Adap berpakaian muslim untuk anak laki-laki

06 April 2017 07:58:16 Dibaca : 1667

Berbusana adalah cara kita untuk menutup aurat. Adapun sabda rasulullah sebagai berikut:
sabda rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “kain sarung yang terjulur di bawah mata kaki tempatnya ialah di neraka.” (hr. bukhari : 5787)
beliau juga bersabda, “tiga macam orang yang pada hari kiamat nanti allah tidak akan mengajak bicara, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih.” kemudian beliau melanjutkan, “(yaitu) musbil (orang yang isbal), mannaan (orang yang mengungkit-ungkit pemberian), dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (hr. abu dawud, dan dishahihkan oleh al-albaaniy)
wajib menutup aurat
imam ibnu katsir rahimahullah mengatakan dalam tafsirnya terhadap ayat di atas, “allah telah memberikan kenikmatan kepada hamba-hamba-nya berupa pakaian dan raisy (pakaian indah). pakaian digunakan untuk menutup aurat, dimana hal ini merupakan perkara yang wajib; sedangkan raisy digunakan untuk perhiasan, dimana hal ini merupakan penyempurna dan tambahan.” (tafsirul quranil ‘adziim).

menutup aurat merupakan adab mulia yang diperintahkan dalam agama islam. bahkan, seseorang dilarang melihat aurat orang lain, karena hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan, dimana syariat menutup semua celah terjadinya kerusakan. rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lainnya. ….” (hr. muslim, 338) jumhur ulama mengatakan bahwa aurat laki-laki ialah dari lutut hingga pusar.

mengenakan pakaian sederhana
hendaknya seorang muslim meninggalkan pakaian mewah dan mahal. hal ini dapat menjauhkannya dari sifat sombong, dan menjadikannya dekat dengan orang-orang sederhana dan miskin. selain itu, allah akan menjauhkannya dari sifat suka berfoya-foya, serta perasaan iri dan dengki dari sesama muslim. rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa meninggalkan suatu pakaian dengan niat tawadhu’ karena allah, sementara ia sanggup mengenakannya, maka allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk, lantas ia diperintahkan untuk memilih perhiasan iman mana saja yang ingin ia pakai.” (hr. ahmad, dan tirmidzi, lihat silsilatul ahaadist ash-shahiihah : 718)

memulai dari sebelah kanan
ummul mukminin, ‘aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan bagian kanan daripada bagian yang kiri ketika mengenakan sandal, bersisir, bersuci, dan dalam semua urusannya (yang mulia).” (muttafaqun ‘alaih)

imam an-nawawi rahimahullah mengatakan, “kaidah dalam syariat bahwasanya disunnahkan memulai dengan kanan dalam semua urusan yang berkaitan dengan kemuliaan dan keindahan. ” (syarh muslim : 1/3/160)

memakai pakaian putih
pakaian berwarna putih lebih baik dari pakaian berwarna lain, walaupun itu tidak terlarang. rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “pakailah pakaian berwarna putih, karena pakaian berwana putih lebih suci dan lebih baik. kafankanlah jenazah kalian dengan kain putih” (hr. ahmad, an-nasaa’i, dan selain keduanya, lihat shahiihul jaami’ : 1235)

tidak mengenakan pakaian syuhrah (sensasional)
dikatakan pakaian syuhrah karena pakaian tersebut membuat pemakainya menjadi pusat perhatian, baik karena jenis pakaian tersebut sangat mewah, atau sangat berbeda dengan kebanyakan orang, atau pakaian tersebut sudah sangat lusuh dan compang-camping, atau pakaian tertentu yang dipakai agar menjadi terkenal.

rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa memakai pakaian syuhrah, maka allah akan memakaikan pakaian yang serupa pada hari kiamat nanti. kemudian, dalam pakaian tersebut akan dinyalakan api neraka.” (hr. abu dawud dan ibnu majah, lihat shahiihul jaami’ : 6526)

baca: Baju Muslim Anak

tidak memanjangkan pakaian hingga melewati mata kaki (isbal)
hadis-hadis yang melarang isbal (bagi laki-laki) sangat banyak, bahkan mencapai batas hadis mutawatir maknawi. hadits-hadits dalam masalah ini diriwayatkan dari banyak shahabat, seperti : ibnu abbas, ibnu umar, ibnu mas’ud, abu huraira, anas, abu dzar, dan selain mereka radiyallahu ‘anhum ajma’iin.

Adapun adap-adap seperti di atas hendak lah kita patuhi dan terapkan kepada anak-anak kita. Mengajar kan tentang islam dan berbusana yang baik seperti berbusana muslim kita pun mendapatkan pahala.