Tetang Budidaya Perarairan
Jurusan Budidaya Perairan disebut juga Akuakultur. Jurusan ini mempelajari segala hal tentang budidaya, baik ikan air laut, ikan air tawar, lele, udang, cumi-cumi, lobster, mutiara, rumput laut, serta berbagai jenis ikan dan biota yang lain. Mahasiswa jurusan ini belajar teknik penangkapan ikan di laut atau di perairan darat seperti sungai, danau, dengan perantara nelayan, kapal-kapal perikanan, pelabuhan dan lain-lain. Di jurusan ini nantinya kamu akan menjadi pakarnya ikan, karena tau banget cara bedain ikan sakit dan sehat.
Budidaya Lele Metode Bioflok
A. Proses Budidaya
Kegiatan budidaya ikan lele dilakukan dengan menggunakan metode bioflok. Metode bioflok diawali dengan pembuatan kolam yang berbentuk bundar dengan diameternya 2 meter dengan volume kolam sebesar 2,51 m3 dalam kolam tersebut ditembar bibit ikan lele sebanyak 4000 ekor ikan Bagian atas kolam terbuka sehingga sinar matahari langsung menyinari kolam yang bermanfaat bagi pertumbuhan bioflok. Setelah kontruksi kolam selesai, kolam disikan air setinggi seperlima dari kolamKolam bioflok yang telah di isi dengan air tidak bisa langsung digunakan dalam budidaya ikan lele, terlebih dahulu air yang ada dikolam dibentuk dulu menjadi flok flok sebagai bahan pakan ikan lele. Dalam proses pembuatan bioflok dilakukan proses fermentasi selama lima hari bahan-bahan yang terdiri dari air kelapa, gula merah, nenas, probiotik, tempe, molase, ragi, yakult, tepung. Bahan-bahan tersebut dicampurkan dan diblender, selanjutnya dilakukan feremntasi selama lima hari. Media bioflok ditambahkan dedak kemudian dimasukkan kedalam kolam yang telah diisikan air. Dicampur dengan dedak dan kemudia dimasukkan kedalam kolam, Dilakukan proses fermentasi selama 15 (lima belas) hari. Dalam proses feremntasi ini media bioflok yang mengandung probiotik terbentuklah flok-flok yang dapat berfungsi sebagai pakan ternak pemberian media bioflok ke dalam kolam budidaya ikan lele kolam yang telah mengandung flok-f lok selanjutnya ditebarkan bibit ikan lele. dapat dilihat bahwa, air kolam yang telah dilakukan proses fermentasi selama 15 (lima belas) hari menghasilkan warna yang hijau, dan agak berbau. Ini merupakan ciri-ciri dari adanya flok-flok yang dapat dimanfaatkan oleh ikan lele. Bioflok yang terbentuk merupkan hasil dari bahan probiotik. Bahan probiotik sangat baik dan relatif lebih ideal dalam budidaya ikan lele Media bioflok yang dihasilkan juga dapat membrikan pertumbuhan ikan lele lebih
B. Hasil dari kolam bioflok
Dengan menggunakan metode bioflok, ikan lele yang dihasilkan lebih banyak, sehat dan penggunaan air lebih sedikit dari pada budidaya ikan lele dengan menggunakan metode konvesional. Pada metode bioflok yang dilakukan tebar bibit sekitar 4000 ekor yang dihasilkan setelah pembesaran selama 2,5 bulan menghasilkan ikan lele sekitar 3000 ekor.Penggunaan air setiap 1 m3 dengan kepadatan ikan sekitar 700 -1500 kg, sedangkan secara konvesional hanya 100 ekor pada penggunaan air dalam 1 m³.didapatkan hasil dari penggunaan metode bioflok untuk ikan lele pada peternak lele.Pembudidayaan ikan lele dengan menggunakan metode bioflok memberikan keuntungan yang lebih banyak dari metode konvesional. Dapat dilihat dari kapasitas tebar bibit lele yang lebih banyak 20 kali dari konvensional . Dengan kematian yang cukup kecil sebesar 18, 75 % pada kegiatan ini. Selain itu, ikan yang dihasilkan lebih sehat dan baik dengan penyerapan nutrisi sebesar 25% dari metode konvesional.
Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG Nomor 1313/II/E/63 tanggal 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001.
Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal 1 September 1963 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963. Dalam perjalanannya selama 50 tahun telah mengalami tujuh kali pergantian pimpinan dan enam kali perubahan nama lembaga.