 

TUGAS MATERI  Proyeksi Aksonometri, Proyeksi Miring, Proyeksi Perpekif, Ilustrasi Industri.

 

A.    PROYEKSI AKSONOMETRI

   Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.

  • Proyeksi Isometri Proyeksi isometri merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing – masing bidang membentuk sudut 30° dan skala yang digunakan pada setiap bidang adalah sama atau Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200.
  • Proyeksi Dimetri Proyeksi Dimetri merupakan bagian dari proyeksi aksonometri. Untuk memperjelas ruang lingkup proyeksi isometri siswa harus memahami aturan yang ada misalnya sudut proyeksi dan skala pemendekan. Proyeksi Dimetri artinya skala pemendekan untuk kedua sumbu adalah sama, sedangkan sudut proyeksi boleh sama atau berbeda.
  • Proyeksi Trimetri Proyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Aturan yang mendasar untuk Proyeksi Trimetri adalah terdapat skala pemendekan yang boleh sama / tidak sama terhadap ketiga sumbu dan/atau dua sudut. Jadi untuk proyeksi Isometri bisa dikatakan proyeksi dimetri karena telah memenuhi syarat terdapat skala pemendekan yang sama untuk dua sumbu dan dua sudut proyeksi yang sama, dan juga bisa dikatakan Proyeksi Trimetri.

B.    PROYEKSI MIRING / OBLIQUE

   Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan dengan cara ini disebut gambar proyeksi miring. Pada gambar proyeksi miring adalah gabungan dari gambar ortogonal dan gambar isometri, gambar ini caranya dengan menggambar lebih dahulu tampak depan dengan ukuran sebenarnya. Setelah itu garis­garis proyeksi dibuat miring membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. Peletakan benda dapat dibuat sesukanya, tetapi biasanya yang memberikan keterangan paling banyak dibuat sejajar dengan bidang proyeksi vertikal (tampak depan). Dengan demikian satu sisi dibuat dengan ukuran sebenarnya seperti gambar ortogonal. Sudut yang menggambarkan kedalaman biasanya 30 derajat, 45 derajat dan 60 derajat terhadap sumbu horisontal. Sudut-sudut ini dipakai karena sudah banyak garisan segitiga yang mempunyai sudut ini. Skala pemendekan ditentukan yaitu 1/3, ½ dan ¾ tergantung dari sudut yang dipergunakan.

C.    PROYEKSI PERSPEKTIF

   Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman. Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya. Manfaat proyeksi perspektif adalah membuat gambar lebih mudah dipahami dan memberikan kesan tiga dimensi untuk gambar teknis. Proyeksi perspektif mengasumsikan bahwa mata atau tatapan manusia benar-benar bertemu pada titik yang sama. Misalnya, gambar yang terlihat seperti kereta bertemu di bagian ujung.

Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu : 

  • Perspektif dengan satu titik hilang

Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi. Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis vertikal digambarkan secara vertikal, garis horisontal digambarkan secara horisontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut selain 0 derajad dan 90 derajad terhadap garis normal/cakrawala). Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.

  • Perspektif dengan dua titik hilang

Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior. Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang. Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45 derajad, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang. Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut). Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur. Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.

  • Perspektif dengan tiga titik hilang

Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat. Perspektif 3 titik hilang Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang. Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.

D. ILUSTRASI INDUSTRI

   Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni. Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, artis yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang sering disebut sebagai ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai mana pun yang ia pilih sendiri. Mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

Tugas Menggambar Teknik (Materi Proyeksi dan Potongan)

05 October 2022 14:26:32 Dibaca : 321

Nama : Moh. Aditia Hunta

NIM : 561422029

Prodi : S1 Teknik Industri

Kelas : A 

 

1. POTONGAN

Potongan (Irisan) pada gambar teknik adalah sebuah metode penyajian gambar dengan cara memotong sebuah obyek bertujuan untuk melihat area atau bentuk benda yang terletak dibagian dalam,tertutupi oleh bentuk kulit luar.

Jadi kesimpulanya fungsi utama dari potongan (irisan) ialah memperihatkan bagian-bagian dalam gambar tersebut, untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang sulit kita lihat dapat terlihat dengan jelas.

Jenis- jenis potongan (irisan)

1. Potongan Meloncat

Potongan meloncat pada gambar teknik adalah sebuah metode pemotongan (irisan) yang bertujuan untuk menyatukan dua obyek yang terpotong dan menampilkanya hanya satu potongan saja,cara ini sangat efektif untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu,potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. 

 2.Potongan Menyudut

Potongan menyudut adalah sebuah metode menampilkan potongan (irisan) pada sebuah obyek yang memerlukan dua penjelasan sekaligus walaupun obyek atau bagian tersebut berlawanan arah sumbu koordinatnya,dengan catatan satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang potongan yang lain menyudut dengan bidang pertama, proyeksi pada bidang terakhir ini, diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar dengan berhimpit pada bidang proyeksi pertama.

 3. Potongan bidang berdampingan

Potongan bidang berdampingan adalah sebuah metode membuat potongan (irisan) terhadap obyek yang memiliki titik sumbu yang sama meskipun arah koordinatnya berbeda atau berubah-ubah.

 4. Potongan Separuh

Potongan separuh atau sebagian sering juga dikenal dengan istilah half section adalah sebuah metode potongan (irisan) hanya untuk mengetahui atau melihat sebagian obyek saja,ini sering terjadi pada obyek-obyek berbentuk simetrik sehingga sebagian menjadi gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan.

 5. Potongan putar

Potongan putar adalah metode pemotongan (irisan) sebuah obyek secara penuh tetapi pada saat penyajianya diputar dan ditempatkan pada area lain,agar tidak terjadi salah persepsi dalam membacanya. Benda-benda tertentu seperti ruji roda, engkol, poly, gear rantai, dan sebagainya adalah beberapa obyek yang paling sering mengalami proses potongan putar.

Bagian gambar yang tidak boleh di potongBagian-bagian benda rusuk seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang,begitu pula benda-benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan sebagainya. Tidak boleh memotong dala arah memanjang. hal ini memperlihatkan sebuah benda yang dipotong, tetapi terdapat berbagai bagian benda yaitu sirip dan beberapa benda lain yaitu poros, pasak, baut dan sebaginya yang tidak boleh dipotong.

 

2. PROYEKSI GAMBAR TEKNIK

Proyeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar ,agar sipembaca atau pengguna gambar teknik paham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut. Sehingga ini dijadikan alasan utama bahwa setiap gambar teknik pasti diberi simbol pengerjaan yaitu Simbol proyeksi.

Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dikemas/digambarkan dengan garis-garis pandangan pengamat terhadap suatu bidang datar/ bidang gambar tersebut. Proyeksi juga berfungsi untuk menampilkan wujud benda ke dalam bentuk gambar yang diinginkan. Proyeksi ini sendiri dapat dikelompokkan/diklasifikasi menjadi 2 yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.

A. Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar suatu benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan satu arah pandangan/tunggal.

1. Proyeksi Aksonometri.

Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial. Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.

2. Proyeksi Isometri.

Proyeksi isometri ialah proyeksi yang menampilkan perbandingan pada setiap sumbu yang sama seperti ukuran benda. Dan sumbu isometri memiliki jarak sudut 120° pada setiap sumbunya. Dan besar sudut sumbu x dan y terhadap Garis mendatar adalah 30°.

3. Proyeksi Dimetri.

Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar dengan proyeksi isometri, memiliki perbedaan sudut sumbu x dan y terhadap garis mendatar. Memiliki dua skala perpendekan pada dua rusuk dan dan dua sudut yang berpotongan pada satu titik.

4. Proyeksi Trimetri.

Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut.

5. Proyeksi Miring (Oblique).

Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet.

6. Proyeksi Perspektif.

Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.

B. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal mencakup proyeksi eropa dan proyeksi amerika

1. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa merupakan jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya. Trus apa sih maksudnya? Maksud dari peletakannya terbalik dengan arah pandangannya yaitu, pada pelatakan bidang ,jadi bidang gambar, pandangan terhadap benda dari atas ,diletakan pada bagian bawah. bidang gambar benda yang dari arah depan. Sedangkan untuk bidang gambar yang diambil dari arah pandang samping kiri terhadap benda ,diletakan dibagian atas tetap disamping kanan ,dari bidang gambar benda yang dari arah depan. Silahkan cermati gambar.

Intinya pada proyeksi Eropa ini :

1. Pandangan terhadap benda dari Atas diletakan di Bawah.

2. Pandangan terhadap benda dari Depan diletakan di Atas.

3. Pandangan terhadap benda dari arah Kiri diletakan di Kanan.

2. Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga, perbedaan istilah bergantung dari pemahaman setiap orang. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.

Ini artinya pada proyeksi Amerika ini :

1.      Pandangan terhadap benda dari Atas diletakan di Atas.

2.      Pandangan terhadap benda dari Depan diletakan di Bawah.

3.      Pandangan terhadap benda dari Kanan diletakan di Kanan

RASA YANG PERNAH ADA KETIKA PKKMB 2022

20 August 2022 16:38:20 Dibaca : 25

Rasa yg saya dapat ketika PKKMB itu begitu indah, jauh dari ekspetasi saya yg begitu rendah membuat saya terkagum.

Begitu banyak orang baru yg saya temukan dengan berbagai macam karakter dari setiap individu.

Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Universitas Negeri Gorontalo, dan bangga menjadi anak teknik.

Dengan diterimanya saya sebagai mahasiswa UNG, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membanggakan universitas ini.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong