ARSIP BULANAN : April 2021

STRESS PADA REMAJA DI DUNIA PENDIDIKAN

08 April 2021 22:38:55 Dibaca : 150

NAMA : Mutiara Damayanti Doloan

NIM / KELAS : 151420051 /  II B

1. LATAR BELAKANG

Pendidikan sebagai sarana meningkatkan kualitas kepribadian memiliki peran strategis baik dalam aspek intelektualitas maupun moralitas. Untuk itu, Pendidikan menjadi suatu kebutuhan primer yang dianggap penting bagi manusia. Namun demikian, tidak semua orang memahami dan mengejawantahkan pentingnya pendidikan bagi eksitensi hidupnya. Dalam konteks kehidupan sosial, pendidikan juga berperan penting dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hal ini karena pendidikan merupakan sarana mengembangkan dan meningkatkann kualitas sumber daya mansuia. Di dalam pendekatan ilmiah, pendidikan didefinisikan dalam berbagai sudut pandang yang bermuara pada tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan dan memanusiakan manusia. Sedangkan dalam pendekatan sistem pendidikan merupakan kesatuan terpadu dari berbagai komponen yang saling berinteraksi Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Sehingga secara etimologis pendidikan adalah proses pengembangan dalam individu. Hal ini sejalan dengan pendapat Priatna (2004:27) bahwa pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspek. Kemudian pendidikan secara luas diartikan juga sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia malalui upaya pengajaran dan latihan (Poerwadarminta, 1985:702). Maka dalam arti luas tersebut pendidikan diianggap sebagai suatu proses yang berkelanjutan  di dalam kehidupan. Sedangkan dalam arti sempit menurut pendapat Lodge tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan identik dengan penyekolahan (shooling), yaitu kegiatan pembelajaran maupun pengajaran secara formal di bahwa kondisi-kondisi yang terkontrol dengan  ciri-ciri tertentu. Maka dalam hal ini pengertian pendidikann terbatas pada kegiatan-kegiatan secara formal dilingkungan tertentu saja (sekolah/universitas).

Dan dalam belajar terdapat keberhasilan dalam suatu proses belajar dilihat dari hasil belajarnya yaitu dari nilai rapor siswa. Siswa yang berhasil adalah yang mendapatkan nilai yang optimal sedangkan siswa yang kurang berhasil adalah yang mendapat nilai nilai di bawah rata-rata.

Stress adalah reaksi tubuh terhadap situuasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi. Segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri, dan karena itu sesuatu yang mengganggu  keseimbangan. Seseorang yang mengalami stress dapat mengalami ganguan faal atau gangguan fungsional dari organ tubuh. Keluhan-keluhan fisik tersebut dapat mempengaruhi kondisi mental-emosional seseorang misalnya menjadi pemarah, pemurung, pencemas, dan sebagainya (Dadang H, 2013). Stress merupakan yang tidak terhindarkan dari kehidupan. Stres mempengaruhi setiap orang, bahkan anak-anak.

Pada sebagian besar remaja, hambatan-hambatan dalam kehidupan mereka akan sangat mengganggu kesehatan fisik dan emosi merek, menghancurkan motivasi dan kemampuan menuju sukses di sekolah dan merusakkan hubungan pribadi mereka. Banyak dari para remaja yang mencapai masa dewasa dengan penderitaan yang pedih, namun mereka diminta untuk  berpartisipasi secara bertanggung jawab di dalam masyarakat.

Masalah yang banyak dialami remaja pada saat ini merupakan manifestasi dari stress, diantaranya depresi, kecemasan, pola makan tidak teratur, penyalahgunaan obat sampai penyakit yang berhubungan dengan fisik seperti pusing serta ngilu pada sendi. Sama halnya dengan pada orang dewasa, stress bisa berefek negative pada tubuh remaja hanya saja perbedaannya pada sumber ddan bagaimmana remaja merespon penyakit tersebut. Reaksi tersebut ditentukan oleh suasana dan kondisi kehidupan yang tengah mereka alami (“Mengenal,” 2002).

Sarwono (“Berbagai,” 2003) mengatakan stress adalah kondisi kejiwaan ketika jiwa itu mendapat beban. Stress itu sendiri bermacam-macam, bisa berat, bisa juga ringan, dan stress berat berkemungkinan mengakibatkan berbagai gangguan. Stress ringan dapat merangsang dan memberikan gairah nyata dalam kehidupan yang setiap harinya menjenuhkan. Stress yang berleihan, apabila tidak ditanggulangi sejak dini, akan membahayakan kesehatan.

Stress pada remaja dapat juga disebabkan karena tuntutan dari orang tua dan masyarakat. Orang tua biasannya menuntut anaknya untuk  mempuunyai nilai yang bagus disekolah, tanpa melihat kemampuan si anak. Beban berat dialami menimbulkan berbagai penyakit seperti sakit kepala, kurangnya nafsu makan, kecemasan yang berlebihan, dan lain-lain. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Walker (2002) pada 60 orang remaja menghasilkan bahwa penyebab utama ketegangan dan masalah yang ada pada remaja berasal dari hubungan dengan teman dan keluarga, tekanan dan harapan dari diri mereka sendiri dan orang lain, tekanan disekolah oleh guru dan pekerjaan rumah, tekanan ekonomi dan tragedy yang ada dalam kehidupan mereka misalnya kematian, perceraian dan  penyakit yang dideritanya atau anggota  keluarganya.

Menurut Slemon (dalam Baldwinn, 2002) dalam menghadapi pelajaran yang berat disekolah menimbulkan stress pada remaja,  terutama bagi remaja high school, karena pada saat itu remaja pada umumnya mengalami tekanan untuk mendapat nilai yang baik  dan bisa masuk  ke uiversitas favorit. Yang takut tidak bisa melakukan pekerjaan sesuai yang diharapkan oleh orang tua dan membuat mereka mengalammi banyak tekanan.

Tekanan terjadi karena adanya tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentu. Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap individu. Secara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa, mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku.

2. RUMUSAN MASALAH

a.    Mengapa remaja banyak yang mengalami stress?

b.    Apa yang akan terjadi  jika stress berlebihan di kehidupan kita?

c.    Bagaimana seharusnya peran orang tua dalam menangani stress yang di alami oleh anaknya?

d.   Apa saja cara yang dapat membantu dalam mengurangi stress?

3. TUJUAN PENULISAN

a.      Untuk memahami mengapa remaja banyak yang mengalami stress

b.      Untuk  mengetahui apa yang akan terjadi jika stress belebihan

c.      Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam menangani stress pada anaknya

d.      Untuk menngetahui  cara yang dapat membbantu dalam mengurangi stress.

DAFTAR PUSTAKA

Nurdin Mulyadi, N. H. (2012). Pengertian pendidikan kesehatan. Jurnal Kependidikan, 3, 12–42.

Nasution, I. K. (2007). Stres Pada Remaja. Universitas Sumatra Utara, 1–26.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong