Budidaya Lele Metode Bioflok

04 August 2021 17:05:26 Dibaca : 8 Kategori : budidaya ikan kaum milenial

A. Proses Budidaya

Kegiatan budidaya ikan lele dilakukan dengan menggunakan metode bioflok. Metode bioflok diawali dengan pembuatan kolam yang berbentuk bundar dengan diameternya 2 meter dengan volume kolam sebesar 2,51 m3 dalam kolam tersebut ditembar bibit ikan lele sebanyak 4000 ekor ikan Bagian atas kolam terbuka sehingga sinar matahari langsung menyinari kolam yang bermanfaat bagi pertumbuhan bioflok. Setelah kontruksi kolam selesai, kolam disikan air setinggi seperlima dari kolamKolam bioflok yang telah di isi dengan air tidak bisa langsung digunakan dalam budidaya ikan lele, terlebih dahulu air yang ada dikolam dibentuk dulu menjadi flok flok sebagai bahan pakan ikan lele. Dalam proses pembuatan bioflok dilakukan proses fermentasi selama lima hari bahan-bahan yang terdiri dari air kelapa, gula merah, nenas, probiotik, tempe, molase, ragi, yakult, tepung. Bahan-bahan tersebut dicampurkan dan diblender, selanjutnya  dilakukan feremntasi selama lima hari. Media  bioflok ditambahkan dedak kemudian  dimasukkan kedalam kolam yang telah  diisikan air. Dicampur dengan dedak dan kemudia dimasukkan kedalam kolam, Dilakukan proses fermentasi selama 15 (lima belas) hari. Dalam proses feremntasi ini media bioflok yang mengandung probiotik terbentuklah flok-flok yang dapat berfungsi sebagai pakan ternak  pemberian media bioflok ke dalam kolam budidaya ikan lele kolam yang telah mengandung flok-f lok selanjutnya ditebarkan bibit ikan lele. dapat dilihat bahwa, air kolam yang telah dilakukan proses fermentasi selama 15 (lima belas) hari menghasilkan warna yang hijau, dan agak berbau. Ini merupakan ciri-ciri dari adanya flok-flok yang dapat dimanfaatkan oleh ikan lele. Bioflok yang terbentuk merupkan hasil dari bahan probiotik. Bahan probiotik sangat baik dan relatif lebih ideal dalam budidaya ikan lele Media  bioflok yang dihasilkan juga dapat membrikan pertumbuhan ikan lele lebih  

B. Hasil dari kolam bioflok

     Dengan menggunakan metode bioflok,  ikan lele yang dihasilkan lebih banyak, sehat  dan penggunaan air lebih sedikit dari pada  budidaya ikan lele dengan menggunakan  metode konvesional. Pada metode bioflok  yang dilakukan tebar bibit sekitar 4000 ekor  yang dihasilkan setelah pembesaran selama 2,5  bulan menghasilkan ikan lele sekitar 3000  ekor.Penggunaan air setiap 1 m3 dengan  kepadatan ikan sekitar 700 -1500 kg,  sedangkan secara konvesional hanya 100 ekor  pada penggunaan air dalam 1 m³.didapatkan hasil dari penggunaan metode  bioflok untuk ikan lele pada peternak lele.Pembudidayaan ikan lele dengan  menggunakan metode bioflok memberikan  keuntungan yang lebih banyak dari metode  konvesional. Dapat dilihat dari kapasitas tebar  bibit lele yang lebih banyak 20 kali dari  konvensional . Dengan  kematian yang cukup kecil sebesar 18, 75 %  pada kegiatan ini. Selain itu, ikan yang  dihasilkan lebih sehat dan baik dengan  penyerapan nutrisi sebesar 25% dari metode  konvesional.  

 

Blogroll

  • Masih Kosong