STRES DAN DEPRESI PADA ANAK REMAJA

17 March 2021 21:37:25 Dibaca : 32

Anda dan kita semua pasti pernah atau bahkan sering mendengar kata stres ini, stres itu seperti sesuatu yang datang baik masalah atau apapun itu, baik banyak atauoun sedikit, dan kita tidak bisa atau tidak mampu mengatasinya dengan sendiri mungkin bisa kita atasi sendiri tetapi tidak baik pada diri kita, ini stress menurut saya. Menurut “WHO (2003) stress adalah  reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial (gangguan pada mental/beban kehidupan)”. Dan stres ini terbagi  menjadi beberapa tigkat menurut para medis  tingkat ke-1 di tingkat ini masih di anggap normal dan masih bisa di anggap tidak perlu di khawatirkan dan masih bisa dengan tenang untuk mengatasi maslahnya, tingkat ke-2 pada tingkat ini stres sudah bisa menggaggu aktivitas kehidupan sehari-hari kita dan diri kita merasa sudah tidak mampu lagi untuk menahannya lagi sehingga bisa menyebabkan tubuh menjadi lesu dan jantung berdebar, tingkat ke-3 pada tingkat ini bisa menyebabkan orang-orang sering mengalami susah tidur (insomnia).

Nah, seperti yang saya bilang di atas kita semua pasti sering mengalami stres ini dan itu berlaku bagi siswa-siswa mungkin tidak berat tapi mungkin saja jika lama-kelamaan sering mengalami stres dan tidak bisa diatasi oleh diri sendiri akan menyebabkan bahaya juga. Karna pada dasarnya siswa belum dapat mengelolah stresnya menjadi positif dan itu jika di biarkan akan merugikann dirinya. Siswa dapat mengalami tekanan psikologi yang dapat menimbulkan penyakit fisik dan kejiwaan seperti gelisah, depresi, sulit tidur, mudah lelah, perubahan kepribadian serta hilangnya konsentrasi. Kenapa bisa demikian? Karena mereka merasa keluar dari  zona nyamannya mereka dan langsung mengalami hal yang tidak biasa mereka rasakan pada sebelumnya jadi tubuh mereka merespon dan terjadilah stres ringan dan mungkin langsung ke stres yang berat pada mentalnya dan itu sangat merugikan tubuhnya dan lingkungn di sekitarnya.

Contohnya stres untuk sekarang adalah karna tidak bisa membeli kuota untuk ikut kelas online seorang remaja akhirnya bunuh diri, karena dia tidak bisa ikut kelas online dan menyebabkan depresi , apa lagi sekarang terjadi pandemic virus covid-19 yang membuat ekonomi masyarakat menurun karena harus di rumah dan tidak boleh berkumpul membuat orang tua dirumah saja dan tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya. Dan adapun kasus problem belajar daring, Karena tugas  sekolah yang banyak setiap  hari sekitar 4-5 tugas dan minimnya penjelasan, beban tugas sekolah yang menumpuk dan harus cepat dikerjakan sempat membuat siswa drop  dan sampai jatuh sakit di bawa kerumah sakit.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong