Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Perekonomian

08 April 2021 22:49:13 Dibaca : 43

Nama : Ifana Lumayo

NIM : 151420038

Kelas/Prodi : 2B/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mata Kuliah : Penulisan Karya Ilmiah

Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Perekonomian

Latar Belakang

Kestabilan serta pertumbuhan perekonomian dalam suatu negara merupakan salah satupermasalahan yang harus di hadapi oleh semua negara di dunia tak terkecuali dengan negaraIndonesia. Berbagai macam usaha dilalui dengan menerapkan kebijakan demi meningkatkan ataupun mempertahankan kestabilan perekonomian yang diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu cara tersebut ialah dengan pengendalian inflasi. Inflasi jika berada pada tingkat yang baik pasti akan mampu merangsang perekonomian untuk bertumbuh kearah yang positif sesuai dengan target yang telah diharapkan (Sipayung & Budhi, 2013). Selain daripada itu menurut Wardhono (2019), hal yang harus dilakukan juga dengan melakukan kebijakan moneter.Kebijakan moneter ialah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral atau otoritas moneter yang meliputi bentuk pengendalian besaran moneter dan suku bunga untuk mencapai tujuan perekonomian yang diinginkan. Salah satu bentuk dari kebijakan moneter yaitu dengan mengendalikan jumlah uang beredar agar tidak beredar dalam jumlah yang berlebihan. Apabila jumlah uang yang beredar banyak, maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan harga-harga (inflasi) yang nantinya dapat berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs mata uang asing yang dapat dijelaskan dengan purchasing power parity theory (PPP) atau teori kesamaan daya beli.Telah dinyatakan bahwa harga atau suatu produk yang sama di dua negara yang berbeda akan sama pula dengan nilai dalam mata uang.Nilai tukar yang dipengaruhi oleh faktor tingkat suku bunga,tingkat inflasi,peredaran uang dan neraca pembayaran.Nilai uang ditentukan oleh supply dan demand terhadap uang. Jumlah uang beredar ditentukan oleh Bank Sentral, sementara jumlah uang yang diminta (money demand) ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain tingkat harga rata-rata dalam perekonomian. Jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk melakukan transaksi bergantung pada tingkat harga barang dan jasa yang tersedia. Semakin tinggi tingkat harga, semakin besar jumlah uang yang diminta. Salah satu kebijakan dalam pengendalian inflasi adalah kebijakan moneter.Untuk kebijakan moneter, pada umumnya kebijakan yang dilakukan oleh pihak otoritas moneter untuk mempengaruhi variabel moneter,jumlah uang beredar,suku bunga SBI dan nilai tukar. Pada umumnya kebijakan moneter adalah dicapainya keseimbangan intern (internal balance) dan keseimbangan ekstern(external balance). Keseimbangan internal biasanya ditunjukkan dengan terciptanya keseimbangan kerja yang tinggi, tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan dipertahankan laju inflasi yang rendah. Disisi lain keseimbangan internal biasanya ditunjukkan dengan neraca pembayaran yang seimbang (Insukindro,1994:204).Studi mengenai perilaku pembentukan harga atau inflasi yang telah banyak dibeberapa negara.Studi ini dapat digunakan untuk perilaku pembentukan upah itu sendiri di pasar input,perilaku kegiatan sektor atau lingkungan suatu usaha,serta dapat mengetahui juga analisis pada harga itu sendiri.Tingkat suku bunga menyatakan tingkat pembayaran atas pinjaman atau investasi lain, di atas perjanjian pembayaran kembali,yang dinyatakan dalam persentase tahunan(Dornbusch, et.al., 2008 : 43)

Inflasi di Indonesia lebih disebabkan oleh dorongan biaya yang umumnya dipicu oleh kenaikan administered price,pajak,upah minimum dan depresiasi rupiah perekonomian. Pengendalian inflasi sangat penting menjadi salah satu perhatian pemerintah karena beberapa alasan Pertama, inflasi memperburuk distribusi pendapatan (menjadi tidak seimbang). Kedua, inflasi menyebabkan berkurangnya tabungan domestik yang merupakan sumber dana investasi bagi negara-negara berkembang. Ketiga, inflasi mengakibatkan terjadinya defisit neraca perdagangan serta meningkatkan besarnya utang luar negeri. Keempat, inflasi dapat menimbulkan ketidakstabilan politik.Tingkat inflasi yang rendah dan stabil akan menjadi stimulator bagi pertumbuhan ekonomi.Dampak negatif pada perekonomian diantaranya mengurangi kegairahan penanam modal, tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi, memperburuk distribusi pendapatan dan mengurangi daya beli masyarakat.Oleh karena itu perlu diupayakan jangan sampai penyakit ekonomi itu menjadi penghambat jalannya roda pembangunan(2012).Penelitian yang dilakukan oleh Gupta et.al. (1997) menemukan bahwa nilai tukar memiliki hubungan sebab akibat yang rendah dengan harga saham. Wangbangpo dan Sharma (2002) menemukan bahwa nilai tukar memiliki hubungan positif dengan harga saham di negara Indonesia, Malaysia dan Filipina, sebaliknya berhubungan negatif di Singapura dan Thailand. Hasil penelitian Wangbangpo dan Sharma (2002) didukung pula oleh penelitian yang dilakukan oleh Kandir (2008) dimana nilai kurs mempengaruhi secara positif terhadap return dari semua portofolio yang ada.Sebaliknya, Mok (1993) yang meneliti hubungan sebab akibat antara tingkat bunga, nilai tukar dan harga saham pada pasar saham terbuka dan tertutup di HongKong menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat bunga, nilai tukar dengan harga saham.. Menurut Suharyono & Afni (2017), Inflasi merupakan suatu kondisi dimana kenaikan harga barang secara umum terjadi terus menerus dalam suatu periode. Dengan adanya kenaikan harga-harga barang dan jasa akan mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi sehingga perekonomian dapat dipacu untuk meningkatkan aktivitas produksi nasional. Setiap hal pasti memiliki dampak negatif dan juga postif, begitupula dengan inflasi. Inflasi memiliki dampak negatif juga dampak positif bagi perekonomian. Salah satunya dari dampak negatif yang dapat terjadi jika peningkatan inflasi ini tidak tepat ialah menurunnya nilai mata uang, lalu dapat menurunkan daya beli masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki pendapatan tetap. Tingkat inflasi yang terlalu tinggi akan memiliki kekuatan menurunkan kesejahteraan masyarakat dan juga mampu mempengaruhi distribusi pendapatan serta alokasi faktor produksi suatu negara (Solihin, 2011)..

Rumusan Masalah

1). Bagaimana Cara Mengatasi Peningkatan Inflasi?

2). Bagaimana Hubungan Antara Peningkatan Inflasi dengan Perekonomian?

3). Mengapa Inflasi Sangat Berpengaruh Terhadap Kurs Mata Uang Asing?

4). Apa Dampak Positif dari Peningkatan Inflasi?

Tujuan Penulisan

1). Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Peningkatan Inflasi

2). Untuk Mengetahui Hubungan antara Peningkatan Inflasi dengan Perekonomian

3). Untuk Mengetahui Pengaruh Inflasi Terhadap Kurs Mata Uang Asing

4). Untuk Mengetahui Dampak Positif dari Peningkatan Inflasi

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Suci,Suramaya. 2012. Pengaruh Inflasi,Suku Bunga,Kurs,dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks harga saham gabungan. Indonesia : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Palembang.

Lutfiah Azizah,Bambang Ismanto,Destri Sambara Sitorus. 2020. Pengaruh Inflasi Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah uang beredar luas terhadap Inflasi di Indonesia.Jakarta : Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Satya Wacana.

5 hal yang menjadi isi dari jurnal ini yaitu :

1. Perubahan-perubahan dalam aktivitas ekonomi tercermin dalam perubahan atau fluktuasi.

2. Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs mata uang asing yang dapat dijelaskan dengan purchasing power parity theory (PPP) atau teori kesamaan daya beli.

3. Nilai tukar yang dipengaruhi oleh faktor tingkat suku bunga,tingkat inflasi,peredaran uang dan neraca pembayaran.

4. Studi mengenai perilaku pembentukan harga atau inflasi yang telah banyak dibeberapa negara.

5. Inflasi di Indonesia lebih disebabkan oleh dorongan biaya yang umumnya dipicu oleh kenaikan administered price,pajak,upah minimum dan depresiasi rupiah.

Inflasi Karena Bertambahnya Uang Yang Beredar

17 March 2021 17:59:24 Dibaca : 40

Semakin banyak jumlah uang yang beredar disuatu negara akan menyebabkan peningkatan harga-harga (inflasi). Peningkatan inflasi akan menyebabkan mata uang suatu negara mengalami depresiasi.Hal ini karena ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.

Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar dua kali lipat,maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat.Peningkatan harga yang kemudian mendorong naiknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat.

Inflasi dapat terjadi ketika jumlah uang beredar tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan persediaan barang yang dijual dipasaran.Saat masyarakat cenderung memiliki banyak uang,permintaan barang akan naik.Namun kenaikan barang tidak diiringi dengan kenaikan jumlah barang yang tersedia di pasar.Akibatnya,harga barang akan mengalami kenaikan.Yang dimana permintaan barang/jasa yang terlalu kuat akan menyebabkan pendapatan masyarakat akan meningkat.Peningkatan pendapatan yang  menjadikan uang beredar terlalu banyak untuk  beredar di masyarakat.Ini akan menjadikan masyarakat dengan mudahnya untuk berbelanja barang/jasa sehingga permintaan terhadap barang/jasa meningkat dan pada gilirannya terjadilah inflasi.Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat,harga barang akan ikut mengalami kenaikan dan juga karena kenaikan daya beli masyarakat sedangkan stok barang statis,maka harga barang akan ikut naik.

Masyarakat juga ternyata bisa ambil bagian dalam mengatasi inflasi. cara mudah yang dilakukan diantaranya adalah tidak berlebihan ketika membeli sembako atau kebutuhan lain dan juga jangan mudah panik jika terjadi sebuah fenomena,misalnya produksi bawang merah merosot sehingga harga melonjak.Inflasi sendiri memang tidak bisa diduga kapan akan terjadi,bisa datang kapan saja.Oleh karena itu kita bisa mengatasi inflasi dengan mengontrol keuangan secara baik. Pemahaman tentang ilmu ekonomi harus dimiliki untuk mengatasi masalah keuangan yang dihadapi di masa mendatang.

 

Universitas Negeri Gorontalo,Kampus Berprestasi

18 September 2020 23:46:21 Dibaca : 17

Biasanya kampus-kampus ternama berada di kawasan Indonesia bagian barat,terutama di Pulau Jawa.Tidak heran ada banyak orang dari wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang rela tinggal jauh dari keluarganya demi mendapat pendidikan terbaik.

Tapi masa sih tidak ada kampus berkualitas di Indonesia Timur? Jawabannya,ada.Salah satu buktinya,Universitas Negeri Gorontalo(UNG)yang ada di Provinsi Gorontalo.Untuk kamu yang tinggal di sekitar Sulawesi atau ingin merasakan dunia kuliah di Indonesia Timur,kampus ini bisa kamu pertimbangkan.

Beasiswa Yang Ditawarkan di Universitas Negeri Gorontalo

18 September 2020 23:40:13 Dibaca : 18

Beasiswa yang ada di Universitas Negeri Gorontalo yaitu :

  • Beasiswa Bidikmisi
  • Beasiswa PPA(Peningkatan Prestasi Akademik)
  • Beasiswa Lippo
  • Beasiswa Djarum plus
  • Beasiswa Bank Indonesia
  • Beasiswa putera Sampoerna foundation

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong